BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dunia saat ini sudah memasuki era globalisasi. Setiap aspek kehidupan dituntut untuk bekerja dengan cepat dan tepat. Begitu juga dengan dunia kesehatan, sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan tepat.
Pengelolaan rekam medis
secara manual sudah banyak
ditinggalkan mengingat informasi cepat berubah dan hampir setiap detik berganti dengan mengubah dari manual ke basis komputer untuk mengurangi human error dalam mengisi data pasien. Pengelolaan rekam medis dengan format rekaman pada kertas yang menjadi rekaman yang berasaskan pada butiran informasi berbasis komputer yaitu rekam medis yang berbasis pada informasi dengan menerapkan teknologi informasi kesehatan (Kepmenkes 377/Menkes/SK/III/2007). Menurut Hatta (2010), suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia dan proses serta kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak dan teknologi komunikasi atau yang lebih dikenal dengan teknologi informasi. Penggunaan sistem informasi terlibat dalam tiga tahapan yaitu pemasukan data pemrosesan dan pengeluaran informasi. Sesuai dengan Kepmenkes
128/Menkes/SK/II/2004 1
Sistem
Informasi
Manajemen
2
Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya, Sumber informasinya dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang terdiri dari catatan kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan buku register, laporan bulanan dan tahunan, KLB. Menurut Hatta (2010), sistem informasi kesehatan di Puskesmas memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan: 1) mencatat dan mengumpulkan data, baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung; 2) mengolah data; 3) membuat laporan berkala ke dinas kesehatan kabupaten/kota; penggunaan
4)
data
memelihara dan
informasi
bank untuk
data;
5)
mengupayakan
manajemen
pasien
dan
manajemen unit puskesmas, serta; 6) memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya. Sesuai dengan Kepmenkes 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, perekam medis dapat memprediksi kebutuhan informasi dan teknik dalam sistem pelayanan kesehatan dimasa yang akan datang, mampu menggunakan aplikasi komputer untuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi kesehatan. Informasi merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Pengolahan akan informasi tersebut juga
3
telah menggunakan teknologi yang canggih dan beragam. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mendukung terciptanya suatu informasi yang tepat dan akurat, serta mampu memenuhi kebutuhan pengaksesnya secara cepat dan efisien. Sesuai dengan Permenkes nomor 55 tahun 2013
tentang
Penyelenggaraan
Pekerjaan
Perekam
Medis,
melaksanakan sistem pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan pelayanan kesehatan, merancang struktur isi dan standar data kesehatan untuk pengelolaan informasi kesehatan, melakukan pengembangan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi informasi yang semakin maju telah memasuki dunia kesehatan. Tetapi pada kenyataannya kecanggihan teknologi tetap harus didukung oleh sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakomodasi seluruh informasi agar dapat menghasilkan suatu output (hasil akhir) yang dapat memenuhi permintaan user. Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara kepada petugas rekam medis dan observasi di tempat pendaftaran di Puskesmas Pakem pada tanggal 30 September 2013 diperoleh hasil bahwa SIMPUS belum memenuhi kebutuhan. Beberapa kebutuhan user yang belum dipenuhi oleh SIMPUS antara lain: 1. Petugas pendaftaran mendaftarkan pasien fisioterapi dan psikologi ke poli umum karena tidak ada di item klinik yang sesuai dengan pelayanan.
4
2. Pada item nomor rekam medis ada 2 sehingga petugas pendaftaran harus menyalin secara manual, sehingga bisa terjadi kesalahan dalam menyalin nomor rekam medis. 3. Menu Pelaporan kunjungan pasien tidak otomatis di jumlah berdasarkan jenis kunjungan. 4. Pembuatan laporan LB 4 masih dilakukan secara manual. 5. Tidak terdapat nomor telepon di menu pendafataran. 6. Tidak bisa menambahkan klinik tujuan pasien. Berdasarkan
pengamatan
sementara
memperoleh
hasil
penggunaan
bahwa
yang
dilakukan
SIMPUS
masih
peneliti belum
sepenuhnya berjalan efektif dan efisien.
B. Rumusan Ide Perancangan Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan ide perancangan pada tugas akhir ini bagaimana desain ulang antarmuka SIMPUS pada menu pendaftaran dan pelaporan LB 4 di Puskesmas Pakem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna kekurangan pada simpus yang digunakan saat ini.
dan mengatasi
5
C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini meliputi: 1. Menu Pendaftaran Pada menu pandaftaran di desain ulang antarmuka pendaftaran pasien rawat jalan. 2. Menu Pelaporan Pada menu pelaporan di desain ulang antarmuka yang terdiri dari kegiatan kunjungan puskesmas dalam gedung dan luar gedung.
D. Keaslian/ Orisinalitas Penelitian tentang antarmuka SIMPUS Puskesmas Pakem ini belum
pernah
dilakukan,
namun
ada
beberapa
mempunyai kemiripan seperti ditunjukan pada tabel 1:
penelitian
yang
6
7
E. Tujuan Perancangan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah desain ulang antarmuka SIMPUS pada menu pendaftaran dan pelaporan LB 4 di Puskesmas Pakem.
F. Manfaat Perancangan 1. Bagi Puskesmas Hasil mendesain ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa desain tampilan SIMPUS bagi petugas, yang dibuat berdasarkan kebutuhan
pengguna
yang
ada
di
puskesmas
agar
tercipta
peningkatan kualitas pelayanan. 2. Bagi institusi Pendidikan Manfaat perancangan ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan kajian yang berguna dalam pengembangan ilmu pendidikan. 3. Bagi Peneliti Manfaatnya bagi peneliti diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan memperkaya pengetahuan tentang desain sistem informasi serta mempraktikan ilmu dalam memberikan solusi bagi pemecahan msalah agar berguna di masa yang akan datang.
8
G. Gambaran Umum Puskesmas Pakem Yogyakarta Berdasarkan Profil Puskesmas Pakem Yogyakarta Tahun 2013 diperoleh gambaran umum puskesmas sebagai berikut : 1. Visi : Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas 2. Misi : a. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang optimal bagi masyarakat Pakem dan sekitarnya b. Meningkatkan profesionalisme tenaga c. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan melalui Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) d. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai e. Melakukan perbaikan pelayanan secara berkesinambungan 3. Kondisi Geografi dan Demografi Puskesmas Pakem sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di wilayah kecamatan Pakem kabupaten Sleman, khususnya di Desa
Purwobinangun,
Candibinangun,
Harjobinangun,
Pakembinangun dan Hargobinangun telah melaksanakan berbagai kegiatan sepanjang tahun 2013, baik di dalam gedung (pelayanan klinis) maupun di luar gedung, sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
9
Selatan
: Kecamatan Ngaglik
Utara
: Kehutanan
Timur
: Kecamatan Cangkringan
Barat
: Kecamatan Turi
Luas wilayah
: Lebih kurang 4.384,04 hektar.
Jarak Puskesmas Pakem dengan pusat pemerintahan: a. Kecamatan : 0,5 km b. Kabupaten
: 14 km
c. Propinsi
: 20 km
Puskesmas Pakem
sebagai pusat kesehatan masyarakat di
wilayah kecamatan Pakem , kabupaten Sleman, berusaha sedapat mungkin mendekatkan sarana kesehatan kepada masyarakat dengan mengadakan kegiatan Puskesmas keliling (Pusling), posyandu lansia, polindes, dan lain-lain. Sehingga diharapkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pakem dapat terlayani secara optimal. 4. Data Keuangan Puskesmas ini dalam menjalankan roda pelayanan mendapat dana dari beberapa sumber, yakni: a. Subsidi Operasional Puskesmas/SOP ( APBD ) b. ASKES PNS c. Pendapatan Rawat Jalan d. BOK
10
e. Askeskin 5. Tugas pokok dan Fungsi Organisasi Puskesmas mempunyai tugas meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, melalui upaya kesehatan: a. Promotif (Peningkatan) b. Preventif (Pencegahan) c. Kuratif (Pengobatan) d. Rehabilitatif (Memulihkan) Sehubungan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan (kesehatan itu masa depan) dan juga meningkatnya permintaan (raising demand) akan pelayanan yang lebih
berkualitas
maka
Puskesmas
Pakem
berusaha
meningkatkan pelayanan tersebut. 6. Jenis Pelayanan Puskesmas Pakem dalam Gedung : a. BP. Umum b. BP. KIA/KB c. Imunisasi d. BP Gigi e. Tindakan/UGD f. Laboratrium g. Fisioterapi h. Psikologi
untuk
11
i.
Konsultasi Gizi
j.
Konsultasi Sanitasi
7. Pelayanan dan Kegiatan diluar gedung : a. Pusling b. UKS c. UKGS d. Skrening e. PE f. PHBS g. UKBM h. P3K i.
Foging
j.
Penyuluhan