1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Akne
Latar Belakang
vulgaris
adalah
suatu
penyakit
yang
dialami oleh hampir semua remaja dan orang dewasa dalam kehidupan mereka. Meskipun penyakit ini tidak mengganggu kesehatan secara keseluruhan tetapi akne vulgaris bukanlah penyakit yang bisa dianggap hal yang sepele. Akne vulgaris dapat menghasilkan bekas luka kulit pada penderitanya sehingga menimbulkan masalah kosmetik pada penderita. Masalah psikologis juga banyak ditimbulkan oleh akne vulgaris, bahkan akne vulgaris bisa mengakibatkan penurunan kinerja pada orang dewasa (Webster, 2002). Akne vulgaris ini memiliki prevalensi kejadian pada remaja mencapai sekitar 80%. Hubungan antara kejadian akne vulgaris dengan masalah psikososial pada remaja sangatlah kompleks, dan dapat dikaitkan dengan
masalah
pandangan
sosial
dan
masalah
seksualitas ketika mereka telah dewasa. Penelitian sebelumnya
menyebutkan
bahwa
efek
dari
masalah
psikososial pada remaja antara lain mereka merasa tidak
puas
dengan
penampilan,
malu,
dan
2
berkurangnya kepercayaan diri pada pasien dengan masalah akne vulgaris ini. Derajat keparahan akne vulgaris akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang apabila pada orang tersebut juga memiliki berbagai faktor
lain,
seperti
sosial,
emosional,
tipe
personality dan adanya scarring (Kokandi, 2010). Penyebab
terjadinya
akne
Perubahan
fungsi
multifaktorial. sebasea
merupakan
salah
satu
vulgaris dari
ini
glandula
penyebab
timbulnya
akne dengan terjadinya peningkatan produksi sebum. Sebum
terdiri
dari
campuran
lipid
yang
tersusun
oleh sebagian besar trigliserida (TG), wax esters (WE), squalene, free fatty acid (FFA)/ asam lemak bebas, dan sebagian kecil dari kolesterol, ester kolesterol dan digliserida. Sebum ini melapisi dari rambut dan permukaan kulit mengikuti dari sekresi holokrin melalui infundibulum pada folikel rambut (Pappas et al,2009). Produksi
sebum
dalam
tubuh
manusia
sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu konsumsi makanan. Menurut penelitian yang sudah ada bahwa
konsumsi
produksi pembatasan
karbohidrat
sebum, intake
sedangkan kalori
akan pada secara
meningkatkan diet
dengan
signifikan
3
menurunkan produksi sebum itu sendiri. Pada semua temuan ini di simpulkan bahwa substrat yang berasal dari makananan berpengaruh pada mekanisme sintesis glandula dalam memproduksi sebum (Picardo et al, 2009). Keadaan kulit yang memiliki kadar sebum yang berlebih merupakan salah satu faktor timbulnya akne vulgaris pada seseorang. Akne vulgaris merupakan suatu
gangguan
terutama
pada
pilosebaceous
folikel units.
kelenjar Kadar
sebasea
sebum
yang
berlebih cenderung akan memiliki tingkat emosional yang lebih tinggi dibandingkan dengan kulit yang memiliki
kadar
sebum
yang
remaja.
Dilihat
dari
hasil
normal,
terutama
penelitian
juga
pada pada
perempuan remaja dengan kadar sebum yang berlebih, cenderung
memiliki
masalah
pada
kualitas
hidup
mereka dibandingkan dengan perempuan remaja dengan kadar sebum yang normal pada kulitnya (Wu et al, 2013 Oberemok et al, 2002).
4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara
tingginya
kadar
sebum
terhadap
kualitas
hidup penderita akne vulgaris?”
1.3 Tujuan penelitian Tujuan
dilakukannya
penelitian
ini
untuk
melihat hubungan dari tingginya kadar sebum dengan kualitas hidup penderita akne vulgaris.
1.4 Keaslian Penelitian Dari studi literatur menggunakan search engine Pubmed dengan 4 kata kunci yaitu acne vulgaris AND sebum
serta
oily
skin
AND
quality
of
life
didapatkan beberapa artikel / jurnal yang serupa membahas
tentang
penelitian
ini,
dan
jurnal itu adalah sebagai berikut dibawah.
beberapa
5
Tabel 1. Keaslian Penelitian No
Peneliti
1. Pappas et al, 2009
2.
Judul Penelitian Sebum analysis of individuals with and without acne
Wu et al, A
2013
preliminary investigation of the impact of oily skin on quality of life and concordance of self-perceived skin oiliness and skin surface lipids (sebum)
Persamaan dengan Penelitian ini
Perbedaan dengan Penelitian ini
Jumlah tingkat sebum memiliki korelasi sama dengan peningkatan kejadian adanya jerawat
Menggunakan desain penelitian potong lintang dan meneliti tentang sebum dan akne vulgaris
Sampel penelitian yang digunakan hanya laki – laki dan memilih subyek yang memiliki akne dan tidak
Perempuan dengan kadar sebum yang berlebih pada kulit cenderung memiliki masalah pada kualitas hidupnya dibandingkan dengan perempuan dengan kadar sebum yang normal
Meneliti keterkaitan antara peningkatan kadar sebum terhadap kualitas hidup dan pengukuran sebum menggunakan alat sebum-meter
Pengukuran kualitas hidup menggunakan Oily Skin Self-Image Questionnaire (OSSIQ)
Hasil Penelitian
6
1.5 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi masyarakat a. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, masyarakat dapat memahami faktor apa saja yang
dapat
meningkatkan
kadar
sebum
dan
menimbulkan akne vulgaris b. Dapat
memberikan
masyarakat kulit
pengetahuan
terutama
berminyak
dan
kepada
pada
remaja
efek
apa
tentang
saja
yang
ditimbulkan
1.4.2 Bagi pengembangan ilmu pengetahuan Dapat melalui
melakukan
pengembangan
penelitian-penelitian
berhubungan
dengan
bidang
informasi
lainnya
ilmu
yang
kedokteran
khusunya pada bagian kesehatan kulit untuk lebih
mengembangkan
pengetahuan
kesehatan wajah dan kulit
tentang