BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, untuk mendapatkan generasi bangsa yang kuat. Selain itu, kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat agar terwujud kesehatan masayarakat yang optimal. Kesehatan gigi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan pada umumnya serta selanjutnya menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan nasional. 1 Gigi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi utama gigi geligi selain fungsi bicara dan fungsi estetik adalah fungsi mastikasi.2 Hilangnya satu atau beberapa gigi asli bisa saja menyebabkan terganggunya salah satu fungsi tersebut. Jika gigi terpapar suatu penyakit, penting untuk segera melakukan perawatan sedini mungkin karena tentunya, jika tidak dilakukan perawatan maka dapat menyebabkan keparahan penyakit gigi itu sendiri, bahkan tidak jarang gigi tersebut harus dikorbankan atau tidak dapat dipertahankan lagi. Seringkali keadaan ini disadari setelah seseorang kehilangan hampir seluruh giginya. Akibatnya, seseorang harus menggunakan gigitiruan. Kehilangan gigi baik seluruhnya ataupun sebagian menunjukkan adanya kebutuhan terhadap gigitiruan. Gigitiruan tersebut didesain sesuai dengan indikasi masing-masing. Gigitiruan
1
tersebut dapat dipasang cekat dalam mulut dan ada pula yang dapat dilepas kapan saja. Banyak masyarakat yang menginginkan perawatan gigitiruan, namun penggunaan gigitiruan sebagai pilihan perawatan bukanlah tanpa masalah. Masyarakat yang menggunakan gigitiruan akan mengalami banyak masalah apabila belum terbiasa dengan perawatan yang sedang dijalaninya. Ketika seseorang memutuskan menggunakan gigitiruan, kesadaran untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut tidak boleh dilupakan. Keadaan akan menjadi lebih buruk jika kesadaran akan kualitas kebersihan mulut masih diabaikan. Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu bentuk edukasi untuk masyarakat yang menggunakan gigitiruan. Keadaan ini tidak terkecuali pada masyarakat di Pulau Kodingareng. Pulau kecil yang terletak di sebelah Barat kota Makassar, yaitu berada di wilayah Kelurahan Kodingareng, Kecamatan Ujungtana Kota Makassar ini juga memiliki masyarakat yang menggunakan gigitiruan. Pulau ini hanya seluas 4.800 m2, dan satu-satunya akses menuju ke pulau ini adalah melalui perjalanan laut, dikala cuaca cerah dan ombak tenang kita dapat menuju pulau ini dengan menggunakan perahu sewaan yang sehari-harinya terdapat di sekitar Pantai Losari Makassar, atau menumpang perahu penyeberangan reguler dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Dari segi kesehatan gigi dan mulut, keadaan kesehatan masyarakat Pulau Kodingareng jauh di bawah keadaan normal atau keadaan seharusnya. Rendahnya pemahaman tentang pentingnya kesehatan gigi dan susahnya akses untuk mendapatkan pelayanan gigi itu sendiri menyebabkan keadaan ini semakin parah. Fasilitas kesehatan berupa satu buah posyandu bantu, juga terdapat pos obat desa (POD) melalui program NGO Plan International.3 Hal ini semakin memperkuat
2
asumsi akan rendahnya tingkat kesehatan khususnya gigi dan mulut akibat kurangnya fasilitas termasuk pula di dalamnya tim kesehatan masyarakat setempat. Umumnya masyarakat kurang mengetahui tentang cara menjaga kebersihan gigitiruannya. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus berlanjut maka akan memberikan dampak yang tidak baik. Pemakaian gigi tiruan menunjang terbentuknya Candida, untuk itu pemakaian gigitiruan harus diimbangi dengan pembersihan yang efektif agar kesehatan rongga mulut pemakai gigitiruan dapat terjaga dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan bantuan praktisi kesehatan dalam mengedukasi serta memberi dukungan agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut baik bagi pemakai gigitiruan maupun yang tidak memakai gigitiruan. Dengan dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai oral hygiene pemakai gigitiruan yang dalam hal ini dikhususkan kepada pemakai gigitiruan penuh di Pulau Kodingareng. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat oral hygiene pemakai gigitiruan khususnya gigitiruan penuh di Pulau Kodingareng? 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat oral hygiene pemakai gigitiruan khususnya gigitiruan penuh di Pulau Kodingareng.
3
1.3.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui : 1. Distribusi oral hygiene pengguna gigitiruan berdasarkan umur. 2. Distribusi oral hygiene pengguna gigitiruan berdasarkan pendidikan. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui secara langsung mengenai tingkat oral hygiene pemakai gigitiruan khususnya gigitiruan penuh di Pulau Kodingareng. Memberi masukan kepada bagian prostodonsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin agar dapat meningkatkan penyuluhan di Pulau Kodingareng agar dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gigitiruan dan meningkatkan kualitas gigitiruan yang digunakan pada masyarakat Pulau Kodingareng.
4
5