1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang berkembang dengan pesat saat ini maka bangsa Indonesia merupakan salah satu tujuan investasi yang menarik bagi para investor. Hal ini bisa dibuktikan dengan angka jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa menurut data resmi sensus penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik dan akan berkembang menjadi sekitar 245.000.000 jiwa pada tahun 2012. Sehingga pada saat ini, persaingan disektor industri menjadi semakin ketat dan kompetitive. Di dukung oleh kemajuan teknologi yang modern dan selalu berkembang setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan harus memberikan perhatian penuh atas kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, dengan biaya yang murah, dengan waktu yang tepat dan dengan kindisi yang aman. Produk yang berkualitas hanya dapat dihasilkan bila terdapat satu kesatuan proses yang baik dalam persuhaan tersebut. Tidak cukup dengan kualitas yang tinggi, saat ini setiap perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih terhadap pelanggan dalam hal penyediaan barang atau jasa yang dihasilkan.Kemampuan proses (process
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
capability) dalam memproses suatu barang menjadi bagian yang sangat penting untuk dikaji bila kita ingin bersaing dengan para pesaing diluar. Menurut Covey (2004), dunia sekarang ini mengalami perubahan yang sangat drastis. Ketidakpastian dan persaingan yang begitu ketat, membuat bangsa yang tidak cerdas akan ditindas oleh bangsa yang lebih pintar, secara langsung atau tidak langsung. Dalam dunia industry juga terjadi pergeseran paradigma, suatu istilah yang dipopulerkan oleh Kuhn dalam bukunya The Structure of Science Revolusion (1962). Bergeser dari system tradisional – organisasi adalah hirarki yang sangat terpaku pada urutan kedudukan dalam organisasi dimana karyawan bermental “table organisasi”, selalu berpatokan pada jenjang kedudukan, divisi, department dan jabatan fungsional lainya, sekarang bergeser menjadi system modern – organisasi adalah proses, merupakan suatu urutan bagaimana mengubah penawaran (quote) menjadi uang , quote to cash. Manajemen berkonsentrasi memikirkan bagaimana cara menjalankan strategi bisnisnya yang tepat agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang terjadi dan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya. PT. Kimberly Clark Indonesia, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kebutuhan dasar konsumen (FMCG, Fast Moving Cunsomer Goods) dengan produk pembalut wanita, popok bayi dan tissue converting, menyadari akan ketatnya persaingan yang semakin tinggi dan tuntutan pasar yang semakin cepat untuk direspon. Disisi lain dengan melihat pertumbuhan pasar pembalut yang semakin tinggi membuat perusahaan tertantang untuk melakukan perubahan yang akan meningkatkan kelangsungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
hidup perusahaan. Dengan jalan peningkatan produktivitas maka semua beban biaya perusahaan akan dapat terpenuhi disaat persaingan harga yang kompetitive menjadi salah satu ukuran yang dipakai oleh konsumen dalam menentukan pilihan pada produk yang akan dibeli. Untuk itu perusahaan berusaha
untuk
meningkatkan
kemampuan
proses
dengan
menjalankanprogram Lean Transformation. Fokus dalam program Lean transformation ini untuk mengukur tingkat OEE dari sebuah proses produksi. Produktivitas sebuah mesin sangat diharapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu visi yang dibangun oleh PT. Kimberly Clark Indonesia adalah menjadi salah satu perusahaan dengan standard World Class Manufacturing (WCM) dalam industry sanitary napkin yang dituntut memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Memproduksi produk dengan kualitas yang terbaik. b. Memproduksi produk dengan harga yang kompetitive. c. Mampu memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya (Delivery On time). d. Produktivitas dan flexibilitas dalam memenuhi demand yang dibutuhkan oleh konsumen. Menyikapi permintaan konsumen yang semakin tinggi dan bervariasi maka faktor produktivitas dan flexibilitas menjadi satu hal yang sangat penting untuk dicermati dalam sebuah manufaktur.Sistem perawatan yang dilakukan juga sangat berpengaruh terhadap nilai produktivitas mesin itu sendiri. PT. Kimberly Clark Indonesia telah mengimplementasikan program Total
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Productive Maintenance(TPM) dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas. Akan tetapi hal ini belum cukup untuk menjawab kebutuhan dan fleksibilitas yang diinginkan konsumen. Adapun langkah yang diambil dalam meningkatkan produktivitas dengan melakukan eliminasi delapan waste melalui roll out Lean Manufacture dan Kaizen (Continous Improvement). Pendekatan peningkatan produktivitas yang dilakukan dengancara : 1. Roll Out LEAN Manufacture Implementation, yang bertujuan untuk melakukan observasi dan analisa untuk mengeliminasi waste –waste yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas. Dari hasil analisa waste tersebut digunakan untuk melakukan peningkatan produktivitas melalui indicator nilai OEE yang dicapai oleh sebuah mesin. Melakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan dan kenaikan nilai OEE beserta analisanya. Sesuai dengan tuntutan konsumen dan kebijakan perusahaan (company policy) untuk dapat memproduksi barang sesuai dengan spesifikasi, sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, tepat waktu dengan harga yang murah dan dengan kondisi yang aman, maka dituntut kemampuan proses yang stabil dan dalam kondisi performance yang baik. Kemampuan proses yang baik dapat dilihat dari OEE (Overall Equipment Effectiveness) dari sebuah proses yang berjalan. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah pengukuran aktual dari sebuah manufacturing, yang dikenal juga sebagai Effective Time. OEE menunjukkan perbandingan hasil produksi antara peoduk yang bagus (good product) dengan total produk yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dengan kondisi mesin yang baik, diluar keadaan seperti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
breakdowns, minor stops, set-ups, reject quality atau speed losses. Dengan OEE maka performance sebuah mesin dapat dilihat dengan detail dan lebih obyektif untuk dievaluasi kemampuan prosesnya atau performance mesinnya. Produktivitas sebuah mesin akan jauh lebih baik bila dievalusi dari tingkat OEE yang dihasilkan. 2. Kaizen
(Focus
Improvement),
bertujuan
untuk
meningkatkan
produktivitas dari sisi mesin atau equipment dan kemampuan karyawan (employee capability). Konsep perbaikan berkesinambungan merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan visi menjadi salah satu perusahaan kelas dunia dibidang sanitary napkin.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat disusun perumusan sebagai berikut : 1.
Menganalisa faktor – faktor
potensial yang mempengaruhi tingkat
produktifitas mesin CJ1. 2.
Menganalisa hubungan antara tingkat OEE dengan produktivitas mesin CJ1.yang diukur dalam SU/hour (sales unit per jam).
3.
Menganalisa tingkat produktivitas mesin CJ1 setelah dilakukan implementasi Lean Manufacturing.
4.
Mengusulkan perbaikan sesuai dengan data yang ada untuk peningkatan produktivitas.
1.3 Pembatasan Masalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari penyusunan dan pencapaian sasaran yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah yang dianalisis sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di PT. Kimberly Clark Indonesia. 2. Proses produksi yang diamati pada mesin CJ # 1 yang memproduksi produk sanitary napkin. 3. Penelitian dilakukan pada department Produksi dengan melakukan pengambilan data pada periode Januari 2011 – Juli 2012. 4. Bagaimana mendeteksi sebab-sebab potensial yang mempengaruhi tingkat OEE dan produktivitas mesin CJ1. 5. Bagaimana implementasi Lean Manufacturing mempengaruhi tingkat produktivitas mesin CJ1.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengindentifikasi sebab-sebab potensial yang mempengaruhi tingkat produktifitas mesin CJ1.
2.
Menganalisis hubungan antara tingkat OEE dengan produtivitas mesin CJ1 yang diukur dalam satuan SU /hour (sales unit perjam). 1 SU sama dengan 1000 pcs produk.
3.
Menganalisis
tingkat
produktivitas
mesin
implementasi Lean Manufacturing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
CJ1
dengan
adanya
7
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika laporan tugas akhir ini disajikan secara ringkas dan disusun dalam beberapa bab. Masing – masing bab akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori – teori yang berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian.
BAB III METHODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, tahapan penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisa data dalam memecahkan masalah.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi pengumpulan data dan pengolahan data yang tersedia dengan mempertimbangkan teori yang terkait.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisi analisa pemecahan masalah berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pemgamatan dan analisa data serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/