BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu–lintas pembayaran . Bank merupakan lembaga yang menghimpun dana dari kepercayaan masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada pihak - pihak yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit maupun bentuk-bentuk lainnya untuk memperlancar perekonomian suatu negara. Kredit yang di salurkan oleh bank kepada pihak yang membutuhkan dana merupakan bagian terbesar dari asset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Kondisi ekonomi nasional yang semakin krisis membuat persaingan bisnis bank semakin ketat sehingga perusahaan harus memiliki pondasi yang kuat agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien dalam memanfaatkan asset bank yang berasal dari masyarakat. Untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka bank harus menjaga kinerja keuangannya dengan menghasilkan laba atau profit yang optimal yang merupakan tujuan utama perusahaan perbankan. Tujuan akhir dari pengelolaan bank adalah profit yang tercermin dengan adanya kinerja yang bagus dari bank tersebut.
1
Rasio kemampulabaan merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau dengan kata lain kemampulabaan merupakan rasio
yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Kemampulabaan merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank. Kemampulabaan dapat diproksikan dengan Return On Equity (ROE) yang memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan modal yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini ROE digunakan sebagai indikator kemampulabaan perusahaan perbankan. Return on equity adalah suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampulabaan adalah penghasilan yang diinginkan oleh perusahaan dalam menjual produknya pada periode akuntansi tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran dan kepemilikan bank untuk mewakili karakteristik perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Ukuran bank (SIZE) dalam hubungannya dengan total asset yang dimiliki merupakan faktor penting dalam menentukan kemampulabaan bank. Sedangkan Kepemilikan bank yang dikategorikan pada privately bank dan owned bank.
2
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar penelitian membandingkan kinerja operasi yang berlaku dalam bank BUMN dan swasta terhadap praktekgaris terbaik bagi bank yang beroperasi di negara tuan rumah yang sama. Bank milik pemerintah dan bank milik swasta memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Bank swasta yang berkantor di negara-negara berkembang umumnya memiliki keunggulan manajerial keahlian/pengalaman, akses ke modal, penggunaan teknologi informasi, dan kemampuan untuk diversifikasi risiko, di mana institusi domestik belum dapat menandinginya. Namun, bank swasta baik nasional maupun asing umumnya juga menderita kerugian karena beberapa hal yang berhubungan dengan bahasa dan perbedaan budaya. Bank milik pemerintah yang merupakan lembaga pendanaan mungkin memiliki keuntungan karena subsidi pemerintah, tetapi juga sering ada kelemahan karena mandat untuk membuat beberapa jenis pinjaman dan kurangnya disiplin pasar. Kepemilikan bank diduga sebagai indikator kinerja suatu bank. Dengan demikian penting sekali untuk melihat keefektifan dari jenis kepemilikan bank sehingga dapat diketahui bank dengan kepemilikan apa yang kinerjanya lebih efisien dan efektif. Kepemilikan saham oleh investor institusional, Moh’d et al. (1998) menyatakan bahwa investor institusional merupakan pihak yang dapat memonitor agen dengan kepemilikannya yang besar, sehingga motivasi manajer untuk mengatur laba menjadi berkurang. Penelitian dari Isnanta (2007) yang menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan yang di proksikan dalam kepemilikan manajerial, berpengaruh
3
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian dari Sembiring (2008) menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan atau laba perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Girsang (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan
permasalahan
yang
telah
dikemukakan
dan
ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu , maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Ukuran dan Kepemilikan Bank Terhadap Kemampulabaan Bank Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode Tahun 2009 sampai Tahun 2012”.
4
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kepemilikan bank berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan bank? 2. Apakah ukuran bank berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan bank? 3. Apakah kepemilikan dan ukuran bank berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kemampulabaan bank?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh ukuran bank (size) kepemilikan bank (variable dummy) secara parsial dan secara simultan terhadap kemampulabaan (ROE) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 - 2012.
1.3.2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1.
Bagi penulis diharapkan bahwa dengan melakukan penelitian ini penulis dapat menambah pengetahuan tentang topik yang diteliti. Serta menambah wawasan tentang perbankan terutama mengenai ukuran dan kepemilikan bank.
5
2. Bagi Investor dan Perbankan, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memprediksi dan mengambil keputusan. 3. Bagi akademis, menambah sebuah referensi dari bukti empiris dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh ukuran dan kepemilikan bank terhadap kemampulabaan pada bank-bank yang telah go public di BEI.
6