BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Pendahuluan
Fasilitas komunikasi dan transportasi dunia mengalami kemajuan pesat selama beberapa
dasawarsa
belakangan
ini,
termasuk
perdagangannya.
memudahkan perdagangan ini, standarisasi internasional
Untuk
di segala bidang
memegang peranan yang sangat penting, namun untuk itu dibutuhkan kegiatan kerja yang sangat berat. Beberapa komisi nasional bekerja sama dengan komisikomisi internasional tergabung dalam suatu staf yang besar, bekerja keras mencapai kemajuan yang diharapkan. Dalam pelajaran Gambar Teknik kita mengikuti standar I.S.O (International Organization for Standardization). Cabang dari I.S.O. adalah I.E.C (International Electotechnical Commisson). I.E.C. Meliputi semua standarisasi peralatan listrik, seperti cara penggambaran dan kode-kode pengaman dalam pemasangannya. Dalam tingkat internasional, I.E.C. menyusun semua rekomendasi dalam bentuk buku, dan komisi-komisi nasional dari semua negara anggota bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Karena Indonesia adalah negara anggota I.E.C. maka menjadi tanggung jawab kita untuk menggunakan dan menyesuaikan semua rekomendasi I.E.C. tersebut. 1.2.
Penyajian
Distribusi Tenaga Sistem TN Sistem distribusi tegangan rendah AC (Alternating Current) di Indonesia mengalami perubahan dari 3 x 220/110 V ke 3 x 380/220V. Oleh karena itu, pada bab-bab selanjutnya dan pelajaran ini, kita hanya berkonsentrasi pada sistem 3 x 380/220V. Ditinjau dari segi keamanan, suatu jaringan distribusi tenaga listrik, di samping penghantar-penghantar yang bertegangan juga harus dilengkapi dengan penghantar-penghantar Neutral dan Protective Earth (dalam bahasa Prancis Terre). Sistem jaringan distribusi tenaga listrik yang demikian disebut: Distribusi Tenaga Sistem TN.
1
Gambar 1.1 Distribusi Tenaga Listrik Sistem TR
Sistem Pentanahan Keterangan : L1
: Line 1
(biasa disebut dengan phasa R)
L2
: Line 2
(biasa disebut dengan phasa S)
L3
: Line 3
(biasa disebut dengan phasa T)
N
: Neutral
PE
: Protective Earth
PEN
: Gabungan dari Protective Earth dan Neutral
Istilah-istilah
asing
yang
tidak
diterjemahkan,
telah
ditetapkan
secara
internasional.
Sistem ini dan sistem-sistem lainnya akan dibahas lebih lanjut dalam pelajaran “Instalasi Listrik”. Sementara ini penting untuk kita ketahui:
Mengapa sistem tersebut dinamakan sistem TN
Dari sistem 3 x 380/220V dapat diabaikan 6 tegangan yang berbeda
Bagaimana perbedaan-perbedan penghantar dari sistem tersebut dan warnawarna, isolasi apa yang harus digunakan.
2
1.3.
Penutup
3.1.
Kesimpulan
Menjelaskan pentingnya simbol-simbol dalam menggambar instalasi Menggambar dengan simbol-simbol berdasarkan standar Dasar Pengaturan Penerangan dan Simbol-Simbol Umum. Deskripsi singkat. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari akan pentingnya suatu acuan berupa standar internasional dalam setiap produksi barang maupun jasa, termasuk dalam membuat perencanaan instalasi listrik dan menggambar dengan benar simbolsimbol yang diterapkan di Indonesia. Pengetahuan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, sebagai mana pada perkuliahan berikutnya tentang menggambar simbol-simbol dengan benar dalam pengaturan dengan saklar satu arah. 3.2.
Tugas
Suatu perusahaan konsultan mendapat pekerjaan untuk membuat suatu perencanaa instalasi penerangan listrik suatu gedung, sehingga membutuhkan beberapa karyawan untuk melakukan pekerjaan perencanaan instalasi tersebut. Pengetahuan dasar apa yang harus dimiliki oleh karyawan yang akan diterima. Gambarkan simbol-simbol umum yang digunakan dalam diagram lokasi. Gambarkan simbol-simbol umum yang digunakan dalam diagram pengawatan atau diagram kerja.
3
BAB II SIMBOL TEKNIK LISTRIK
2.1. Pendahuluan Simbol teknik listrik bertujuan untuk menyingkat keteranganketerangan dengan menggunakan gambar. Simbol listrik sangat penting untuk dipelajari dipahami karena hampir semua rangkaian listrik menggunakan simbol-simbol. Gambar simbol untuk teknik telah diatur oleh lembaga normalisasi atau standarisasi. Beberapa lembaga yang menormalisasi simbol-simbol listrik antara lain : · ANSI : American National Standard Institute · JIC : Joint International Electrical Association · NMEA : National Manufacturer Electrical Assotiation · DIN : Deutche Industrial Norm · VDE : Verband Deutcher Elektrotechniker · NEC : National Electrical Code · IEC : International Electrical Commission. Meskipun banyak lembaga yang mengeluarkan simbol listrik, namun dalam normalisasinya telah diatur sedemikian rupa sehingga suatu simbol tidak mungkin mempunyai dua maksud atau dua arti, begitu sebaliknya dua gambar simbol mempunyai satu maksud (interpretasi ). Diantara negara yang sudah maju industri kelistrikannya menentukan normalisasi sendiri, bahkan diikuti oleh dunia teknik pada umumnya. Contoh negara yang mempunyai normalisasi sendiri adalah Amerika dan Jerman. Simbol listrik dari kedua negara tersebut agak berlainan bentuk maupun interpretasinya, namun semua itu dapat dipahami karena samasama bertujuan untuk memudahkan dan membuat lancar kegiatan teknik yang dihadapi. Gambar 1 memperlihatkan sebagian perbedaan simbol listrik dari Amerika dan Jerman.
4
2.2. Penyajian 3.3.
Simbol-Simbol Umum
5
Indonesia berdasarkan pertemuan yang diprakarsai oleh LIPPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) antara ilmuwan dan kalangan industri telah berhasil membuat standar simbol yang berhubungan dengan teknik listrik arus kuat. Hasil tentang simbol listrik ini telah dituangkan dalam buku PUIL 1977. ( Peraturan Umum Instalasi Listrik ) dan diperbaharui lagi dalam PUIL 1987 dan PUIL 2000.
2.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menggambar diagram lokasi, diagram pengawatan dan diagram kerja dari pengaturan satu-arah. 2. Menetukan material yang yang dibutuhkan. 3. Merangkai pengaturan satu arah. Sistem Pengaturan Saklar Satu Arah. Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari cara menggambar instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar satu arah. Kemudian dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai pengaturan saklar satu arah dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi
3.2 Tugas Sebagai seorang tenaga perencana mendapat tugas untuk membuat suatu perencanaan instalasi penerangan listrik suatu ruangan yang menggunakan pengaturan dengan saklar satu arah dengan satu lampu, yang diminta untuk membuat gambar: a. Diagram dan pengaturan satu arah. b. Diagram pengawatan pengaturan satu arah.
6
c. Diagram kerja atau diagram fungsi dan pengaturan satu arah. d. Buat rangkaian pengaturan satu arah pada papan peraga dan sambungkan pada sumber tegangan 220 Volt jika sudah diperiksa oleh dosen atau instruktur yang bertugas.
7
BAB III SIMBOL TEKNIK ELEKTRONIKA 3.1. Pendahuluan Sama seperti simbol listrik, simbol elektronika juga dinormalisasi oleh lembaga internasional seperti oleh : ANSI = Amirican National Standard Institute. IEEE = The Institute of Electrical and Electronics Engineers. IEC = International Electrotechnical Commission. 1) Simbol Baterei Simbol baterei diperlihatkan pada gambar 3. Dua garis vertikal merupakan tanda polaritas, yang lebih panjang merupakan polaritas positif dan yang pendek tanda polaritas negatif. Baterei yang terdiri dari beberapa sel ( multi sel ) ditunjukkan pad gambar 3.b dan gambar 3.c menunjukkan baterei multi sel dua kedudukan, yaitu fix dan dapat diatur. (a) (b) (c) Gambar 3. Simbol baterei: (a) Tunggal; (b) Multi sel; (c) Multi sel dua kedudukan 2) Kapasitor, ditunjukkan pada gambar 4. (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 4.Mari kita amati kembali gambar 2 (penggambaran dalam bentuk
nyata). Apa yang anda lihat pada gambar tersebut ? ........... buah saklar penerangan ............ buah lampu penerangan Benar; rangkaian-rangkaian penerangan dengan hanya satu saklar dinamakan sistim pengaturan penerangan satu-arah. Walaupun dalam rangkaian-rangkaian penerangan tersebut, dipasang beberapa buah lampu penerangan yang berbeda, tetapi hanya diatur oleh satu saklar. Sistim rangkaian yang demikianpun disebut pengaturan penerangan satu-arah. Pada pembahasan berikut, dalam gambar 3a ditunjukkan suatu rangkaian
8
pengaturan penerangan satu-arah. Gambar tersebut memperlihatkan suatu lokasi (penempatan) peralatan dengan menggunakan simbol-simbol yang sesuai. Penggambaran yang demikian disebut sebagai diagram lokasi. 3.2. Penyajian Peralatan apa dan berapa banyak kebutuhannya untuk suatu instalasi yang sesuai dengan diagram lokasi? Ada beberapa benuk symbol diagaram pengawatan berikut ini:
9
Gambar 3.1 Simbol-simbol komponen
10
Gambar 3.2 Diagram lokasi sistim pengaturan penerangan satu-arah
Gambar 3.3 Diagram pengawatan dengan garis jamak sistim pengaturan penerangan satu-arah
Gambar 3.4 Diagram kerja dengan satu garis sistim pengaturan penerangan satu-arah
11
Keterangan: 1. Pada sistim TN, (lihat gambar 1) hanya penghantar aktif (line 1, 2, dan 3 ) yang bertegangan, sedangkan penghantar pentanahan (N, PE dan PEN) tidak bertegangan. (Hal ini dibahas lebih lanjut dalam pelajaran “Rangkaian Listrik”). Berdasarkan ketentuan ini, maka saklar harus selalu dikawati dengan penghantar aktif. Mengapa ? Jika saklar dikawati dengan penghantar pentanahan, maka alat pemakai (beban) dan pentanahannya akan selalu bertegangan, walaupun saklar dalam posisi Off. Keadaan yang demikian akan berbahaya sekali bagi kita, contohnya jika kita akan mengangkati bola lampu. 2. Titik terminal untuk penghantar aktif pada saklar-saklar biasanya ditandai dengan huruf P atau L dengan bulatan merah. Penandaan ini penting sekali untuk saklar-saklar yang mempunyai lebih dari dua terminal. 3. Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan pengoperasian, maka pengertian untuk pengoperasian suatu saklar pengatur adalah ditentukan sebagai berikut: Kita ambil contoh, suatu saklar satu-arah pada “posisi – On”: 4. Penghantar aktif setelah melalui saklar disebut penghantar saklar. 5. Perhatikan pada suatu bola lampu. Disitu terdapat titik terminal untuk kakikontak dan yang lain untuk ulir pemegang lampu. Pada suatu pegangan lampu dengan perangkat yang terbuat dari metal biasanya terminal tambahan untuk penghantar pentanahan. Dimanakah akan anda hubungkan penghantar pentanahan tersebut ? Jawab: Alasan: Penghantar pentanahan (PE) harus dipasang, karena pengaman lampu mudah sekali tersentuh. Latihan 3: Mari kita lengkapi diagram pengawatan pada gambar 3b sesuai dengan diagram lokasi gambar 3a, dengan menggunakan simbol-simbol penghantar yang benar. 1. Kita mulai dengan penghantar netral: Tarik lurus melalui kotak hubung ke titik terminal lampu.
12
2. Penghantar PE, dihubungkan ke kotak hubung kemudian ke titik terminal pada pelindung lampu. 3. Penghantar line setelah melalui kotak hubung, tarik ke bawah dan hubungkan pada titik terminal saklar. 4. Terakhir adalah penghantar saklar dihubungkan ke kotak hubung, kemudian ke titik terminal lampu. 5. Lengkapi diagram pengawatan ini, dengan memberi tanda N, PE dan L 1 pada ketiga penghantar. 6. Bandingkan diagram pengawatan ini dengan jawaban pertanyaan pada Latihan 3. Latihan 4:
Fungsi rangkaian ini, diterangkan sebagai berikut: Pengaturan satu arah merupakan suatu hubungan seri dari saklar satu-arah dengan satu penerangan dalam suatu jaringan sumbar tenaga listrik ~ 220V. Lampu penerangan disini, hanya bekerja seandainya dalam saklar pada posisi ON. Kini anda telah merancang dan mengambar rangkaian penerangan listnk yang pertama bagi anda dalam dua penggambaran yang berbeda. Sekaramg mari kita praktek pengetahuan dari teori kita ini.
3.3 Penutup 3.1 Kesimpulan: Saklar satu arah, satu katup digunakan sebagai pengatur suatu rangkaian hanya dari satu tempat untuk ON dan OFF. Rangkaian pengaturan penerangan satu arah terutama digunakan pada suatu ruangan kecil dengan suatu pintu. 3.2 Tugas Sekarang kita lengkapi diagram kerja pada gambar 3.3, sesuai dengan gambar 3.2. Untuk menyederhanakan diagram ini, penghantar PE kita abaikan.
13
Diagram kerja sering juga di sebut sebagai diagram fungsi sebab diagram ini merupakan penggambaran yang sangat sederhana untuk menerangkan fungsi suatu rangkaian.
14
BAB IV MENGGAMBAR RANGKAIAN LISTRIK 4.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan Saklar Satu Arah dengan Lampu Tanda Deskripsi singkat. Secara garis besar gambar rangkaian listrik dapat dikategorikan menjadi : 1. Gambar instalasi penerangan 2. Gambar instalasi mesin-mesin listrik 3. Gambar rangkaian pengendali 4. Gambar pembangkitan, pengiriman dan pembagian energi listrik. Keempat kategori gambar diatas secara lebih rinci dan mendalam akan dibahas dalam modul yang berbeda. Dalam kegiatan ini,
mahasiswa baru akan dikenalkan
rangkaian listrik yang bersifat dasar-dasar saja meliputi gambar instalasi penerangan dan instalasi tenaga. 1. Gambar Instalasi Penerangan a. Simbol-simbol Umum Meskipun dalam kegiatan belajar 1 telah dibahas materi tentang symbol listrik, pada kegiatan ini akan dibicarakan kembali symbol
umum terutama yang
berkaitan dengan instalasi penerangan. Tabel 1 berikut menunjukkan simbol listrik yang dipakai pada instalasi penerangan. Sistem berfasa-tiga dalam hubungan D, Delta atau segitiga. Sistem berfasa dalam hubungan Y atau bintang 15 Sistem berfasa tiga dalam hubungan bintang dengan titik nol yang dibawa keluar. Pada umumnya tanda ini dipakai untuk menyatakan : Hubungan Gulungan motor-motor arus putar, transformator dan sebagainya. Misalnya pada plat-plat motor/dynamo listrik (lihat contoh) : Volt : 380/220 Y / D Gulungan mesin-mesin dan pesawatpesawat. Tanda ini umum untuk kumparan, misalnya gulungan magnit dinamo, gulungan elektromagnit dan sebagainya. “Tahanan OHM”
15
tanda disamping ini menunjukkan tahanan bebas induksi atau tahanan OHM biasanya dipakai dalam teknik arus kearah/arus lemah khususnya dalam teknik penerima/pemancar. Kondensator Tanda umum untuk kondensator yang : mempunyai nilai tetap atau istilah yang lain fixed capasitor Tanda umum untuk kondensator yang nilainya dapat diubah-ubah (variable capasitor). 16 Hubungan Tanah Tanda umum untuk hubungan tanah bagi semua peralatan listrik misalnya tiap motor listrik, tahanan asut, lemari penghubung logam, kompor listrik dsb, haus dihubungkan dengan tanah –untuk mencegah bahaya bagi pegawai yang melayani pada kesalahan isolasi yang mungkin timbul. Tegangan Tinggi Tanda tegangan tinggi ini biasanya dipasang pada tiang-tiang jarring jarring tegangan tinggi dan rendah maupun pada pintu-pintu sari gardu-gardu transformator. Hantaran yang terdiri atas dua penghantar dengan fasa atau polaritet yang berlaianan. Tanda ini umum untuk hantaran listrik biasanya tanda ini terdapat pada gambargambar, instalasi. Hantaran berkutub dua, beserta penghantar. Persilangan dua buah hantaran Sambungan atau percabangan hantaran listrik. 17 Hantaran di dalam pipa Tanda ini menyatakan bahwa hantaran tersebut diletakkan di dalam pipa yang berdiameter ¾ “ ( o ) Hantaran di dalam pipa diatas sela yang ditinggikan
16
Apabila para instalateur (pelaksana) sedang melakukan pemasangan di dalam ruang yang lembab dan berdebu maka hantaran pipa ini harus tahan air dan ditempatkan diatas sela-sela (tumpuan) yang ditinggikan. Tanda ini menyatakan di mana hantaran itu naik. Tanda ini menyatakan di mana hantaran itu turun ke bawah. Hantaran terus menerus. Tanda ini menyatakan dimana hantaran itu mendaki, menurun dan terus menerus. Penghubung berkutub satu untuk nominal 10 A. Keterangan : 10 A ini menunjukkan bahwa kuat arus nominal yang mengalir secara terus menerus dapat dibebankan pada penghubung itu, yang tidak menimbulkan bahaya misalnya panas atau terbakarnya penghubung itu. ¾ 18 Penghubung berkutub ganda Penghubung tarik berkutub satu Penghubung kelompok (golongan) Penghubung Tukar Penghubung seri (deret) Tanda untuk penghubung silang Dari tanda-tanda instalasi diatas dapat diberikan penjelasan tentang penggunaan dari masing-masing penghubung yang dihubungkan dengan sebuah beban. Penghubung deret (seri) Penghubung seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua kelompok lampu secara bergantian misalnya seperti terdapat pada kerona-cahaya dengan tiga buah lampu atas (penerangan langit-langit) dan sebuah lampu bawah. Demikianlah jalannya penghubung itu sehingga lampu yang di bawah dan lampulampu atas dapat menyala sendiri-sendiri, dan seluruhnya dapat pula dihidupkan pada waktu yang bersamaan. 19 Perlu diingat oleh para peserta diklat, para instalateur bahwa pengertian dari penghubung seri ini bukanlah berarti Lampu-lampu itu dihubungkan dalam
17
keadaan seri. Tetapi kita mengadakan hubungan dalam seri (kelompok-kelompok lampu). Penghubung Tukar Apabila kita menghendaki melayani satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat, misalnya dalam gang-gang, dalam kamar-kamar dengan dua pintu, maka kita pakai dua hubungan bertukar. Penghubung Silang Apabila kita harus dapat melayani satu lampu atau satu golongan lampu yang lebih dari dua tempat, maka kita pakai penghubung silang, waktu hendak memasang diingat, bahwa penghubung yang pertama dan penghasilan haruslah penghubungpenghubung tukar, penghubung-penghubung diantaranya adalah hubungan silang. Penghubung Kotak Maksimum Tanda ini untuk penghubung kotak maksimum, diperlengkapi dengan sebuah pemutus arus elektro-magnit dan ada kalanya dipakai sebagai pengganti engaman lebur (sekering) Kotak-kontak dinding (stop contact) Tanda ini untuk stop contact dan dipakai sebagai penghubung pesawatpesawat pemakai-pemakaian yang dapat dipindah-pindahkan tempatnya, misalnya lampu senja, seterika listrik, penghisap debu dan lain sebagainya. 20 Kotak-kontak dinding majemuk Kotak-kontak dinding majemuk, seperti dua, tiga atau empat buah stop contact dihubungkan menjadi satu. Keamanan sekerup (sekering) Tanda umum untuk keamanan lebur atau keamanan patron (sekering). Dengan menempatkan garis-garis lintang pada hantaran-hantaran kutub banyak dinyatakan dalam beberapa urat ditempatkan keamanan itu. Sekering yang terkenal dalam dunia perdagangan yaitu patron diazed. (oleh siemens Schukert-Werke S.S.W.). Adapun batas-batas amperenya :
18
6, 10, 15, 20, 25, 35, 50, 60, 80, 100, 125, 160, 200, 225, 260, 300 dan 350 A. Bila kita lihat sebelah atas dari patron terdapat tanda-tanda pengenal dengan bermacam-macam warna yakni menurut kuat arus dari patron tersebut. Misalnya : Hijau 6A, Merah 10A, Kelabu 16A dan lain sebagainya. Papan pembagi atau Papan penghubung. Tanda ini umum untuk papan pembagi pada gambar instalasi. 21 Lemari penghubung instalasi. Lemari penghubung instalasi ini biasanya terbuat dari besi tuang atau bahan isolasi (misalnya bakelit) di mana di dalam lemari tersebut ditempatkan keamanan lebur (sekering) dan sebuah penghubung utama. Lemari baterai Tanda ini umum untuk sebuah lemari baterai. Biasanya lemari baterai ini terdiri dari sejumlah lemari dari besi tuang (bahan isolasi bakelit) dimana ditempatkan keamanan-keamanan lebur. Dan ini kita namakan lemari pembagi cahaya. Lampu 100 W, disambung pada golongan 2. Tanda umum untuk suatu titik cahaya tiap-tiap tititk sambungan pada gambar instalasi harus diberi nomor golongan, dimana titik cahaya ini disambung serta pemakaian tenaga dinyatakan dalam Watt. b. Macam-macam hubungan saklar Selanjutnya untuk gambar macam-macam sambungan saklar yang banyak digunakan dalam Instalasi penerangan dapat dilihat pada tabel 2 berikut : 100 W/2 22
19
Tabel 2. Macam-macam hubungan saklar 2. Gambar Instalasi Tenaga Simbol untuk instalasi tenaga dapat dilihat pada lampiran, baik yang berlaku di Jerman, Inggris, Amerika, maupun yang berlaku secara internasional. Rangkaian motor dengan pengendali saklar magnit Saklar magnit sering disebut juga kontaktor(contactor) bekerjanya berdasarkan kemagnitan listrik. Magnit listrik berfungsi penarik/pelepas kontak-kontak hubung pada saat kumparan dialiri/tidak dialiri arus listrik. Besar bidang kontak menentukan besar arus yang boleh dihubungkan. Nama Penghubung Berkutup satu Penghubung Berkutup ganda Penghubung Berkutup tiga Penghubung A kelompok Penghubung Deret (seri) Penghubung Tukar Penghubung silang Lambang Konstruksi Perencanaan Pandangan secara
20
bagian 23 Untuk memahami rangkaian kontaktor, haruslah dipelajari tentang : - rangkaian listrik pengendali (wiring system) - rangkaian dasar (elementary diagram atau line diagram) Rangkaian listrik pengendali ialah bagan rangkaian yang menggambarkan tentang bekerjanya kontaktor. Sedangkan rangkaian dasar menggambarkan rangkaian kumparan magnit dengan kontakkontak bantu. Mengingat rangkaian listrik pengendali terlalu luas dan sulit gambarnya, maka untuk memeriksa rangkaian pengendali tersebut digunakan gambar rangkaian dasar. Gambar 13 merupakan gambar bentuk sebuah kontaktor dan beban lebih. Gambar 13. Bentuk Kontaktor dan Beban Lebih Beban lebih kontaktor hanya dua tempat, artinya hanya 2 fasa saja yang diberi. Sebab pada rangkaian 3 fasa jika 2 terputus, pesawat listrik tidak dapat bekerja. Selain itu pada beban lebih diberi pembatas arus yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, lihat Gambar 14. Gambar 14. Pengaturan Batas Arus pada Beban Lebih Kontaktor Beban lebih (OL) 4 3/4 12 27 1 3Dalam
pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi
penerangan, melalui diagram pengawatan dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar satu arah dengan lampu tanda. Kemudian dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnva dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini
21
berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi penerangan listrik pada bangunan atau gedung-gedung. 4.2. Penyajian Sebagai seorang tenaga perencana mendapat tugas untuk membuat suatu perencanaan instalasi penerangan listrik dengan kasus antara saklar dengan lampu yang dikontrol tidak dapat terlihat langsung. a. Sistim pengaturan apa yang digunakan sehingga pemakai dapat mengetahui jika lampu yang dikontrol dalam keadaan padam atau menyala? b. Gambarkan diagram kerja dari pengaturan saklar satu arah dengan lampu tanda ON. c. Gambarkan diagram kerja atau diagram fungsi dari pengaturan satu arah dengan lampu tanda OFF. d. Buat rangkaian pengaturan satu arah dengan lampu tanda ON, kemudian lanjutkan dengan lampu tanda OFF pada papan peraga dan sambungkan pada sumber tegangan 220 Volt jika sudah diperiksa oleh dosen atau instruktur yang bertugas.
Pengaturan Satu Arah dengan Lampu Tanda (Pilot Lamp) Memasamg kembali rangkaian pengaturan satu arah pada “Kit Board”. Pengoperasian rangkaian hanya dilakukan atas izin instruktur. Ukurlah tegangan pada kedua titik terminal dari saklar dengan menggunakan Volt-meter. Isilah tabel 2 berikut sesuai dengan hasil pengukuran. Matikan rangkaian kemudian ganti volt-meter dengan sebuah lampu tanda, selanjutnya operasikan kembali rangkaian anda. Tuliskan keadaan dari lampu tanda kedalam tabel 3 berikut.
22
Pengamatan berdasarkan tabel 4.1 Saklar pada Posisi OFF, lampu penerangan dan lampu tanda terhubung seri pada tegangan sumber ~ 220V. Tahanan listrik pada lampu tanda adalah sangat besar jika dibandingkan dengan tahanan pada lampu penerangan. Maka sebahagian besar tegangan sumber (~ 220V) didrop oleh lampu tanda, akibatnya lampu tanda ini menyala. Seandainya saklar kita ON kan, maka lampu tanda akan terjembatani (terhubung singkat) sehingga tidak akan menyala. Lengkapi diagram pengawatan pada gambar 4.1 berikut,
Gambar 4.1 Diagram pengawatan untuk pengoperasian lampu tanda pada posisi OFF. Keterangan: Sistim pengaturan demikian biasanya dilakukan langsung pada saklar-saklar itu sendiri, fungsinya adalah sebagai tanda untuk saklar, pada saat gelap. Lampu tanda ini, biasa juga disebut lampu orientasi / Lampu tanda. Pada suatu rangkaian yang menggunakan lampu tanda untuk keadaan OFF, maka lampu tanda tersebut kita hubungkan paralel dengan saklar satu-arah.
23
Gambar 4.2 Diagram kerja, penggambaran satu garis untuk suatu rangkaian penerangan dengan lampu tanda pada keadaan OFF.
Sekarang, apa yang kita lakukan agar lampu tanda tersebut menyala dan padam bersamaan dengan lampu penerangan? Lengkapi diagram kerja (gambar 4.3) berikut ini.
Gambar 4.3 Diagram kerja lampu tanda untuk pengoperasian pada keadaan Off.
Gambarlah diagram pengawatan dengan mengacu pada diagram kerja pada gambar 4.4 berikut,
24
Gambar 4.4 Diagram pengawatan untuk pengaturan satu-arah dengan lampu tanda pada keadaan ON.
25
Gambar 4.5 Diagram pengawatan untuk pengaturan satu-arah dengan lampu tanda pada keadaan ON.
BAB V LAMPU TABUNG 5.1.
Pendahuluan Sistem Pengaturan Saklar Satu Arah dengan Kotak Kontak. Dalam
pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan. Kemudian diagram kerja suatu pengaturan saklar satu arah dengan kotak-kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi penerangan listrik pada bangunan atau gedung-gedung.
5.2.
Penyajian
Sebagai seorang tenaga perencana mendapat tugas untuk membuat suatu perencanaan instalasi penerangan listrik suatu ruangan yang menggunakan pengaturan dengan saklar satu arah yang dikombinasi dengan kotak-kontak, yang diminta adalah: Diagram lokasi dari pengaturan satu arah dengan kotak-kontak. Diagram pengawatannya. Diagram kerja atau diagram fungsi dari pengaturan satu arah dengan kotakkontak. Buat rangkaian pengaturan satu arah dengan kotak kontak pada papan peraga dan sambungkan pada sumber tegangan 220 Volt jika sudah diperiksa oleh dosen atau instruktur yang bertugas. Penggambaran dengan diagram pengawatan Simbol dari kotak kontak dengan pentanahannya, untuk diagram lokasi adalah sebagai berikut:
26
Gambar 5.1 Diagram pengawatan untuk lampu tabung
27
Gambar 5.2 Diagram pengawatan, lokasi, dan instalasi lampu tabung.
Pada instalasi-instalasi listrik dikenal dua hal berbahaya yang perlu kita perhatikan: 1. Kontak langsung dari bagian-bagian yang bertegangan dalam suatu instalasi listrik seperti pada penghantar telanjang yang mengalami kerusakan pada line. Dalam hal ini hanya satu yang perlu diperhatikan yaitu, sikap waspada dan hati-hati !
28
2. Kontak dengan bagian-bagian yang menurut kita tidak bertegangan, tetapi seandainya terjadi kebocoran isolasi, misalnya pada pelindung dari peralatan atau mesin-mesin listrik yang terbuat dari konduktor (metallic). Dalam hal ini kita akan mengalami kontak pada bagian-bagian yang bertegangan secara tidak langsung. Bahaya semacam im sangat sering kita alami karena perlindungan pelindung suatu peralatan atau mesin-mesm listrik tersebut. Sangat mudah tersentuh. Dan kecelakaan akibat kontak tidak langsung ini, dapat menyebabkan kematian ! Suatu cara pengamanannya untuk mencegah bahaya dari tegangan sentuh yang dalam hal ini kotak tidak langsung adalah dengan pemutus hubungan secara otomatis untuk bagian-bagian aktif (penghantar line) dalam waktu yang relatif singkat. (Definisi dari “Tegangan sentuh” dan “waktu yang relatif singkat” akan dibahas secara terperinci dalam pelajaran “Instalasi Listrik”). Pengamanan secara demikian bisa dilaksanakan jika pelindung tersebut di ketanahkan melalui suatu penghantar*. Penghantar tersebut akan melakukan arus listrik langsung ke tanah, dan mengoperasikan peralatan pengaman seperti fuse, miniature circuit breaker (MCB). Penghantar pengaman mengalirkan arus pemutus IB dari MCB, yang harus selalu kita perhatikan dalam menginstalasi atau menghubungkan penghantar adalah bahwa konduktansi penghantar-penghantar harus sama dengan konduktansi penghantar aktif (line) atau berdasarkan PUIL. “Pengaman untuk keamanan” merupakan bagian dari pelajaran “Instalasi Listrik”. Teori tersebut di atas adalah sebagai gambaran, bahwa betapa pentingnya peralatan pengaman dalam instalasi-instalasi listrik. Akan dipelajari lebih lanjut, shingga kita akan selalu memperhatikan keamanan, baik dalam latihan praktek ataupun dalam instalasi-instalasi. Kita konsentrasi kembali ke “Rancangan Listrik”.
29
Gambar 5.3. Diagram lokasi pengaturan satu-arah dengan kotak-kontak
Gambar 5.4. Diagram kerja dengan satu garis pengaturan satu-arah dengan kotak-kontak Catatan: Penempatan peralatan pada pagan praktek sesuai dengan diagram lokasi. Pengawatan sesuai dengan diagram pengawatan gambar 9b. Gunakan kode warna penghantar yang benar.
30
kotak-kontak.
Gambar 5.5. Diagram pengawatan dengan garis jamak pengaturan satu-arah dengan kotak-kontak
Gambar 5.6. Diagram kerja dengan satu garis pengaturan satu-arah dengan kotak-kontak
31
Rangkaian satu-arah pada gambar 5.8. telah dikawati secara salah, seperti terlihat dalam diagram pengawatan berikut ini :
Gambar 5.7. Sistim pengaturan satu-arah dengan kotak-kontak
5.3 Penutup 3.1 Kesimpulan Penghantar pengaman mengalirkan arus pemutus IB dari MCB, yang harus selalu kita perhatikan dalam menginstalasi atau menghubungkan penghantar adalah bahwa konduktansi penghantar-penghantar harus sama dengan konduktansi penghantar aktif (line) atau berdasarkan PUIL. “Pengaman untuk keamanan” merupakan bagian dari pelajaran “Instalasi Listrik”. 3.2 Tugas Mengapa harus ada standardisasi ? 1. Apa fungsi standardisasi dalam perancangan listrik ? 2. Bagaimana sistem distribusi tenaga listrik di Indonesia ?
32
BAB VI SISTEM DISTRIBUSI
6.1.
Pendahuluan Sistem distribusi memegang peranan penting dalam pembagian
penyaluran energy listrik dalam suatu sistem. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pembagian system distribusi aliran listrik, dan melakukan pengaturan saklar seri kemudian dikombinasi dengan kotak kontak. Kemudian dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi penerangan listrik pada bangunan atau gedunggedung.
6.2.
Penyajian
Perancangan pengaturan penerangan senantiasa mengacu pada keandalan. Tanpa mengabaikan faktor biaya yang dibutuhkan untuk menginstalasi, serta biaya operasinya. Salah satu contoh adalah jika pada suatu ruangan membutuhkan beberapa buah lampu penerangan, maka apabila digunakan saklar satu arah (saklar tunggal) maka lampu tersebut akan ON/OFF secara bersamaan, dimana biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasinya akan lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan saklar seri, tetapi biaya pemakaian akan lebih mahal karena penggunaan lampu tidak dapat diatur ON/OFF sebahagian, walaupun kebutuhan dapat temenuhi dengan menyalakan sebahagian saja. Hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan saklar seri.
33
Simbol-simbol Komponen Peralatan listrik yang baru berikut ini, serta simbol-simbol yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: Saklar seri atau saklar dengan rangkaian jamak berkutub satu. Perangkat lampu untuk dua rangkaian terpisah.
Pembahasan pada sub bab 2.2 telah dibahas jenis-jenis bahaya yang terjadi untuk para pemakai listrik. Oleh karena itu, jika terjadi kesalahan isolasi (kerusakan yang mudah tersentuh, maka tegangan pada penghantar peralatan listrik akan mengalami perubahan. Kita juga telah membahas bila terjadi hubungan tanah, penghantar pengaman akan menghantarkan arus listrik ke dalam tanah maka rangkaian akan segera terputus. Akan sering kita jumpai simbol berikut ini terutama pada perangkat suatu jaringan distribusi yang ada pada industry rumah tangga, menengah, maupun industry besar. Simbolsimbol itu seperi pada gambar berikut:
34
Gambar 6.1 Diagram instalasi sistem distribusi jaringan
6.3.
Penutup
1.1. Kesimpulan menggambar instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar seri kemudian dikombinasi dengan kotak kontak. Kemudian dilanjutkan dengan latihan-
35
latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi penerangan listrik pada bangunan atau gedunggedung.
1.2. Tugas Jika dalam suatu ruangan dibutuhkan beberapa buah lampi penerangan, dimana lampu tersebut diharapkan dapat diatur sebahagian atau secara keseluruhan berdasarkan kebutuhan maka digunakan saklar seri untuk pengaturan. 1.
Gambarkan diagram instalasi system distribusi dirumah anda masingmasing.
2.
Diagram pengawatan pengaturan saklar seri.
3.
Diagram kerja atau diagram fungsi pengaturan saklar seri.
36
BAB VII LAYANAN PENGHUBUNG INSTALASI RUMAH TANGGA
7.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan Saklar Seri dengan Kotak-Kontak. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar seri. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi penerangan listrik pada bangunan atau gedung-gedung.
7.2. Penyajian Sistim Penghubung jaringan dari PLN ke konsumen biasanya dipisahkan dengan meteran dari PLN. Dalam pertemuan ini akan digambar beberapa bentuk dan symbol dari meteran tersebut. Gambar 7.1 menunjukkan diagram pengawatan dari meteran.
Gambar 7.1 Diagram pengawatan bel dan meteran PLN
37
Gambar 7.2 Diagram pengawatan meteran PLN
38
7.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mempelajari cara menggambar instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar seri 3.2. Tugas Jika dalam suatu ruangan dibutuhkan beberapa buah lampu penerangan, dimana lampu tersebut diharapkan, dapat diatur sebahagian atau secara keseluruhan berdasarkan kebutuhan maka digunakan saklar seri untuk pengaturan. 1. Gambarkan diagram pengawatan meteran PLN di tempat anda 2. Diagram pengawatan dengan pemakaian sekurang-kurangnya 3 jenis beban 3. Diagram kerja atau diagram fungsi pengaturan saklar seri.
39
BAB VIII TRANSFORMATOR SATU FASA, TIGA FASA, DAN PENGUKURAN
8.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan transformator satu fasa, tiga fasa, dan transformator pengukuran. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi tranformator, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja dalam sebuah sistem. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi transformator pada industri-industri.
8.2. Penyajian Suatu tempat usaha atau pabrik dapat dirancang penggunaan bebannya dengan menggunakan tranformator apakah trafo satu fasa atau tiga fasa sehingga stabil dan terjamin aliran listriknya sedemikian rupa berdasarkan fungsinya, misalnya ruang rapat yang mempunyai dua pintu masuk, atau pada tangga bangunan berlantai dua, dimana pengguna ruangan atau tangga harus secara leluasa memilih pintu mana atau dari lantai berapa ia masuk. Jika terjadi hal seperti pada kondisi tersebut, maka tidak akan mungkin dapat dipenuhi jika pengaturan penerangannya menggunakan saklar satu arah atau saklar seri. Oleh karena itu maka dibutuhkan saklar dua arah, dimana pengaturan penerangannya dapat dilakukan dari dua tempat secara bebas sesuai kebutuhan pemakai.
40
Gambar 8.1 Diagram pengawatan trafo satu fasa, 3 fasa, dan pengukuran Buatlah sistim pengaturan seperti berikut, dengan satu perangkat lampu ganda dan sebuah trafo serta menggunakan saklar dua arah. Tempatkan peralatan dan kawatilah sesuai dengan diagram pengawatan di bawah ini. Gunakanlah warna penghantar yang benar.
41
Gbr 8.2. Sistim pengaturan satu saklar dua arah dan sebuah trafo.
Pengamatan: Saklar satu kutub dua arah. Mempunyai dua posisi pengoperasian saklar ini hanya bisa menyalakan salah satu lampu E 1 atau E 2 secara bergantian. Saklar satu kutub dua arah digunakan untuk mengoperasikan dua pemakai secara bergantian dengan sumber tegangan yang sama atau dengan sumber tegangan yang berbeda untuk satu pemakai. Kemungkinan lainnya adalah bisa digunakan sebagai pengganti saklar satu arah dalam suatu rangkaian penerangan. Apa yang harus dilakukan untuk mematikan kedua lampu pada gambar 17 secara serentak ? Dapatkan sistim pengaturan demikian digunakan dalam suatu rangkaian penerangan untuk umum? Sistim penerangan dalam suatu rangkaian dapat diatur OFF dan ON dari dua tempat yang berlainan. Dua saklar satu arah digunakan untuk sistim pengaturan demikian.
42
Lengkapi diagram pengawatan (gambar 8.3) sesuai dengan diagram lokasi pada gambar 8.2, dimana untuk saklar Q2 digunakan sebuah saklar dua arah. Dan lampu diganti dengan sebuah trafo.
Gambar 8.3. Diagram pengawatan untuk sistim pengaturan penerangan satu arah dan menambahkan sebuah trafo ke beban.
Lengkapi diagram pengawatan (gambar 8.4) sesuai dengan diagram lokasi pada gambar 8.2, dimana untuk saklar Q2 digunakan sebuah saklar dua arah. Dan lampu diganti dengan sebuah trafo.
8.3 Penutup
43
3.1 Kesimpulan Gambar instalasi dan pengawatan trafo dapat menyerderhanakan dalam penggambaran dalam suatu system distribusi. Karena itu mulak harus dipahami berdasarkan standar yang baku. 3.2 Tugas Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu penerangan, dimana lampu tersebut diharapkan dapat diatur dari dua tempat maka digunakan saklar dua arah untuk pengaturan lampu yang bersangkutan. 1. Gambarkan diagram lokasi pengaturan dengan saklar dua arah dan sebuah trafo satu fasa 2. Diagram pengawatan pengaturan saklar dua arah dan sebuah trafo 3. Diagram kerja atau diagram fungsi pengaturan saklar dua arah.
Sesi/Perkuliahan Ke: 9
44
TIK: Setelah menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat:
Menggambar diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja transformator pengukuran.
Menentukan jenis-jenis transformator pengukuran.
Merangkai pengaturan dengan kontaktor
Pokok Bahasan. Transformator Pengukuran. Deskripsi singkat. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi transformator, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar dua arah. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi Anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam, pemasangan instalasi penerangan listrik pada bangunan atau gedung-gedung.
I. Pertanyaan Kunci Jika Anda membaca bahan bacaan berikut, gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk memandu anda: 1. Bagaimana mengontrol satu atau sekelompok lampu dari dua tempat ? 2. Berapa terminal penyambungan yang terdapat pada saklar dua arah ? II. Tugas Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu penerangan, dimana lampu tersebut diharapkan dapat diatur dari dua tempat maka digunakan saklar dua arah untuk pengaturan lampu yang bersangkutan. 1. Gambarkan diagram lokasi pengaturan dengan saklar dua arah. 2. Diagram pengawatan pengaturan saklar dua arah. 3. Diagram kerja atau diagram fungsi pengaturan saklar dua arah. 4. Sebutkan material yang digunakan.
45
9.1. Pendahuluan menggambar
instalasi
transformator,
melalui
diagram
lokasi,
diagram
pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar dua arah. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi Anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam, pemasangan instalasi penerangan listrik pada industri-industri
9.2. Penyajian Pengaturan transformator pengukuran Telah kita pelajari tentang penggambaran trafo satu fasa dan tiga fasa. Selanjutnya ada lagi trafo yang tidak kalah pentingnya dalam kedudukan dan fungsinya yakni trafo pengukuran. Trafo ini, gambar diagram pengawatannya adalah seperti berikut ini:
Gambar 9.1 Diagram pengawatan Transformator Pengukuran
46
Gambar 9.1 Diagram pengawatan Transformator Pengukuran
9.3. Penutup 3.1 Kesimpulan Keadaan pengoperasian dari pemakai dapat ditunjukkan oleh lampu tanda. Biasanya diletakkan dalam saklar itu sendiri. Untuk pengaturan keadaan ON, dihubungkan paralel dengan pemakai, sedangkan untuk pengaturan keadaan OFF, dihubungkan paralel dengan saklar. Jika dinyatakan untuk keadaan OFF, maka lampu tanda biasanya berada dalam perangkat saklar itu sendiri. Maka kita biasa menyebutnva sebagai lampu orientasi.
3.2 Tugas Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu penerangan, dimana lampu tersebut diharapkan dapat diatur dari dua tempat maka digunakan saklar dua arah untuk pengaturan lampu yang bersangkutan. 1. Gambarkan diagram lokasi pengaturan transformator pengukuran. 2. Diagram pengawatan pengaturan transformator pengukuran.
47
3. Diagram kerja atau diagram fungsi transformator pengukuran. BAB X GENERATOR
10.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan generator dengan Kotak-Kontak. Deskripsi singkat. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar instalasi generator, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar dua arah kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi generator berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi generator pada industri-industri.
10.2. Penyajian Sistim Pengaturan Generator dengan Kotak-kontak. Telah dipahami bersam bahwa generator sangat banyak dijumpai gambarnya pada mata kuliah yang lain maupun dalam pembicaraan di mana-mana karena punya peranan penting dalam setiap hari. Pembahasan kali ini akan ditunjukkan gambar pengawatan dari generator DC seperti berikut ini:
48
Gambar 10.1 Diagram pengawatan Generator DC
Gambar 10.2 Diagram pengawatan Generator DC
49
10.3. Penutup 3.1. Kesimpulan menggambar instalasi generator, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar dua arah kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi generator berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan instalasi generator pada industri-industri.
3.2. Tugas Jika dalam suatu ruangan dipasang satu buah lampu penerangan, dimana lampu tersebut diharapkan dapat diatur dari dua tempat, serta tersedianya kotak-kontak untuk kebutuhan pemakai lain. Anda diminta menggambar: 1. Diagram lokasi lokasi sebuah generator 2. Diagram pengawatan sebuah generator 3. Diagram kerja sebuah generator
50
BAB XI MOTOR DC SERI DAN SHUNT
11.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan Motor Seri dan Shunt. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar motor seri dan shunt, melalui diagram pengawatan dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar dua arah pada keadaan khusus. Kemudian dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC pada industri-industri. 11.2. Penyajian Sistim Pengaturan motor DC Seri dan Shunt. Diagram pengawatan gambar 11.1 dibawah, menunjukkan suatu sistem pengaturan penerangan dua-arah dengan suatu kotak–kontak. Bandingkanlah dengan sistem pengaturan penerangan duaarah pada keadaan “normal” (gambar 11.2). Banyaknya penghantar diantara kedua kotak- hubung berkurang 1 penghantar dan banyak penghantar diantara kotakhubung dengan saklar/kombinasi kotak kontak berkurang 2 penghantar.
51
52
Gambar 11.1 Diagram pengawatan motor seri
53
54
Gambar 11.2. Diagram pengawatan motor shunt
11.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mempelajari cara menggambar motor seri dan shunt, melalui diagram pengawatan dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar dua arah pada keadaan khusus. Kemudian dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC pada industri-industri. 3.2. Tugas Pada keadaan tertentu pengaturan dua arah dapat dilakukan dengan cara tertentu untuk membuat instalasi dengan pengaturan dua arah pada keadaan khusus. Anda diminta untuk membuat gambar: 1. Diagram lokasi 2. Diagram pengawatan 3. Diagram kerja atau diagram fungsinya
55
BAB XII MOTOR DC KOMPON
12.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan motor DC kompon. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar motor DC kompon, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar silang. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC kompon di rumah-rumah industri.
12.2. Penyajian Simbol-simbol motor kompon: Untuk mengetahui fungsi kerja dari saklar silang kita buat suatu sistim pengaturan sesuai dengan diagram pada gambar 1 di bawah ini, tempatkan peralatan sesuai dengan diagram lokasi kemudian kawati dengan penghantar dalam kode warna yang benar.
56
Gambar 12.1. Diagram pengawatan motor kompon.
12.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mempelajari cara menggambar motor DC kompon, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar silang. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC kompon di rumah-rumah industri.
3.2. Tugas Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu yang dikontrol dari tiga tempat, sehingga dibutuhkan suatu saklar silang untuk memenuhi kebutuhan pengaturan. 1.
Gambarkan diagram lokasi dari pengaturan dengan saklar silang
2.
Gambarkan diagram pengawatan dari pengaturan saklar silang
3.
Gambarkan diagram kerja dari pengaturan saklar silang
4.
Buat rangkaian pengaturan saklar silang kemudian kombinasikan dengan kotak-kontak pada papan peraga dan sambungkan pada sumber tegangan 220 Volt jika sudah diperiksa oleh dosen atau instruktur yang bertugas.
57
BAB XIII MOTOR SATU FASA
13.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan motor DC kompon. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar motor DC kompon, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar silang. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC kompon di rumah-rumah industri.
58
13.2. Penyajian Simbol-simbol motor AC satu fasa:
59
60
61
62
13.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mempelajari cara menggambar motor DC kompon, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar silang. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC kompon di rumah-rumah industri.
3.2. Tugas Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu yang dikontrol dari tiga tempat, sehingga dibutuhkan suatu saklar silang untuk memenuhi kebutuhan pengaturan. 1. Gambarkan diagram lokasi dari pengaturan dengan saklar silang 2. Gambarkan diagram pengawatan dari pengaturan saklar silang 3. Gambarkan diagram kerja dari pengaturan saklar silang 4. Buat rangkaian pengaturan saklar silang kemudian kombinasikan dengan kotak-kontak pada papan peraga dan sambungkan pada sumber tegangan 220 Volt jika sudah diperiksa oleh dosen atau instruktur yang bertugas.
63
BAB XIV RANGKAIAN STARTING MOTOR TIGA FASA
14.1. Pendahuluan Sistem Pengaturan motor tiga fasa. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar motor tiga fasa, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu motor tiga fasa. Kemudian dikombinasi dengan menggunakan kontaktor. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi motor penggerak berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor AC tiga fasa di rumah-rumah industri.
14.2. Penyajian Simbol-simbol motor AC tiga fasa:
64
Gambar 14.1 Diagram pengawatan transformator tiga fasa
Untuk mengetahui fungsi kerja dari saklar silang kita buat suatu sistim pengaturan sesuai dengan diagram pada gambar 1 di bawah ini, tempatkan peralatan sesuai dengan diagram lokasi kemudian kawati dengan penghantar dalam kode warna yang benar.
Gambar 14.2 Diagram pengawatan transformator tiga fasa
Gambar 14.3 Diagram control dan diagram daya motor tiga fasa
14.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mempelajari cara menggambar motor DC kompon, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja suatu pengaturan saklar silang. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihanlatihan merangkai dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa. Pengaturan dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor DC kompon di rumah-rumah industri.
3.2. Tugas
65
Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu yang dikontrol dari tiga tempat, sehingga dibutuhkan suatu saklar silang untuk memenuhi kebutuhan pengaturan. 1. Gambarkan diagram control motor induksi tiga fasa 2. Gambarkan diagram pengawatan dari motor induksi tiga fasa 3. Gambarkan diagram daya pengoperasian motor induksi tiga fasa menggunakan kontaktor.
BAB XV
66
MESIN-MESIN SET
15.1. Pendahuluan Sistem mesin-mesin set. Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari cara menggambar diagram control dari mesin-mesin set, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja.
15.2. Penyajian Simbol-simbol diagram lokasi dari motor sinkron:
Gambar 15.1 Diagram lokasi motor sinkron
Gambar 15.2 Diagram control sebuah escalator
15.3. Penutup 3.1. Kesimpulan Mempelajari cara menggambar sebuah mesin set, motor sinkron dan asinkron, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan, dan diagram kerja. Gambar ini dilengkapi dengan diagram kontrolnya menggunakan kontaktor dan on delay. Sistem ini akan bekerja secara otomatis setelah star awal dengan menekan push button on off. suatu pengaturan saklar silang. Kemudian dikombinasi dengan kotak kontak dan dilanjutkan dengan latihan-latihan menggambar. Menggambar dasar ini berguna bagi anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, serta menerapkan dalam pemasangan motor-motor sinkron dan asinkron di rumah-rumah industri.
67
3.2.
Tugas
Jika dalam suatu ruangan dipasang satu atau sekelompok lampu yang dikontrol dari tiga tempat, sehingga dibutuhkan suatu saklar silang untuk memenuhi kebutuhan pengaturan. 1. Gambarkan diagram control motor induksi tiga fasa 2. Gambarkan diagram pengawatan dari motor sinkron tiga fasa 3. Gambarkan
diagram
daya
pengoperasian
motor
asinkron
fasa
menggunakan kontaktor.
DAFTAR PUSTAKA
BSN, 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). SNI Jakarta. E. Setiawan. 1985, Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Binacipta Bandung. Michael Neidle. 1999, Teknologi Instalasi Listrik. Erlangga Jakarta. PEDC. 1989. Rancangan Listrik 1. Bandung. PEDC. 1980, Instalasi Listrik 1. Bandung. PLN 2005, SPLN No. 1. PLN Jakarta.
Baer, Charles J & Ottaway John R. (1980), Electrical and Electronics Drawing Fourth Edition. Mc Graw-Hill Company. Brechmann, Gerhard. (1993). Table for the Electric Trade. Deutche
68
Gesselchaft fiir Technische Zusammenarbeit (GTZ) Gmbh, Eschborn Federal Republic of Germany. Darsono & Agus Ponidjo (t.th). Petunjuk Praktek Listrik 2. Depdikbud Dikmenjur. Harten, P. Van & E. Setiawan (1991). Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Binacipta. Koch, Robert. (1997). Perencanaan Instalasi Listrik. Angkasa. Bandung. Slamet Mulyono & Djihar Pasaribu (1978). Menggambar Teknik Listrik 2. Depdikbud. Singh, Surjit. (1984). General Electric Drawing. PK & Co Technical Publisher, New Delhi. Suryatmo, F. (1993). Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Rineka Cipta. Jakarta. Takeshi Sato & N. Sugiarto. (1986). Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Pradnya Paramita. Jakarta. Zamtinah. (1990). Diktat Gambar Teknik. FPTK IKIP Yogyakarta.
69
70
1 L1 L2 L3 N PE
2
3
4
5
6
7
8
380/220V;3/N/PE ~ 50Hz
1
F2 2
F3
95
97
96
98
21
S1
22 21
S2
22 13
13
S4
S3 14 A1
K1 1
2 3 2 5 3 13 7
JUMLAH III II
I
NAMA BAGIAN
53
K1 14
83
K1 54
84
H1
H2
A2
H3
2 4 6 14
NO.BGN BAHAN
UKURAN
KET
PERUBAHAN :
MENSTARTING MOTOR INDUKSI 3 Ø DARI DUA TEMPAT TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
SKALA
DIGAMBAR E.SN
22-01-11
DIPERIKSA E.SN
NO. Gambar TKE
71
72
73
74