perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan bangsa Indonesia sebagaimana yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri di kemudian hari, pendidikan ini lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2010-2014, salah satu arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional adalah penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Oleh karena itu, relevansi proses pendidikan formal dan nonformal perlu diarahkan agar peserta didik, baik di tingkat pendidikan menengah, terutama kejuruan maupun di tingkat pendidikan tinggi lebih siap memasuki dunia kerja. Hubungan kerjasama antara SMK dengan dunia kerja merupakan karakteristik bagi penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Calhoun dan Finch menyatakan, “Vocational education is planed and conducted in close coorperation with bussiness and industry” (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, 2007: 387). Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan yang sesuai dengan tujuan Rencanacommit Strategis Departemen Pendidikan Nasional to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
tergantung pada seberapa besar SMK sejalan dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam bahasa yang populer, seberapa besar dan kuat link and match antara keduanya. Konsep link and match adalah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi SMK, yaitu relevansi dengan kebutuhan pembangunan pada umumnya dan kebutuhan dunia kerja pada khususnya. Dengan konsep link and match, tercipta hubungan antara pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran di dunia kerja yang dinamis. Penelitian yang dilakukan Virtanen (2008) menunjukkan bahwa secara umum 41% siswa menyatakan bahwa siswa puas dengan hubungan yang tercipta antara pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran di dunia kerja dan hubungan antara pimpinan sekolah menengah kejuruan dengan pimpinan di dunia kerja. Praktik kerja industri merupakan perwujudan dari kebijakan link and match dalam pelaksanaannya di sekolah dan di dunia kerja. Praktik kerja industri adalah implementasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada SMK berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1993, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada SMK. Praktik kerja industri merupakan kegiatan belajar yang ditempuh siswa SMK untuk memantapkan hasil belajar sekaligus memberikan kesempatan untuk mendalami kemampuan hasil tersebut dalam dunia kerja yang sesungguhnya. SMK Negeri 6 Surakarta merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki 3 program keahlian di bidang bisnis dan manajemen, yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran. Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta merupakan salah satu program keahlian unggulan yang terakreditasi A (Amat Baik) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta dilaksanakan oleh siswa kelas XI pada semester genap selama 2 (dua) bulan. Praktik kerja industri bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya setelah menyelesaikan 2 (tahun) masa studi di SMK Negeri 6 Surakarta. Siswa terlibat langsung ke lapangan di bawah pengawasan commit to Program user pihak dunia kerja dan guru produktif Keahlian Akuntansi yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
melaksanakan monitoring selama praktik kerja industri. Selama pelaksanaan praktik kerja industri, siswa memperoleh pengalaman-pengalaman kerja yang tidak diperoleh di sekolah. Dengan bekal pengalaman kerja, siswa dapat meningkatkan kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial sesuai tuntutan dunia kerja. Hasil penelitian Purba (2010) menunjukkan bahwa 83,33% dunia kerja menyatakan kompetensi peserta magang siswa SMK Negeri 10 Medan Kelas XI Tata Busana dalam kategori sangat baik dan 16,67% dalam kategori baik. Namun, dalam pelaksanaan praktik kerja industri, terdapat kendala yang dihadapi oleh SMK, yaitu dunia kerja yang menjadi tempat praktik kerja industri belum mampu ikut merencanakan kegiatan belajar peserta didik dalam membentuk profesionalisme siswa (Rasyid, 2008). Hal yang sama diungkapkan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan praktik kerja industri, yaitu: 1) Keragaman tingkat kesiapan dan kemajuan SMK. 2) Belum dimiliki struktur jabatan dan keahlian yang baku pada dunia usaha/dunia industri. 3) Belum adanya alokasi biaya pengembangan sumber daya manusia di dunia usaha/dunia industri. 4) Belum dimilikinya persepsi bahwa praktik kerja industri dapat menguntungkan industri yang bersangkutan. 5) Belum dimilikinya kesadaran oleh industri tentang peningkatan efisiensi, efektifitas, dan kualitas. Penelitian Muhyadi, Rosidah, dan Khayatun (2011) menunjukkan bahwa tanggapan dunia usaha dan industri terhadap pelaksanaan praktik kerja industri Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Depok Sleman secara keseluruhan baik. Namun, masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain, faktor pembagian kerja instruktur perlu diperjelas kepada seluruh instruktur, kehadiran guru pembimbing perlu ditingkatkan, dan koordinasi antara sekolah dengan dunia usaha dan industri perlu lebih diintensifkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Fakta yang terjadi di lapangan, siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta tidak bisa secara optimal mengembangkan
kompetensi
dan
keterampilannya
karena
keterbatasan
kesempatan kerja yang diberikan pihak dunia kerja sebagai tempat praktik kerja industri. Berdasarkan wawancara dengan siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepada siswa peserta praktik kerja industri masih bersifat sederhana. Hal ini dikarenakan dunia kerja beranggapan bahwa siswa peserta praktik kerja industri belum memiliki pemahaman yang mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan (job description). Hal ini bisa menimbulkan persepsi yang berbeda-beda di antara stakeholders baik internal maupun eksternal. Dalam penelitian Sutedjo (2009), sekolah memiliki dua pemangku pentingan yaitu stakeholders internal yang berada di dalam lingkup organisasi sekolah dan stakeholders eksternal yang berada di luar lingkup sekolah. Stakeholders internal yang dimaksud di sini adalah pemangku kepentingan di sekolah, yaitu guru produktif akuntansi yang melakukan monitoring terhadap siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. Stakeholders internal ini terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran di sekolah dan monitoring praktik kerja industri sehingga mereka bisa memiliki persepsi yang positif mengenai kompetensi siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. Stakeholders eksternal yang dimaksud adalah pemangku kepentingan di luar sekolah salah satunya adalah dunia kerja. Stakeholders eksternal merupakan pembimbing kegiatan praktik kerja industri di dunia usaha, dunia industri, dan asosiasi profesi. Stakeholders eksternal terlibat langsung dalam pelaksanaan praktik kerja industri sehingga kemungkinan mereka dapat memiliki persepsi yang berbeda dibanding stakeholders internal dalam hal kompetensi siswa Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta yang melaksanakan praktik kerja industri pada instansi dunia kerja sesungguhnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Berdasarkan wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri SMK Negeri 6 Surakarta, dunia kerja memberikan tanggapan mengenai siswa peserta Praktik
kerja
industri
yang belum
secara aktif dan
mandiri
mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Selama ini yang terjadi, antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terkadang memiliki perbedaan persepsi terhadap kompetensi siswa peserta praktik kerja industri, padahal seharusnya tidak ada perbedaan persepsi tersebut apabila SMK melaksanakan dengan baik proses pembelajaran dan perencanaan praktik kerja industri. Hal inilah yang menarik untuk dianalisis tentang kompetensi siswa peserta praktik kerja industri sehingga diadakan penelitian dengan judul “PERSEPSI STAKEHOLDERS
TERHADAP
KOMPETENSI
SISWA
PESERTA
PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Dunia kerja belum sepenuhnya mampu terlibat dalam perencanaan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Terbatasnya kesempatan kerja yang diberikan pihak dunia kerja kepada siswa peserta praktik kerja industri. 3. Siswa peserta praktik kerja industri belum memiliki pemahaman yang mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan (job description). 4. Siswa peserta praktik kerja industri belum secara aktif mengembangkan kompetensi dan keterampilannya.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
masalah yang akan diteliti serta agar lebih terfokus dan mendalam mengingat luasnya permasalahan yang ada, penelitian ini menitikberatkan pada: 1. Persepsi (penilaian/pendapat) stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi siswa peserta praktik kerja industri dari Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. 2. Kompetensi siswa pada praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta.
D. Rumusan Masalah Menurut Sutopo (2006: 170), “Untuk penegasan arah kajian diperlukan deskripsi rumusan masalahnya secara jelas. Dengan kata lain, rumusan masalah merupakan pernyataan mengenai permasalahan apa saja yang akan diteliti untuk mendapatkan jawabannya sebagai pemahaman”. Oleh karena itu, perumusan masalah harus dipikirkan, dirumuskan, dan dicarikan jawabannya secara jelas, sederhana, dan tuntas. Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi profesional siswa peserta praktik kerja industri Progam Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta? 2. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi kepribadian siswa peserta praktik kerja industri Progam Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta? 3. Apakah terdapat perbedaan persepsi antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi sosial siswa peserta praktik kerja industri Progam Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta?
E. Tujuan Penelitian Menurut Sutopo (2006: 172), “Secara sederhana, tujuan penelitian adalah untuk menjawab masalah yang commit telah dirumuskan secara tegas dalam rumusan to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
masalahnya”. Jadi, tujuan dari penelitian yang hendak dicapai berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Adapun tujuan dari penelitian penelitian ini adalah untuk: 1. Mengkaji dan menganalisis perbedaan persepsi antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi profesional siswa peserta praktik kerja industri Progam Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. 2. Mengkaji dan menganalisis perbedaan persepsi antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi kepribadian siswa peserta praktik kerja industri Progam Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. 3. Mengkaji dan menganalisis perbedaan persepsi antara stakeholders internal dan stakeholders eksternal terhadap kompetensi sosial siswa peserta praktik kerja industri Progam Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta tahun.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan penelitian mengenai Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. b. Sebagai bahan referensi sehingga dapat digunakan untuk mendapat gambaran mengenai kompetensi siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta tahun dilihat dari sudut pandang stakeholders. c. Memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain yang dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan dan informasi kepada pihak sekolah mengenai persepsi stakeholders internal dan persepsi stakeholders eksternal terhadap siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta. b. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta melalui perbaikan penyelenggaraan commit to user pendidikan menengah kejuruan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
c. Mengetahui kebutuhan stakeholders eksternal terhadap kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa peserta praktik kerja industri Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta.
commit to user