BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Karena manusia mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu organisasi sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap organisasi atau instansi baik pemerintah maupun swasta, berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan, sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik antar karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing agar hasilnya dapat maksimal. Semakin berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang industri, menyebabkan banyak persoalan dan tuntutan di dalamnya. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam sebuah perusahaan, sehingga karyawan memiliki peran penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan, oleh karena itu kinerja dan kualitas karyawan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dari sistem kerja perusahaan yang berlaku.
1
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017
2
PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua merupakan salah satu anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perkebunan,
yaitu
teh
kaligua.
Unit
usaha
yang
memiliki
lokasi
berpemandangan indah, sejuk dan berpotensi karena keunikannya, juga telah dikembangkan sebagai daerah argowisata, yaitu Wisata Agro Kebun Kaligua. Permintaan teh kaligua pada kalangan masyarakat berkembang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, dan semua tidak lepas dari kinerja karyawannya. Karena tujuan itu akan tercapai apabila individu-individu di dalam perusahaan mampu memberikan kontribusi yang positif dan menguntungkan bagi perusahaan. Schultz (2006) menyatakan bahwa Organization Citizenship Behavior (OCB) melibatkan usaha ekstra yang melebihi persyaratan minimum dari pekerjaan. Pegawai melakukan suatu tindakan diluar peran yang dibebankan sebagai anggota organisasi. Individu dapat memberikan kontribusi kepada organisasi dengan melakukan perilaku yang bukan bagian dari uraian jabatannya. OCB merupakan perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. OCB ini juga sering diartikan sebagai perilaku yang melebihi kewajiban formal (extra role) yang tidak berhubungan dengan kompensasi langsung. Artinya, seseorang yang memiliki OCB tinggi tidak akan dibayar dalam bentuk uang atau bonus tertentu, namun OCB lebih kepada perilaku sosial dari masing-masing individu untuk bekerja melebihi apa yang diharapkan OCB merupakan aspek penting bagi keberlangsungan fungsi organisasi.
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017
3
Berdasarkan wawancara dengan bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten
Brebes, karyawan belum
menunjukan perilaku OCB, karena masih terdapat beberapa karyawan yang belum pernah mengerjakan tugas lain selain tugas pokoknya, selain itu bila ada karyawan yang terlihat membutuhkan bantuan atau sedang mengalami overload maka karyawan lain cenderung menunggu perintah dari atasan untuk memberi bantuan, begitu juga dengan karyawan yang sedang berhalangan hadir, dengan kata lain karyawan tersebut tidak mempunyai inisiatif tersendiri untuk berperilaku OCB. Jika pegawai memiliki OCB maka pegawai mampu mengendalikan perilakunya sendiri atau memilih perilaku yang sesuai untuk kepentingan organisasi, sejalan dengan pendapat Organ dkk (2006) bahwa OCB sebagai perilaku individu yang memiliki kebebasan untuk memilih, yang secara tidak langsung diakui oleh sistem reward, dan memberi kontribusi pada keefektifan dan koefisien fungsi organisasi. Perilaku tersebut akan muncul karena memiliki perasaan sebagai anggota organisasi dan merasa puas bila melakukan sesuatu yang lebih bagi organisasi. Kondisi tersebut terjadi jika pegawai memiliki persepsi positif pada organisasinya, termasuk pada iklim dalam organisasi tersebut. Bersona dan Avilio (Prihatsanti & Dewi, 2010) menemukan pada beberapa penelitian bahwa salah satu faktor penting yang membentuk OCB adalah iklim organisasi. Iklim organisai menurut Stringer (dalam Wirawan, 2007) ia mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai koleksi dan pola lingkungan
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017
4
yang menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi–persepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja anggota organisasi. Iklim organisasi sebagai satu set ciri yang dapat diukur tentang lingkungan kerja, yang bergantung pada persepsi manusia yang bekerja di dalam organisasi tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dianggap dapat mempengaruhi motivasi dan perilaku mereka termasuk perilaku OCB, hal tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Prihatsanti & Dewi (2010) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan OCB. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu karyawan tetap, karyawan PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes cenderung memiliki pandangan yang baik terhadap perusahaan contohnya alat produksi yang terpelihara, penanganan yang cepat oleh manajemen saat terjadi masalah, hubungan yang baik antar semua karyawan, baik antara pimpinan maupun sesama karyawan sehingga membuat karyawan merasa senang tinggal didalamnya terbukti dengan angka turnover di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes tidak ada. Gibson dkk (1996) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah sifat lingkungan kerja atau lingkungan psikologis dalam organisasi yang dirasakan oleh para pekerja atau anggota organisasi dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaanya. Litwin dan Stringer (dalam Toulsan & Mike 1994) mendefinisikan iklim organisasi sebagai suatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017
5
langsung berpengaruh pada karyawan dan pekerjaannya dimana lingkungan kerja diasumsikan akan berpengaruh pada motivasi dan perilaku karyawan sehingga memungkinkan berpengaruh terhadap OCB sesuai dengan pendapat dari Lubis (2015) dalam penelitiannya mengenai pengaruh iklim organisasi dan komitmen organisasi terhadap pembentukan OCB. Menyebutkan bahwa iklim organisasi sangat berpengaruh terhadap OCB. Kemudian pendapat menurut Lin (dalam Martha 2008) menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi OCB, meliputi: Faktor Individu, Faktor Kelompok, dan Faktor Organisasi (Iklim organisasi dan budaya organisasi). Seseorang yang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk memberikan performa terbaiknya kepada organisasi tempat ia bekerja dengan menyelesaikan tugas pekerjaannya sebaik mungkin dan memajukan organisasinya. Seperti dikemukakan Robbins (2001) menyatakan bahwa organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan memiliki kesediaan untuk melakukan hal lebih dari sekedar tugas formalnya. Kesediaan inilah yang kemudian dikenal sebagai Organizational Citizenship Behavior (OCB). Kepuasan kerja dikemukakan oleh Martoyo (2007) Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan/ organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Balas jasa merupakan imbalan yang diberikan pada karyawan
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017
6
atas jasa dan prestasi yang telah diberikan untuk perusahaan. Balas jasa dapat berupa finansial maupun nonfinansial. Apabila kepuasan kerja terjadi maka karyawan menunjukkan sikap positif terhadap segala pekerjaan yang menjadi tugasnya dalam lingkungan kerja. Dari hasil wawancara dengan pihak SDM, kepuasan kerja di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes sudah cukup baik, karena pemberian gaji disana sudah sesuai standar UMR, tidak ada demonstrasi karyawan, karyawan yang merasa senang bekerja dibidangnya tersebut, hubungan yang baik dengan semua anggota karyawan, memiliki tanggung jawab yang tinggi atas tugasnya. Kepuasan kerja karyawan dapat diasumsikan sebagai penentu OCB, karyawan yang puas akan lebih mungkin berbicara positif tentang organisasinya, membantu orang lain, dan jauh melebihi harapan yang normal dalam pekerjaan, selain itu karyawan akan menjadi lebih bangga melebihi tuntutan tugas karena ingin membalas pengalaman positif mereka (Robbins, 2003) Dari latar belakang masalah diatas maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada karyawan tetap di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Breres?
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017
7
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris apakah ada pengaruh antara iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan wawasan dan sumbangan pengetahuan di bidang Psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi, yaitu mengenai pengaruh iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Karyawan tetap PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes, memberikan informasi dan menambah wawasan tentang bagaiamana pentingnya iklim organisasi, kepuasan dalam bekerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB), sehingga karyawan mampu mempertahankan nilai-nilai positif terhadap pekerjaan sehingga OCB semakin baik b. Bagi Manajemen PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Kaligua Kabupaten Brebes, sebagai masukan tentang pengembangan iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan dalam meningkatkan tingkat Organizational Citizenship Behavior (OCB) karyawan.
Pengaruh Iklim Organisasi..., Sukman Dyah Ayuni, Fakultas Psikologi UMP, 2017