BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawat
merupakan
suatu
profesi
dimana
dalam
menentukan tindakannya didasarkan pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya (Murwani, 2008). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan, yang kemudian diperbarui dengan
Kepmenkes
RI
No.
1239/Menkes/SK/XI/2001,
dijelaskan bahwa perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku. Definisi perawat menurut Internasional Council of Nurses (1973): The unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery (or to peaceful death) that he would perform unaded if he had the necessary strength, will, or knowledge. (Asmadi, 2008). Keperawatan
merupakan
suatu
bentuk
layanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan (Asmadi,
2008).
Keperawatan
sebagai
suatu
profesi
mengalami suatu perubahan. Dalam keperawatan proses perubahan tersebut diawali dari persepsi pekerjaan yang
1
sifatnya vokasional menuju ke pekerjaan yang professional, demikian juga pendidikan yang dulunya bersifat vokasional kemudian bergeser ke arah pendidikan profesional melalui pendidikan tinggi keperawatan (Murwani, 2008). Dalam
Sistem
Kesehatan
Nasional
2003
(SKN),
disebutkan rasio perawat dengan jumlah penduduk masih rendah
yaitu
1
berkembangnya
:
ilmu
2.850 dan
(Hariyati, teknologi,
2005). maka
Sejalan
pendidikan
keperawatan tahap demi tahap mengalami peningkatan baik jenjang
maupun
mutu
pendidikan.
Banyaknya
jumlah
mahasiswa yang berminat masuk keperawatan membuat jumlah mahasiswa yang mendaftar ke pendidikan keperawatan dari tahun ke tahun semakin meningkat yang menyebabkan seleksi penerimaan mahasiswa keperawatan cukup ketat (Priharjo, 1995). Jumlah mahasiswa yang banyak memilih keperawatan dianggap juga memiliki minat dan motivasi tinggi menjadi perawat.
Hal
tersebut
dibuktikan
dengan
banyaknya
pendidikan keperawatan di Indonesia dengan jumlah Institusi pendidikan D3 Kep (Poltekes dan Non Poltekes) tahun 2009 adalah 351 institusi dengan jumlah lulusan D3 Keperawatan dari
Poltekes
dan
Nonpoltekes:
25.517
(tahun
2008)
(Pusdiknakes, 2008) dan Institusi pendidikan S1 Keperawatan
2
negeri dan swasta berjumlah 305 institusi dengan jumlah lulusan S1 Keperawatan per tahun diperkirakan 15.250 orang (asumsi 50 lulusan per institusi S1) (Lukman, 2010). Minat dan motivasi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya dari luar individu. Minat akan timbul dari sesuatu yang telah diketahui. Artinya Minat merupakan dorongan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan dan pikiran (Habsari, 2005). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan suatu kegiatan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat juga erat hubungannya dengan dorongan, motif dan respon emosional (Gunarsa, 2008). Motivasi
seseorang
dapat
timbul
dan
tumbuh
berkembang melalui dirinya sendiri (instrinsik) dan dari lingkungan (ekstrinsik). Motivasi instrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Elliot et al.,2000; Sue Howard, 1999 dalam Nursalam, 2008). Salah satu faktor pendukung minat dan motivasi seseorang adalah dukungan keluarga, karena keluarga yang di
3
dalamnya dapat menciptakan hubungan yang setara, saling memanjakan, saling melayani, saling membahagiakan, saling memotivasi,
saling
mempromosikan,
dan
menciptakan
sinkronisasi dengan sesama anggota keluarga (Sudiharto, 2007). Dukungan keluarga berfungsi sebagai fungsi afektif, dimana fungsi internal keluarga untuk pemenuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung (Friedman, 1999 dalam Sudiharto 2007). Adanya dukungan keluarga membuat keluarga bertindak sebagai sumber utama dari cinta, persetujuan, penghargaan dan dukungan (Friedman, 1998). Dukungan keluarga dapat berupa
dukungan
emosional,
dukungan
instrumental,
dukungan informasi dan dukungan penghargaan/penilaian. Dengan adanya dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa untuk menjadi perawat yang mencintai profesinya dan menjadi perawat yang profesional (Friedman, 1998). Studi
pendahuluan
telah
dilakukan
dengan
menggunakan kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan untuk membuktikan fenomena yang peneliti ketahui dan peneliti lihat. Fenomena yang diketahui oleh peneliti bahwa terdapat beberapa mahasiswa keperawatan dengan minat dan motivasi
4
menjadi perawat sedang karena sebelumnya tidak memiliki minat menjadi perawat tetapi karena adanya dukungan dari orang tua maka minat dan motivasinya meningkat. Data studi pendahuluan dilakukan peneliti yaitu dengan pemberian kuisioner tentang minat, motivasi dan dukungan keluarga pada 20 orang mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. Sesuai dengan hasil kuisioner, didapatkan bahwa 8 orang (40%) mahasiswa menjawab minat sedang dan 12 orang (60%) mahasiswa menjawab minat tinggi. Terdapat 19 orang (95%) menjawab minat menjadi perawat meningkat setelah ada dukungan keluarga dan 1 orang (5%) menjawab minat tidak meningkat setelah ada dukungan keluarga. Pada motivasi mahasiswa terdapat 18 orang (90%) menjawab memerlukan keluarga dalam memotivasi menjadi perawat dan 2 orang (10%) menjawab tidak memerlukan keluarga dalam memotivasi menjadi perawat. Delapan (8) orang (40%) menjawab motivasi menjadi perawat bukan dari keinginan sendiri tetapi didukung oleh keluarga dan 12 orang (60%) menjawab motivasi menjadi perawat dari keinginan sendiri dan didukung keluarga. Pada dukungan keluarga terdapat 9 orang (45%) menjawab kadang-kadang orang tua mendukung apa yang
5
disukai anak, 3 orang (15%) menjawab orangtua sering mendukung apa yang disukai anak dan 8 orang (40%) menjawab orangtua selalu mendukung apa yang disukai anak, 1 orang (5%) menjawab tidak pernah berkomunikasi dengan orangtua tentang perawat, 2 orang (10%) menjawab sering berkomunikasi dengan orangtua tentang perawat, 3 orang (15%) menjawab selalu berkomunikasi dengan orangtua tentang perawat dan 14 orang (70%) menjawab kadangkadang berkomunikasi dengan orang tua tentang perawat (Pengisian kuisioner, 1 Desember 2011). Berdasarkan
data
diatas,
maka
peneliti
tertarik
mengetahui adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan minat dan motivasi menjadi perawat pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.
1.2 Identifikasi Masalah Adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut untuk memenuhinya. Manusia memiliki sifat yang unik sehingga untuk memotivasi satu dengan yang lain tidak harus sama. Individu memiliki hierarki kebutuhan yang menentukan tindakannya. Sekali kebutuhan paling dasar dipuaskan, individu akan termotivasi untuk mencapai kebutuhan berikutnya. 6
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Dalam penelitian ini, terdapat penelitian sebelumnya yang membahas tentang motivasi antara lain: 1.
Penelitian oleh Sri Agustina yaitu Hubungan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat Dengan Prestasi Belajar (Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan di Sekolah Tinggi
Ilmu
Tulungagung). didapatkan
Kesehatan Hasil
bahwa
Hutama
penelitian di
tempat
dari
Abdi
Husada
91
responden
penelitian
didapatkan
mahasiswa mempunyai minat dan motivasi untuk menjadi perawat termasuk tinggi maka prestasi tinggi. Mahasiswa yang mempunyai minat dan motivasi sedang maka prestasi juga sedang. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan motivasi rendah untuk menjadi perawat prestasinya cukup, hal ini disebabkan oleh dorongan orang tua yang kuat, bukan minat dan motivasi dari mahasiswa itu sendiri.
7
2.
Hubungan
Dukungan
Keluarga
dengan
Motivasi
Berprestasi pada Remaja di SMAN 1 Mlarak Ponorogo oleh Sri Wahyuni. Hasil penelitian terhadap 45 responden didapatkan bahwa yang mendapat dukungan keluarga dalam hal emosional, penghargaan maupun dukungan nyata (77,78 %), yang tidak mendapat dukungan (22,22 %), sedangkan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi (77,78 %) dan yang memiliki motivasi berprestasi rendah (22,22 %). Dengan adanya penelitian sebelumnya sehingga membuktikan tidak adanya persamaan penelitian dengan judul hubungan antara dukungan keluarga dengan minat dan motivasi menjadi perawat pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.
1.3 Batasan Masalah Pada penelitian tentang Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Minat dan Motivasi Menjadi Perawat Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas masalahnya
Kristen dengan
Satya
Wacana,
menjelaskan
peneliti
minat,
membatasi
motivasi
dan
dukungan keluarga (Nuclear Family) pada orang tua dan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. 8
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti merumuskan masalah antara lain: 1. Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat menjadi perawat pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana? 2. Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi menjadi perawat pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana?
1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1. Tujuan Umum Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris adanya Hubungan antara dukungan keluarga dengan minat dan motivasi menjadi perawat pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.
1.5.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain: a. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan minat menjadi perawat pada mahasiswa 9
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. b. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi menjadi perawat pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Teoritis •
Bidang Keperawatan Memberikan tambahan informasi dukungan keluarga pada
mahasiswa
bagi
perkembangan
ilmu
keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga. •
Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Sebagai
masukan
bagi
institusi
pendidikan
keperawatan agar dapat menelusuri minat dan motivasi
yang
lebih
ketat
pada
mahasiswa
khususnya mahasiswa keperawatan yang kelak menjadi
penerus
dalam
pengembangan
ilmu
keperawatan.
10
1.6.2. Manfaat Praktis •
Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi
dukungan
keluarga
bagi
mahasiswa keperawatan. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengetahui minat dan motivasi menjadi perawat khususnya mahasiswa keperawatan agar kelak calon perawat yang akan di keluarkan oleh pendidikan memiliki sikap perawat yang profesional dan memiliki nilai akademik serta non akademik yang baik. •
Bagi peneliti Dapat
menambah
pengetahuan
kesehatan
khususnya tentang hubungan antara dukungan keluarga
dengan
minat
dan
motivasi
menjadi
perawat pada mahasiswa keperawatan dan sebagai dasar untuk dilakukan penelitian selanjutnya.
11