BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Setiap kegiatan manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa sangat penting pemakaiannya dalam kehidupan manusia untuk dapat mengerti maksud yang satu dengan yang lainnya agar tidak terjadi kesalah pahaman. Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu orang untuk berkomunikasi. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66), bahasa diartikan sebagai , “sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran”. Maksudnya bahasa merupakan alat komunikasi antar sesama manusia yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan menggunakan simbol-simbol komunikasi yang baik berupa suara, sikap badan atau tanda-tanda berupa tulisan. Finocchiarno (dalam Alwasilah, 1992: 2)
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa, “bahasa adalah satu sistem simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Jika berbicara mengenai bahasa, maka harus juga berbicara mengenai tata bahasa. Tata bahasa adalah seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa. Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Aturan bahasa tersebut sering disebut dengan tata bahasa. Tanpa tata bahasa, maka tidak akan muncul bahasa. Pengetahuan mengenai tata bahasa dapat membantu kita agar dapat memiliki pemahaman mengenai aturan tata bahasa. Dalam memahami tata bahasa, kata juga penting untuk dipelajari. Kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka (dapat mengalami afiksasi dalam proses morfemis) (Djajasudarmana, 1993: 33). Sedangkan dalam Bahasa Mandarin, kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti, dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat (Yongxin, 2005: 2). Penjenisan kata dalam tata bahasa suatu bahasa dapat berbeda-beda. Menurut tata bahasa tradisional, jenis kata ada delapan, yaitu (1) Kata Benda, (2) Kata Ganti,(3) Kata Sifat,(4) Kata Kerja,(5) Kata Depan,(6) Kata Sambung, (7) Kata Keterangan,dan (8) Kata Seru.
Universitas Sumatera Utara
Dari semua jenis kata di atas, kata keterangan yang biasa disebut dengan adverb (副词) merupakan kata yang sangat beragam penggunaannya. Kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan atau seluruh kalimat. Menurut Suparto (2003:127), kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada. Jadi kata keterangan berfungsi untuk menerangkan kalimat maupun unsur dalam kalimat. Dalam Bahasa Mandarin, yang termasuk dalam kata keterangan adalah cái (才) = baru, dōu (都) = semua, hĕn (很) = sangat, bù (不) = tidak, dăo (倒) = sebaliknya, hū rán (忽然) = tiba-tiba, zài (再) = lagi, yòu (又) = lagi, dan lain-lain. Kata keterangan yang menyatakan pengulangan adalah kata keterangan zài (再) dan yòu (又).
Dari semua jenis kata di atas, penulis tertarik untuk meneliti kata keterangan pengulangan, khususnya kata keterangan zài (再) dan yòu (又) yang memiliki arti yang sama, yakni “lagi”.
Kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam Bahasa Mandarin sangat banyak digunakan baik lisan maupun tulisan. Penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) sangat rumit dan sangat sulit untuk dipahami oleh pengguna bahasa. Pengguna bahasa sering melakukan kesalahan dalam penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又). Berikut penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又):
Universitas Sumatera Utara
(1) 爸爸 Bàba Ayah
下次 我 又 给 您 写 xià cì wŏ gĕi nín xiĕ yòu lain kali saya lagi memberi anda menulis Ayah, saya lain kali lagi akan menulis surat untukmu
信的 xìn de surat
(Jurnal of Liu Zhou Vocational & Technical College, 2008: 99)
Dalam contoh (1) seharusnya tidak menggunakan kata keterangan pengulangan yòu (又), tetapi harus menggunakan kata keterangan pengulangan zài (再). Karena dalam kalimat di atas muncul kata keterangan waktu, yaitu xià cì (下次) yang menunjukkan yang akan datang. Oleh karena itu, kalimat di atas hanya boleh menggunakan kata keterangan pengulangan zài (再). Kalimat di atas seharusnya:
(2) 爸爸 Bà ba Ayah
下次 我 再 给 您 写 xià cì wŏ gĕi nín xiĕ zài lain kali saya lagi memberi anda menulis Ayah, saya lain kali lagi akan menulis surat untukmu
信的 xìn de surat
(Jurnal of Liu Zhou Vocational & Technical College, 2008: 99)
Dalam contoh (1) dan (2) sangat jelas terlihat bahwa penggunaan kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ) oleh pengguna bahasa sering terjadi kesalahan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti kata keterangan, khususnya kata keterangan pengulangan zài ( 再 ) dan yòu ( 又 ) dalam kalimat Bahasa Mandarin karena memiliki arti yang sama namun memiliki perbedaan dari cara penggunaannya.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada pendahuluan yang tersebut di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin? 2. Apa persamaan dan perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menguraikan penggunaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin. 2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah
sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis mengenai Bahasa Mandarin khususnya tentang kata keterangan dalam Bahasa Mandarin. Dan juga diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai Bahasa Mandarin, khususnya tata bahasa Mandarin.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan sumber informasi serta referensi untuk penelitian-penelitian berikut yang relevan mengenai kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又) dalam kalimat Bahasa Mandarin.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Agar penulisan skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya, maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan judul skripsi ini, Penggunaan Kata Keterangan Pengulangan Zai (再) dan You (又)dalam Kalimat Bahasa Mandarin, maka yang menjadi permasalahan adalah jenis kata keterangan. Dalam hal ini penulis membatasi hanya pada penggunaan yang meliputi cara penggunaan dan makna, persamaan, dan perbedaan dari kata keterangan pengulangan zài (再) dan yòu (又).
Universitas Sumatera Utara