BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potensi sumber daya hayati Indonesia merupakan suatu megacenter keaneka ragaman hayati dunia. Di Indonesia, terdapat sekitar 40.000 jenis tumbuhan dan hampir 1.000 diantaranya digunakan sebagai bahan obat tradisional (Herawati, 1997). Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam tanaman obat di Indonesia dan untuk membantu pemerintah dalam pengadaan bahan baku obat yang semakin sulit didapat, maka perlu digali informasi ilmiah mengenai pemanfaatan tanaman obat melalui penelitian. Nicolaia atau lebih dikenal dengan nama combrang merupakan suatu tanaman yang bermanfaat dan cukup potensial untuk dikembangkan dan dibudidayakan. Sebagai bahan obat, combrang masih digunakan secara tradisional dan belum dilengkapi dengan data-data ilmiah. Di daerah Banyumas, terdapat 6 jenis tanaman ini yaitu: Nicolaia speciosa, Nicolaia solaris, Nicolaia heyniana, Nicolaia subulicalyx, Nicolaia hemisphaerica dan Nicolaia grandiligulata. Nicolaia speciosa Horan adalah species yang paling banyak digunakan. (Widiyartini dkk., 1996). Bagian tanaman combrang yang dimanfaatkan secara tradisional untuk mengobati rematik dan encok adalah perasan batang, karena dapat menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan yang ditimbulkan oleh penumpukan asam urat pada
1
persendian atau dengan mekanisme lain yang belum diketahui secara pasti. Penggunaan sebagai obat masih berupa pengetahuan turun temurun dan belum ada penelitian yang mengkaji aktivitas farmakologi senyawa bioaktif dalam batang combrang yang dapat menunjang penggunaannya sebagai obat tradisional. Potensi tanaman combrang sebagai obat didasarkan pada kandungan senyawa tanaman ini antara lain: saponin, flavonoid, minyak atsiri, alkaloid dan steroid (Tampubolon, 1983; Antoro, 1995 dan Aliadi, 1996). Identifikasi senyawa bioaktif ekstrak kloroform batang combrang menggunakan pereaksi warna mengindikasikan adanya alkaloid, flavonoid dan senyawa fenolat, sedangkan ekstrak etil asetat mengandung flavonoid, senyawa fenolat dan saponin. Penelitian pendahuluan terhadap ekstrak kloroform dan etil asetat batang combrang menggunakan GC-MS, ekstrak kloroform diduga mengandung senyawa dodekanol, desil asetat, 9-dekenal, tridesil vinil eter dan 14-(2'-metil butil)bisiklo (10, 3, 0) pentadeka-13-ol, sedangkan dalam ekstrak etil asetat terdapat senyawa monoasetat etandiol, 1,2-etanadiol diasetat, n-dodekanol, desil asetat dan senyawa steroid (Susilowati dan Handayani, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Jaafar dkk. (2007) terhadap daun, batang, bunga dan rimpang secara hidrodistilasi dilanjutkan dengan GC-MS, menyatakan bahwa komposisi kimia utama minyak atsiri combrang adalah siklododekan, βpinena, kariofilena,
β-farnesena, 1,1-dodekandiol diasetat dan (E)-5-dodekan.
Habsah dkk. (2005) melaporkan bahwa tanaman combrang mempunyai aktivitas antitumor, sitotoksik dan antioksidan, Kemudian Susilowati dkk. (2007) melaporkan adanya aktivitas anti-inflamasi ekstrak air batang combrang.
2
Aktivitas anti-inflamasi sering dikaitkan dengan aktivitas analgetik, sehingga suatu senyawa bisa berkhasiat analgetik, anti-inflamasi, atau analgetikaanti-inflamasi. Aktivitas anti-inflamasi suatu senyawa disebabkan karena senyawa tersebut menghambat kerja siklooksigenase yaitu suatu enzim yang mengubah asam arakhidonat menjadi prostaglandin dan tromboksan yang merupakan mediator inflamasi, atau menghambat lipoksigenase yaitu enzim yang mengubah asam arakhidonat menjadi leukotrien dan lipoksin (Ammon dkk., 1993; Levine, 2006). Obat anti inflamasi non steroid menghambat proses inflamasi dengan menghambat biosintesis prostaglandin melalui jalur siklooksigenase (Hamor, 1989). Selain hambatan siklooksigenase, glutation S-transferase (GST) kelas μ juga berperan pada pembentukan bermacam prostaglandin seperti PGD2, PGE2, PGF2 dan PGH2 (Ujihara et al., 1988). Pada proses inflamasi, GST berperan pula pada perubahan leukotrien A4 menjadi leukotrien C4 yang merupakan produk hasil oksidasi asam arakhidonat melalui jalur lipoksigenase (Samuelsson, 1980). Senyawa yang dapat menghambat proses perubahan tersebut adalah senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, misalnya flavonoid dan senyawa fenolat. Penelitian combrang yang telah dilakukan belum ada yang melaporkan aktivitas anti-inflamasinya. Berdasarkan penggunaannya dalam pengobatan tradisional sebagai anti rematik, anti encok, analgetika dan pembengkakan yang disebabkan menumpuknya asam urat pada persendian, serta hasil penelitian kandungan kimianya dan aktivitas anti-inflamasi ekstrak airnya, maka perlu dilakukan penelitian aktivitas anti-inflamasi ekstrak n-heksan, kloroform, etil
3
asetat dan metanol batang combrang, serta isolasi dan identifikasi senyawa bioaktifnya agar dapat digunakan sebagai landasan ilmiah dalam pengobatan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka timbul permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ekstrak n-heksan, kloroform, etil asetat dan metanol batang combrang mempunyai khasiat sebagai anti-inflamasi? 2. Senyawa apa yang terdapat dalam ekstrak batang combrang yang mempunyai aktivitas anti-inflamasi dan bagaimana strukturnya? 3. Bagaimana mekanisme anti-inflamasi fraksi dan senyawa bioaktif tersebut? Aktivitas anti-inflamasi sering dikaitkan dengan aktivitas analgetika. Pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan melakukan uji aktivitas analgetika-anti-inflamasi ekstrak n-heksan, kloroform, etil asetat dan metanol batang combrang, melakukan fraksinasi dengan kromatografi kolom ekstrak aktif dan melakukan uji aktivitas fraksi, pemurnian senyawa dalam fraksi aktif dengan kromatografi kolom dan uji aktivitasnya, kemudian elusidasi struktur senyawa aktif dengan spektrometri UV, IR, NMR dan GC-MS.
Pada penelitian ini dilakukan juga uji aktivitas analgetika sebagai
pendukung efek anti-inflamasi. Untuk mengetahui mekanisme anti-inflamasinya, dilakukan uji hambatan enzim siklooksigenase (COX) yaitu hambatan terhadap COX-1 dan COX-2 fraksi dan senyawa hasil pemurnian secara in vitro.
4
C. Keaslian Penelitian
Penelitian kandungan senyawa tanaman combrang sudah banyak dilakukan, antara lain ditemukan adanya: saponin, flavonoid, minyak atsiri, alkaloid dan steroid (Tampubolon, 1983; Antoro, 1995 dan Aliadi, 1996). Ditemukan adanya senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin pada batang (Susilowati dan Handayani, 2007). Pada
rimpang
kecombrang
ditemukan
adanya
heptatrienon, demetoksikurkumin, turunan diaril
senyawa
turunan
heptanoid dan turunan
stigmasterol (Habsah dkk., 2005). Jaafar dkk. (2007)menemukan komposisi utama minyak atsiri daun, batang, bunga dan rimpang combrang . Jamal dkk. (2010) menemukan komponen minyak atsiri dalam daun dan Abdelwahab dkk. (2010) menemukan komponen utama minyak atsiri dalam tanaman combrang N.speciosa. Aktivitas antioksidan dan antitumor telah diteliti oleh Habsah dkk (2003), selanjutnya pada tahun 2005 meneliti adanya aktivitas anti tumor, anti oksidan dan sitotoksik tanaman combrang. Aktivitas antioksidan dan anti bakteri daun, bunga dan rimpang diteliti oleh Chan dkk. (2007). Penelitian combrang yang telah dilakukan belum mengarah pada aktivitas analgetika-antiinflimasi. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas analgetikaanti-inflamasi ekstrak n-heksan, kloroform, etil asetat dan metanol batang combrang, isolasi, identifikasi, penentuan struktur dan uji aktivitas anti-inflamasi senyawa bioaktif, serta kajian mekanisme anti-inflamasi melalui uji hambatan COX-1 dan COX-2 secara in vitro, menurut data yang ada penelitian ini belum pernah dilakukan.
5
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Penggunaan tanaman combrang baik sebagai obat maupun bahan obat tradisional lebih terarah. 2. Memberikan nilai tambah kegunaan dan nilai jual tanaman combrang. 3. Memperkaya khasanah pengetahuan di bidang biologi, kimia, pertanian dan kesehatan. 4. Berpeluang memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam daerah dan nasional. 5. Informasi struktur senyawa, aktivitas farmakodinamik dan farmakoterapi serta efek sampingnya dapat digunakan sebagai landasan terapi yang baik dan benar. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai dasar sintesis senyawa turunan yang lebih baik melalui modifikasi molekul berdasarkan hubungan struktur-aktivitas. 6. Memperkaya bahan ajar khususnya di bidang kimia organik, kimia analisis, kimia medisinal dan farmakologi.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tanaman N.speciosa Horan sebagai tanaman penghasil senyawa yang mempunyai aktivitas anti-inflamasi. 6
Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui aktivitas analgetika-anti-inflamasi ekstrak n-heksan, kloroform, etil asetat dan metanol batang combrang.
2.
Mengetahui aktivitas anti-inflamasi tiap fraksi ekstrak aktif dari hasil fraksinasi kromatografi kolom melalui uji hambatan COX-1dan COX-2 secara in vitro.
3.
Mengetahui aktivitas anti-inflamasi senyawa hasil pemurnian.
4.
Mengetahui struktur senyawa aktif dengan melakukan elusidasi struktur menggunakan spektrometer UV, IR, NMR dan analisis dengan GC-MS dan LC-MS.
5.
Mengetahui mekanisme anti-inflamasi ekstrak aktif, fraksi aktif dan senyawa bioaktif melalui uji hambatan COX-1dan COX-2 secara in vitro.
7