BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bolavoli merupakan salah satu olahraga yang digemari rakyat Indonesia. Tidak hanya untuk berolahraga, melainkan bisa juga digunakan untuk media bersosialisasi di masyarakat. Olahraga ini tidak memandang status sosial ataupun kondisi ekonomi orang yang memainkanya. Aturan permainan bolavoli tidak rumit,cukup mempertahankan bola melayang di udara agar tidak memantul atau jatuh didaerah permainan sendiri. Bolavoli memiliki teknik yang dinamis, seperti pergerakan yang cepat dipadukan dengan loncatan yang tinggi, koordinasi, power, dan daya taktis yang baik. Pemain bolavoli pada umumnya memiliki postur tubuh yang tinggi, lincah, dan atletis. Bolavoli membutuhkan pemain yang memiliki daya jangkau yang baik untuk meraih bola ketika melayang di udara. Selain kemampuan fisik, kecerdasan otak juga diperlukan. Seorang atlet harus mampu berfikir cepat dalam menentukan keputusan agar bola dapat jatuh di daerah lawan dengan kemampuan yang dimiliki. Prestasi dapat dicapai oleh seorang atlet dengan cara berlatih sesuai dengan program latihan yang terprogram, sistematis, dan berkesinambungan. Beberapa aspek utama yang perlu mendapat perhatian dalam latihan antara lain: (1) fisik; (2) teknik; (3) taktik; dan (4) mental. Penelitian ini menitikberatkan pada peranan pembentukan fisik terutama pada peningkatan power otot tungkai. Teknik dasar bolavoli yaitu passing atas maupun bawah, servis, blocking, smash. Setiap teknik dalam bola voli mempunyai kegunaan masing-masing, walaupun pada hakikatnya tetap mempertahankan bola supaya tidak jatuh di wilayah sendiri. Permainan bolavoli dapat berjalan dengan baik apabila semua teknik dikuasai. Smash dan blocking sering digunakan untuk mengantisipasi bola ketika berada di udara. Modal utama dalam melakukan smash dan blocking adalah daya ledak otot-otot tungkai yang baik. Vertical jump yang tinggi berawal dari
1
2
daya ledak otot tungkai. Tim bolavoli yang memiliki atlet dengan vertical jump tinggi akan mendominasi jalannya permainan. Metode latihan yang sistematis akan membentuk atlet yang kompeten. Berbagai macam perubahan tubuh diperoleh dengan pengetahuan tentang kondisi fisik, biomekanik, dan fisiologi olahraga serta prinsip kekhususan latihan. Seorang pelatih sebelum menerapkan program latihan hendaknya memahami dan mengetahui hal-hal tersebut di atas. Pengetahuan dasar dapat dijadikan patokan dalam membuat program latihan kondisi fisik yang efektif. Power merupakan suatu aspek yang merupakan kombinasi dari kemampuan biomotorik yang terpenting dalam berbagai macam olahraga salah satunya adalah bolavoli. Power merupakan aplikasi kombinasi dari kekuatan dan kecepatan yang dikerahkan dalam waktu singkat. Power dapat dikembangkan melalui berbagai cara, di antaranya pliometrik. Secara umum Pliometrik memiliki aplikasi yang sangat luas dalam kegiatan olahraga, dan secara khusus latihan pliometrik sangat bermanfaat meningkatkan power. Latihan Box jump dan double leg hop progression merupakan bentuk latihan pliaometrik untuk meningkatkan power
otot
tungkai.
Masing-masing
mempunyai
karakteristik
yang
berbeda,sehinga belum diketahui secara pasti latihan maka perlu di kaji dan di teliti melalui penelitian eksperimen. Ekstrakurikuler merupakan sarana untuk menampung minat siswa untuk meraih prestasi di luar bidang akademik. Selain untuk mengembangkan bakat dan minat para siswa, tujuan lain diadakanya Ekstrakurikuler adalah untuk mengisi waktu luang yang dimiliki siswa. Perlombaan semacam POPDA, KEJURDA pelajar, dan lainya merupakan sarana untuk mengukur peningkatan kemampuan siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama melakukan magang kepelatihan bolavoli di SMK St. Mikael Surakarta masalah yang sering terjadi adalah kemampuan untuk melakukan smash dan blocking masih belum baik. Hal tersebut di sebabkan power otot tungkai yang dimiliki siswa SMK St. Mikael yang mengikuti Ekstrakurikuler bolavoli masih rendah. Smash dan blocking memerlukan lompatan yang tinggi agar bisa melakukan gerakannya
3
secara utuh, baik, dan benar. Selama ini program latihan yang dijalankan oleh pelatih belum spesifik untuk meningkatkan power otot tungkai. Pelatih lebih fokus menigkatkan kemampuan teknik daripada fisik. Selain permasalahan program latihan, masalah yang muncul adalah frekuensi latihan tiap minggunya. Ekstrakurikuler bolavoli SMK St. Mikael diadakan hanya 2 kali pertemuan tiap minggunya. Jumlah pertemuan yang diadakan hanya 2 kali tiap minggunya masih kurang untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa. Diperlukan penambahan jumlah pertemuan pertemuan dan penambahan metode latihan agar SMK St. Mikael dapat meraih prestasi yang maksimal. Kemampuan yang dimiliki oleh siswa sangat berpengaruh pada prestasi yang diraih,sehingga mengakibatkan prestasi yang diraih SMK St. Mikael dalam perlombaan bolavoli tingkat kota Surakarta masih sangat minim. Berdasarkan permasalahan yang ditemui peneliti, maka di perlukan adanya usaha untuk meningkatkan power otot tungkai pada siswa Ekstrakurikuler bolavoli SMK St. Mikael Surakarta. Diperlukan metode latihan yang dapat meningkatkan power otot tungkai dengan baik. Maka peneliti memilih metode latihan Double leg hop progression dan Box Jump.
B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Ekstrakurikuler bolavoli SMK St.Mikael belum memiliki prestasi yang maksimal. 2. Power tungkai yang dimiliki siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler belum maksimal. 3. Latihan dengan menggunakan box jump dan double leg hop progression belum digunakan dalam Ekstrakurikuler bolavoli SMK St.Mikael. 4. Belum diketahui dampak Latihan box jump dan double leg hop progression terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa Ekstrakurikuler SMK St. Mikael.
4
C. PEMBATASAN MASALAH Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian harus dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Power tungkai yang dimiliki siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler bolavoli SMK St. Mikael belum maksimal. 2. Latihan dengan menggunakan box jump dan double leg hop progression belum digunakan dalam Ekstrakurikuler bolavoli SMK St.Mikael.
D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan pengaruh latihan box jump dan double leg hop progression terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa ektrakulikuler bolavoli SMK St.Mikael Surakarta ? 2. Latihan manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan box jump dan double leg hop progression terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa Ekstrakurikuler bolavoli SMK St.Mikael Surakarta?
E. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan di atas penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: 1. Perbedaan pengaruh latihan box jump dan double leg hop progression terhadap peningkatan power otot pada siswa ektrakulikuler bolavoli SMK St.Mikael Surakarta. 2. Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara box jump dan double leg hop progression terhadap peningkatan power otot pada siswa ektrakulikuler bolavoli SMK St.Mikael Surakarta.
5
F. MANFAAT PENELITIAN Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pelatih di Ekstrakurikuler bolavoli SMK St. Mikael Surakarta tentang metode latihan yang efektif untuk meningkatkan hasil latihan keterampilan para siswa Ekstrakurikuler bolavoli. 2. Bagi siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler bolavoli SMK St. Mikael Surakarta dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui hasil latihan yang telah mereka miliki untuk dijadikan sebagai bahan koreksi dalam melakukan latihan pada waktu mendatang. 3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk dikembangkan lebih lanjut. 4. Bagi pembaca dapat dijadikan perbandingan untuk mengadakan penelitian tentang power otot tungkai.