BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan suatu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang maksimal dalam jangka panjang. Dalam suatu perusahaan jasa dan industri sumber daya manusia memiliki peranan yang besar dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Biaya yang di alokasikan untuk menyiapkan sumber daya manusia hingga siap ditempatkan juga cukup besar dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berpendapat bahwa sumber daya manusia merupakan aset dari perusahaan karena adanya peranan yang dominan sebagai salah satu faktor utama dalam menunjang keberhasilan organiasi (Wulan R: 2013). Perusahaan
sepak bola adalah salah satunya,
dalam
perusahaan sepak bola sumber daya manusia bukan lagi di pandang sebagai faktor ekonomi semata (pekerja). Namun, aset yang paling berharga dan aset yang paling tinggi nilainya karena investasi terbesar pada perusahaan sepak bola berada pada pemainnya. Sumber daya manusia (human capital) dalam suatu perusahaan sepak bola
memiliki nilai yang cukup material bagi perusahaan, pemain yang
profesional yang mempunyai kualitas dan prestasi yang baik akan banyak klub olahraga yang ingin menggaetnya dengan harga yang cukup tinggi, dan
1
2
klub yang menaungi sebelumnya akan memasang bandrol harga setinggi mungkin terhadap pemainnya, yang menjadikan para pemain seolah sebagai barang yang dapat diperdagangkan dalam kegiatan bisnis perusahaan (Suhartini: 2008) Berdasarkan hal tersebut suatu perusahaan membutuhkan akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakainya dalam mengambil keputusan bisnisnya. Tujuan dari informasi keuangan ialah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam memilih tindakan yang paling baik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka dalam aktivitas bisnis dan ekonomi. Pemilihan dan penetapan keputusan bisnis memerlukan adanya sumber daya yang memadai sehingga human capital yang dimiliki dipekerjakan secara efektif, efisien dan manusiawi (Winardi: 2012) Laporan keuangan tradisional telah dirasakan gagal untuk dapat memberikan informasi yang penting terhadap stakeholder. Bagi perusahaan yang aset terbesarnya berupa human capital seperti perusahaan sepak bola, tidak adanya informasi human capital dalam laporan keungan akan menyesatkan karena dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan (Winardi, 2012). Walaupun sumber daya manusia atau human capital memiliki nilai yang material, namun di banyak perusahaan human capital masih jarang mendapat perhatian yang utama. Banyak pemimpin perusahaan yang kurang menyadari keuntungan yang diperoleh perusahaan sebenarnya berasal dari human capital. Oleh karena itu, laporan keuangan harus dapat mencerminkan
3
adanya aktiva tidak berwujud berupa human capital yang diakui (Ongkorahardjo, dkk: 2008). Kegagalan prinsip–prinsip akuntansi dalam memberikan informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan investor, karena memperlakukan biaya sumber daya manusia sebagai beban (expense) pada periode terjadinya (Lubis: 2010), sedangkan pengluaran serupa atas modal fisik dikapitalisasi (Wijaya: 1994). Kegagalan akuntansi untuk mengakui sumber daya manusia dengan tepat mengakibatkan keputusan yang diambil oleh manajemen berkaitan dengan laba jangka panjang perusahaan, efektifitas manajemen, dan motivasi karyawan menjadi salah. Perusahaan sepak bola memiliki perbedaan dengan perusahaan industri dan jasa pada umumnya, dalam perusahaan sepak bola sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam kegiatan operasi perusahaan. Untuk menunjang kegiatan perusahaan dalam memberikan jasa berupa tontonan kepada publik perusahaan memanfaatkan sumber daya manusia, sehingga dalam memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan melakukan investasi yang cukup material terhadap pemain sepak bola. Perusahaan sepak bola di Indonesia melakukan transaksi atas pemain sepak bola pada saat di active transfer di buka yakni pada akhir musim setelah kompetisi nasional selesai di lakukan dan pada pertengahan musim, investasi terhadap human capital
pada perusahaan sepak bola berbeda
dengan perusahaan jasa atau industri lainnya yang dapat melakukan investasi
4
pada setiaap saat, namun hanya dapat dilakukan pada kegiatan active transfer dibuka. Arema Cronus merupakan salah satu klub sepak bola yang ada di Indonesia yang melakukan aktivitas jual beli pemain sepak bola pada saat active transfer dibuka. Perusahaan menginvestasikan jumlah yang material terhadap pemain asing maupun nasional untuk memperkuat tim dalam mengikuti setiap kompetisi yang ada baik nasional maupun internasional. Para pemain yang di beli akan diikat dengan kontrak dengan nilai tertentu dan dengan jangka waktu sesuai dengan kesepakatan. Kontrak terhadap pemain dan pelitih bertujuan untuk mengendalikan jasa pemain dan pelatih pada jangka waktu tertentu yang dapat membatasi akses pihak lain terhadap jasa dari pemain dan pelatih. Dalam akuntansi sumber daya manusia yang di kuasai oleh suatu entitas disebut dengan istilah human capital. Zhou dan Fink dalam Santoso (2012) mengungkapkan, Istilah human capital sering disamakan dengan intangible assets, hal tersebut dikarenakan sifat human capital yang dinamis dan tidak nampak atau tidak berwujud. Oleh karena itu, akan memudahkan dalam mendefinisikan human capital. Human capital diartikan sebagai manusia itu sendiri yang secara personal dipinjamkan
kepada
perusahaan
dengan
kapabilitas
individunya,
pengetahuan, komitmen dan pengalaman pribadi (Stewart: 1997 dalam Ongkorahardjo: 2008).
5
Berdasarkan PSAK 19 mendefinisikan Aset tidak berwujud sebagai berikut: aset tidak berwujud adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Terdapat beberapa karakteristik dari aset tidak berwujud, diantaranya : (a). Dapat diidentifikasi (identifiability), suatu aset dikatakan dapat di identifikasi jika aset tersebut dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi terlepas dari apakah entitas bermaksud untuk melakukan hal tersebut, atau timbul dari kontrak hak legal lainnya, terlepas dari apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban lainnya. (b) Kendali (control), entitas mengendalikan suatu aset jika entitas memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomi tersebut. (c) Manfaat ekonomi masa depan. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan pada latar belakang di atas, maka masalah yang akan di teliti dan di bahas ialah bagaimana perlakuan akuntansi terhadap modal sumber daya manusia (human capital) pada perusahaan sepakbola? B. Batasan Masalah Sumber daya manusia yang dimiliki sauatu perusahaan sepak bola diantaranya ialah CEO, manajer, pelatih, asisten pelatih, tim medis, pemain
6
dan bagian manajemen lainnya. Batasan masalah dalam penelitian yang dilakukan ialah penelitian ini dilakukan hanya pada para pemain sepak bola dan para pelatih yang masih terikat kontrak dengan perusahaan karena biaya perolehannya dapat diukur secara handal. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai setelah penelitian ini ialah untuk mengetahui perlakuan akuntansi terhadap human capital pada perusahaan sepak bola. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini dilakukan ialah 1. Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu akuntansi dan menambah kajian tentang perlakuan akuntansi terhadap human capital. 2. Praktis Secara parktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mejadi masukan dan pertimbangan mengenai identifikasi, pengakuan, penilaian, dan pengungkapan tentang human capital pada perusahaan. Bagi pihak lain penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak lain dalam melakukan penelitian serupa.