1
BAD I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era pasar bebas ini, persaingan perusahaan manufaktur maupun jasa akan semakin ketat. Hal ini disebabkan produk barang dan jasa dari luar negeri dapat lebih mudah masuk dengan harga dan kualitas yang
bersaing. Perusahaan tidak hanya bersaing dengan perusahaan lokal tetapi bersaing juga dengan perusahaan diseluruh dunia. Oleh karena itu, perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan. Salah satu sumber daya yang penting dalam perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dikelola dengan baik akan dapat menciptakan daya saing bagi organisasi atau perusahaan. Berhasil tidaknya suatu organisasi atau perusahaan tergantung dalam menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai kinerja optimal dan sesuai yang diharapkan organisasi atau perusahaan. Tanpa sumber daya manusia tidak akan ada budaya, karena budaya merupakan basil kreasi manusia itu sendiri. Budaya yang terdapat pada perusahaan jasa atau perusahaan manufaktur tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda, karena lingkungan organisasinya berbeda pula
2
Budaya organisasi merupakan suatu kesepakatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan para anggota dan dapat menjadi perekat sosial antar anggota organisasi. Budaya organisasi yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi kuat sehingga dapat mendukung strategi organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. French ( 1994 ; 87) menyatakan bahwa dalam suatu organisasi terdapat faktor lingkungan internal yang sangat kompleks dan mempengaruhi ldnerja organisasi (organizational performance). Faktor tersebut yaitu budaya organisasi (organizational culture) dalam konsep yang luas. Kinerja perusahaan selalu berhubungan dengan produktivitas. Organisasi atau perusahaan dapat dikatakan produktif bila dapat menjadikan organisasi atau perusahaan menjadi kuat dan tujuan perusahaan dapat terakomodasi. Robbins (1998 ; 45) menyatakan produktivitas berkaitan dengan keefek.tifan dan efisiensi. Produktivitas dipandang menurut perspektif peketja individu, bila pekerja dapat menghasilkan output dalam jumlah sama
tetapi mungkin ada pekerja yang lebih hemat dalam penggunaan bahan bakunya. Yang lebih hemat ini dapat dikatakan lebih efisien. Kreitner (1995 ; 159) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu respon emosional yang mengarah kepada berbagai tampilan pada suatu
peketjaan. Sedangkan Dole and Schroeder (200 1) menyatakan bahwa kepuasan ketja adalah perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan peketjaannya. Salah satu teori tentang kepuasan kerja adalah teori dua factor (two factor theory) yang dikemukakan oleh Herzberg (As'ad. 1995 ; 108).
3
Teori tersebut menyatakan kepuasan keJja
dan ketidakpuasan keJja
dipengaruhi oleh motivators need dan hygiene factors. Motivators needs terdiri dari recognition. autonomy, responsibility and work activities. Sedangkan hygiene factors terdiri dari pay wages, working condition and
human relation behaviour. PT. Surya Dennato Medica merupakan salah satu perusahaan fannasi di Indonesia. Salah satu kunci keberhasilannya adalah inovasi. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), PT. Swya Dennato Medica terns berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, dan strategi pemasaran. Karena itu, inovasi yang melekat menjadi budaya pada organisasi merupakan proses pembelajaran dan pertumbuhan dalam Balance Scorecard untuk meningkatk.an kineJja.
Manajemen PT. Swya Dennato Medica cenderung menganggap penting perspektif pembelanjaran dan pertumbuhan sebagai salah satu kriteria kcberhasilan usaha. Manajemen mendorong tercapainya organisasi belajar sekaligus mendorong pertumbuhannya. Manajemen ini berorientasi pada tindakan, merangsang semangat belajar individu, dan menumbuhkan kreativitas bawahan karena adanya kebebasan dalam bertindak. Karena itu, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam Balance Scorecard untuk meningkatkan kepuasan keJja karyawan. Dipilihnya PT. Surya Dennato Medica di Surabaya sebagai obyek penelitian ini, karena mengingat permasalahan dalam proses produksi sangat komplek, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi harus cermat
4
dalam mengamati sumber daya yang ada dan khususnya terhadap sumber daya manusianya. Pihak. manajemen perusahaan harus menjaga agar faktor yang berpengarus terhadap kepuasan kerja dapat terpenuhi secara maksimal. Berdasarkan apa yang telah diuraikan maka penelitian ini berupaya untuk. mengetahui sejauh mana pengaruh budaya organisasi yang ada di PT. Surya Dermato Medica terhadap kinerja dan implikasinya terhadap kepuasan kerja karyawannya.
B. Ra•asu M•alala Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1.
Apakah budaya organisasi bcrpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada PT. Surya Dennato Medica?
2.
Apakah kinerja perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Surya Dennato Medica?
3.
Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Surya Dennato Medica?
4.
Apakah kinerja perusahaan memediasi pengaruh budaya organisasi
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Surya Dennato Medica?
5
C. Tujaa Peaelitiaa Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk
mengetahui
pengaruh
budaya organisasi
terhadap
kinerja
perusahaan pada PT. Surya Dennato Medica. 2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Surya Dennato Medica. 3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Surya Dennato Medica. 4. Untuk mengetahui kinerja perusahaan memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Surya Dermato Medica.
D. Manfaat Peaelitiaa Manfaat yang ingin diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi llmu Pengetahuan Dapat menambah referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan kepuasan kerja karyawan. 2. Bagi pihak manajemen perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi pihak
~emen
perusahaan. tentang
bagaimana membangun budaya organisasi yang kuat sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kepuasan kerja karyawan.