BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang. Pemasaran yang
ada dalam perusahaan sangatlah
penting melihat perkembangan jaman yang semakin maju ini dan persaingan bisnis yang begitu pesat, pemasaran yang dilakukan harus dengan konsep yang tepat. Semakin meningkatnya persaingan , perusahaan harus meningkatkan mutu dan daya saingnya agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dan juga dapat meningkatkan kinerja pemasarannya untuk mencapai keunggulan bersaing. Universitas Bina Nusantara (BINUS) pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan
1
2
Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA. Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK BINA NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga Universitas Bina Nusantara memiliki : Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. Universitas Bina Nusantara terus mencoba membangun inovasi-inovasi baru guna meningkatkan perkembangan dan kemajuan menuju arah yang lebih baik. Pada tahun 1997, Universitas Bina Nusantara membuat sebuah langkah maju dengan membangun hubungan kerja sama dengan Curtin University Australia. Hubungan tersebut semakin berkembang dan menjadi pelopor dasar dalam mengembangkan kerja sama strategis dengan universitas-universitas terbaik luar negeri lainnya. Universitas Bina Nusantara sebagai suatu universitas swasta terdepan dalam bidang teknologi informasi menyediakan fasilitas modern dan terbaru yang diperuntukkan bagi para mahasiswa. Internet merupakan suatu keterampilan dasar di
3
mana setiap mahasiswa harus menguasainya untuk masuk ke dalam dunia maya. Universitas Bina Nusantara menyediakan akses internet gratis, wi-fi, laboratorium modern dan terlengkap, dan lain sebagainya. Universitas Bina Nusantara terus berkembang melalui berbagai periode perubahan. Misi Universitas Bina Nusantara untuk menghasilkan lulusan siap terap dan berkualitas telah membawa Universitas Bina Nusantara meraih Sertifikasi ISO 9001 pada tahun 1997. Komitmen Universitas Bina Nusantara pada mutu telah mendorong Universitas Bina Nusantara untuk menerapkan suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk menjaga keseluruhan program pendidikan yang telah dibangun. Universitas Bina Nusantara terus mengembangkan dan menjaga jalinan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi, seperti CISCO, Microsoft, SAP, ORACLE, IBM, Lotus Development Indonesia, Computer Associates, ASUS, ACER, DELL dan lain sebagainya. Mereka membantu Universitas Bina Nusantara dalam menciptakan dan mengembangkan suasana perkuliahan yang bernuansa teknologi dan ilmiah dengan didukung riset dan penelitian terapan. Universitas Bina Nusantara memiliki misi untuk mempersiapkan para lulusannya dalam memasuki dunia kerja global atau pun menjadi seorang wiraswasta. Universitas Bina Nusantara menunjukkan kepedulian terhadap masa depan para lulusannya dengan membentuk BINUS CAREER pada tahun 2002. BINUS CAREER membantu para lulusan dengan menghubungkan mereka ke perusahaan-perusahaan yang sedang mencari calon-calon yang sesuai untuk posisi tertentu dalam skala
4
nasional maupun internasional. BINUS CAREER menyediakan berbagai layanan dalam mencari pekerjaan guna menjembatani para lulusan dengan dunia industri. The Joseph Wibowo Center for Advanced Learning (JWC) merupakan salah satu kampus terbaru dan paling modern Universitas Bina Nusantara yang didirikan pada tahun 2001. JWC terletak di area yang strategis dan mudah dijangkau dari berbagai wilayah. Program yang disediakan oleh JWC terbagi sebagai berikut berikut. 1.
BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS)
2.
BINUS INTERNATIONAL (BI)
3.
EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAM (EDP) Perkembangan
pesat
Universitas
Bina
Nusantara
telah
mendorong
pembentukan suatu pusat pelatihan secara berkesinambungan, yakni BINUS CENTER pada tahun 2002. BINUS CENTER menawarkan berbagai topik pelatihan di bidang Teknologi dan Komunikasi Informasi, Animasi dan Desain, dan pelatihan Bahasa Asing. Selama perkembangan terakhirnya, BINUS CENTER telah memiliki lebih dari 15 cabang di seluruh Indonesia dan terus berkembang pesat. Memahami bahwa pendidikan manusia seutuhnya dimulai jauh sebelum memasuki pendidikan tinggi/universitas, pada tahun 1997 Universitas Bina Nusantara memulai program sekolah menengah yang berorientasi internasional. Secara khas, sekolah tersebut memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional Australia yang memberikan kesempatan bagi para siswa untuk menggali potensial dan minat mereka dalam rangka mengembangkan mereka secara intelektual, fisik, emosional, sosial dan spiritual. Pada tahun 2003, sekolah menengah tersebut dikembangkan menjadi BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug yang
5
menyediakan seluruh program jenjang pendidikan mulai dari pre-school hingga highschool dengan fasilitas – fasilitas internasional. Saat ini BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug telah menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan sepenuhnya terakreditasi sebagai IB School. Seiring berjalannya waktu, maka mulai banyak bermunculan Universitas di Indonesia, khususnya di Jakarta. Tentu saja untuk menghadapi persaingan ini diperlukan strategi-strategi untuk memantapkan keberadaan Universitas Bina Nusantara. Banyaknya Universitas yang berdiri mewajibkan Universitas Bina Nusantara melakukan seragkaian promosi-promosi aktif yang beragam, agar tidak kalah bersaing dengan Universitas lainnya. Makin pesatnya persaingan antara sesama Universitas maka menyadarkan Universitas Bina Nusantara bahwa suatu organisasi perlu divisi yang memikirkan brand, dan terutama dalam berkomunikasi dengan stakeholdernya (internal maupun eksternal), maka di bentuklah CMC (Corporate Marketing Communication). Maka yang menjadi latar belakang penulis untuk mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian, karena penulis merasa bahwa saat ini pemahaman strategi pemasaran melalui bauran promosi yang digunakan oleh Universitas Bina Nusantara menjadi tolak ukur suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan hingga mencapai tujuan pencitraan yang baik dimata masyarakat. Maka melalui penelitian ini penulis berusaha memaparkan strategi promosi dan penggunaan sistem bauran promosi yang baik terhadap Universitas Bina Nusantara. Sesuai dengan judul penelitian di atas, penulis memilih Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara sebagai objek penelitian di samping
6
penulis sebagai salah satu mahasiswa aktif di Universitas Bina Nusantara, belum pernah ada yang mengangkat tentans strategi promosi yang dilakukan oleh Corporate Marketing Commununication Universitas Bina Nusantara dan juga penulis ingin mengenalkan Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara kepada khalayak umum, bahwa Corporate Marketing Communication
juga
merupakan salah satu yang berada di balik kesuksesan Universitas Bina Nusantara. Berdasarkan alasan dan latar belakang dan aspek-aspek hubungan yang sudah dijelaskan, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul : ” Strategi Promosi Universitas Swasta dalam Menarik Minat Mahasiswa Baru (Studi Kasus: Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara Jakarta) ”.
1.2
Ruang Lingkup a. Bagaimana merencanakan dan mempolakan strategi promosi Universitas Bina Nusantara? Kegiatan promosi yang dilakukan Universitas Bina Nusantara tidak lepas dari peran public relations. Ruang lingkup dari penelitian ini mencakup analisa serta pengaplikasian promotion mix atau bauran promosi
yang
dilakukan oleh Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara untuk menarik minat mahasiswa. Promotion mix merupakan turunan dari teori Marketing mix yang dipopulerkan oleh E.J. McCarthy.
7
b. Bagaimana cara mengetahui strategi promosi dan pengaplikasian promotion mix atau marcom mix yang dilakukan Universitas Bina Nusantara? Dimana peneliti akan menganalisa tentang strategi promosi apa saja yang
dijalankan
tim
marketing
komunikasi
Corporate
Marketing
Communication untuk menarik minat konsumen. Penulis memilih untuk mengaplikasikan teori promotion mix. Dengan bauran pemasaran yang tepat seta kerja sama tim yang solid kegiatan promosi untuk Universitas Bina Nusantara dapat berjalan dengan efektif sehingga menimbulkan dampak citra (image) positif terhadap Universitas Bina Nusantara.
1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Tujuan Berdasarkan ruang lingkup yang telah ditetapkan, maka tujuan penelitian adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana merencanakan dan mempolakan strategi promosi yang dilakukan Universitas Bina Nusantara. b. Untuk mengetahui strategi promosi dan pengaplikasian promotion mix atau marcom mix yang dilakukan Universitas Bina Nusantara.
1.3.2
Manfaat Berdasarkan ruang lingkup yang telah ditetapkan penulis, maka nantinya hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun manfaatnya sebagai berikut :
8
a. Manfaat Akademis : untuk berbagi informasi dengan mahasiswa lain di dalam studi komunikasi khususnya mengenai kajian-kajian yang berhubungan dengan strategi pemasaran khususnya marketing mix. b. Manfaat Penulis : mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan teori, konsep serta ilmu yang telah dipelajari pada mata perkuliahan di Universitas Bina Nusantara, serta mampu menerapkan pengetahuan dan melakukan penulisan seputar ilmu pemasaran khususnya strategi promosi dan marketing mix. c. Manfaat Pembaca :
diharapkan
penelitian
ini
akan
menambah
pengetahuan baru bagi pembaca mengenai strategi promosi serta penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut serta menambah wawasan pembaca.
1.4
Metodologi 1.4.1
Metode Penelitian Samiaji Sarosa mengemukakan metode penelitan adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Setiap metode penelitian disusun berdasarkan dan dipengaruhi oleh asumsi filosofis penelitian yang dianut oleh sang peneliti, (Sarosa, 2012: 36) Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Seperti yang dikatakan oleh Leedy & Ormrod 2005; Patton 2001; Saunders, Lewis & Thornhill 2007 dalam buku
9
Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut: Penelitiaan kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati, (Sarosa, 2012: 7) Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Penulis menggunakan penelitian kualitatif karena ingin melakukan analisis dan mengidentifikasikan masalah yang ada dimana penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan diambil suatu kesimpulan. Dengan mengunakan peelitian ini tepat unutk menganalisis, menjawab dan menggali lebih dalam dari variabel – variabel penelitian. Menurut penulis penelitian kualitatif merupakan penelitian tradisional yang lebih banyak digunakan sebagian besar pada penelitian ilmu-ilmu sosial dan humoniora, serta dalam penelitian terapan untuk memecahkan masalahmasalah praktis di lapangan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersumber dari: a)
Yaitu data primer yakni data yang dihasilkan dan diperoleh dari perusahaan.
b)
Data sekunder yakni, data yang bersumber dari perusahaan dan refernsi ilmiah yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
10
Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif. Hal ini menunjukkan bahwa data atau informasi yang di analisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi tentang fenomena, dan tidak berupa angka. Tulisan hasil penelitian berisi kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dalam laporan. Data hasil penelitian mencakup catatan wawancara, catatan lapangan, foto-foto, rekaman, video, dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman lainnya. Menurut Sukmadinata, metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya, (Sukmadinata, 2006: 72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Menurut Furchan, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman” (Furchan, 2004: 447).
11
Untuk memperoleh pemahaman, penulis tidak menyederhanakan halaman demi halaman, tidak mengganti data tertentu dengan simbol-simbol angka. Penulis berusaha menganalisis data dengan menggunakan seluruh kekayaan informasi sebagaimana terekam pada kumpulan data.
1.4.2
Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data dengan beberapa cara , diantaranya adalah menggunakan deskriptif yaitu pengumpulan data melalui teknik penyebaran kuisioner atau survei yang dilakukan kepada sejumlah responden dengan menjawab pertanyaan yang sama tentang pengetahuan serta perilaku masing – masing untuk mendapatkan fakta. Selanjutnya penulis melakukan observasi atau studi lapangan yaitu pengumpulan data dengan melakukan penelitian secara langsung kepada objek penelitian. Hughes mendefinisikan studi lapangan sebagai pengamatan akan manusia pada ”habitatnya. Dalam studi lapangan, peneliti berusaha mengumpulkan data sebanyak mungkin dari keadaan sehari-hari yang terjadi di lapangan, (Sarosa, 2012: 56). Selain studi lapangan, penulis juga melakukan wawancara yaitu cara menghimpun bahan – bahan keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan , sepihak , berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.
12
Menurut Kahn & Channell, wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu, (Sarosa, 2012: 44). Dengan wawancara peneliti dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitiannya. Wawancara memungkinkan peneliti menggali data yang ”kaya” dan multi dimensi mengenai suatu hal dari para partisipannya. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan kepustakaan atau menelaah dokumen yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara membaca buku –buku yang berkaitan dengan topik penulisan yang diperlukan untuk landasan teori dalam laporan penelitian ini dan dengan menggunakan sarana internet untuk lebih menambah informasi. Menurut Esterberg, dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yag di buat oleh manusia, (Sarosa, 2012: 61). Dokumen berguna jika peneliti ingin mendapatkan informasi mengenai suatu peristiwa tetapi mengalami kesulitan untuk mewawancarai langsung para pelaku.
1.4.3
Keabsahan Penelitian Dalam menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut Moeloeng ada empat kriteri keabsahan data yang digunakan,yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability), (Nasution, 2003: 114).
13
Keempat kriteria tersebut yaitu: 1. Derajat Kepercayaan (credibility) Kepercayaan data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan dunia nyata serta terhadi sebenarnya, (Nasutuion, 2003: 88). Untuk mencapai nilai kredibilitas, penulis menggunakan langkah berikut: a. Melakukan observasi secara intensif, sehingga peneliti dapat lebih mudah memahami fenomena yang terjadi. b. Memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis (trianggulasi).
Trianggulasi yang digunakan adalah: 1) Trianggulasi sumber Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya
secara
pribadi,
dan
membandingkan
perspektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Misalnya penulis menggali data tentang strategi promosi yang dilakukan
Corporate
Marketing
Communication
dalam
mempromosikan Universitas Bina Nusantara dari Manager Corporate Marketing Communication selanjutnya penulis membandingkan dengan salah satu narasumber Corporate Marketing Communication,
14
jika terdapat perbedaan, peneliti terus menggali data dari sumber lain sampai jawaban yang diberikan informan sama atau hampir sama.
2) Trianggulasi metode Penulis lakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yan berbeda dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama, trianggulasi metode tertuju pada kesesuaian antara data yang diperoleh dengan teknik yang digunakan. Misalnya data yang didapat melalui wawancara dengan Manager Corporate Marketing Communication tentang strategi promosi yang dijalankan, selanjutnya data tersebut dapat dicek dengan metode dokumentasi. Penulis mengecek keabsahannya dengan mewawancarai informan misalnya tentang, mekanismenya, pelaku perumusannya, pengsahaannya dalam proses penyusunan tersebut.
3) Trianggulasi teori Pengecekan data dilakukan dengan membandingkan teori-teori yang dihasilkan para ahli yang dianggap sesuai dan sepadan melalui penjelasan banding, kemudian hasil penelitian dikonsultasikan dengan subyek penelitian sebelum dianggap mencukupi. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
15
Misalnya data tentang strategi promosi Corporate Marketing Communication di bandingkan dengan teori para ahli tentang strategi promosi.
2. Keteralihan (transferability) Dalam penelitian ini, peneliti berupaya membangun nilai transfer penelitian dengan cara melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat mungkin agar semua pihak dapat memahami temuan-temuan yang akan diperoleh peneliti.
3. Kebergantungan (dependability) Dependabilitas merupakan kriteria untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah atau tidak, maka perlu diaudit dependabilitas guna mengkaji kegiatan yang dilakukan peneliti. Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian
akan
terjadinya
kemungkinan
kesalahan
dalam
mengumpulkan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kesalahan banyak disebabkan faktor manusia itu sendiri terutama peneliti
sebagai
instrumen
kunci
yang
dapat
menimbulkan
ketidakpercayaan kepada peneliti. Mungkin keletihan atau karena keterbatasan peneliti dalam mengingat sehingga membuat kesalahan, (Moeloeng, 2006: 325).
16
4. Kepastian (confirmability) Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian dengan cara mengecek data dan informasi dari interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan. Dalam pelaksanaan audit ini peneliti menyimpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti data lapangan berupa catatan lapangan mengenai strategi promosi, pendapat staff tentang strategi promosi, analisis data, hasil wawancara.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan merupakan uraian singkat dari masin-masing bab agar diperoleh gambaran yang ringkas dan jelas dari keseluruhan skripsi yang mempunyai hubungan erat antara bab yang satu dengan bab yang lainnya. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sub babnya masing-masing yaitu: Bab 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. Bab 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang mendasari penelitian dan penulisan ini. Dalam pembahasannya penulis membagi menjadi dua sub bab, yaitu: 1. Di sini disajikan teori yang relevan, lengkap, mutakhir dan urut sejalan dengan permasalahan.
17
2. Teori-teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian. Bab 3 OBYEK PENELITIAN Pada bab akan dibahas gambaran umum perusahaan yang mecakup sejarah singkat perusahaan, program perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta strategi promosi perusahaan Bab 4 HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan inti dari pembahasan penulisan skripsi ini. Dalam Bab ini penulis akan menguraikan hasil wawancara dan keefektivan strategi promosi Corporate Marketing Communication Universitas Bina Nusantara . Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam bab-bab sebelumnya. Juga disertai saran yang mendukung hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan bagi Universitas Bina Nusantara untuk mencapai tujuan perusahaan.