BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Pada dewasa ini investasi adalah bagian dari kebutuhan hidup. Dimana masyarakat menempatkan uang mereka sebagai modal untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan dari berbagai cara mengolahnya. Investasi itu sendiri sering didefinisikan sebagai menempatkan uang atau modal demi hasil atau bunga dengan cara membeli properti, saham, obligasi dan lain lain, namun secara umum investasi dapat dipahami sebagai meluangkan/memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat di masa datang. Jadi pada dasarnya investasi adalah “membeli” sesuatu yang diharapkan bisa “dijual kembali” dimasa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi. Mengapa kita perlu berinvestasi? Ada banyak alasan untuk ini, salah satunya adalah persiapan masa depan sedini mungkin melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang disesuailan dengan kemampuan keuangan saat ini, seperti kita tahu sejalan dengan waktu nilai mata uang bisa berkurang karena adanya inflasi, yaitu misalnya kenaikan harga barang dan jasa, inflasi inilah salah satu alasan utama mengapa kita perlu berinvestasi, baik atas sana atau asset yang sudah ada atau yang akan kita miliki agar nilai-nya dapat dipertahankan dan tentu saja diharapkan meningkat. Dari uraian diatas dapat ditarik 4 hal utama alasan berinvestasi :
1
2
1. Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yangbelum dapat terpenuhi, 2. Adanya kebutuhan untuk melindungi nilai asset yang telah dimiliki, 3. Adanya keinginan untuk menambah nilai asset yang sudah ada, 4. Adanya inflasi Disamping menguntungkan investasi juga mempunyai resiko. Resiko merupakan bagian dari investasi, karena keadaan di masa depan yang juga tidak pasti dan tak dapat diprediksi secara akurat. Hasil investasi yang didapat bisa saja tidak sesuai dengan harapan, bahkan bisa berlawanan dan menghasilkan kerugian, karena seseorang tidak dapat sepenuhnya mengelak dari resiko yang ditimbulkan oleh ketidak pastian, maka dalam konteks inilah investasi menjadi bagian dari kehidupan, secara sengaja maupun tidak orang selalu berinvestasi, belajar, bekerja dan berbisnis bisa dipahami sebagai suatu investasi, investasi dapat dilihat sebagai suatu proses menentukan pilihan, tidak hanya untuk menambah kekayaan tetapi juga mempertahankan dan melindungi apa yang sudah ada. Ada 3 (tiga) resiko yang paling ditakuti ketika mereka berinvestasi : 1. Turunnya nilai investasi Resiko yang paling ditakuti ketika berinvestasi umumnya adalah “apakah uang saya akan hilang?” kebanyakan mungkin menjawab “tidak”. Akan tetapi, masalah yang namanya resiko pasti ada dalam setiap investasi seperti pernyataan diatas, dan setiap resiko mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada produk investasi yang resikonya cukup besar, sedang, dan kecil.
3
2. Sulitnya produk investasi itu dijual Resiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Beberapa masyarakat mungkin senang berinvestasi ke dalam logam mulia, tabungan dan deposito, obligasi, saham, membuka usaha baru, properti, kolektibel, pasar berjangka, Reksa dana. 3. Hasil investasi yang diberikan tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa Ketika hasil dari investasi atau keuntungan tidak lebih besar dari kenaikan harga barang dan jasa. Sebagian besar masyarakat mungkin menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa hasil investasi yang didapat mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Dewasa ini ramai sekali akan perbincangan mengenai investasi dalam bidang pasar modal di bidang saham. Sebenarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (bond), saham (stock), reksa dana, instrument derivative maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrument jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivative seperti option, futures, dan lain-lain. Sebuah pasar modal adalah pasar dimana kedua investasi pasar modal membuat investor untuk membeli atau menjual surat berharga di pasar modal. Pasar
4
saham adalah jenis pasar modal di mana investor dapat melakukan perdagangan saham. Investasi di pasar modal mungkin baik dalam saham. ¾ Dengan bertumbuhnya perekonomian Indonesia yang makin membaik, seperti yang
didapat
data
dari
www.bps.go.id
akan
adanya
pertumbuhan
perekonominan di Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada Triwulan II-2011 mencapai 2,9% dibanding triwulan I-2011 dan apabila dibandingan dengan triwulan yang sama tahun 2010 mengalami pertumbuhan 6.5%. secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2011 dibandingkan dengan semester 1-2010 tumbuh sebesar 6.5%. Dan hal ini mengakibatkan kenaikan income masyarakat bahkan sebagian masyarakat menginvestasikan sebagian dari income mereka. Dan tersedia berbagai jenis-jenis investasi antara lain Tabungan Deposito, Obligasi, Logam Mulia, Membuka usaha baru, Property, Kolektibel, Pasar Berjangka, Reksa Dana, dan Saham. Seperti yang dikutip oleh Harian Seputar Indonesia peningkatan GCG (Good Corporate Governance) emiten diyakini akan menaikan kepercayaan investor berinvestasi di pasar modal meningkat. Sebagai regulator BEI akan mengambil tindakan tegas bagi emiten yang tidak memperhatikan GCG.Sejauh ini,upaya tersebut sudah dilakukan dengan memberikan peringatan atau pun sanksi berdasarkan perangkat aturan yang dimiliki otoritas bursa. Jika ada pelanggaran yang memang merugikan publik,maka BEI tidak segan-segan mengambil tindakan. BEI menargetkan bisa menciptakan 2,3 juta investor pasar modal di 2012.Sosialisasi dilakukan BEI dengan menyasar investor dari berbagai kalangan dan usia. Tahun lalu,
5
lanjut Ito kepercayaan investor terhadap pasar modal meningkat. Itu terlihat dari penambahan sebanyak 260.000 investor baru dari periode Juni 2009 hingga Desember 2010. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk melakukan investasi di bidang saham.
1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini akan membahas mengenai permasalahan-permasalahan seperti berikut : 1. Apakah Faktor-faktor yang membuat masyarakat Indonesia melakukan investasi? 2. Apakah return dan resiko di pasar modal berpengaruh signifikan terhadap minat investasi masyarakat ? 3. Bagaimana pendapat masyarakat mengenai saham bluechip dan non-bluechip, apakah hal itu berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk membeli saham yang diperdagangkan ? 4. Apakah issue / sentiment pasar berpengaruh dalam menentukan saham yang akan dikumpulkan ? 5. Mengetahui seberapa besar pentingnya Transparansi Informasi mempengaruhi minat masyarakat Indonesia terhadap investasi di bidang saham ? 6. Mengetahui bagaimana berpengaruhkah variabel demografi (Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, status, tempat tinggal, savings, Frekuensi trading, pengalaman investasi di bidang saham) terhadap
6
pengambilan keputusan masyarakat dalam melakukan investasi di bidang saham ?
1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan bagi masyarakat dalam melakukan investasi dan minat investasi masyarakat pada investasi di bidang saham. 2. Mengukur sejauh mana masyarakat mengenal dan terlibat dalam kegiatan investasi di bidang saham Indonesia. 3. Mendapatkan gambaran investasi di bidang saham itu dilakukan. 4. Mengetahui daya tarik saham, bagi para calon investor yang tertarik untuk melakukan investasi di bidang saham. Dan Penelitian ini memiliki manfaat, yaitu: Memberikan kontribusi yang positif akan keunggulan investasi pasar modal di bidang saham yang berpengaruh signifikan terhadap faktor-faktor masyarakat melakukan investasi, sehingga dapat menambahkan minat investasi masyarakat akan investasi pasar modal dan menjadikan salah satu alternative dalam memilih jenis investasi.
7
1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian : investasi di bidang saham Indonesia 2. Responden (sample penelitian) : masyarakat (per individu) yang memiliki penghasilan bulanan yang mempunyai kelebihan dana diluar dari biaya hidup sehari-hari, sehingga dapat dialokasikan untuk investasi.