BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah Produk hortikultura tomat dapat dikatakan sebagai produk yang dikonsumsi pada kualitas tinggi, tetapi tidak mudah menanganinya. Penangan pengemasan pascapanen pada produk pertanian hortilkurtura tomat saat ini masih terbilang belum memberikan kepuasan kepada petani dan pasar. Penanganan pascapanen terhadap produk hortikultura tomat perlu diperhatikan agar tidak merugikan petani, pasar, dan bisa mendapatkan nilai jual lebih tinggi. Karakteristik penanganan dan pengemasan dari produk hortikultura tomat bersifat membutuhkan tempat yang besar dan bersifat cepat rusak, sehingga dibutuhkan penanganan pengemasan pascapanen yang baik untuk dijual ke pasar tradisional. Hal utama yang timbul dari penanganan pengemasan yang baik adalah tingginya akan kehilangan dan kerusakan hasil produk yang baik. Hal ini disebabkan antara lain kurangnya penanganan pengemasan dan pemilihan moda transportasi yang baik pada saat produk didistribusikan ke pasar, sehingga menjadikan kerugian untuk petani dan pasar. Penanganan pengemasan pascapanen hortikultura tomat secara umum bertujuan untuk memperpanjang kesegaran dari produk hortikultura tomat dan mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan penangan pengemasan pada saat didistribusikan ke pasar. Kondisi pasar saat ini sangat berkaitan erat dengan kebutuhan konsumen untuk mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Produk hortikultura tomat adalah produk yang harus memiliki kualitas baik, karena konsumen akan bersedia membeli produk – produk hortikultura tomat tersebut jika tampilannya baik. Saat ini pasar modernlah yang memberikan kelebihan tersebut, seperti misalnya di supermarket. Produk – produk seperti dikemas dengan sangat baik dan dengan kualitas yang baik tetapi harga tidak jauh beda dengan pasar tradisional. Ini yang menjadi alasan mengapa orang – orang banyak yang berpindah kebiasaan untuk berbelanja ke pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional.
1
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, diperlukan alat pendistribusian yang berfungsi menyampaikan produk hortikultura tomat dari produsen ke konsumen. Moda transportasi menjadi salah satu suatu alat pendistribusian untuk pengiriman produk hortikultura. Hampir semua kegiatan pendistribusian pascapanen produk hortikultura tomat dari petani ke pasar tradisional membutuhkan bantuan alat transportasi untuk pengiriman dan pendistribusian produk untuk dijual ke pasar tradisional. Seperti halnya dalam pendistribusian, selalu menemukan masalah yaitu kerusakan produk yang disebabkan banyak hal seperti pengepakan yang kurang baik. Berdasarkan uraian diatas dengan memperhatikan permasalahan yang ada saat ini, akan dilakukan pengembangan kemasan produk pada saat akan didistribusikan ke pasar tradisonal. Desain pengembangan kemasan produk dilakukan dengan mendesain kemasan dengan pendekatan quality function deployment (QFD). Quality function deployment (QFD) merupakan metode untuk perencanaan produk dan pengembangan
terstruktur
yang
memungkinkan
tim
pengembangan
untuk
menentukan dengan jelas keinginan dan kebutuhan para konsumen., I.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, khususnya yang berkaitan permasalahan dalam proses
penanganan
pengemasan dan
pendistribusian produk hortikultura tomat, dapat diambil beberapa masalah utama yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana merancang kemasan untuk produk hortikultura tomat? 2. Bagaimana
karakteristik
kemasan
produk
yang
dibutuhkan
dan
mengembangkan kemasan produk yang sudah dirancang? I.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1. Dapat mengindentifikasi penyebab kerusakan produk hortikultura tomat. 2. Merancang kemasan untuk produk hortikultura tomat dengan metode Quality Function Deployment agar dapat mengurangi tingkat kerusakan produk hortikultura tomat dan kemasan disesuaikan dengan alat angkut yang digunakan.
2
I.4 Batasan Masalah dan Asumsi Dalam kaitannya untuk memecahkan masalah dari penelitian yang ada, serta menghindari penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan, perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut : 1. Produk yang diteliti adalah produk hortikultura tomat. 2. Penelitian dilakukan dari pada saat pendistribusian dari perkebunan sampai pasar di kota Bandung. 3. Desain kemasan mengikuti karakteristik dari standar diameter produk dan dimensi moda yang telah ditentukan. 4. Peneliti ini tidak sampai menghasilkan prototype produk. Asumsi : 1. Rata – rata panen tomat perpanen sebanyak 300 - 400 kg 2. Mobil menggunakan box terbuka I.5 Manfaat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini mempunyai manfaat yang mungkin berguna untuk yang membaca, manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini memiliki kontribusi terhadap bidang keilmuan teknik industri. Khususnya dalam bidang perancangan kemasan produk hortikultura. 2. Bagi pertanian Memberikan ide baru untuk pertanian agar bisa mengurangi kerugian yang dikarenakan kerusakan produk, dan sebagai alternatif pemilihan kemasan yang baik. 3. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pengembangan produk, dan ilmu ini akan terus terpakai apabila peneliti terjun langsung ke lapangan.
3
I.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar penyusunan laporan tugas akhir ini terdiri dari 6 bab yang masing – masing bab akan diuraikan secara singkat berikut ini:
1. Bab I PENDAHULUAN Berisi gambaran umum permasalahan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah, asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah memuat gejala – gejala yang mengindikasikan munculnya masalah. Rumusan masalah menegaskan inti permasalahan yang akan diselesaikan. Tujuan penelitian menuliskan perbaikan yang ingin dicapai dalam pemecahan masalah. Ruang lingkup masalah berisi fokus permasalahan yang dikaji dan keterbatasan data yang didapat. Manfaat penelitian berisikan manfaat dari hasil penelitian bagi pembaca. Sistematika penulisan untuk mempermudah dalam penyusunan laporan. 2. Bab II LANDASAN TEORI Bab ini diuraikan mengenai kajian dan tinjauan kepustakaan yang berisi tentang teori – teori dan pemikiran – pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan untuk menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan permasalahan yang ada di perusahaan. 3. Bab III
METODOLOGI PENELITIAN
Berisi hubungan antara landasan teori dengan pembahasan penelitian. Di dalam bab ini diuraikan kerangka berpikir penelitian yang dilakukan dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini. 4. Bab IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis – jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu dikumpulkan lokasi data dan
4
pengumpulan data. Juga dikemukakan pengolahan data yang telah dikumpulkan dalam pemecahan masalah. 5. Bab V
ANALISIS
Berisi hasil analisis dari hasil pengolahan data dalam pengerjaan evaluasi 6. Bab VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dan juga berisi saran – saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya.
5
6