BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran dan perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi untuk menjalin menjalin hubungan yang erat. Bahasa juga sebagai hasil budaya, mengandung nilai-nilai sosial masyarakat penuturnya (Sumarsono, 2004: 21). Bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya, bahkan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan itu. Sebagai produk sosial atau budaya tentu bahasa merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa bahasa manusia tidak dapat mengerjakan sesuatu dengan lancar. Bahasa merupakan ciri kepribadian yang baik dan buruk, ciri dari masyarakat tertentu, bangsa maupun negara. Melalui bicara seseorang dapat ditangkap dan dimengerti bukan saja keinginannya, tetapi juga latar belakang pendidikan, pergaulan, adat-istiadat, dan sebagainya. Bahasa daerah merupakan bahasa yang ada di suatu daerah yang biasanya digunakan untuk saling berkomunikasi misalnya, bahasa Batak. Bahasa Batak merupakan bahasa yang ada di daerah Batak Toba. Masyarakat Batak Toba menggunakan bahasa Batak sebagai sarana komunikasi dan sekaligus untuk mempererat hubungan diantara mereka. Bahasa Batak Toba digunakan sebagai alat komunikasi oleh suku Batak Toba. Suku Batak Toba ini pada umumnya mendiami beberapa daerah tingkat dua, yaitu Kabupaten
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tapanuli Utara yang berpusat di Tarutung, Kabupaten Toba Samosir yang berpusat di Balige, Kabupaten Humbang Hasundutan yang berpusat di Dolok Sanggul, dan Kabupaten Samosir yang berpusat di Pangururan dengan luas wilayah 10.605,3 km2. Kemudian, suku ini menyebar ke daerah-daerah di seluruh Indonesia dan banyak bermukim di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, sehingga orang-orang yang berada di luar Sumatera Utara mengidentikkan Medan dengan suku Batak. Bahasa Batak Toba menjadi aset kekayaan linguistik kebudayaan Indonesia. Bahasa ini mempunyai peranan dan tugas yang sama dengan bahasa daerah lain terhadap perkembangan bahasa Indonesia, baik dari segi faktor penunjang maupun sebagai sumber bahan khususnya untuk menambah kosa kata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Batak Toba perlu dibina, dipelihara, dan dilestarikan sebagaimana tercantum dalam UndangUndang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 tentang fungsi dan kedudukan bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Batak Toba merupakan bagian dari bahasa-bahasa daerah yang hidup di Indonesia yang berfungsi sebagai alat komunikasi antarindividu dan antarmasyarakat yang mengenal bahasa tersebut. Masyarakat yang memiliki budaya dan adat-istiadat, mempunyai norma-norma tertentu dalam berkomunikasi. Demikian halnya dengan masyarakat Batak Toba dalam pergaulan, menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan pada orang lain tidak terlepas dari adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat tesebut sehingga masyarakat Batak Toba mempunyai tutur sapa dalam berkomunikasi antarindividu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Kelancaran komunikasi ini sangat ditentukan oleh tutur sapa yang telah disepakati bersama dalam masyarakat Batak Toba. Dalam tutur sapa, diperlukan penggunaan kata sapaan yang tepat. Menurut Kridalaksana (1985:14), kata sapaan merujuk pada kata atau ungkapan yang dipakai untuk menyebut dan memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam kata sapaan, pelaku itu dibagi menjadi tiga yakni: 1. Pembicara, yakni pelaku atau orang pertama yang membicarakan sesuatu. 2. Orang yang diajak berbicara atau orang kedua, yang menjadi lawan bicara. 3. Orang yang disebutkan dalam pembicaraan. Dalam tutur sapa, dibutuhkan kesantunan dalam berbahasa. Kesantunan berbahasa itu dapat dilihat dalam pemakaian kata sapaan. Oleh karena itu, masayarakat Batak Toba memiliki kesantunan dalam bertutur antara lain: 1. ama adalah sapaan untuk orang tua laki-laki. 2. Ina/ Inong adalah sapaan untuk orang tua perempuan. 3. Oppung adalah sapaan untuk orang tua dari bapak dan ibu. 4. Tulang adalah sapaan untuk saudara laki-laki dari ibu berada pada pihak tondong (famili dari pihak laki-laki ke pihak perempuan). 5. Nantulang adalah sapaan untuk istri tulang. 6. Amangboru adalah sapaan untuk suami saudara perempuan dari ayah atau bapak. 7. Namboru adalah sapaan untuk saudara perempuan dari ayah atau istri dari amangboru. Kata sapaan yang digunakan pada pertuturan tersebut menunjukkan hubungan yang baik antara kedua pihak. Dalam bahasa Batak Toba, kata sapaan itu bagian dari adat. Artinya, setiap sebutan, panggilan yang diwujudkan dalam kata sapaan harus digunakan pada waktu dan konteks yang tepat. Kesalahan penggunaan kata tersebut menjadi sebuah penilaian yang menentukan hubungan bermasyarakat. Oleh karena itu, kata sapaan dalam bahasa Batak Toba sangat perlu diketahui oleh masyarakat luas karena ini merupakan warisan dari budaya Batak. Hal ini yang membuat penulis tertarik sehingga memilih judul “Kata Sapaan dalam Bahasa Batak Toba.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.2 Masalah Dalam penelitian ini, penulis akan menentukan masalah apa yang akan dibahas. Dalam hal ini, sudah menentukan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: 1. Kata sapaan apakah yang digunakan dalam bahasa Batak Toba? 2. Bagaimanakah penggunaan kata sapaan dalam bahasa Batak Toba?
1.3 Batasan Masalah Penelitian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena peneliti bahasa memerlukan waktu serta kemampuan dan pengetahuan tentang bahasa yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti membatasi objek penelitian pada kata sapaan dalam bahasa Batak Toba. Di samping itu, daerah penelitian dibatasi, yaitu daerah Sarudik, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dibahas, tujuan dari penelitian ini adalah: a. Menjelaskan kata sapaan apa yang digunakan dalam bahasa Batak Toba. b. Menjelaskan bagaimana pemakaian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4.2 Manfaat Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pemakaian kata sapaan dalam bahasa Batak Toba. b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional. c. Untuk memaparkan dengan jelas tutur sapa dalam bahasa Batak Toba yang hidup dalam masyarakat BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003:588). Menurut Kridalaksana (2001:17) konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apapun yang berada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Jadi konsep merupakan gambaran awal sebuah penelitian konvensi dan ketentuan yang berguna pada pembahasan selanjutnya. 2.1.1
Kata Sapaan
Kata sapaan ialah seperangkat kata atau ungkapan yang dipakai untuk menyebut atau memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa (Kridalaksana, 2008:14). Kata sapaan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk menempatkan posisi yang tepat. Dalam berinteraksi kata sapaan digunakan sebagai bagian dari tutur sapa. Kata sapaan menjadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA