1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya manusia dalam menggunakan sumber daya alam dan lingkungan untuk meningkatkan taraf hidup. Perkembangan peradaban manusia dalam pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk yang tidak seimbang dan berlebihan telah menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan.
Masalah-masalah tersebut
seperti
erosi, banjir, kekeringan,
pencemaran, pemborosan sumberdaya alam, konflik dan lain-lain. Salah satu masalah yang menjadi topik terhangat di masa sekarang ialah banjir. Banjir sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia dengan penyebab dan akibat yang berbeda-beda. Bencana tersebut mengakibatkan banyak kerugian bagi masyarakat yang mengalami musibah tersebut, sehingga terbitnya berbagai macam gagasan dan cara penanganannya. Konservasi air dinyatakan sebagai penanganan banjir yang sangat tepat, di dalamnya terdapat bermacam-macam cara menjaga daya tangkap air, pengendalian banjir, mengurangi run off yang berlebihan. Kesemua kegiatan tersebut harus dikelola secara mendalam. Sekarang ini terdapat keacuhan dalam penanganan masalah tersebut sehingga menimbulkan suatu masalah yang lebih besar oleh karena itu harus dikelola secara menyeluruh. Perencanaan menyeluruh tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek sosial, ekonomi, budaya, pembangunan infrastruktur, kelembagaan, biologi serta sosial budaya.
2
Penanganan bencana dengan perencanaan secara komprehensif sangat jarang dilakukan. Di Indonesia, Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang menyelesaikan suatu permasalahan dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Berikut, merupakan kilasan singkat Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten tersebut merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang dikelilingi oleh sungai Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo dibagi menjadi tiga pembagian yakni, (1) Bengawan Solo Hulu, (2) Sub DAS Kali Madiun, dan (3) Sub DAS Bengawan Solo Hilir. Bojonegoro termasuk dalam Sub Bengawan Solo Hilir dengan kondisi topografi relatif datar dan sebagian daerahnya berada di dataran rendah, kemiringan landai, melalui dataran aluvial. Menurut Bojonegoro Dalam Angka, Sungai Bengawan Solo mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis tersebut sangat memungkinkan Kabupaten Bojonegoro sering terkena bencana khususnya banjir. Banjir di Kabupaten Bojonegoro terjadi hampir setiap tahun. Berdasarkan sumber dari majalah Tempo dan Jawa Pos, kerugian yang sangat besar dalam bidang pertanian. Kerutinan banjir yang terjadi di Kab. Bojonegoro menciptakan pola prilaku adaptasi masyarakat yakni adanya suatu hubungan sikap bersahabat. Hal ini didukung oleh jurnal Putri, Larasati Devita yang mengkaji tentang kajian penyebab mengapa masyarakat bertahan di lingkungan banjir. Pengelolaan banjir yang tepat ialah pengelolaan apabila ditanggulangi melihat dari aspek dampak kerusakannya. Cakupan pengelolaan banjir tersebut terdiri dari manajemen dan strategi dalam penanganannya.
3
Natural Hazard Research and Application Research Ceter dalam Kodoatie (2013:458) menjelaskan empat strategi dasar yakni, (1) mengurangi kerentanan/bahaya banjir dan gangguan banjir, (2) mengurangi banjir, (3) mengurangi dampak banjir pada individu dan masyarakat, (4) mengembalikan dan mempertahankan daerah alam dan sumber daya budaya dari daerah banjir. Adapun keterikatan parameter dalam penanganan dan pengendalian banjir sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pengendalian. Kodoatie (2002) menyatakan bahwa pengendalian dan penanganan banjir setiap daerah berbeda-beda. Ketidaksamaan tersebut menyebabkan parameter penanganan banjir di suatu tempat tidak dapat dipakai sebagai acuan penanganan di tempat lain. Begitu juga yang terrekam dalam penanganan banjir Kabupaten Bojonegoro. Keunikan dalam penanganan banjir tersebut sangat terlihat dalam kebijakan dan penerapan yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten, swasta maupun masyarakat. Terkadang bagian terkecil dan paling penting yakni mengubah pola pikir masyarakat agar selalu siap dalam menghadapi bencana seringkali terlupakan. Keberhasilan pihak pemerintah untuk menyakinkan masyarakat seperti dalam kalimat yang peneliti kutip dalam majalah tempo ”masyarakat menganggap bahwa banjir merupakan berkah”. Pengelolaan bencana yang dilakukan oleh Kabupaten Bojonegoro tersebut mendapatkan penghargaan nasional seperti yang diterbitkan oleh majalah tempo periode 23 Maret 2014. Muir dalam Kodoatie (2013: 456) menyebutkan bahwa manajemen harus dipandang sebagai yang integrated, comprehensive dan interdependy. Selanjutnya
4
Kodoatie (2002) memandang pengelolaan air dan sumberdaya air merupakan suatu kesatuan wilayah sungai. Hal tersebut dimaksudkan bahwa pengelolaan banjir harus dilakukan secara terpadu, sehingga ada keterkaitan pengelolaan bagian hulu dengan bagian hilir tanpa menghilangkan ekstensi keterlibatan semua partisipasi masyarakat. Berdasarkan data awal yang peneliti dapatkan, penanganan banjir yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten melibatkan beberapa sektor. Keterlibatannya terlihat dari manajemen penanganan yang terdiri dari adanya pembangunan infrastruktur pengendali banjir, pemantapan psikologi masyarakat pasca banjir dan mengeluarkan kebijakan daerah. Berdasarkan paparan sebelumnya peneliti berminat untuk melakukan penelitian dengan judul pengelolaan dampak banjir secara komprehensif di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. 1.2. Pertanyaan Penelitian Perumusan masalah dalam penelitian ini terdiri atas dua pertanyaan. Kedua pertanyaan tersebut ialah sebagai berikut: 1) Bagaimana strategi penanganan banjir secara komprehensif yang dilakukan oleh pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat? 2) Mengapa strategi penanganan banjir secara komprehensif yang dilakukan oleh pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat dilaksanakan?
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penanganan banjir di Kabupaten Bojonegoro. Adapun penanganan banjir tersebut yang dilakukan oleh
5
secara komprehensif yakni berasal dari pihak pemerintah, swasta dan masyarakat. Peneliti memiliki dua tujuan penelitian, tujuan tersebut terdiri atas, yakni: 1) Mendeskripsikan
strategi
dalam
penanganan
dampak
banjir
secara
komprehensif di Kabupaten Bojonegoro. 2) Mengidentifikasi faktor-faktor strategi dampak penanganan banjir secara komprehensif.
1.4. Manfaat Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti karena sangat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Manfaat teoritis a. Hasil
penelitian
dapat
dimanfaatkan
dalam
perkembangan
ilmu
perencanaan ruang, tata ruang air dan penanganan banjir pada khususnya. b. Hasil penelitian dapat menambah literatur mengenai penanganan dampak banjir secara komprehensif. 2) Manfaat praktis Manfaat
praktis ditujukan untuk sebagai masukan dan sarana pada
pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat menjadi masukan dalam pemerintah. Terdapat dua manfaat praktis yang meliputi sebagai berikut a. Hasil penelitian digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuat perencanaan dan penanganan banjir di daerah lain. b. Sebagai arahan penanganan banjir secara komprehensif di daerah lain yang rawan terhadap banjir.
6
1.5 Keaslian Penelitian Pada bagian ini peneliti mencoba menelaah beberapa penelitian terdahulu yang sejenis yang berhubungan dengan kajian penanganan banjir. Akan tetapi, terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Perbedaan terletak pada lokasi kasus dimana penelitian dilakukan, maupun fokus penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang banjir disajikan pada keaslian penelitian, penelitian yang bertema penanganan banjir secara komprehensif belum pernah dilakukan. Hal tersebut didukung dengan data yakni; (1) Hanggar Ganara Mawandha membahas tentang analisis hidraulika di Kabupaten Bojonegoro; (2) Mochamad Azhar Rivany meneliti strategi adaptasi terhadap banjir lahar dingin Merapi 2010; (3) Ricky Ravsyan Alhafes membahas tentang penataan lingkungan dan antisipasi banjir, (4) Devita Laraswati Putri mengkaji penyebab masyarakat memilih tetap bermukim di wilayah banjir. Pada penelitian yang akan dilakukan selanjutnya mengeksplorasi tentang penanganan banjir dari semua aspek. Dengan paparan tersebut terdapat perbedaan yang tajam. Peneliti tertarik untuk melihat kekomprehensifan per unit yang melibatkan beberapa sektor yang penanganan banjir di Kabupaten Bojonegoro. Pada penelitian sebelumnya belum terdapat penelitian penanganan dampak banjir yang dilakukan di Kabupaten Bojonegoro dengan menggunakan metode system thinking. Hal ini yang menjadi pembeda dengan penelitian sebelumnya dikarenakan metode yang digunakan merupakan salah satu metode yang jarang dilakukan dalam pemetaan
7
penyelesaian banjir. Berikutnya terdapat perbedaan dalam cakupan penelitian, peneliti melakukan penelitian mengenai penanganan banjir komprehensif sedangkan pada penelitian sebelumnya mengkaji penanganan yang hanya dilakukan oleh masyarakat atau pemerintah saja. Selanjutnya untuk mendapatkan penjelasaan berkenaan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya secara detail dapat dilihat pada sebagai berikut ini: Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang akan Dilakukan Nama
Judul
Hanggara Ganara Mawandh a,
Analisis hidraulika sistem polder mini untuk penanganan banjir di Bengawan Solo
Widyastut i, Susanti
Strategi adaptasi penghuni guna mengatasi genangan banjir pada tempat tinggal di kawasan Perumahan Kota Surabaya Penataan kawasan Permukiman Sekip Bendung Palembang yang antisipatif terhadap masalah banjir
Ricky Ravsyan Alhafez
Tujuan Penelitian Terdahulu 1. Untuk mengembangkan pemodelan hidraulika aliran di sekitar lokasi rawan banjir 2. Menentukan desain sistem polder mini, mengkaji pola tata air di dalam area polder mini 3. Menetapkan prosedur operasional sistem polder mini yang sesuai 1. Mendeskripsikan strategi adaptasi masyarakat Kampung Jogoyudan terhadap ancaman bencana banjir lahar dingin 2. Mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan strategi adaptasi tersebut 1. Mengetahui sejauh mana kondisi kawasan permukiman pada kawasan Sekip Bendung Palembang 2. Mengetahui komponen – komponen yang dapat mengurangi masalah banjir pada kawasan Sekip Bendung Palembang 3. Memberikan rekomendasi
Metode
Hasil
Software HECRAS dan Pondpack
Untuk mengantisipasi banjir akibat beban hujan lokal diperlukan suatu kolam tampungan (retensi) dan sistem pompa
Studi Kasus
Mengurangi atau menghilangkan tekanan lingkungan akibat bencana dan strategi ini mengandalkan modal sosial yang dimiliki masyarakat untuk beradaptasi
Studi Kasus
Daerah sekip Bandung Palembang tidak layak digunakan untuk pemukiman daratan
8
Nama
Judul
Devita Laraswati Putri
Kajian tentang penyebab masyarakat memilih tetap bermukim di wilayah rawan banjir
Mirna Liza
Tujuan Penelitian Terdahulu penataan kawasan permukiman yang dapat mengatasi masalah banjir pada kawasan Sekip Bendung Palembang Untuk mengetahui faktor penyebab masyarakat memilih tetap bermukim di wilayah rawan banjir di Kelurahan Ledok Wetan.
Penelitian yang akan Dilakukan Pengelolaan Mengidentifikasi strategi dampak banjir komprehensif dalam secara penanganan banjir di Komprehensif Bojonegoro di Kab. Bojonegoro
Metode
Hasil
Studi Kasus
sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kelurahan Ledok Wetan memilih untuk tetap bermukim di wilayah rawan banjir karena faktor ekonomi, dengan pendapatan paspasan dan dengan beban tanggungan keluarga yang tinggi menjadikan masyarakat sulit menabung untuk merelokasi tempat tinggalnya ke wilayah yang aman dari ancaman bencana.
System thinking
Kabupaten Bojonegoro memiliki penanganan banjir yang sangat unik, terdapat pengelolaan banjir yang komprehensif.
1.6 Sistematika Penyajian Uraian penelitian ini dibagi atas enam bab. Keenam bab tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut. Pertama, bab I. Bab I terdiri dari atas tujuh butir. Kedelapan butir tersebut, yakni (1) latar belakang masalah (2) perumusan masalah
9
(3) tujuan penelitian (4) manfaat penelitian (5) keaslian penelitian (6) dan sistematika penyajian. Kedua, bab II berisi kajian pustaka yang terdiri atas tiga, yakni (1) banjir dan penanganannya, (2) manajemen bencana (3) system thinking, dan (4) penanganan banjir dalam tinjauan penerapan system thinking. Ketiga, bab III terdiri atas enam butir. Keenam butir tersebut, yakni (1) metode penelitian, (2) ruang lingkup, (3) unit analisis, (4) alat atau instrumen penelitian, (5) prosedur penelitian (6) analisis data dan (7) koordinasi hasil penelitian. Keempat, bab IV berisi gambaran konteks penelitian. Pada bab IV terdiri atas tiga cakupan pembahasan. Penguraiannya sebagai berikut (1) gambaran umum, (2) posisi penelitian dan (3) Kabupaten Bojonegoro hidup bersahabat dengan banjir. Kelima, bab V berisi pembahasan mengenai uraian pengelolaan dampak banjir secara komprehensif di Kab Bojonegoro. Penjelasan cakupan pembahasan meliputi (1) manajemen bencana (2) siklus manajemen bencana, (3) pengelolaan banjir oleh pemerintah daerah, (4) pengelolaan banjir dalam tinjauan manajemen kebencanaan, (5) temuan penelitian, dan (6) lesson learn: Hubungan penanganan banjir dengan pembangunan daerah. Keenam, bab VI berisi dua butir, yakni simpulan dan saran. Simpulan dan saran yang disampaikan seputar hasil penelitian mengenai ringkasan penelitian dan beberapa saran untuk pemerintah dan penelitian selanjutnya.
hasil