BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam
pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan dan peningkatan sarana publik. Alokasi pajak tidak hanya diberikan kepada rakyat yang membayar pajak tetapi juga untuk kepentingan rakyat yang tidak membayar pajak. Dengan demikian, peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan. Penerimaan pajak sampai sekarang belum optimal. Hal ini tampak pada wajib pajak yang masih belum memenuhi kewajibannya untuk menerbitkan faktur pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Pada tahun 2013 terdapat banyak
kasus terjadinya faktur pajak fiktif. Adanya kasus tersebut mendorong Direktorat Jenderal Pajak untuk membuat e-Tax Invoice (e-Faktur) sehingga diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut dapat meningkatkan jumlah kepatuhan Wajib Pajak. Faktur pajak yang telah diterbitkan tersebut merupakan bukti pungutan BKP/JKP bagi PKP dan digunakan sebagai dasar penghitungan pengkreditan PPN yang akan dilaporkan dalam SPT Masa PPN. Melaporkan SPT tepat waktu
membutuhkan berbagai pendukung kelancaran untuk mengisi SPT. Media yang digunakan untuk mendukung pelaporan SPT yang tepat waktu ialah media
1 Universitas Sumatera Utara
penyampaian SPT yang modern. Hal ini seiring dengan perkembangan ilmu teknologi terutama dalam hal komputerisasi. Maka Direktorat Jenderal Pajak menerapkan aplikasi e-SPT PPN. Tercapainya
tingkat
kepatuhan
wajib
pajak
bisa
dilihat
dengan
kepatuhannya dalam menerbitkan faktur pajak dan menyampaikan SPT. Berikut tabel kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT. Tabel 1.1 Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Melaporkan SPT di KPP Madya Medan Periode 2011 – 2014 Tahun Jumlah WP Jumlah WP Jumlah WP Tingkat Terdaftar
Wajib SPT
Menyampaikan SPT
Kepatuhan
2011
1178
894
805
90,04%
2012
1361
927
831
89,64%
2013
1361
927
822
88,67%
2014
1361
927
786
84,78%
Sumber : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Madya Medan, 2016 Kepatuhan atas pajak adalah melaporkan penghasilan sesuai dengan peraturan pajak, melaporkan SPT dengan tepat waktu dan membayar pajaknya dengan tepat waktu dan tepat jumlah. Apabila ditinjau dari tabel 1.1 maka kita dapat melihat terjadi penurunan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan. Kepatuhan wajib pajak memang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak.
2 Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Penerimaan SPT Masa PPN dan PPnBM di KPP Madya Medan Tahun Jumlah Pelaporan SPT Masa PPN 2011
15.929
2012
16.019
2013
16.994
2014
16.720
2015
19.897
Sumber : Seksi Pengolahan Data dan Informasi KPP Madya Medan, 2016
Tabel di atas merupakan penerimaan SPT Masa PPN di KPP Madya Medan. Jumlah pelaporan SPT Masa PPN mengalami peningkatan setiap tahun. Penerimaan SPT PPN lebih mengalami peningkatan dibandingkan dengan penerimaan SPT Tahunan. Kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT juga diperlukan bukan hanya SPT Tahunan tetapi peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Masa, karena jangka waktu SPT Masa yang lebih singkat dibanding dengan SPT Tahunan. Hal ini tentu saja membutuhkan tingkat kepatuhan wajib pajak yang lebih besar agar penghitungan penerimaan SPT Masa dapat dioptimalkan. Kedua aplikasi ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam pemasukan (input) data dan mempercepat pembentukan database pajak keluaran dan pajak masukan serta dapat mengurangi tingkat peredaran faktur pajak fiktif sehingga dapat dijadikan bahan referensi (optimalisasi pemanfaatan data pajak) dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak PKP.
3 Universitas Sumatera Utara
Pentingnya keberhasilan dari penerapan e-Faktur dan e-SPT PPN sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya antara lain penelitian Kamelia (2008) terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan wajib pajak sebelum dan sesudah program e-SPT dalam melaporkan SPT Masa PPN yang diterima. Menurut Abduh (2015) terdapat pengaruh penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) PPN terhadap efisiensi pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) menurut persepsi Wajib Pajak serta Penerapan e-SPT PPN menurut persepsi wajib pajak sudah baik dan efisien. Berdasarkan uraian di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada Penerapan e-Faktur dan e-SPT PPN sebagai variabel independen. Variabel e-SPT PPN jarang digunakan dalam penelitian sebelumnya sedangkan Variabel e-Faktur belum ada yang menggunakan sebagai variabel penelitian untuk menilai tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, sehingga tidak ada kesamaan secara keseluruhan untuk variabel yang dipakai antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel responden Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Medan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Penerapan e-Faktur dan e-SPT PPN Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan)”.
4 Universitas Sumatera Utara
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka masalah
yang dapat diidentifikasi yaitu : Apakah terdapat pengaruh Penerapan e-Faktur dan e-SPT PPN terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak KPP Madya Medan, baik secara parsial maupun simultan ? 1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah, dapat diperoleh tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Penerapan e-Faktur dan eSPT PPN terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak KPP Madya Medan, baik secara pasrsial maupun secara simultan. 1.3.2
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut: 1. Sebagai informasi dan bahan evaluasi atas efektivitas penerapan eFaktur dan e-SPT PPN sebagai salah satu bentuk penerapan sistem administrasi perpajakan modern di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak khususnya pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Medan. 2. Sebagai informasi yang perlu diperhatikan bagi pihak Direktorat Jenderal Pajak dalam memahami aspek-aspek yang berpengaruh terhadap penerimaan pajak sebagai salah satu tujuan dari reformasi administrasi perpajakan melalui penerapan e-SPT dan sejauh mana
5 Universitas Sumatera Utara
efektivitas
dari
penerapan
e-SPT
dan
kendala-kendala
yang
menghambat dalam penerapannya. 3. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya dalam mendorong kepercayaan masyarakat terhadap sistem administrasi perpajakan modern di Indonesia. 4. Sebagai salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian khususnya mengenai penerapan e-Faktur dan e-SPT.
6 Universitas Sumatera Utara