BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian1. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Cara pembelajaran yang ditempuh guru juga harus disesuaikan dengan tujuan yang berfungsi untuk menguraikan suatu bahan atau materi supaya mudah dipahami oleh siswa. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Dalam proses pembelajaran biasanya pendidik atau guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode konvensional yang menjadikan pendidik sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Peserta didik pada umumnya hanya menghafal informasi yang diperoleh, sehingga konsep yang tertanam kurang begitu kuat.Dari metode ini hasil yang dicapai kurang optimal dan keaktifan peserta didik serta potensi yang ada pada diri peserta didik kurang terlihat dalam menyelesaikan suatu masalah. Pada mata pelajaran IPA SD masih sering dijumpai guru yang mengajarkan dengan metode konvensional.Rendahnya hasil belajar menunjukkan adanya 1
UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20
1
2
indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas.Untuk mengetahui mengapa hasil belajar siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran.Sebagai guru yang baik dan profesional, maka diperlukan suatu optimalisasi pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik serta dapat membuat peserta didik aktif dalam menemukan dan membangun pemahaman dan sikap aktif. Salah satu upaya untuk mengoptimalisasi pembelajaran adalah melalui metode demonstrasi.Metode demonstrasi merupakan salah satu tipe dari pembelajaran aktif.Pada metode ini, peserta didik dapat berinteraksi langsung sehingga dapat melihat pembelajaran melalui proses demonstrasi dimana nantinya dapat meningkatkan pemahaman yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam Islam metode demonstrasi bukanlah sebuah metode baru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits dari Al-Bukhari yang telah diterangkan oleh Abu Aqib Al- Atsari diceritakan :
ب َ ال َح َدثَنَا اَي ْو َ َب ق َ ََح َدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال َمثَنَّى ق ِ ال َح َدثَ َنا َع ْب ُدا ْل َوهَا ٌ َِع ْن اَبِى قِالَبَةَ قا َ َل َح َدثَنَا َمال ص َّل هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ك اَتَ ْينَااِلَى الّنَبِ ِّي ان َ ارب ُْو َن فَأَقَ ْمنَا ِع ْن َدهُ ِع ْش ِري َْن يَ ْو ًما َولَ ْيلَةً َو َك ِ ََونَحْ ُن َشبَ ِبيَّةٌ ُمتَق ص َّل هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َر ِح ْي ًما َرفِ ْيقًا فَلَ َّما ظَ َّن اَتَا قَ ْد َ َِرس ُْو ُل هللا ال َ َإِ ْشتَ َغ ْينَا أَ ْهلَنَا اَ ْوقَ ْد إِ ْشتَقَ ْلنَا َسأْلَنَا َع َّم ْن تَ َر ْكنَا بَ ْع َدنَافَاَ ْخيَرْ نَاهُ ق اَرْ ِجع ُْوا إِلَى أَ ْهلَ ْي ُك ْم فَاَقِ ُم ْوافِ ْي ِه ْم َو َعلِّ ُم ْوهُ ْم َو ُمر ُْوهُ ْم َو َذ َك َر أَ ْشيَا ًء صلِّى َ ُصل ْوا َك َما َراَ ْيتُ ُم ْونِ ْى ا َ اَحْ فَظُهَا اَ ْوالَ أَحْ فَظُهَا َو
3
Artinya: ”Hadits dari Muhammad Ibnu Musanna, katanya hadits dari Abdul Wahab katanya Ayyub dari Abi Qilabah katanya hadits dari Malik, kami mendatangi rasulullah SAW. Dan kami pemuda yang sebaya kami tinggal bersama beliau selama (dua puluh malam) 20 malam.Rasulullah SAW adalah seorang yang penyayang dan memiliki sifat lembut ketika beliau menduga kami ingin pulang dan rindu pada keluarga, Beliau menanyakan tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami memberitahukannya.Beliau bersabda “kembalilah bersama keluargamu dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka.Beliau menyebutkan hal-hal yang saya hafal dan yang saya tidak hafal.Dan shalatlah sebagaimana kalian melihat Aku shalat2 Salah satu upaya untuk mengoptimalisasi pembelajaran adalah melalui metode demonstrasi.Hadist ini sangat jelas menunjukkan tata cara shalat Rasulullah kepada sahabat. Sehingga para sahabat dipesankan oleh Rasulullah agar shalat seperti yang dicontohkan olehnya. Maksud dari hadist diatas adalah mengenai metode peragaan yang terdapat didalam kalimat hadist terakhir yaitu “ Dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat”. Dan apabila telah datang waktu shalat, maka adzanlah salah satu diantara kalian. Dan yang paling tua diantara kalian jadikanlah imam. Dari penjelasan diatas telah dijelaskan bahwa Rasulullah melakukan metode demonstrasi tentang tata cara shalat kepada sahabatnya. Hal dimaksudkan unntuk memperjelas tentang bagaimana tata cara shalat yang sesuai dengan Rasulullah. Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau bagaiman memperlihatkan sesuatu kepada peserta didik. Metode demonstrasi ini dilakukan bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh pendidik dapat dikerjakan dengan baik dan benar oleh peserta didik. Metode Demonstrasi ini efektif dalam meningkatkan prestasi siswa, karena dalam metode demonstrasi terdapat upaya guru untuk memperagakan
2
Abu aqib Al atsari , Al-Bukhori, ttp.:tp., 2009, h.226
4
pada peserta didik mengenal suatu proses sehingga siswa mengerti dan lebih paham apa yang disampaikan guru.
B. Alasan Pemilihan Judul Alasan yang melatar belakangi pemilihan judul pada skripsi ini sebagai berikut: 1. Metode Demonstrasi menjadi model alternatif bagi guru IPA kelas V SD Wijaya Kusuma dalam melaksanakan pengajaran. 2. Pembelajaran dengan metode demonstrasi mempermudah guru dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa baru kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 3. Metode demonstrasi bermanfaat bagi pengembangan profesionalitas guru. 4. Penelitian terhadap Metode Pengajaran dalam kelas merupakan kajian ilmiah yang berkesinambungan.
C. Telaah Pustaka Dalam penyusunan skripsi ini, selain menggali informasi dari buku – buku yang berkaitan dengan topik penulis dan juga menggali informasi dari skripsi terdahulu sebagai bahan pertimbangan. Saroso mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus jurusan Tarbiyah skripsi yang berjudul Pengaruh Metode Guru Mengajar PAI terhadap Minat Belajar Siswa di MA Thoriqotul Ulum Tlogoharum Pati Tahun Pelajaran 2002/2003. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey.Hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh metode guru mengajar PAI terhadap minat belajar siswa MA Thoriqotul Ulum.Penelitian Suroso meneliti tentang Pengaruh metode pengajaran, sedangkan penelitian ini meneliti tentang pengaruh metode pengajaran yang lebih spesifik yaitu metode demonstrasi dan objek penelitiannya pun berbeda. Skripsi yang disusun oleh Nor Jannah (026010432) Jurusan PAI, Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim dengan judul Pengaruh Reinforcement Terhadap Minat Belajar Pendidikan Agama Islam siswa MI Nurul Huda
5
Gulang Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2006/2007. Dengan pendekatan kuantitatif dan metode suvei hasil dari penelitiannya ada pengaruh dari reinforcement terhadap minat belajar PAI MI Nurul huda. Penelitian yang dilakukan oleh nor Jannah meneliti tentang pengaruh dari tehnik pembelajaran yaitu reinforcement, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V. Siti Ruhamnah, penyusun skripsi dari Universitas Wahid Hasyim Fakultas Agama Islam yang berjudul Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Fiqih Siswa Kelas XI MA Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati Tahun Pelajaran 2008/2009. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan metode survey. Hasil dari penelitiannya metode demonstrasi mempengaruhi minat belajar fiqih siswa di MA Silahul Ulum. Penelitian Siti Ruhamnah meneliti penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar di MA dengan pendekatan kuantitatif metode survey, sedangkan penelitian ini meneliti pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa dengan obyek yang lebih fokus terhadap siswa kelas V mata pelajaran IPA
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas V di SD Wijaya Kusuma kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Wijaya Kusuma kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Adakah pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas kelas V di SD Wijaya Kusuma kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014/2015?
6
E. Penegasan Judul / Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memilih judul penelitian ini, maka peneliti akan menguraikan istilah – istilah atau pengertian sebagaimana tercantum dalam judul di atas adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. 3 2. Metode Metode adalah cara yang teratur dan berfikir baik untuk mencapai suatu maksud.4 3. Demonstrasi Demonstrasi adalah meragakan atau pertunjukan atau cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.5 Dengan demikian yang dimaksud metode demonstrasi adalah metode mengajar yang dilakukan oleh guru dengan mempertunjukkan suatu proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 4. Hasil Belajar IPA Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik6. Belajar adalah usaha melatih daya – daya agar berkembang sehingga dapat berfikir, mengingat dan sebagainya. 7 Suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suautu perbuatan tingkah laku yang
3
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia 1, Jakarta : 1983, h. 1564. 4 Lgn S Ulih Bukit Karo, Karo dkk, Suatu Pengantar ke dalam Metodologi Pengajaran, Salatiga : CV Saudara, 1984, h.3. 5 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Op. Cit., h.482 6 Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,2009. h.3 7 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta : Ciputat Press, 2002, h. 21.
7
bar secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.8 IPA adalah salah satu bagian mata pelajaran yang mempelajari tentang semua benda yang ada di alam, peristiwa dan gejala – gejala yang muncul dari alam dan dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris. Dengan demikian yang dimaksud dengan hasil belajar IPA adalah perubahan tingkah laku dari usaha melatih daya – daya agar berkembang sehingga dapat berfikir dari salah satu mata pelajaran yang mempelajari tentang semua benda di alam serta gejala – gejala yang terjadi dari alam. 5. Siswa Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.9 6. SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati SD Wijaya Kusuma adalah lembaga pendidikan percontohan SD swasta di Kecamatan Gunungpati yang berada di bawah naungan UPTD kecamatan Gunungpati dan Dinas Pendidikan Kota Semarang.
F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas V SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014 / 2015. 2. Untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014/ 2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014 / 2015.
8 9
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h.13. Undang – undang RI No.20 Tahun 2003, Op.Cit.,h.2.
8
G. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat teoritis 1. Memberikan sumbangan pengetahuan dan literature dalam bidang ilmu pendidikan terkait dengan penggunaan metode demonstrasi. 2. Digunakan sebagai bahan acuan untuk dasar pengembangan penelitian berikutnya yang terkait dengan penelitian ini. b. Manfaat Praktis 1. Bagi lembaga pendidikan dapat memberikan masukan kepada pihak terkait seperti kepala sekolah, guru,dan siswa untuk menambah wawasan atau ilmu pengetahuan tentang ketepatan dalam menggunakan metode demonstrasi guna menunjang pembelajaran IPA, sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar yang lebih baik. 2. Bagi dinas tekait Kantor Dinas Pendidikan sebagai pengambil kebijakan tentang penerapan metode demonstrasi yang tepat guna menunjang kegiatan pembelajaran IPA di instansi tersebut.
H. Hipotesis Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara atau dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut perlu diuji terlebih dahulu.10 Dengan demikian hipotesis adalah praduga sementara yang akan dibuktikan setelah ada bukti atau data yang membenarkannya. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian adalah sebagaiberikut : Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Wijaya Kusuma. Ha = Ada pengaruh yang signifikan penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Wijaya Kusuma. I. Metode Penelitian 1. Jenis dan pendekatan penelitian 10
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung : Mandar Maju, 1990, h.78
9
Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatifnonparametrik yaitu penelitian yang dapat menampilkan data berupa angka yang menunjukkan satuan – satuan secara kuantitatif dengan statistik bebas distribusi dan sampel yang berjumlah sedikit (kecil).11 2. Populasi, sampel, dan teknik sampling Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.12Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.13Teknik sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik yang akan akan dipakai dalam penelitian. Berdasarkan ketentuan – ketentuan teknik yang dipakai adalah sampling jenuh, apabila subjek kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. Selanjutnya kalau jumlah subjeknya lebih dari seratus dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 30%.14 Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Tahun Pelajaran 2014 / 2015 berjumlah 34 siswa. Berdasarkan ketentuan tersebut maka peneliti akan menggunakan populasi karena jumlah subjek kurang dari seratus. 3. Variable dan Indikator Variabel adalah gejala- gejala yang menunjukkan adanya variasi baik dalam jenis maupun dalam tingkatannnya. Terdapat 2 jenis variable dalam penelitian yaitu : a. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variable independent ( variabelbebas ).15 Atau unsur yang
11
Tatang M.Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, Yogyakarta : Rajawali Pers, 1983, h.134. 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1996, h.115. 13 Ibid, h. 117. 14 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, h.22. 15 Sugiono, Statistik untuk Penelitian, Bandung : Alfa Beta, 2002, h.216.
10
mempengaruhi munculnya unsur lain.16 Dalam penelitian ini yang akan menjadi variable bebas (X) adalah metode demonstrasi guru IPA Kelas V SD Wijaya Kusuma dengan indikator sebagai berikut : 1) Penggunaan alat peraga sesuai dengan materi. 2) Praktik sesuai materi yang dipelajari 3) Aktif mengamati proses peragaan b. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variable bebas.17 Atau yang munculnya dipengaruhi oleh adanya unsur yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa kelas V SD Wijaya Kusuma dengan indikator sebagai berikut : 1) Nilai Rapot menjadi lebih baik dan dapat mencapai KKM 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi adalah metode pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala – gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.18 Metode ini digunakan untuk melihat atau mengamati guna mengetahui situasi dan kondisi SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Semarang secara langsung. b. Metode Interview Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.19 Narasumber dalam wawancara ini adalah Ibu Semiyatun, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan ibu Yuni Rahmawati, S.Pd.I., selaku guru kelas V.
16
Hadari Nawawi, Metodologi Bagian Sosial, Yogyakarta : BPFE UGM, 1990, h.55. Sugiono, Op. Cit., h.3. 18 P. Joko Subagya, Op.Cit., h.63. 19 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., h.144 17
11
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang sejarah berdirinya Sekolah, letak geografis,susunan pengurus, sarana prasarana serta susunan organsasi di SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. c. Metode Angket Metode angket adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.20 Metode ini digunakan untuk mengetahui tentang penggunaan metode demonstrasi dan hasil belajar IPA di SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. d. Metode Dokumentasi Meode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku surat kabar, prasasti, notulen agenda leger dan sebagainya.21 Metode ini digunakan untuk mengetahui jenjang pendidikan guru,jumlah guru, jumlah siswa di SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. 5. Metode Analisis Data Setelah data – data terkumpul selanjutnya dianalisa dengan menggunakan data analisis statistik. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : a. Analisis Pendahuluan Sebagai tahap pengelompokan data yang terkumpul dan kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi secara sederhana untuk setiap variabel yang ada dalam penelitian. Sedangkan angket pada setiap item akan diberikan skoring dengan standar sebagai berikut : 1) Untuk alternatif jawaban a dengan skor nilai 5. 2) Untuk alternatif jawaban b dengan skor nilai 4. 20
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kualitatif kuantitatif dan R&D),Bandung : Alfabeta, 2008, h.199. 21 Ibid, h.52.
12
3) Untuk alternatif jawaban c dengan skor nilai 3. 4) Untuk alternatif jawaban d dengan skor nilai 2. 5) Untuk alternatif jawaban e dengan skor nilai 1. b. Analisis Uji Hipotesis Dalam melakukan analisis uji hipotesis ini peneliti menggunakan rumus statistik koefisien product moment sebagai berikut:
rxy =
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 }{(𝑁∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 }
rxy
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑X
: jumlah masing – masing skor variabel X
∑Y
: jumlah masing – masing skor variabel Y
∑XY
: perkalian antara variabel X dan Y
∑(X)2
: kuadrat dari jumlah skor variabel X
∑(Y)2
: kuadrat dari jumlah skor variabel Y
∑ X2
: jumlah dari kuadrat tiap skor variabel X
∑ Y2
: jumlah dari kuadrat tiap skor variabel Y
N
: jumlah responden
∑
: sigma
c. Analisis Lanjut Dalam analisa ini penulis akan memberikan interpretasi untuk mendapat kesimpulan. Apabila nilai angket mengenal interpretasi metode mengajar baik diikuti nilai angket hasil belajar IPA siswa tinggi, maka hal ini menunjukkan upaya ini berhasil, maka hipotesis yang penulis ajukan diterima begitu juga sebaliknya. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA siswa dapat diketahui dari koefisien determinasi yang dicari dengan rumus : 𝑅2 = ( r x y)2 x 100%30
13
J. Sistematika Penyusunan skripsi Untuk memudahkan pembahasan atau mengetahui gambaran secara umum skripsi ini, perlu kiranya penulis mendiskripsikan sistematika penyusunan sebagai berikut : Dalam hal ini dibagi menjadi 3 bagian yakni bagian muka, bagian isi dan bagian akhir yaitu : Bagian Muka adalah memuat beberapa halaman diantaranya halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, transliterasi, daftar isi,daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian Isi Terdiri BAB IPendahuluan memuat beberapa halaman yaitu latar belakang, penegasan judul, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. Selanjutnya BAB II:Metode Demonstrasi dan Hasil Belajar IPAterbagi menjadi dua sub bab.Sub bab pertama Metode demonstrasi meliputi Pengertian Metode Demonstrasi, Langkah – langkah Metode Demonstrasi, kelemahan dan kelebihan Metode Demonstrasi, Manfaat Metode Demonstrasi.Sub bab kedua Hasil
Belajar
meliputi
Pengertian
Hasil
Belajar
dan
Faktor
yang
Mempengaruhi Hasil Belajar. Pada BAB III yaitu Metode Demonstrasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Wijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2014 / 2015 dibagi menjadi 3 sub bab yaitu Sub bab pertama meliputi: Gambaran umum SD Wijaya Kusuma Kecamatan GunungpatiKota Semarang Tahun Pelajaran 2013/ 2014 meliputi letak geografis, sejarah singkat SD Wijaya Kusuma, sarana Prasarana, keadaan guru dan siswa, kurikulum dan struktur organisasi. Sub bab Kedua meliputi: fungsi dan tujuan proses pembelajaran IPA di SD Wijaya Kusuma, metode pembelajaran IPA dan evaluasi pembelajaran IPA. Selanjutnya Sub babKetiga hasil penelitian meliputi hasil angket metode demonstrasi dan hasil angket hasil belajar.
14
Bab IV Analisis Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi terhadap hasil belajar IPA Siswa Kelas VSDWijaya Kusuma Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 meliputi analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. Pada Bab V berisi penutup terdiri dari simpulan, saran – saran, dan kata penutup. Pada Bagian Akhir, bagian ini memuat daftar pustaka serta lampiran – lampiran yang terkait dengan penelitian.