BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Manusia sebagai mahluk sosial selalu berinteraksi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi melalui bahasa, bahasa memungkinkan seseorang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Trager (dikutip Sibarani, 1992:18) menyatakan, “Bahasa adalah sistem simbol-simbol bunyi ujaran yang digunakan anggota masyarakat sebagai alat berinteraksi dengan keseluruhan pola budaya mereka”. Bahasa sebagai sebuah gejala dan kekayaan sosial yang akan terus melaju sejalan dengan perkembangan pemakaiannya. Chaer dan Agustina (2004:15) menyatakan bahwa bahasa itu bersifat unik dan universal. Unik artinya memiliki ciri atau sifat khas yang tidak dimiliki bahasa lain dan universal berarti memiliki ciri yang sama yang ada pada semua bahasa. Menurut Nababan (1989:27) Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang bilingual (dwibahasa) yang menguasai lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa daerah, Bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Pada era digital seperti sekarang ini kita dapat
1
2
dengan mudah mendapatkan informasi berupa data audio maupun visual. Data informasi yang lengkap berupa audio dan visual dapat kita temukan pada tayangan televisi. Acara televisi adalah media informasi yang sangat lengkap dan sarana untuk mendapatkan informasi dengan mudah. Banyak masyarakat Indonesia menganggap waktu menonton televisi itu sangat penting dan berharga, karena ada banyak acara berita yang memuat informasi penting serta menghibur. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering menemukan beragam bahasa dalam sebuah tayangan ataupun percakapan dalam acara televisi. Salah satunya adalah para pembawa acara ataupun public figure yang muncul pada acara televisi. Mereka terkadang menggunakan ragam bahasa dalam membawakan acara mereka, bahkan mereka menggabungkan atau beralih bahasa dari satu bahasa ke bahasa lainya. Dalam ilmu sosiolinguistik, ini di sebut dengan alih kode (code switching). Fenomena keragaman bahasa ini pun sering muncul dan digunakan dalam program televisi Breakout di NET TV fenomena alih kode inilah yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis dan mengidentifikasi masalah serta mencari penyelesaiannya. Penulis melihat banyak sekali fenomena alih kode di acara acara televisi, salah satunya adalah di acara Breakout di NET TV. NET TV adalah bagian dari kelompok usaha INDIKA GROUP yang berdiri Sejak 2012, NET TV telah menghasilkan konten media yang kreatif, inspiratif, informatif sekaligus menghibur. Program-program tersebut ditampilkan dalam berbagai platform sehingga para pemirsa dapat menikmati informasi dan hiburan secara tidak
3
terbatas. Pada 2013 ini, NET TV meluncurkan sekaligus mengembangkan sebuah media yang berfokus pada tayangan hiburan dan berita. Dari sejumlah program NET TV yang ada, ditemukan banyak program yang di bawakan pembawa acara menggunakan alih kode, yaitu pengalihan kesatu bahasa ke bahasa lainnya dengan tidak merubah keutamaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Dalam penelitian ini dipilihlah salah satu program yang banyak menggunakan alih kode dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan pengalihan ke Bahasa Inggris bahasa kedua. Sesuai program studi yang sedang ditempuh, dipiihlah Bahasa Inggris sebagai peralihan dari bahasa pertama. Program televisi yang akan diteliti adalah acara Breakout. Acara ini menampilkan informasi terkini tentang sesuatu yang sedang trend dan disukai oleh para remaja Indonesia seperti lagu terbaru, film, jadwal konser musik atau cuplikan konser musik terbaru dan informasi tentang selebriti remaja Indonesia maupun internasional. Acara ini disajikan dengan konsep yang sangat muda dan Segar, karena acara ini dikhususkan untuk remaja, berita dan konsep acara yang dikemas dengan menarik membuat acara Breakout disenangi oleh para kaum remaja. Pemirsa dapat me-request video kesukaan mereka dan pembawa acaranya kerap menyanyikan ulang (cover) lagu yang di-request oleh pemirsa. Acara
yang ditayangkan setiap hari senin-jum’at
pukul 14.30-15.30 WIB
dengan dua pembawa acara bernama Boy William dan Sheryl Shenafia. Namun penulis berfokus untuk meneliti satu pembawa acara saja, yaitu Boy William agar penulis fokus dan dapat meneliti dengan lebih rinci. Alih kode kerap digunakan oleh
4
pembawa acara pada program ini ,maka dari itu penulis sangat tertarik untuk meneliti acara Breakout, penulis perlu mengetahui ada jenis alih kode apa sajakah yang digunakan, fungsi alih kode tersebut, serta apa saja kasus sosiolingusitik yang dapat penulis temukan sekaligus dapat penulis pecahkan
1.2 Identifikasi Masalah. Agar kajian lebih mendalam, identifikasi masalah dirumuskan dalam bentuk tiga pertanyaan yaitu: 1. Jenis alih kode apa sajakah yang digunakan pembawa acara dalam program Breakout di NET TV? 2. Apa fungsi alih kode dalam acara Breakout di NET TV? 3. Bagaimana respon penonton terhadap adanya fenomena alih kode dalam acara Breakout di NET TV?
1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi penelitian ini sesuai dengan judul yang di usung yaitu “Fenomena Alih Kode dalam acara Breakout di NET TV: Kajian Sosiolinguistik “, batasan objek penelitian menggunakan empat episode Breakout yang di jadikan skrip (di catat). Keempat episode tersebut didapatkan dari chanel youtube resmi Breakout dengan judul Breakout Goes to IMI, Breakout Spesial Musik Bruno Mars, Breakout Spesial Musik Legend dan Breakout Fashionable and Influence Musician.
5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian. Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi jenis alih kode yang digunakan pembawa acara pada program Breakout di NET TV. 2. Mengetahui fungsi alih kode dalam Program Breakout di NET TV. 3. Mengetahui respon penonton terhadap adanya fenomena alih kode dalam acara Breakout di NET TV.
Manfaat penelitian ini pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan suatu ilmu dan wawasan yang baru mengenai bahasa, khususnya ilmu bahasa di cabang sosiolinguistik, Penelitian yang dikhususkan yaitu tentang alih kode ,yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca untuk menambah ilmu bahasa khusunya ilmu sosiolingustik yang terdapat pada acara Breakout di NET TV. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka informasi mengenai jenis jenis dan fungsi alih kode dalam suatu acara televisi dan manfaat untuk pemirsa yang menonton acara tersebut,serta bagi para pembaca yang ingin membahas juga tentang ilmu sosiolinguistik seperti,campur kode, diglosia, lingua franca dan cabang ilmu sosiolinguistik lainnya. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua dan menambah wawasan terhadap ilmu sosiolinguistik khususnya ilmu tentang alih kode.
6
1.5 Objek dan Metode Penelitian Nama program televisi yang akan di teliti adalah Breakout. Program televisi tersebut memiliki konten program musik serta membahas berita para musisi masa kini, acara Breakout ini dibawakan oleh dua orang pembawa acara, mereka pun kerap menyayikan ulang lagu musisi yang sedang di bahas dalam episode dan juga memutarkan video clip musisi yang sedang di bahas. Untuk memfokuskan penelitian agar lebih mendalam, dipilih salah satu dari dua pembawa acara dalam Breakout yaitu Boy William. Masalah yang dianalisis yaitu jenis alih kode yang terdapat dalam program televisi Breakout di NET TV serta mengetahui bagaimana fungsi alih kode itu berperan serta mengetahui bagaimana respon penonton terhadap alih kode dan pembawa acara itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis menyajikan Bahasa Inonesia sebagai bahasa pertama dan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Terdapat tiga jenis alih kode yaitu tag switching, Intrasentensial switching dan Intersentensial switching yang akan di analisis lebih dalam dan data berupa lisan dalam video akan di transkrip untuk memudahkan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan suatu keadaan, hal-hal atau peristiwa secara sistematis, aktual, dan akurat. Seperti yang di ungkapkan oleh Djadjasudarma (1993:8), metode kualitatif deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat
7
deskripsi, merupakan gambaran dari data yang akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Sugiyono (2010:12), mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sugiyono (2010:21), menambahkan Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas untuk bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas. Terkait dengan metode penelitian tersebut, dua instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data, instrumen yang digunakan yaitu: 1) Wawancara, 2) Rekaman file video dari youtube chanel milik Breakout. Kedua instrumen tersebut digunakan untuk mendukung dan memudahkan dalam pengumpulan data terkait jenis alih kode, fungsi alih kode dan respon penonton terkait alih kode yang ada dalam acara Breakout di NET TV. Instrumen wawancara digunakan untuk mendapatkan fungsi real dari alih kode dan data respon penonton terhadap alih kode yang ada dalam acara Breakout, menurut McNamara (1999) Wawancara merupakan bagian yang penting untuk memperoleh informasi dibalik pengalaman partisipan. Selain itu wawancara banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara dalam penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan mengartikan tema pusat dari subjek yang ada di dunia. Tujuan dari wawancara itu sendiri adalah untuk mendapatkan hasil dari
8
respon penonton terhadap alih kode yang terdapat di acara Breakout dan mengetahui bagaimana respon terhadap Boy William selaku pembawa acara Breakout. Dalam pengumpulan data respon penonton di buatlah beberapa pertanyaan untuk mengetahui respon penonton. Untuk pengumpulan data respon penonton terhadap Breakout, di ambil 20 orang penonton yang terdiri dari 10 orang siswa SMA dan 10 orang Mahasiswa. Selain mewawancara dua puluh penonton Breakout, penulis pun mewawancarai Boy William untuk mengetahui secara pasti dan data yang akurat mengenai latar belakang dan alasan pribadi mengapa ia menggunakan alih kode dalam acara Breakout di NET TV. Wawancara ini telah di uji cobakan agar tidak ada kesalahpahaman dan ambiguitas. Instrumen yang kedua adalah menggunakan beberapa dokumen rekaman video yang di dapatkan dari youtube chanel milik Breakout dan di transkrip berupa teks oleh penulis. Dokumen yang di kumpulkan berfungsi untuk mendapatkan data dari jenis alih kode yang digunakan Boy william dan mengetahui fungsi alih kode yang terdapat dalam acara Breakout di NET TV. Langkah-langkah pengumpulan data di lakukan sebagai berikut: 1. Mengunduh beberapa video Breakout di NET TV, video tersebut diunduh melalui chanel youtube milik Breakout. 2. Membuat skrip percakapan dari data video tersebut. 3. Menyusun pertanyaan untuk mengetahui respon penonton. 4. Mewawancara responden atau penonton. 5. Mentranskrip hasil wawancara untuk mengetahui respon penonton.
9
6. Mewawancara presenter dan membuat transkrip dari hasil wawancara tersebut. Setelah dilakukan pengumpulan dengan langkah tersebut, langkah selanjutnya dilakukan klasifikasi berdasarkan jenis alih kode serta fungsi alih kode untuk kemudian di analisis .
1.6 Sistematika Penulisan. Dalam sistematika penulisan proposal ini,penulis memulai Bab I dengan pembahasan mengenai pendahuluan dengan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penelitian. Bab II membahas mengenai kajian pustaka yang membahasa dan penulis mengumpulkan beberapa teori Linguistik khusunya ilmu sosiolinguistik terutama yang berkaitan dengan alih kode. Dalam pembahasan Bab II di jelaskan tentang landasan teori yang digunakan yaitu teori sosiolinguistik, teori kode, teori kedwibahasaan, teori Alih Kode dan fungsi alih kode. Pada Bab III , bagian yang memaparkan beberapa contoh data analisis yang terdapat pada acara Breakout, mencari data tentang jenis Alih Kode dan fungsi Alih Kode serta mencari tahu bagaimana sikap dan respon pemirsa terhadap acara yang menggunakan alih kode seperti Breakout di NET TV.
10
Bab IV berisi simpulan dan saran terkait dengan analisi yang dijelaskan pada Bab III dan pengembangan topik skripsi dengan lebih terperinci dan luas terkait dengan Fenomena Alih Kode yang ada dalam acara Breakout di NET Tv.