BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan perusahaan asuransi saat ini sangat pesat. Sampai tahun 2013
jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi
jiwa sebanyak 98
perusahaan, untuk asuransi kerugian sebanyak 164 perusahaan, perusahaan reasuransi sebanyak 4 perusahaan, asuransi sosial sebanyak 2 perusahaan, dan asuransi untuk PNS dan TNI sebanyak 3 perusahaan. Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Indonesia secara umum mengalami pertumbuhan positif, total aset IKNB sampai dengan November 2014 naik 12,84% dibandingkan posisi per Desember 2013 sebesar Rp1.514,6 triliun. Penguasaan aset terbesar IKNB terdapat pada industri asuransi sebesar Rp772,7 triliun kemudian diikuti perusahaan pembiayaan sebesar Rp435,9 triliun, dana pensiun sebesar Rp186,1 triliun, lembaga jasa keuangan khusus sebesar Rp114,9 triliun dan industri jasa penunjang sebesar Rp4,9 triliun (OJK, 2014). Pertumbuhan premi industri asuransi sebesar 40,9% atau Rp237,7 triliun, naik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2013 sebesar 9%. Adapun pertumbuhan premi tertinggi pada asuransi sosial sebesar 566,4% sebesar Rp63,2 triliun. Sedangkan premi asuransi jiwa sebesar Rp115,6 triliun, asuransi umum Rp43,8 triliun, dan reasuransi Rp5,4 triliun. Sementara untuk klaim asuransi juga mengalami peningkatan 40% sebesar Rp145,9 triliun (OJK, 2014).
Tingkat Insurance Density yang dihitung dengan membandingkan antara premi bruto dengan jumlah penduduk Indonesia yang tercatat adalah 248,8 juta jiwa pada 2013 mencapai Rp775.985,97, artinya setiap penduduk Indonesia ratarata mengeluarkan dana sebesar Rp775.985,97 untuk membayar premi asuransi. Sampai dengan November 2014, angka densitas asuransi jiwa mencapai Rp458.980 dengan persentase pertumbuhan 1,26% pada 2014. Sementara densitas asuransi umum mencapai Rp174.090 dengan persentase pertumbuhan 0,48%. Kontribusi sektor asuransi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau rasio antara premi bruto terhadap PDB meningkat dari 1,90% pada 2009 menjadi 2,13% pada 2013 (OJK, 2014). Dari banyaknya industri perasuransian di Indonesia, saat ini terdapat 11 perusahaan asuransi di Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Dengan terdaftarnya perusahaan di Bursa Efek Indonesia maka dapat dengan mudah mendapat tambahan dana, para investor akan menanamkan modal mereka dengan melihat keuangan perusahaan. Perusahaan asuransi berada pada peringkat 30 dari 34 kelompok perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang dilihat dari total aset dan laba bersih masing-masing jenis perusahaan (ICMD, 2013). Saat ini persaingan yang semakin ketat menjadikan perusahaan sangat mengawasi dan terus meningkatkan nilai dan keuntungan perusahaan. Perusahaan dapat berjalan dengan baik karena adanya modal dan aktiva. Aktiva yang dikelola secara efektif dan efisien akan meningkatkan Return On Assets perusahaan. Perusahaan yang baik yang mengelola dananya dengan baik. Dengan adanya
2
manajemen yang baik dan pemimpin atau manajer yang dapat mengatur keuangan maka perusahaan akan berjalan dengan lancar. Pengembalian atas investasi modal dan perputaran total aktiva yang cepat merupakan indikator penting atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dari operasional perusahaan. Ukuran yang menunjukkan kemampuan keuangan perusahaan asuransi dapat dilihat dari aset dan liabilitas (Darmawi, 2000:220). Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih asuransi adalah pertama karena adanya kekuatan keuangan perusahaan tersebut untuk memenuhi janjinya jika keadaan meminta. Dapat dilihat dari perbandingan surplus polis terhadap hutang, volume bisnis asuransi, sifat dan penilaian harta, sifat dan penilaian kewajiban, keuntungan dari operasi yang dilakukan, kestabilan lini asuransi terjual, metode penetapan harga, kemampuan manajemen, kebijaksanaan underwriting, dukungan reasuransi dan lain-lain. Kedua dalah analisis keuangan perusahaan asuransi untuk menunjukkan kemampuan keuangan perusahaan asuransi dapat dilihat dari aset dan liabilitas. Surplus pemegang polis adalah perbedaan antara aset dan hutang ditambah dengan modal sendiri. Ketiga adalah aset perusahaan asuransi, karena asuransi mempunyai aset yang cukup besar, terutama dari cadangan teknis yang berupa cadangan premi dan cadangan klaim, modal sendiri yang berasal dari pemegang saham dan surplus, dan disebabkan adanya laba yang ditahan. Kedua tipe itu menginvestasikan asetnya guna mendapakan keuntungan yang digunakan untuk mengurangi biaya asuransi bagi
3
pemegang polis, menaikkan deviden pemegang saham, atau melengkapi dua tujuan ini (Darmawi, 2000:222). Menurut Hampton dalam Jumingan (1980: 110), rasio keuangan dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu rasio likuiditas, rasio Return On Assets dan rasio pemilikan. Rasio Return On Assets bertujuan mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Misalnya margin keuntungan (profit margin), margin laba bruto (gross profit margin), perputaran total aktiva (operating assets turn over), imbalan hasil dari investasi (return on investment), rentabilitas modal sendiri (return on equity), dan sebagainya. Perusahaan asuransi mempunyai aset yang cukup besar. Aset terutama berasal dari cadangan teknis yang berupa cadangan premi dan klaim, modal sendiri berasal dari pemegang saham dan surplus, karena adanya laba yang ditahan (Darmawi, 2000:222) Berdasarkan latar belakang tersebut terlihat bahwa mengetahui peningkatan Return On Assets dan perputaran piutang sangat penting bagi perusahaan, maka penelitian ini berjudul “Analisis Perputaran total aktiva dan Return On Assets Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 20102014”.
4
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana perputaran total aktiva dan Return On Assets yang terjadi pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014?
1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Perputaran total aktiva pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014, 2. Return On Assets ROA pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014, 3. Perbandingan perputaran total aktiva pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014, 4. Perbandingan Return On Assets ROA pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014.
5
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1.
Bagi perusahaan dapat mengetahui tingkat perputaran total aktiva dan Return On Assets yang terjadi pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
2.
Bagi akademis penelitian ini dapat memberikan informasi tentang tingkat perputaran total aktiva dan Return On Assets perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
3.
Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan
investasi pada perusahaan
yang akan
ditanamkan dananya.
1.5
Kerangka Penulisan Kerangka Penulisan ini sebagai dasar untuk merumuskan penelitian yang
menunjukkan perputaran total aktiva dan Return On Assets dengan ROA serta perbandingannya pada masing-masing perusahaan pada periode 2010-2014.
6
Gambar 1.1 Kerangka Penulisan Latar Belakang: 1. Industri perasuransian menunjukkan peningkatan yang positif dari tahun ke tahun. 2. Total aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga mengalami peningkatan. 3. Penguasaan aset terbesar IKNB terdapat pada industri asuransi. 4. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih asuransi adalah adanya aset perusahaan asuransi yang cukup besar. Dari banyaknya perasuransian di Indonesia, saat ini terdapat 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Rumusan Masalah: Bagaimana perputaran total aktiva dan ROA yang terjadi pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014?
Tujuan penelitian: 1. Untuk mengetahui perputaran total aktiva pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014, 2. Untuk mengetahui ROA pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014. 3. Untuk mengetahui perbandingan perputaran total aktiva pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI oeride 2010-2014, 4. Untuk mengetahui perandingan ROA pada perusahaan asuransi yang terdaftar pada BEI periode 2010-2014.
Deskriptif Kuantitatif
Deskriptif
7