BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Universitas Gadjah Mada merupakan salah perguruan tinggi negeri tertua yangtidak dapat dipisahkan dengan
Yogyakarta.
Sebagai kota pendidikan dan
budaya, tentunya menjadi pusat tujuan dari berbagai daerah untuk melakukan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain mejadi perguruan tinggi tertua di yogyakarta, UGM juga memiliki fakultas terbanyak di Indonesia.Seiring perkembangan kegiatan akademik dari peningkatan jumlah fakultas dan program studi, UGM memiliki jumlah mahasiswa maupun staf akademik dan pendukung yang besar.
Perkembangan
akademik ini menjadi pendorong utama perkembangan fisik Kampus UGM. Perkembangan fisik ini juga terkait dengan perkembangan kota Yogyakarta dari kampus yang berada di pinggiran kota Yogyakarta, namun saat ini menjadi kawasan urban Yogyakarta. Kawasan kampus UGM dan sekitar sekarang berkembang menjadi kawasan pendidikan, bisnis, permukiman dan layanan masyarakat. Selain itu, pola transportasi internal kampus UGM dipengaruhi oleh fasilitas umum dan lingkungan eksternal kampus, seperti RS Sardjito, Selokan Mataram, Jalan Kaliurang yang membelah Kampus UGM barat dan timur, serta kawasan perdagangan dan bisnis di sebelah utara, timur dan barat Kampus UGM. Angkutan umum yang beroperasi di Yogyakarta khususnya bus dalam kota, dimana hampir semua trayek yang ada rutenya bersinggungan dengan kampus UGM. Lalulintas yang ada di wilayah kampus UGM juga merupakan lalulintas campuran yaitu, pergerakan yang dilakukan oleh civitas akademik dan pergerakan yang 1
dilakukan oleh masyarakat yang melintasi kampus UGM. Belum angkutan umum trans jogja yang melewati wilayah kampus UGM, yang seharusnya dapat menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan yang ada. Pertumbuhan kendaraan pribadi juga semakin meningkat karena akses yang dituju tidak terakomodir oleh angkuan umum yang melintas di kawasan lingkungan kampus UGM.
Hal ini menyebabkan jalan
yang berada wilayah kampus UGM menjadi macet dan tidak nyaman bahkan polusi dari kendaraan bermotor mengancam lingkungan kampus UGM. Untuk mengatasi ini diperlukan pengembangan angkutan umum massal internal kampus yang mengakomodir pergerakan terutama civitas akademik dalam lingkungan kampus UGM dalam melakukan aktivias baik di kawasan kampus UGM yang terletak di sebalah barat maupun timur jalan kaliurang. Moda transportasi yang angkutan umum massal ini diharapkan sebagai moda yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi. Moda transportasi Trem /LRT (Light Rail Transit)merupakan salah satu angkutan umum kereta api massal yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi. Selain dalam satu kali angkut dapat memuat banyak orang, Trem/LRT ini dapat menjadi salah satu solusi unuk mengatasi masalah lalulintas di lingkungan kampus UGM dan dapat menjadi moda yang digunakan oleh civitas akademik di lingkungan kampus UGM tanpa menggunakan kendaraan pribadi.Kereta api adalah moda transportasi dengan konsumsi energi yang paling efifien per satuan penumpang ditinjau dari jumlah penumpang yang dapat di angkut (high density mass rapid) dan jarak perjalannya. Konsumsi energi yang rendah tentu akan menghasilkan gas buang / polutan yang rendah. dalam pengembangannya, transportasi internal kampus UGM tetap akan menjadi bagian dari Sistem Transportasi Yogyakarta yang menghubungkan dengan mudah dan nyaman Transportasi Kampus UGM dengan Transportasi Yogyakarta. Rencana pengembangan di dalam UGM selalu dikaitkan dengan
2
kemungkinan ekspansi pengembangannya sampai skala kota. Misalnya dalam pengembangan Trem/LRT, dimungkinkan untuk menghubungkan Trem di dalam Kampus UGM dengan rencana pengembangan Trem/LRT di Yogyakarta. Dengan meningkatnya pemakaian kendaraan pribadi yang semakin tinggi, perlu segera diupayakan usaha pemenuhan transportasi umum massal di masa yang akan datang sehingga masalah – masalah lalulintas ( kemacetan, kecelakaan, polusi / pencemaran udara) dapat direduksi.
Pengoperasian trem/LRTdi kawasan lingkungan kampus
UGM diharapkan akan menjadi solusi yang tepat dalam menghadapi masalah – masalah lalulintas tersebut di atas.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan berbagai masalah yang harus dipecahkan seperti berikut: 1)
Seberapa besar potensi penumpang yang akan dilayani?
2)
Bagaimana teknis operasiaonal yang akan dilaksanakan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1)
Mempertimbangkan berbagai alternatif rute trem/LRT di lingkungan kampus UGM.
2)
Mengetahui pengaruh Pembangunan trem/LRT terhadap lingkungan di sekitar kawasan lingkungan kampus UGM.
3
3)
Mengusulkan rute trem/LRT di lingkungan kampus UGM.
4)
Mengetahui teknis operasional trem /LRT yang tepat.
D. Manfaat penelitian
1)
Tersedianya kajian perencanaan urban railway khususnya trem/LRT di lingkungan kawasan kampus UGM sehingga dapat menjadi masukan positif bagi para stakeholder yang ada.
2)
Dapat
menjadi
rujukan
bagi
Perguruan
Tinggi
yang
lain
untuk
mengembangkan transportasi umum massal yang ramah lingkungan dalam kawasan kampus.
E. Keaslian Penelitian
1)
Anjang Nugroho (2013) The Affordability Assesment to Implement Light Rail Transit (LRT) for Greater Yogyakarta, Thesis MSTT, UGM.
2)
RoesiantoHendro Putro (2013), Kajian Kebutuhan Peralatan Teknis untuk perawatan jalan rel di Indonesia ( studi kasus : Daop VI Yogyakarta), Tesis MSTT, UGMNiken Sitalaksmi Widjaja, (2011), Kebijakan Perencanaan Urban Railway Yogyakarta – Magelang, Thesis MSTT, UGM.
3)
Teguh Ilham Santoso (2009), Pengembangan angkutan Pemadu Moda
di
Bandara Adisucipto Yogyakarta, Thesis MSTT, UGM.
4
F. Batasan Penelitian Batasan-batasan dalam penelitian yang digunakan dalah sebagai berikut : 1)
Daerah penelitian hanya dibatasi di wilayah lingkungan kampus UGM
2)
Jenis moda yang di amati adalah kereta api perkotaan (urban railway) khususnyta trem/LRT yang dalam hal ini masih dalam proses direncanakan.
5