BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia untuk dapat berinteraksi antar satu dengan yang lain. Dengan bahasa, orang dapat melakukan komunikasi dan kontak sosial dengan lingkungan sekitarnya. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, untuk menyampaikan maksud dan perasaan yang memungkinkan dan menciptakan kerja sama, serta mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa lampaunya untuk memetik hasil-hasil yang berguna bagi masa kini dan masa yang akan datang. Dunia pada masa sekarang ini telah memasuki era globalisasi, dimana interaksi manusia tidak dapat lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Jarak pun menjadi tidak berarti karena semakin mudahnya mendapat informasi. Tetapi tetap saja dibutuhkan sarana untuk berkomunikasi yaitu bahasa. Bahasa yang secara etimologi berarti alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia masing-masing memiliki makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili1.
1
Sumber: http://difinisimu/2012/10/definisi-bahasa.html diunduh tanggal 04 April 2014 1
2 Dengan bahasa itulah kita mengerti maksud dan tujuan dari seseorang melakukan sebuah komunikasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling utama didunia. Tanpa bahasa, tidak akan mungkin terjadi proses komunikasi. Selain itu, dengan bahasa tiap individu dapat menyampaikan ide dan gagasan yang dimilikinya. Ada berbagai macam bahasa di dunia yang setiap bahasa tersebut memiliki keunikan dan corak yang khas dari bahasanya masing-masing. Pada saat ini, bahasa internasional yang dijadikan sebagai acuan dalam berkomunikasi adalah bahasa Inggris. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa bahasa Inggris? Jawabannya karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar yang telah disepakati untuk berkomunikasi. Dengan ditetapkannya bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional, maka orang akan cenderung memilih untuk menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Tujuannya agar mereka tidak kalah dalam persaingan internasional dan juga mampu sehingga tidak buta akan informasi dunia. Selain bahasa Inggris yang menjadi bahasa pengantar utama yang telah diakui oleh Internasional, pada saat ini juga banyak orang melihat peluang menggunakan bahasa Mandarin. Mengapa bahasa Mandarin?2 Hal ini dikarenakan bahasa Mandarin secara urutan adalah bahasa pengantar nomor dua yang diakui
2
Sumber: http://5TensesUtama? diunduh pada tanggal 04 April 2014
3 oleh internasional, bahasa Mandarin juga digunakan oleh lebih dari satu miliar orang diseluruh dunia sehingga dapat dikatakan bahwa banyak orang di dunia yang berbahasa Mandarin daripada bahasa lainnya. Kemudian orang juga melihat peluang ke depan dari semakin bersaingnya Tiongkok dengan negara yang telah mapan dalam segala bidang dan banyaknya komunitas Tionghoa dijumpai dibelahan dunia termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, sebagaimana halnya bahasa Inggris, bahasa Mandarin kini telah menjadi kebutuhan mutlak dan memiliki peran penting dalam komunikasi global. Dalam perkembangannya bahasa Mandarin dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan termasuk di Yogyakarta. Meskipun jumlah sekolah di Yogyakarta yang membuka program studi atau jurusan, serta pengajar bahasa Mandarin tidak sebanyak di kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya, tetapi perkembangan dan peminatnya dapat dikatakan sangat menjanjikan. Menurut ketua Asosiasi Pendidik dan Pengembang Bahasa Mandarin Indonesia (APPBMI) DIY Nicodemus Sanny di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, merebaknya sekolah Bahasa Mandarin tersebut seiring dengan banyaknya perusahaan asing yang berasal dari Tiongkok melakukan investasi sebagai PMA (Penanaman Modal Asing). Ditambahkannya jenjang pendidikan yang mengajarkan bahasa Mandarin di Yogyakarta mulai dari bangku Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi sangat beragam, sementara untuk jumlah pengajar bahasa Mandarin yang ada di Yogyakarta saat ini sekitar 70 orang, 60 orang diantarannya merupakan pengajar yang tergabung dalam APPBMI. Meskipun berkembang cukup pesat, sayangnya pengajar bahasa Mandarin yang mempunyai dasar ilmu pendidikan masih minim. Kebanyakan dari
4 mereka masih berasal dari program studi bahasa dan sastra.3 Pendidikan pengajar bahasa Mandarin di setiap sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas masih kurang. Sehingga pengajar dalam proses belajar mengajar bahasa Mandarin masih kurang menguasai pelafalan Hànyŭ pīnyīn. Salah satu institusi pendidikan yang konsep untuk mengembangkan bahasa Mandarin adalah SMP Bhinneka Tunggal Ika yang memasukan pelajaran bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolahnya4. Dalam tugas akhir ini, penulis lebih memusatkan perhatian bagi siswa-siswi kelas tujuh di SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta. Mengapa demikian? Karena dalam laporan observasi ini akan dibahas mengenai “Metode Pengajaran Guru bahasa Mandarin di kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi bahasa Mandarin”.
1.2 Rumusan Masalah Dari pemaparan diatas, maka beberapa rumusan masalah dalam tugas akhir ini disusun sebagai berikut : 1. Bagaimana metode pengajaran guru bahasa Mandarin bagi siswa-siswi kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika?
3
Sumber: http://unisfm.com//4474radiojogjayogya/#.UsaveNIW15g diunduh tanggal 04 April 2014. 4 Sumber: http//rahmatap/2011/01/definisi-institusi-pendidikan. Html diunduh tanggal 04 April 2014
5 2. Bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Mandarin bagi siswasiswi kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika? 3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat metode pengajaran bahasa Mandarin bagi siswa kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui metode pengajaran guru bahasa Mandarin bagi siswa kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika. 2. Untuk mengetahui prestasi dalam bahasa Mandarin bagi siswa kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika. 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang mempengaruhi metode pembelajaran bahasa Mandarin dan prestasi bahasa Mandarin siswa kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika.
1.4 Manfaat Penulisan Dari penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
6 1. Penulis Untuk mengetahui secara teoritis maupun sistematis, mengenai hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Yang dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pendidikan bahasa Mandarin, khususnya untuk siswa SMP yang terkait dengan metode pengajaran guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Manadarin. 2. Bagi SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta Penulisan ini diharapkan bagi SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta yang memasukkan bahasa Mandarin sebagai salah satu program pendidikan, maupun salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan manfaat praktis yang berarti bagi pihak pengelola SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta. Dalam peningkatan mutu pendidikan salah satu mengenai metode pengajaran guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Mandarin. 3. Pembaca Diharapkan pula, dari hasil penulisan ini dapat menjadi sumber referensi bagi pembaca sebagai salah satu mengenai metode pengajaran guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Mandarin siswa-siswi kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta. 1.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Wawancara merupakan metode
7 pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab secara langsung kepada narasumber, untuk mencari data mengenai hal yang berhubungan dengan metode pengajaran guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bagi siswasiswi kelas tujuh di SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta. Observasi dilakukan melalui pengamatan objek penelitian secara langsung di lapangan agar memperoleh gambaran tentang keadaan yang sebenarnya mengenai proses jalannya metode pengajaran guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bagi siswa-siswi kelas tujuh di SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta. Metode studi pustaka dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku referensi, skripsi, dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini. Hal ini dilakukan agar terjalin relevansi antara teori dan praktik. Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi pustaka tersebut kemudian diproses dan dianalisis sebagai bahan untuk penulisan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan ini terbagi dalam lima bab meliputi :
8 BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah yang menguraikan uraian umum mengenai hal yang akan dibahas serta alasan, rumusan masalah yang membahas tentang permasalahan yang muncul, manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Bab ini memaparkan dua bagian yaitu tinjaun pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka menguraikan tentang berbagai penelitian yang telah dilakukan terkait dengan tema Metode Pengajaran Guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Mandarin siswa kelas tujuh. Landasan teori menguraikan berbagai pendapat tentang Metode Pengajaran Guru bahasa Mandarin dan pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Mandarin siswa kelas tujuh. BAB III : GAMBARAN UMUM SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA YOGYAKARTA Bab ini membahas mengenai sejarah berdirinya SMP Bhinneka Tunggal Ika
Yogyakarta, lokasi dan keadaan fisik (SMP Bhinneka Tunggal Ika
Yogyakarta), visi, misi, kurikulum pendidikan, struktur organisasi (Sekolah Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta), serta strukutur organisasi staf pengajar dan karyawan di SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta.
9 BAB IV : METODE PENGAJARAN GURU BAHASA MANDARIN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BAHASA MANDARIN SISWA KELAS TUJUH SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA YOGYAKARTA Bab ini menguraikan tentang cara mengajar, metode mengajar, kelebihan dan kelemahan metode pengajaran guru bahasa Mandarin, serta pengaruhnya terhadap prestasi bahasa Mandarin siswa kelas tujuh SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta. BAB V : PENUTUP Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi SMP Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta, dan guru bahasa Mandarin.