perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menjangkit di Indonesia sejak tahun 1968. Status Indonesia sebagai negara beriklim tropis menyebabkan penyebaran penyakit DBD semakin tinggi. Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ini telah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini kerap menimbulkan kepanikan di masyarakat karena penyebarannya yang cepat dan dapat menimbulkan kematian (Depkes RI, 2008). Penyakit DBD dapat berakhir dengan kematian apabila tidak ditangani secara dini dan adekuat, karena 30-50% penderita DBD dapat mengalami renjatan atau biasa disebut Dengue Syok Syndrome (DSS) (Rampengan, 2008). Penyakit DBD ini terus menyebar dengan cepat karena vektornya yang tersedia dan masyarakat tidak mempunyai kekebalan terhadapnya. Penyakit DBD lebih sering menyerang anak-anak berusia kurang dari tujuh tahun karena anak-anak belum dapat membentuk kekebalan tubuh sendiri (Slamet, 2004). Di Indonesia, DBD berada di urutan kedua dari 5 besar penyakit rawat inap di rumah sakit pada tahun 2009. Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2009 sebesar 121.334 kasus dengan 1.747 kematian. Incidence Rate (IR) commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
DBD tahun 2009 sebesar 68,22/100.000 penduduk dan Case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2009 sebesar 0,89% ( Depkes RI, 2010). Di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 tercatat 17.881
kasus
demam berdarah dengan 248 kematian. IR DBD Jateng tahun 2009 sebesar 54,81/100.000 penduduk dan CFR DBD Jateng tahun 2009 sebesar 1,39%, menurun dibandingkan dengan tahun 2008 dengan 19.235 kasus dan CFR 1,19% (Dinkes Jawa Tengah, 2010). Di Kabupaten Sukoharjo dari 12 puskesmas tercatat angka kejadian DBD pada tahun 2012 sebanyak 45 kasus. Angka tersebut menurun dari tahun 2011 yaitu 107 kasus dengan angka kematian 1 kasus. Sedangkan untuk balita dari 7 puskesmas tercatat 13 kasus dengan angka DSS sebanyak 4 kasus (dinkes Kota Sukoharjo, 2012). Kabupaten Sukoharjo memiliki Rumah Sakit Umum yang dibentuk berdasarkan Perda No.4 Tahun 2008. RSUD Sukoharjo kemudian menjadi rumah sakit kelas B berdasarkan SK Menkes No. 824/Menkes/SK/IX/2009. Rumah sakit ini melayani berbagai pelayanan kesehatan baik itu rawat jalan, rawat inap, apotik, laboratorium, dan lain-lain. RSUD Sukoharjo menjadi rumah sakit rujukan dari 12 puskesmas di kabupaten Sukoharjo dengan kapasitas 200 tempat tidur. Angka kejadian DBD di RSUD Sukoharjo sebanyak 11 kasus dari 1.578 kasus balita sakit yang dirawat pada tahun 2012 (Rekam Medik RSUD Sukoharjo, 2012). Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada An. S Umur 4 Tahun dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Derajat I di Bangsal commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Cempaka Atas RSUD Sukoharjo”. Studi kasus mengenai balita dengan demam berdarah dengue juga pernah dilakukan oleh Arantika Meyda P (2011) dengan judul ”Asuhan Kebidanan Balita Pada An. D umur 1 tahun dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Derajat 1 di Bangsal Bakung RS Panti Waluyo Surakarta”
pada bulan Mei–Agustus 2011 dengan waktu
observasi selama 5 hari. Perbedaan dengan proposal penulis adalah tempat, waktu, serta subyek studi kasus sehingga hasil studi kasus juga berbeda.
B. Perumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan balita sakit pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue derajat I di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo?
C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mempelajari dan memahami asuhan kebidanan balita sakit pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue derajat I di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo dengan menggunakan tujuh langkah Varney.
1. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mempelajari/mengobservasi tentang : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
a) Mengumpulkan data dasar secara subjektif dan objektif pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. b) Melakukan interpretasi data pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. c) Menetapkan diagnosis potensial dan antisipasi yang dilakukan bidan pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. d) Menetapkan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi, merujuk An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. e) Menetapkan rencana asuhan kebidanan An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. f)
Menetapkan pelaksanaan tindakan pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo.
g) Menetapkan
evaluasi
efektifitas
asuhan
yang
diberikan
dan
memperbaiki tindakan yang dipandang perlu pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. h) Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek pada An. S umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue di bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
D. Manfaat Manfaat KTI diarahkan untuk kepentingan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi lembaga terkait. Manfaat aplikatif; antara lain yaitu : 1. Institusi : hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai peningkatan pelayanan maupun masukan penanganan kasus bayi dan balita sakit dengan demam berdarah dengue. 2. Klien dan masyarakat : agar klien maupun masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dengan kualitas yang baik dan optimal pada kasus bayi dan balita sakit dengan demam berdarah dengue.
commit to user