BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dalam pelaksanaanya permainannya menggunakan raket sebagai pemukul dan shuttlecock sebagai obyek yang dipukul. Hal yang mendasar agar dapat bermain bulutangkis yaitu menguasai macam-macam teknik dasar. Dengan menguasai teknik-teknik dasar bulutangkis maka akan dapat mendukung penampilannya agar menjadi lebih baik sehingga prestasi yang lebih tinggi dapat dicapai. Seluruh permainan bulutangkis dilakukan dengan memukul bola. Pukulan-pukulan dalam permainan bulutangkis diantaranya pukulan service, lob, drive, dropshot, netting, dan smash. Upaya untuk meningkatkan kemampuan keterampilan bulutangkis bagi pemula dibutuhkan cara mengajar yang tepat. Seorang guru atau pelatih dituntut memiliki kreativitas dalam mengajar keterampilan bulutangkis, agar tujuan pembelajaran/latihan dapat
tercapai. Seorang guru/pelatih harus mampu
menerapkan metode pembelajaran atau latihan yang tepat. Mahasiswa anggota Pembinaan Prestasi ( PP ) bulutangkis adalah sampel yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan dan menjawab permasalahan yang muncul dalam penelitian. Ditinjau dari pelaksanaan latihan pendidikan jasmani di PP Bulutangkis khususnya permainan bulutangkis, termasuk keterampilan bulutangkis seperti pukulan lob, servis, dropshot, netting, drive, dan smash telah diajarkan. Dari latihan yang telah dilaksanakan belum menunjukkan hasil latihan yang optimal, misalnya arah shutlecock masih sering nyangkut di net, serta arah shutlecock sudah lewat net tetapi bola out/keluar. Mahasiswa anggota PP Bulutangkis juga sering mengikuti berbagai kejuaraan bulutangkis antar mahasiswa di luar kota. Misalnya Kejuaraan Bulutangkis Antar Mahasiswa
dan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM). Dari
pengamatan peneliti yang juga anggota PP Bulutangkis UNS, pada saat
1
2 turnamen/kejuaraan maupun pada saat sparing, kebanyakan kesalahan yang paling sering dilakukan para pemain atau anggota PP adalah arah shutlecock masih nyangkut di net, serta arah shutlecock sudah lewat net tetapi bola out/keluar. Tentunya hal semacam ini sangat berpengaruh terhadap hasil pertandingan dan prestasi Bulutangkis UNS. Selama ini latihan yang dilaksanakan di PP Bulutangkis telah berjalan dengan baik. Akan tetapi tidak semua pemain bulutangkis di PP Bulutangkis memiliki teknik keterampilan atau pukulan bulutangkis yang baik, sehingga perlu ditingkatkan. Teknik pukulan atau keterampilan yang belum baik akan berdampak pada penampilannya dalam bermain bulutangkis. Rendahnya teknik pukulan atau keterampilan Mahasiwa PP Bulutangkis perlu ditingkatkan. Dalam proses pengajaran atau kepelatihan masih kuat kecendrungan bahwa guru atau pelatih lebih menitik beratkan pelaksanaan yang nyata nampak dalam peragaan fisik. Dan memang harus diakui, salah satu metode terbaik untuk meningkatkan keterampilan yakni secara langsung mempelajari kegiatan yang dimaksud melalui kegiatan praktek secara berulang-ulang atau drill. Tekanannya ialah pada pembiasaan fisik. Dewasa ini mulai kita kenal konsep latihan imajeri suatu istilah yang kira-kira sama pengertiannya dengan istilah lainya seperti mental practice. Dilingkugan atlit-atlit berketerampilan tinggi, latihan imajeri ini semakin popular. Latihan imajeri yaitu suatu latihan dengan cara membayangkan, memikirkan atau menggambarkan situasi tertentu. Jenis latihan ini umumnya belum dilaksanakan oleh para pelatih atau guru untuk program latihan untuk atlet atau anak didik mereka. Hal ini disebabkan masih banyak para pelatih atau guru yang asing mengenai konsep latihan imajeri. Para pelatih/guru kebanyakan menitik beratkan pada latihan yang nyata yang dapat dilakukan dengan anggota badan atau tubuh. Pelaksanaan latihan imajeri di lapangan bukan berarti bahwa latihan ini sepenuhnya dapat menggantikan latihan yang nyata tampak dalam peragaan fisik, tetapi kedua-duanya harus diberikan dalam satu kesatuan atau harus saling mengisi untuk mengoptimalkan / memaksimalkan pencapaian prestasi atlet.
3 Sedangkan latihan drill adalah sebuah proses yang dilakukan secara sistematis, berulang-ulang dengan selalu menambah beban sesuai kemajuan setiap atlet. Latihan dikatakan sistematis apabila latihan itu direncanakan secara terjadwal. Dan latihan ini merupakan latihan yang paling sering digunakan oleh para pelatih atau guru untuk mengajarkan suatu teknik dalam cabang olahraga. Khusus untuk metode latihan imajeri, metode latihan tersebut masih jarang digunakan apalagi untuk diteliti. Tujuan penerapan metode latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri adalah agar pemain mudah memahami serta dapat mempraktikkan teknik atau keterampilan bulutangkis yang diajarkan dengan baik dan benar. Karena memiliki teknik atau keterampilan bulutangkis yang baik akan berdampak pada kepercayaan diri yang lebih dalam bermain atau bertanding dalam cabang olahraga bulutangkis. Berdasarkan latar belakang itulah peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan menerapkan suatu metode latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, “Perbedaan Pengaruh Latihan Drill Dengan Imajeri dan Drill Tanpa Imajeri Terhadap Hasil Latihan Keterampilan Bulutangkis Pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasis ebagai berikut : 1. Tidak semua Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015 memiliki keterampilan bulutangkis yang baik. 2. Latihan teknik keterampilan bulutangkis yang telah dilaksanakan di Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015 belum menunjukkan hasil yang maksimal terhadap peningkatan latihan keterampilan bulutangkis. 3. Metode latihan imajeri masih jarang digunakan untuk latihan, apalagi untuk diteliti.
4 4. Pengaruh metode latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis belum diketahui. 5. Perlu diterapkan metode latihan yang tepat untuk meningkatkan keterampilan bulutangkis para Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015.
C. Pembatasan Masalah Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian, maka perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh metode latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis. 2. Kemampuan keterampilan bulutangkis pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi
Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan pengaruh antara latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015 ? 2. Manakah yang lebih baik/efektif antara latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:
5 1. Perbedaan pengaruh latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015. 2. Metode yang lebih baik/efektif pengaruhnya antara latihan drill dengan imajeri dan drill tanpa imajeri terhadap hasil latihan keterampilan bulutangkis pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pembina bulutangkis di Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015 tentang metode latihan yang efektif untuk meningkatkan hasil latihan keterampilan para pemain bulutangkis. 2. Bagi Mahasiswa Pembinaan Prestasi Bulutangkis POK FKIP UNS Tahun 2015 dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui hasil latihan keterampilan yang telah mereka miliki untuk dijadikan sebagai bahan koreksi dalam melakukan latihan pada waktu mendatang. 3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk dikembangkan lebih lanjut. 4. Bagi pembaca dapat dijadikan perbandingan untuk mengadakan penelitian tentang cabang olahraga bulutangkis.