BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU Republik Indonesia No.10 Tahun 2009, tentang kepariwisataan). Selain itu pariwisata juga merupakan salah satu sub ekonomi yang cukup mendapat perhatian dalam upaya meningkatkan perekonomian Indonesia yang secara langsung atau tidak juga menyentuh ekonomi daerah di Indonesia. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan sumbangan devisa yang besar terhadap Indonesia. Indonesia memiliki potensi sektor pariwisata yang cukup besar. Namun dengan potensi sektor pariwisata Indonesia yang besar tersebut dari sisi daya saing, sektor pariwisata Indonesia digolongkan mundur. Hal iini dapat dilihat dari penurunan Index Daya Saing Pariwisata Indonesia yang pada tahun 2008 Indonesia menempati peringkat ke-80 namun di tahun 2009 Indonesia menempati peringkat ke-81 dari 133 negara yang diikutsertakan dalam penilaian.
Tabel 1.1 Posisi Daya Saing Pariwisata Indonesia No
Negara
Tahun 2008
Tahun 2009
1
Indonesia
80
81
2
Kamboja
112
108
3
Malaysia
32
32
4
Filipina
81
86
5
Singapura
16
10
6
Thailand
42
59
7
Vietnam
96
89
8
China
62
47
(Sumber : World Economic Forum Care Tourism 2009) Salah satu faktor yang diduga menyebabkan kekurangan tersebut adalah kurangnya upaya pemasaran setiap destinasi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengatasi kekurangan dalam sektor pariwisata Indonesia, Direktorat Jendral Pemasaran Pariwisata untuk periode 2010-2014 akan melaksanakan kegiatan pemasaran dengan tiga basis utama, yaitu : 1. Meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20% secara bertahap dalam lima tahun. 2. Mempromosikan 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif. 3. Melakukan konsolidasi akses transportasi mancanegara dan dalam negeri, terutama ke 10 tujuan pariwisata Indonesia.
Untuk menstimulasi pengembangan destinasi agar berkemampuan tumbuh lebih unggul dan dapat berkembang lebih cepat, maka dibutuhkan adanya penerapan kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata Unggulan bagi 10 provinsi yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Papua Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Program pengembangan Destinasi pariwisata dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan melalui penerapan kebijakan-kebijakan, diantaranya : Pemantapan Citra sebagai destinasi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai potensi dan sumber daya masing-masing, meningkatkan produk linkage (market lead-based product), mengembangkan destinasi berkualitas dan berdaya saing dibidang : ekowisata, bahari, budaya, belanja, dan MICE, mengembangkan aksesisbilitas, jejaring dan keterkaitan lintas sektor dan wilayah, meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkat
kemudahan
investasi
di
destinasi
pariwisata
(http:garudamagazine.com/features.php?id=108). Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal sebagai salah satu provinsi yang menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara setelah Bali. Provinsi NTB memiliki dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan
Pulau Sumbawa yang
memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat bervariasi, sehingga sangat prospektif bagi pengembangan kepariwisataan. Keberadaan geografis yang letaknya berdekatan dengan Bali sebagai barometer pariwisata Indonesia ini menciptakan dua sisi yang berbeda yaitu, memberikan keuntungan tersendiri dalam distribusi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara dan memunculkan salah satu image negatif karena Provinsi NTB dianggap menjadi daerah tujuan wisata
alternatif setelah Bali. Provinsi NTB merupakan salah satu provinsi di Indonseia menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang mempunyai posisi yang sangat strategis yang disebut daerah segitiga emas Daerah Tujuan Wisata, yakni Bali disebelah barat, Sulawesi dengan Tanah Toraja-nya di sebelah utara dan Pulau Komodo di sebelah timur. Karakteristik budaya yang multietnik dengan tiga suku utamanya; Sasak (Pulau Lombok), Samawa (bagian tengah Pulau Sumbawa) dan Mbojo (bagian timur Pulau Sumbawa), serta diperkuat dengan budaya etnik Bali, Jawa, Melayu, Bugis, Timor, Banjar,
China, Arab, menjadikan NTB ibarat
miniatur Indonesia dan mozaik budaya
nusantara (Sumber : Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah NTB 2009-2013:42). Nusa Tenggara Barat memiliki banyak tempat wisata diantaranya adalah kawasan pariwisata Suranadi dan sekitarnya 96 Hektar (Ha), kawasan pariwisata Sire, Gili Air, Senggigi dan sekitarnya (1.800 Ha), kawasan pariwisata Gili Gede dan sekitarnya (2.590 Ha), kawasan pariwisata Kuta, Seger, A'an dan sekitarnya (2.590 Ha), kawasan pariwisata Selong Belanak dan sekitarnya (480 Ha), kawasan pariwisata Gunung Rinjani dan sekitarnya (17.100 Ha), kawasan pariwisata Gili Indah dan sekitarnya (650 Ha), kawasan pariwisata Gili Sulat dan sekitarnya (1.317 Ha), kawasan pariwisata Dusun Sade dan sekitarnya (315 Ha), kawasan pariwisata Pulau Moyo dan sekitarnya (1.528 Ha), kawasan pariwisata Pantai Maluk dan sekitarnya (376 Ha), kawasan pariwisata Pantai Hu'u dan sekitarnya (2.756 Ha), kawasan pariwisata Sape dan sekitarnya (203 Ha), kawasan pariwisata Teluk Bima dan sekitarnya (201 Ha), kawasan pariwisata Gunung Tambora dan sekitarnya (2.526 Ha) (Sumber : Draft Akhir RPJP NTB 2007-2027:6).
Nusa Tenggara Barat memiliki banyak destinasi pariwisata yang tidak kalah indah dibandingkan dengan pulau Bali, ini terbukti dengan adanya jumlah kunjungan wisatawan yang setiap tahunnya meningkat yang datang ke Nusa Tenggara Barat. Data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebelum dilaksanakannya program Visit Lombok Sumbawa yaitu tahun 2006 sampai 2009 dan jumlah kunjungan wisatawan sesudah adanya program Visit Lombok Sumbawa yaitu tahun 2010 sampai 2013 dapat dilihat dalam tabel 1.2 dibawah ini : Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat tahun 2006 – 2013
Tahun
Wisatawan Mancanegara (Jiwa)
Wisatawan Nusantara (Jiwa)
2006
179.666
246.911
2007
200.170
257.209
2008
213.926
330.575
2009
232.525
386.845
2010
262.051
400.666
2011
364.196
522.684
2012
411.073
600.141
Jumlah Wisatawan (Jiwa)
2013 565.944 791.658 (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB)
426.577 457.209 544.501 619.370 662.717 886.880 1.011.214 1.357.602
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB memiliki Visi dan Misi untuk memajukan pariwisata NTB. Visi tersebut adalah “Terwujudnya NTB sebagai Daerah Tujuan Wisata Utama dan Berdaya saing Internasional” dengan
tujuh point misinya untuk mendukung visi yang telah dibuat. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut dibuatlah satu program pariwisata yang menjadi program unggulan yaitu “Visit Lombok Sumbawa”. Provinsi Nusa Tenggara Barat bersiap menjadi daerah tujuan wisata yang berdaya saing internasional melalui program Visit Lombok Sumbawa, langkah ini merupakan langkah strategis untuk mengelola seluruh potensi dan daya tarik wisata daerah NTB agar menjadi daerah tujuan wisata utama di tingkat nasional maupun internasional. Pemerintah turut mendorong wisatawan untuk berkunjung ke bagian timur yaitu Pulau Sumbawa. Ada beberapa
asumsi yang membuat optimis
berhasilnya program Visit Lombok Sumbawa ini, antara lain : 1. Pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) akan beroperasi di tahun 2010 2. EMAAR Property membangun kawasan di Pantai Kuta Lombok dan sekitarnya 3. Tahun 2010 diharapkan krisis ekonomi global berlalu, sehingga minat wisatawan untuk berwisata akan tumbuh ditahun 2011 dan seterusnya 4. Ditahun 2012 bukan merupakan tahun-tahun politik mengingat segala bentuk kegiatan politik seperti Pemilihan Calon Legislatif, PILKADA, PILPRES dan sebagainya tidak dilaksanakam di tahun tersebut 5. Pada bulan Oktober 2009 dilaksanakan pasar wisata TIME ( Tourism Indonesia Mart and Expo ) 2009-2010, yang merupakan langkah awal untuk lebih mengenalkan Lombok Sumbawa kepada pelaku wisata mancanegara yang hadir sebagai buyer
Demi tercapainya sebuah tujuan untuk menarik kunjungan wisatawan maka dibuatlah sebuah upaya untuk mendukung promosi yang dilakukan, salah satunya dengan membuat program-program pendukung keberbagai media atau dengan berbagai cara untuk memperkenalkan program atau rencana yang dibuat. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran. Promosi dipilih menjadi bagian dari strategi pemasaran dari sebuah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemasukan disektor pariwisata dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya ke NTB. NTB menyongsong Visit Lombok Sumbawa (VLS) dengan pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Dipindahkannya Bandara Selaparang ke Bandara Internasional Lombok merupakan langkah awal di mulainya program Visit Lombok Sumbawa. Perbaikan infrastruktur, termasuk jalan dan penataan tata kota juga dilakukan demi terciptanya iklim yang baru untuk memanjakan mata para wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung. Kesiapan promosi dan perkenalan program VLS belum bisa dikatakan matang untuk menggenggam jumlah wisatawan yang meningkat. Banyak hal yang harus diperbaiki dan di renovasi, selain dari sisi pemerintah kesiapan masayarakat menerima tamu baru di daerah mereka pun kemudian menjadi penting untuk di terapkan. Bagaimana menyambut tamu dengan baik, dan memperkenalkan diri menjadi tuan rumah yang bisa membuat tamu terkesan seharusnya menjadi poin penting
yang
juga
diperhatikan
pemerintah
dalam
menata
VLS.
Manner, sikap, attitude, dan kesiapan masyarakat dalam penguasaan bahasa ketika berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara. Promosi demi terwujudnya tingkat wisatawan yang datang tinggi pun dilakukan melakukan
dalam
berbagai
gathering
kepada
sektor,
salah
korporasi
satunya
nasional
adalah dan
dengan
multinasional
Indonesia kegiatan ini terus dilakukan dan merupakan rangkaian dari strategi dan pemasaran pariwisata Lombok-Sumbawa yang meliputi para komunitas expatriate di Jakarta, baik dari komunitas, asosiasi dan klub-klub sosial dan para professional serta industri wisata yang ada di Jakarta. Selain itu Komunitas korporasi juga dilakukan khususnya para sekretaris, procuremen manager, travel section officer dan lainnya adalah mitra kerja strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB dan diharapkan mitra-mitra strategis ini dapat menjadi duta pariwisata bagi LombokSumbawa. Inilah yang merupakan cara untuk dapat mencapai kunjungan wisatawan yang tinggi. Gencarnya dilakukan promosi merupakan cara berkomunikasi pemerintah daerah untuk mewujudkan sektor pariwisata NTB agar lebih bergeliat lagi demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan perataan ekonomi masyrakat NTB. Berbagai cara promosi dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB untuk menyukseskan program ini setiap tahunnya yang berawal dari tahun 2010 sampai saat ini yaitu 2014 untuk mendapatkan jumlah wisatawan yang tinggi. Terkait dengan promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB pada tiap tahunnya maka perlu dilakukan evaluasi dalam program ini guna untuk mengetahui tingkat keberhasilan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata selama 4 tahun mempromosikan program Visit Lombok Sumbawa. Dan
hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding untuk Visit Lombok Sumbawa di masa mendatang. 1.2 Rumusan Masalah 1.
Bagaimana bentuk promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mempromosikan program Visit Lombok Sumbawa ?
2.
Bagaimanakah hasil evaluasi promosi program Visit Lombok Sumbawa yang selama ini telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam program Visit Lombok Sumbawa .
2.
Untuk mengetahui hasil evaluasi promosi program Visit Lombok Sumbawa yang selama ini telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat.
1.4 Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Akademis Secara akademis penelitian ini merupakan pengaplikasian konsep yang sudah didapatkan dari bangku perkuliahan, khususnya dalam bidang kajian perencanaan pariwisata pada kenyataan yang ada di lapangan. Dengan demikian manfaat yang didapatkan adalah berkembangnya wawasan berpikir dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah pariwisata,
khususnya dalam mengevaluasi promosi program Visit Lombok Sumbawa, serta dapat dijadikan masukan bagi penelitian selanjutnya. 2.
Manfaat Praktis 1) Bagi masyarakat, diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai upaya atau usaha yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mempromosikan pariwisata khususnya program Visit Lombok Sumbawa di Provinsi NTB. 2) Bagi pemerintah, diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam bidang promosi dan mengevaluasi program Visit Lombok Sumbawa sehingga dapat bekerja lebih baik lagi untuk kepentingan dunia pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1.5 Sistematika Penyajian Dalam penelitian ini akan disajikan dalam sistematika seperti : BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyajian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab ini akan dijelaskan tentang tinjauan penelitian sebelumnya dan tinjauan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PEMBAHASAN Pada Bab ini adalah hasil atau jawaban dari rumusan masalah yaitu pembahasan tentang promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam program Visit Lombok Sumbawa serta mengevaluasi promosi yang telah dilakukan selama ini oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat .
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini akan disimpulkan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dan juga terdapat rekomendasi atau saran kepada para pihak yang terkait dalam penelitian ini.