BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat batuk dan pilek sangat banyak beredar di pasaran dengan berbagai macam kombinasi dan merk dagang (ISFI, 2011). Kombinasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya. Indikasi obat tersebut adalah sebagai analgesik, antipiretik, ekspektoran dan antihistamin (Hardman et al., 1996). Berbagai metode analisis telah dikembangkan untuk menganalisis kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan dengan kombinasi beberapa zat aktif dalam sediaan obat batuk dan pilek. Palabiyik et al. (2010) menetapan kadar dekstrometorphan HBr, fenilefrin HCl, parasetamol dan klorfeniramin maleat secara simultan menggunakan elektroforesis kapiler. Metode yang menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) diantaranya adalah analisis 10 zat aktif obat batuk dan pilek (kodein fosfat, parasetamol, klorfeniramin maleat, teofilin, pseudoefedrin HCl, ambroksol, salbutamol, guaifenesin, dekstrometorfan dan difenhidramin HCl) (Mallu et al., 2011), estimasi guaifenesin dan ambroxol HCl, dalam tablet menggunakan rasio absorpsi, spektroskopi derivatif dan KCKT fase terbalik (Deshpande et al., 2012). El Gindy et al. (2010) juga menggunakan KCKT untuk menganalisis dua campuran sediaan obat flu sustained release (campuran 1 mengandung dekstrometorfan HBr, karbinoksamin maleat dan fenilefrin HCl dalam sediaan
1
kapsul, sedangkan campuran 2 mengandung dekstrometorfan, karbinoksamin maleat, fenilpropanolamin, metilparaben dan propilparaben dalam sediaan sirup). Metode lain yang digunakan diantaranya adalah kuantifikasi campuran ibuprofen dan parasetamol dalam tablet menggunakan spektrofotometer inframerah (Mallah et al., 2011), penetapan kadar sediaan analgesik (antalgin dan parasetamol) dengan metode voltametri siklik (Teixeira et al., 2009), serta penetapan kadar parasetamol, fenilpropanolamin HCl, guaifenesin, pseudoefedrin HCl, kafein, klorfeniramin maleat dan dekstrometorfan HBr dalam sediaan obat batuk dan pilek secara simultan menggunakan kromatografi gas (Harsono et al., 2005). Penetapan kadar secara simultan dari dua atau lebih kombinasi zat aktif dalam sediaan obat batuk dan pilek kebanyakkan dilakukan menggunakan metode kromatografi dan elektroforesis kapiler yang memerlukan biaya besar dan waktu yang lama, sehingga kurang sesuai untuk kontrol kualitas secara rutin (Khosayand et al., 2010). Dengan semakin banyak dan beragamnya produk farmasi kombinasi ini, maka merupakan suatu tantangan untuk mengembangkan metode analisis yang sederhana, cepat dan tidak memerlukan biaya besar serta meminimalkan penggunaan reagen yang berbahaya bagi kesehatan analis. Saat ini dengan berkembangnya perangkat lunak komputer terutama analisis multivariat, metode spektrofotometri uv/vis telah banyak digunakan untuk menganalisis campuran beberapa senyawa obat secara simultan. Spektrofotometri uv/vis yang digabungkan dengan kemometrika merupakan teknik yang sangat baik untuk analisis suatu komponen dalam campuran. Penelitian yang telah
2
berhasil menggunakan metode tersebut untuk analisis kombinasi obat batuk dan pilek diantaranya adalah penetapan kadar parasetamol, fenilefrin HCl dan klorfeniramin maleat secara simultan menggunakan spektrofotometer dengan pendekatan kemometrika (Khosayand et al., 2010), penetapan kadar guaifenesin dan pseudeofedrin HCl dalam tablet secara spektroskopi menggunakan metode kemometrika Q-analysis (Rahul et al., 2011), penetapan kadar campuran obat bronkodilator secara simultan menggunakan metode spektrofotometri dan KCKT dengan pendekatan kemometrika (El-Gindy et al., 2006), serta penetapan kadar parasetamol, ibuprofen, dan kafein secara simultan secara spektrofotometri uv dengan pendekatan kalibrasi multivariat (Khosayand et al., 2008). Penggunaan metode spektrofotometri uv dengan pendekatan kemometrika pada analisis campuran senyawa obat batuk dan pilek belum pernah dilaporkan untuk kombinasi parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat. Kombinasi ketiga senyawa tersebut sering terdapat pada komposisi tablet obat batuk dan pilek. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mengembangkan metode spektrofotometri uv digabungkan dengan teknik kemometrika kalibrasi multivariat untuk analisis senyawa dalam campuran yang nilaiya dibandingkan dengan metode KCKT. 1. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
3
a. Apakah metode analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara spektrofotometri uv yang digabungkan dengan kemometrika kalibrasi multivariat merupakan metode yang valid? b. Apakah pengembangan metode spektrofotometri uv yang digabungkan dengan teknik kemometrika kalibrasi multivariat dapat digunakan untuk analisis parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan tanpa tahap pemisahan? c. Bagaimana perbandingan presisi dan akurasi hasil analisis parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat yang dianalisis dengan metode spektrofotometri uv yang dihubungkan dengan kalibrasi multivariat dengan hasil-hasil yang diperoleh dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi? 2. Keaslian Penelitian Penelitian telah banyak dilakukan berkaitan dengan analisis tablet kombinasi beberapa zat aktif dalam sediaan obat batuk dan pilek menggunakan kombinasi spekrofotometri uv dan kalibrasi multivariat, namun belum pernah dilaporkan untuk kombinasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Penelitian ini merupakan pengembangan metode spektrofotometri uv digabungkan dengan teknik kemometrika kalibrasi multivariat untuk analisis senyawa dalam campuran. 3. Urgensi Penelitian Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, dalam kaitannya dengan analisis kontrol kualitas sediaan farmasi secara rutin terutama dengan semakin banyak
4
dan beragamnya produk farmasi kombinasi ini di pasaran. Hal ini merupakan suatu tantangan untuk mengembangkan metode analisis yang sederhana, cepat dan tidak memerlukan biaya besar serta meminimalkan penggunaan reagen yang berbahaya bagi kesehatan analis.
B. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode spektrofotometri uv-kalibrasi multivariat untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan farmasi secara langsung tanpa melakukan pemisahan terlebih dahulu. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Melakukan optimasi spektrofotometri uv yang digabungkan dengan kalibrasi multivariat kuadrat terkecil sebagian (partial least square atau PLS) untuk penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam campuran dengan fenilpropanolamin HCl secara simultan dalam sediaan kaplet.
2.
Melakukan validasi metode analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara spektrofotometri uv yang dihubungkan dengan kemometrika kalibrasi multivariat dan mengaplikasikan pada sediaan tablet.
3.
Membandingkan presisi dan akurasi hasil analisis parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat yang diperoleh secara spektrofotometri uvkalibrasi multivariat dengan hasil-hasil yang diperoleh dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi.
5
C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai instansi. Bagi pemerintah (dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan RI), metode yang dikembangkan ini diharapkan dapat digunakan untuk pengujian dalam rangka pengawasan obat post market karena sederhana, singkat dan murah serta lebih aman bagi analis.
Bagi industri, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
analisis rutin (penjaminan mutu) produk yang dihasilkan. Bagi ilmu pengetahuan, hasil ini dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu terkait suatu metode yang cepat dan akurat untuk penetapan kadar obat dalam sediaan tablet kombinasi secara simultan.
6