BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar (Swastha dan Irawan, 1990: 5). Pada masa silam, pemasaran lebih banyak menitik-beratkan pada tujuan penjualan dengan ongkos produksi seminimal mungkin. Meskipun tujuan ini sangat bermanfaat secara individual, tetapi tidak harmonis dengan konsep pemasaran. Ini tidak berarti penjualan harus diabaikan, bahkan sangat penting karena laba yang diperoleh berasal dari penjualan. Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yakni: 1. Orientasi konsumen/pasar/pembeli. 2. Volume penjualan yang menguntungkan. 3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan Pada dasarnya perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini harus:
1
2
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. 2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya. 3. Menentukan produk dan program pemasarannya. 4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah-laku mereka. 5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik. (Swastha dan Irawan, 1990: 8). Kinerja pemasanan yang baik dari sebuah rumah makan, akan mempengaruhi kepuasan konsumen, sehingga menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli lagi di lain waktu. Selain itu kepuasan konsumen dapat menjadikan alat promosi bagi rumah makan, karena konsumen yang merasakan puas terhadap pelayanan rumah makan akan merekomendasikan kepada orang lain (teman, saudara, maupun kenalan) untuk mencoba rumah makan tersebut. Dengan demikian dengan meningkatkan kinerja
pemasaran,
maka
sebuah
rumah
makan
dapat
meningkatkan
penjualan/pemasaran. Atribut-atribut dalam pemasaran antara lain: fasilitas, pelayanan, cita rasa, harga, dan lokasi. Jika atribut-atribut tersebut mempunyai kinerja yang tinggi, maka akan lebih menjamin timbulnya kepuasan konsumen yang bisa mengakibatkan minat untuk membeli lagi. Selain minat untuk membeli lagi, konsumen yang merasa puas bisa mengajak orang lain untuk membeli atau merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli di rumah makan tersebut.
3
Rumah makan Banyumas di Banyumas merupakan rumah makan yang telah dikenal masyarakat, namun rumah makan ini ramai dikunjungi konsumen hanya pada hari Sabtu, Minggu, dan hari-hari libur nasional. Pada hari-hari biasa, tingkat penjualan hanya sekitar 40% dari kapasitas produksi, namun pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional rumah makan ini selalu penuh pengunjung. Salah satu cara yang dapat dilakukan rumah makan Banyumas untuk meningkatkan penjualan di hari-hari biasa agar bisa ramai seperti pada hari libur adalah dengan meningkatkan kinerja pemasaran. Untuk itu perlu diteliti tentang seberapa jauh tingkat kepuasan konsumen di rumah makan Banyumas. Oleh karena ini penulis terdorong untuk mengadakan penelitian mengenai “Pengukuran Indeks Kepuasan Konsumen Berdasarkan Atribut Pemasaran Pada Rumah Makan (Studi Kasus Pada Rumah Makan Banyumas di Banyumas)”
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka pokok
permasalahannya dapat dirumuskan : 1. Seberapa besar indeks kepuasan pelanggan terhadap rumah makan Banyumas? 2. Atribut-atribut pemasaran manakah yang masih memerlukan perhatian untuk dilakukan perbaikan di rumah makan Banyumas?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui
beberapa hal sebagai berikut :
4
1. Untuk mengetahui indeks kepuasan pelanggan terhadap rumah makan Banyumas. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor/atribut-atribut yang masih memerlukan perhatian untuk dilakukan perbaikan.
1.4
Kontribusi Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai sarana untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi rumah makan Banyumas Membantu rumah makan Banyumas untuk dapat mengetahui atribut pemasaran yang dibutuhkan konsumen dan telah memuaskan konsumen, serta mengetahui atribut yang belum memuaskan konsumen sehingga perusahaan dapat menentukan strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualannya. 3. Bagi pihak lain Sebagai bahan referensi untuk peneliti yang ingin melakukan dan mengembangkan penelitian serta membantu menambah pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan kepuasan konsumen.
5
1.5. Keterbatasan Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan yang ada, di antaranya: 1. Atribut yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran sangat banyak ragamnya, namun karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka penelitian ini hanya difokuskan pada lima atribut, yaitu: fasilitas, pelayanan, cita rasa, harga, dan lokasi. 2. Karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga, instrumen penelitian yang digunakan hanya angket, padahal untuk meneliti atribut pemasaran juga diperlukan observasi (pengamatan) dan pengukuran volume penjualan.