BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi yang pesat sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan transportasi yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan 1970-an, misalnya kemacetan, polusi udara, kecelakaan dan tundaan. Permasalahan transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa kita jumpai pada masa sekarang, tetapi dengan tingkat kualitas yang jauh lebih parah dan kuantitas yang jauh lebih besar sehingga lebih sukar untuk diatasi. Banyak negara sedang berkembang menghadapi permasalahan transportasi dan beberapa diantaranya sudah berada dalam tahap sangat kritis. Permasalahan yang terjadi bukan saja disebabkan oleh terbatasnya sistem prasarana transportasi yang ada, tetapi ditambah lagi dengan permasalahan lainnya. Pendapatan yang rendah, urbanisasi yang sangat cepat, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan kuantitas data yang berkaitan dengan transportasi, kualitas sumber daya manusia, tingkat disiplin yang rendah, dan lemahnya sistem perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi semakin buruk. Di Indonesia, permasalahan transportasi sudah sedemikian parahnya, khususnya di beberapa kota besar seperti DKI-Jakarta. Pelayanan transportasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan pergerakan menyebabkan sistem transportasi tersebut tidak berguna. Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita mempunyai dua pilihan, yaitu bergerak
I-1
dengan moda transportasi atau tanpa moda transportasi (berjalan kaki). Pergerakan tanpa moda transportasi biasanya berjarak pendek (1-2 km), sedangkan pergerakan dengan moda transportasi berjarak sedang atau jauh. Jenis moda transportasi yang digunakan juga sangat beragam, seperti mobil pribadi, taksi, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang dan kapal laut. Permintaan transportasi bersifat permintaan turunan (derived demand) sebagai akibat untuk memenuhi tujuan atau kebutuhan lain. Pada dasarnya permintaan angkutan disebabkan oleh: a.
Kebutuhan manusia untuk berpergian ke lokasi lain dengan tujuan mengambil bagian didalam suatu kegiatan, misalnya bekerja, berbelanja, kesekolah dan lain-lain.
b.
Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan.
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat serta aktivitasnya, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan jasa transportasi khususnya pesawat terbang, diikuti dengan berdirinya maskapai-maskapai penerbangan domestik seperti, Lion Air, Adam Air, Jatayu, Air Asia dan sebagainya. Sehingga menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat diantara mereka, sejumlah maskapai tersebut berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik dalam menarik penumpang Kualitas pelayanan merupakan prioritas utama bagi setiap perusahaan, dimana saat ini kualitas pelayanan dijadikan tolak ukur keunggulan dalam persaingan. Pelayanan yang ditawarkan oleh PT. Mentari Lion Airlines antara lain layanan rendah biaya, tepat waktu dan performa yang eksklusif. Demi tercapainya harapan tersebut maka diperlukan suatu kerja keras untuk
I-2
memberikan pelayanan yang baik terhadap pengguna jasa agar tercapai rasa kepuasan dari pengguna jasa. Dengan demikian diperlukan kinerja manajemen yang bagus dari PT. Mentari Lion Airlines demi menjaga reputasi dan citranya. Akan tetapi pada kenyataannya pelayanan tersebut kurang memuaskan khususnya masalah ketepatan waktu. Oleh karena itu penulis merasa tertarik dan melakukan penelitian jumlah armada pesawat yang dibutuhkan oleh PT. Mentari Lion Airlines dalam mengatasi keterlambatan pesawat (delay).
1.2
Rumusan Masalah Permasalahan yang diambil penulis adalah : ”Bagaimana Analisa Frekuensi Pesawat PT. Mentari Lion Airlines dalam Memenuhi Permintaan Armada Pesawat?”.
1.3
Tujuan Penelitian 1. Mengevaluasi frekuensi penerbangan existing per rute dalam satu hari 2. Mengevaluasi frekuensi keterlambatan (delay) pesawat 3. Mengevaluasi jumlah penumpang maskapai penerbangan Lion Air
I-3
1.4
Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Akademis : Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan tentang bagaimana Manajemen PT. Mentari Lion Air dalam mengatasi permasalahan yang sedang terjadi, khususnya masalah armada pesawat. 1.4.2 Signifikansi Praktis : Sebagai bahan masukan dan pertimbangan perusahaan PT. Mentari Lion Airlines dalam pengambilan keputusan khususnya dalam meningkatkan mutu untuk menghasilkan pelayanan jasa yang terbaik dengan terciptanya opini yang positif, sehingga menghasilkan laba keuntungan yang tinggi.
1.5
Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan skripsi ini meliputi Spesifikasi frekuensi tingkat pelayanan yang didasarkan pada permintaan untuk penerbangan domestik dan kinerja PT. Mentari Lion Airlines berdasarkan survey. Pokok bahasan pada Tugas Akhir ini diuraikan sebagai berikut : a) Frekuensi Pesawat yang dimaksud adalah Frekuensi Pesawat berdasarkan permintaan armada pesawat untuk pelayanan pada hari libur khusus penerbangan Domestik maupun Internasional. b) Lokasi untuk penelitian dilakukan di Bandara Internasional SoekarnoHatta yang terletak di Tangerang, Banten, sekitar 20 km dari Jakarta Barat. c) Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara internasional utama yang melayani ibu kota Indonesia, Jakarta dan daerah sekitarnya. d) Kantor Pusat Lion Air Tower Jl. Gajah Mada no. 7 Jakarta Pusat 10130.
I-4
e) Penulis mengambil 2 contoh rute, berdasarkan frekuensi pesawat (rute tersibuk) pada Hari Besar Nasional. f) Untuk pengolahan data, penulis mengambil frekuensi pada Hari Besar Nasional dan dua hari setelah itu. g) Data yang diambil yaitu pada Tahun 2005 (Januari – Desember) dan Tahun 2006 (Januari – Maret). h) Dalam menentukan waktu penerbangan, penulis menggunakan standarisasi waktu UTC (Universal Time Coordinated) dan A/C Rotation.
I-5