BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan karena
memiliki
suatu tujuan
yaitu ingin
menghasilkan nilai (value) dan manfaat bagi pihak-pihak yang dianggap membutuhkan keluaran dari setiap hasil usahanya termasuk yang secara langsung berkepentingan (stakeholders) terhadap perusahaan tersebut. Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan dihadapkan pada berbagai kondisi yang secara potensial dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuannya. Kondisi potensial tersebut dapat berkembang menjadi risiko yang selanjutnya dimasa yang akan datang akan mengurangi atau sebaliknya menjadi faktor positif untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dalam upaya menangani kejadian potensial tersebut diperlukan suatu strategi pengelolaan risiko yang tepat agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang yang diinginkan perusahaan. Risiko pada hakikatnya merupakan kejadian yang mempunyai dampak negative terhadap sasaran dan strategi perusahaan. Kemungkinan terjadinya risiko dan akibatnya terhadap bisnis merupakan hal mendasar untuk diidentifikasi dan diukur secara cermat dalam setiap langkahlangkah usaha perusahaan. Proses pengidentifikasian, analisis, dan pengambilan langkah-langkah untuk mengelola risiko sudah banyak dan sering didiskusikan, tetapi tidak ada definisi dan kerangka kerja baku yang menggambarkan
1
2
bagaimana proses tersebut bekerja, membuat pengkomunikasian atas risiko diantara manajemen menjadi sulit. Manajemen risiko adalah tanggung jawab utama manajemen. Untuk mencapai tujuan, manajemen harus meyakini bahwa proses manajemen risiko yang sehat tersedia dan berfungsi. Pemeriksa internal harus membantu manajemen dan
komite
audit
dengan
memeriksa,
mengevaluasi,
melaporkan,
dan
merekomendasikan perbaikan atas kecukupan dan efektivitas dari proses manajemen risiko. Berdasarkan observasi awal di lokasi penelitian jenis-jenis risiko perusahaan digambarkan sebagai berikut: A.
Risiko Keuangan Manipulasi Barang Retur Oleh Salesman Pada saat dilakukan audit bulan Juli 2013 ke beberapa customer di daerah Subang, terdapat customer yang tidak mengakui piutang. Menurut penjelasan customer, piutang sudah dilunasi dengan cara dibayar tunai dan sebagian diretur. Total piutang atas manipulasi barang retur yang dilakukan oleh salesman sebesar Rp 21,843,029 yang terdiri dari 16 customer.
Penjelasan
dari
District
Manager
Sales
bahwa
atas
penyimpangan tersebut, salesman dikenai sanksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena telah melanggar prosedur perusahaan yang mengakibatkan kerugian finacial bagi perusahaan. B.
Risiko Operasional Terdapat offset faktur sisa retur barang dengan Credit Note (CN) Retur yang tidak ditandatangani oleh outlet Pada saat dilakukan audit di ruang Finance Staff ditemukan dokumen faktur sisa retur yang sudah dibuatkan CN Retur dan Nota Retur tetapi
3
dokumen tersebut tidak dimintakan tanda tangan ke customer untuk kemudian dijadikan arsip. Menurut Finance Coordinator hal tersebut dilakukan dikarenakan dokumen Tanda Terima Retur Barang (TTRB) asli sudah diterima sehingga CN Retur dan Nota Retur tidak perlu lagi dimintakan tanda tangan outet. Adanya pelanggaran prosedur atas SOPOPR-FIN-001: Penyelesaian Retur Penjualan, di mana dijelaskan saat CN Retur dan Nota Retur sudah jadi agar segera dimintakan tanda tangan dan stempel customer untuk kemudian copy CN Retur dan Nota Retur diberikan ke customer sebagai arsip. Kasus
Manipulasi
Laporan
Keuangan
PT.
Kimia
Farma
PT. Kimia Farma pada audit tanggal 31 Desember 2001 melaporkan adanya laba bersih Rp 132 milyar, dan di audit oleh Hans Tuannakota & Mustofa dinilai kementrian BUMN laba bersih terlalu besar & mengandung unsur rekayasa setelah dilakukan audit audit ulang ditemukan kesalahan cukup mendasar dan setelah diaudit ulang hasilnya lebih rendah Rp 37,6 Milyar dari yang dilaporkan salah saji karena nilai yang ada dalam daftar harga digelembungkan dan adanya pencatatan ganda atas penjualan pencatatan ganda dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Bapepam KAP telah mengikuti standar audit yang berlaku namun gagal mendeteksi kecurangan. Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan. Terjadinya penyalah sajian laporan keuangan merupakan tindakan tidak sehat yang dilakukan manajemen PT.Kimia
4
Farma yang tidak dapat terdeteksi oleh KAP yang mengaudit laporan keuangan tersebut. Terhadap masalah-masalah di atas internal audit merupakan variabel penting untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan yaitu salah satunya dengan meningkatkan efektivitas pengelolaan manajemen risiko dengan pendekatan yang terdisiplin dan sistematis yaitu Enterprise Risk Management (ERM). Fungsi audit internal dapat membantu organisasi dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern. Auditor internal dapat menerapkan kecermatan dan keterampilan yang layaknya dilakukan oleh seorang auditor internal yang prudent dan kompeten. Dalam menerapkan kecermatan profesional auditor internal dapat mempertimbangkan segala macam hal terutama kecukupan dan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses governance. Auditor internal dapat membantu pimpinan dan dewan pengawas organisasi melalui, pemeriksaan, evaluasi, pelaporan dan memberikan rekomendasi perbaikan mengenai tingkat kecukupan dan efektivitas proses pengelolaan risiko. Dalam menjalankan peran sebagai konsultan, auditor internal dapat membantu organisasi melakukan identifikasi, evaluasi dan implementasi proses pengelolaan risiko. Penelitian mengenai kinerja profesionalisme auditor internal sangat penting bagi perusahaan dalam membantu mengawasi enterprise risk management (erm). Terutama pada perusahaan yang akan saya teliti pada PT.Enseval Putera Megatrading Tbk.
5
Dari uraian yang dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian serta menuangkannya kedalam suatu judul penelitian yaitu: “PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL DAN PENGALAMAN EFEKTIVITAS
AUDITOR
INTERNAL
PENGELOLAAN
TERHADAP
ENTERPRISE
RISK
MANAGEMENT.” 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis
mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah secara parsial profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap enterprise risk management?
2.
Apakah secara parsial pengalaman auditor internal berpengaruh terhadap enterprise risk management?
3.
Apakah secara simultan profesionalisme auditor internal dan pengalaman auditor internal berpengaruh terhadap enterprise risk management?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian yang
dilakukan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah secara parsial profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap enterprise risk management. 2. Untuk mengetahui apakah secara parsial pengalaman auditor internal berpengaruh terhadap enterprise risk management.
6
3. Untuk mengetahui apakah secara simultan profesionalisme auditor internal dan pengalaman auditor internal berpengaruh terhadap enterprise risk management. 1.4
Manfaat dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan beberapa
manfaat kepada pembacanya, yakni manfaat teoritis maupun manfaat praktis sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis yang diharapkan dari penyusunan penelitian ini adalah sebagai sarana pengembangan teori dan ilmu pengetahuan yang secara teoritis berhubungan dengan pembahasan penelitian ini sendiri, yakni profesionalisme auditor dan pengelolaan risk management. 2. Manfaat praktis yang diharapkan adalah penelitian ini dapat berguna sebagai sarana untuk memberikan informasi bagi Kantor Akuntan Publik dan auditor independen mengenai pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap efektifitas pengelolaan enterprise risk management oleh auditor internalnya itu sendiri.
7
Hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memberikan manfaat dan berguna bagi: 1. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman ilmu akuntansi secara komprehensif terutama di bidang audit internal. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sikap karyawannya terutama para auditor internal dalam upaya pengelolaan ERM, serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengelolaan ERM. 3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu acuan penelitian selanjutnya. 4. Bagi profesi auditor internal Semoga penelitian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan perubahan agar keberadaan profesi ini dapat lebih baik dalam memberi nilai tambah bagi perusahaan. 1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada PT.Enseval Putera Megatrading Tbk.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember tahun 2013 sampai dengan selesai.