BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Globalisasi dan perkembangan dunia yang semakin pesat saat ini, menuntut setiap organisasi atau Institusi baik pemerintah maupun swasta mampu mengelolah sumber daya yang mereka miliki dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia merupakan
bagian terpenting dalam pencapaian tujuan
organisasi atau institusi. Sumber daya manusia yang baik dan berkualitas mampu meningkatkan kinerja organisasi menjadi lebih baik. Agar semua tujuan organisasi dapat tercapai diperlukan perencanaan, pengorganisian dan pengendalian sumber daya dengan efektif dan efisien. Perencanaan pengorganisasian dan pengendalian yang efektif dapat membantu mengelola SDM menjadi lebih baik, seperti perencanaan gaji dan pengorganisasian dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai. Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output optimal. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut.Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap
1
2
organisasi akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasidapat tercapai dengan baik. Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang pegawai sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu (Bernadin dan Russel, 2005 : 379). Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan.Penentuan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan penilaian-penilaian yang sesuai dengan standar organisasi.Penilaian kinerja merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja pegawai. Dengan penilaian kinerja akan diketahui seberapa baik seseorang telah bekerja sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.Selain itu, umpan balik dari penilaian kinerja akan memotivasi pegawai untuk bekerja, mengembangkan kemampuan pribadi dan meningkatkan kemampuan dimasa yang akan datang. Salah satu pendorong kinerja karyawan adalah kompensasi. Kompensasi merupakan semua
balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari
pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk uang atau lainnya yang dapat berupa gaji, Insentif, dan tunjangan kesehatan, hari raya, uang makan dan uang cuti (Hariandja, 2007:244).Kompensasi berdasarkan klasifikasi terdiri dari; kompensasi tunai (cash compensation) dan kompensasi non tunai (Berger, 2008). Kompenssi juga merupakan bentuk imbalan finansial jasa-jasa berwujud dan tunjangan-tunjangan yang diperoleh pegawai sebagai bagian dari sebuah hubungan pekerjaan. Bentuk kompensasi yang diberikan kepada pegawai adalah gaji.Gaji merupakan bentuk kompensasi dimana manfaat jasa yang diberikan secara teratur
3
atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Menurut Pangabean (2004 :77) gaji sebagai imbalan financial yang dibayarkan kepada pegawai secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan,
atau mingguan. Sedangkan Hariandja
(2002:245) mendefinisikan gaji sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotaan dalam sebuah organisasi.Gaji sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa dalam mencapai tujuan institusi.Gaji dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi pegawai guna meningkatkan prestasi kerja dan merangsang pegawai untuk berperan aktif dalam pencapaian tujuan organisasi.Untuk meningkatkan motivasi dan kinerja para pegawai, umumnya perusahanan atau organisasi memberikan insentif. Pemberian gaji saja tidak cukup untuk memotivasi karyawan dengan baik.Perlu adanya sistem kompensasi yaitu pemberian insentif sebagai imbalan yang berbeda karena memiliki prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah suatu bentuk dorongan finansial kepada pegawai sebagai balas jasa organisasi kepada pegawai atas pegawai tersebut.Insentif merupakan sejumlah uang yang ditambahkan pada upah dasar yang diberikan organisasi kepada pegawai. Menurut Nisimito (1996 : 93),insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dan dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan. Agar inerja dapat lebih optimal dan para pegawai memberikan kinerja maksimal, organisasi perlu memberikan motivasi kerja.Motivasi adalah keinginan
4
yang terdapat pada diri seseorang yang merangsang mereka melakukan tindakantindakan.Motivasi
berasal
dari
kata
movere
yang
berarti
dorongan
atau
menggerakkan.Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tersebut demi mencapai tujuan tertentu.Tujuan motivasi adalah untuk meningkatkan moral, kepuasan kerja pegawai dan meningkatkan kinerja pegawai serta mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya. Motivasi kerja merupakan keseluruhan alat dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.Motivasi kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para pegawai yang melaksanakan proses suatu pekerjaan. Gaji, Insentif
dan motivasi kerja adalah faktor yang sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Dinas Pendidikan Distrik Baucau adalah salah satu Institusi yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste khususnya di Dinas pendidikan Distrik Baucau yang meliputi enam Kecamatan yaitu: Kec.Baucau Kota,Kec.Venilale, Kec.Vemasse, Kec.Laga,Kec. Quelicai dan Kec.Baguia. Dinas Pendidikan Distrik
Baucau memiliki 1 Kepala Dinas dan 3
Kepala Kepala Seksi yaitu Seksi Koorporatif, Seksi Program Makanan Tambahan dan Seksi Pendidikan Dasar dan Taman Kanak-kanak. Saat ini staf yang bekerja pada Dinas Pendidikan Distrik Baucau sebanyak 54 orang pegawai dengan rincian tingkat
5
level I sebanyak 21 orang, level II sebanyak 5 orang, level III sebanyak 15 orang, level IV sebanyak 11 orang dan level V 2 orang . Berdasarkan Undang-undang dekret no. 27 tahun 2008 tanggal 12 Agustus tentang Rezim Karier, Jabatan Direktur, Kepala Departemen dan Kepala Seksi , pasal 18 ayat 2 dan 3 dan pasal 33 ayat 1 tentang peraturan transisi untuk Carreira rezim struktural dan tabel gaji untuk golongan rezim structural. Dengan tingkatan level tersebut menunjukkan adanya perbedaan gaji, dimana gaji pokok untuk golonngan I $.115,00, golongan II $. 136,00, golongan III $.166,00 golongan IV $.221,00, golongan V $.298,00, dan golongan VI $.374,00. Dari 54 orang tersebut selain gaji pokok juga diberi tunjangan jabatan yang disatukan dengan gaji, seperti gaji jabatan untuk Direktur Jeral adalah $.850,00, Direktur Nasional adalah $.725,00, Direktur/Kepala Dinas adalah $.600,00, Kepala Departemen adalah $,510,00 dan kepala Seksi adalah $.350,00. (Decreto Lei No. 27/ 2008/ 12 Agustus).Adapun pembayaran Gaji dan Insentif berdasarkan pada perincian dan tabel sebagai berikut : Tabel 1.1.Gaji Rezim umum Kategori Tecnik Superior Tecnik Profesional Teknik Adm Assisten
3o 544
4o 561
Gaji berkala 5o 6o 7o 578 595 612
B/6 374 387 400 C/5 298 310 323 D/4 221 230 238 E/3 166 174 183 F/2 136 140 145 G/1 115 119 123 Sumber: Data Diolah, 2015
412 336 247 191 149 128
425 349 255 200 153 132
Gol./Le vel. A/7
1o 510
2o 527
438 361 264 208 157 136
451 374 272 217 162 140
8o 629
9o 646
10o 663
463
476
489
6
Tabel 1.2. Gaji untuk tunjangan Jabatan Jabatan Kepala Jabatan Direktur
Jabatan Khusus Dirjen Dirnas Dir Distrik Kepala Dep. Kepala Seksi
Kepala Departemen
Gaji awal 765 640 520 425 300
Gaji akhir 850 725 600 510 350
Sumber : Data Diolah, 2015
Tujuan pemberian gaji jabatan adalah untuk lebih memotivasi pegawai tersebut bekerja lebih maksimal.Sedangkan untuk pegawai lainya yang tidak memangku salah satu jabatan tetap menerima gaji pokok sesuai dengan golongannya.Selain gaji pokok, pegawai juga diberi insentif dimana pemerintah menyediakan dana tambahan yang dialokasikan kepada Dinas Pendidikan Baucau pada saat pegawai tersebut mendapatkan tugas diluar Distrik . Insentif tersebut diberikan sebagai biaya operasional untuk menjamin tugas yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Distrik Baucau. Untuk pegawai yang memangku jabatan insentif (subsidi)
perdian adalah sebesar $.60,00/hari bila bermalam.
Sedangkan apabila tidak bermalam maka insentif yang diberikan adalah perdian $.30,00. Untuk pegawai biasa yang tidak memangku jabatan, insentif yang diberikan perdian sebesar $.40,00/hari bila bermalam dan $.20,00 bila tidak bermalam Berdasarkan undang-undang Dekret No. 20/ 2010 pasal 11 ayat 1 tentang Rezim cadangan Subsidi bagi pegawai negeri dan
pembayaran kepada pegawai yang
mendapat tugas dari luar Dinas pendidikan Distrik Baucau untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh berwenang. Tujuan pemberian insentif tersebut lebih dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai di Dinas Pendidikan
7
Distrik Baucau, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja kerja para pegawai itu sendiri. Berdasarkan observasi dilakukan, ditemukan bahwa insentif yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Baucau tidak seimbang.Pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sudah berbeda jenis yakni pekerjaan ringan dan berat. Jenis pekerjaan tersebut pada Dinas Pendidikan Distrik Baucau memberikan insentif kepada pegawai yang mendapat tugas diluar Distrik tetap pembayaran insentif yang sama. Sehingga menurut observasi penulis bahwa Dinas Pendidikan Distrik Baucau bila pemberian insentif kepada pegawai yang menjalankan tugas
harus sesuai dengan jenis
pekerjaan, agar pegawai mempunyai motivasi dan semangat kerja pegawai maksimal untuk meningkatkan kinerja kerja yang efektif. Untuk mencapai Kinerja yang baik Dinas Pendidikan Distrik Baucau perlu mengantisipasi keadaan-keadaan seperti gaji dan insentif yang
cukup agar bisa
memberi motivasi kerja pegawai yang baik untuk meningkatkan kinerja yang efektif dan efisiensinya.Pemberian insentif tersebut tidak diimbangi dengan jenis pekerjaan yang dibebangkan oleh pegawai maka kinerja kerjapun tidak efektifnya.Oleh karena itu Dinas Pendidikan Distrik Baucau perlu mempertimbangkan hal ini agar pemberian insentif benar-benar dibayarkan pada jenis pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan Judul “Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi dan Pegawai Administrasi di Dinas Pendidikan Distrik Baucau Timor Leste”.
Kinerja
8
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penilitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah
Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Administrasi di
Dinas Pendidikan Baucau ? 2) Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap motivasi pegawai Administrasi di Dinas Pendidikan Baucau? 3) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Administrasi di Dinas Pendidikan Baucau?
1.3.Tujuan Penilitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini adalah: 1) Untuk
menganalisis
pengaruh
Kompensasi
terhadap
kinerja
pegawai
Administrasi di Dinas Pendidikan Baucau. 2) Untuk menganalisis pengaruh Kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai Administrasi di Dinas Pendidikan Baucau . 3) Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Administrasi di Dinas Pendidikan Baucau.
9
1.3.
Manfaat Penilitian
1) Manfaat teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menyumbangkan terhadap pengembangan ilmu manajemen sumber daya terutama terkait dengan Kompensasi, motivasi dan kinerja pegawai. 2) Manfaat Praktis. Memberikan sumbangan kepada Dinas pendidikan Distrik Baucau dalam mengambil kebijakkan untuk meningkatkan kinerja pegawai melalui pemberian kompensasi yang tepat serta memberikan motivasi kepada karyawan agar kinerja organisasi lebih baik.