perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keluarga merupakan agen sosialisasi pertama bagi anak. Sosialisasi ini berkaitan dengan bagaimana orang tua mengajarkan perilaku pada anak. Oleh karena itu lembaga keluarga adalah sarana pendidikan bagi anak dimana orang tua berperan penting dalam mengajarkan dan menanamkan pendidikan karakter pada diri anak. Namun terkadang orang tua kesulitan dalam mengontrol perilaku anaknya dan lebih mempercayakan pada lembaga pendidikan. Dalam lembaga pendidikan akan dibekali berbagai ilmu pengetahuan agar dapat mengikuti perkembangan jaman dan dapat mengamalkan ilmu pengetahuan yang didapat sebagai pijakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya orang tua akan memilihkan pendidikan yang terbaik bagi anaknya di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas baik itu SMA Negeri maupun SMA swasta. Menurut data yang diperoleh dari dinas pendidikan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011/2012 SMA swasta yang berbasis agama diantaranya SMA Adh Dhuha, SMA Al Firdaus, SMA Gajah Mada, SMA Islam
Cendikia
Al
Mubtaba,
SMA
Islam
Terpadu
Al
Hidayah,
SMA
Muhammadiyyah 1, SMA Islam Al Azhar, SMA Kristen Kalam Kudus dan SMA Prawira Marta (Sumber:Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo tahun 2011). Selain SMA swasta di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan survei peneliti pada tanggal 11 Maret 2015 di Surakarta juga terdapat beberapa SMA swasta berbasis agama salah satunya yakni SMA MTA Surakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah siswa baru. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan rekapan data siswa awal yang diperoleh dari SMA MTA Surakarta pada Tahun Pelajaran 2012/2013 tercatat sejumlah 810 siswa, kemudian mengalami peningkatan jumlah siswa sebanyak 46 siswa pada Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 856 anak dan pada tahun pelajaran 2014/2015 siswa baru yang lolos masuk SMA MTA sebanyak 942 siswa sehingga mengalami peningkatan 1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
jumlah siswa sebanyak 86 siswa. Dari data tersebut jelas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa baru di SMA MTA Surakarta setiap tahunnya (Sumber:Rekapan data siswa tahun pelajaran 2014/2015) Sesuai dengan visi SMA MTA Surakarta yaitu mencetak generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia, maka SMA MTA Surakarta menyediakan asrama untuk para siswa. Asrama merupakan salah satu sarana tempat menampung siswa SMA MTA Surakarta yang bertujuan untuk membentuk generasi penerus berilmu, berakhlak dan berprestasi sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Asrama SMA MTA Surakarta dalam mendisiplinkan siswa menggunakan aturan-aturan yang tertuang
dengan tinggal di asrama tersebut siswa mampu membentengi perilaku dan sikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat terutama taat pada nilai dan norma agama. Untuk menjaga dari pergaulan bebas siswa SMA MTA Surakarta harus diasramakan agar perilaku dan akhlaknya tetap terjaga sesuai dengan ajaran agama islam (Sumber:Buku pedoman tata tertib asrama putri tahun 2014). SMA MTA Surakarta memiliki dua asrama yaitu asrama putra dan asrama putri. Asrama putra hanya memiliki satu blok asrama sedangkan asrama putri memiliki 6 asrama yang tempatnya berdekatan. Adanya 6 asrama putri tersebut dikarenakan tidak memungkinkan apabila siswa dijadikan satu asrama mengingat daya tampung asrama terbatas. Dalam mendisiplinkan siswa pihak asrama putra dan asrama putri mengacu pada buku tata tertib asrama yang telah disepakati bersama. Peneliti lebih tertarik melakukan penelitian di asrama putri SMA MTA Surakarta karena asrama putri memiliki 6 asrama . Berbagai bentuk peraturan telah diterapkan di asrama putri SMA MTA Surakarta. Tujuan peraturan asrama dibuat agar siswa dapat berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di asrama. Peraturan asrama tersebut tertuang dalam buku tata tertib asrama. Aturan berlaku untuk seluruh siswa yang tinggal di asrama tanpa terkecuali. Siswa yang melanggar aturan asrama akan dikenai sanksi sesuai dengan pasal yang dilanggar. Ada beberapa kategori bentuk pelanggaran,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
biasanya bentuk peraturan yang dilanggar siswa masih pada kategori pelanggaran ringan dan sedang. Peraturan dalam kategori ringan sanksinya pun juga ringan. Sebenarnya tujuan diadakannya asrama putri SMA MTA Surakarta diharapkan siswa dapat berperilaku dan bersikap sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, menjadi siswa yang lebih tertib pada aturan, pergaulannya terjaga dan akhlaknya mencerminkan wanita sholihah yang tunduk dan patuh pada aturan. Akan tetapi pada kenyataannya berdasarkan observasi peneliti pada tanggal 11 maret 2015 masih banyak bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh siswa asrama. Pelanggaran yang dilakukan siswa saat peneliti melakukan observasi di asrama diantaranya terlambat sholat dan terlambat mengikuti pengisian. Bahkan pengurus asrama yang dimintai bantuan untuk membantu melancarkan kegiatan asrama masih ada yang melanggar peraturan asrama yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang. Aturan-aturan asrama yang sudah jelas tertuang dalam tata tertib asrama sama sekali tidak diindahkan oleh siswa bahkan masih banyak siswa yang berani melanggar aturan asrama. Berdasarkan rekapan data pelanggaran asrama putri SMA MTA Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 jumlah pelanggaran siswa sebanyak 834 kali dengan bentuk pelanggaran yang bervariasi. Hal tersebut jelas sekali terjadi kesenjangan antara apa yang diharapkan pihak asrama putri SMA MTA Surakarta itu tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Mengacu dari permasalahan di atas, pada kesempatan ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang cara pendisiplinan siswa di asrama putri SMA MTA Surakarta. Oleh sebab itu penelitian ini mengambil judul : PENDISIPLINAN SISWA ASRAMA PUTRI SMA MTA SURAKARTA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan siswa asrama putri SMA MTA Surakarta? 2. Bagaimana strategi pendisiplinan siswa di asrama putri SMA MTA Surakarta? 3. Bagaimana dampak pemberian sanksi bagi siswa asrama putri SMA MTA Surakarta? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan siswa asrama SMA MTA Surakarta. 2. Untuk mengetahui strategi pendisiplinan siswa di asrama putri SMA MTA Surakarta. 3. Untuk mengetahui dampak pemberian sanksi yang diberikan pihak asrama putri SMA MTA Surakarta bagi siswa. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan baik bersifat teoritis maupun praktis. a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang strategi penerapan hukuman dalam rangka menegakkan kedisiplinan di sekolah maupun asrama melalui pendekatan mekanisme pendisiplinan Michel Foucault dan sebagai bahan pertimbangan penelitian yang akan datang b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemikiran tambahan bagi: a) Asrama SMA MTA Surakarta Dengan adanya strategi penerapan hukuman diharapkan dapat meminimalisir perilaku siswa yang melanggar aturan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
b) Siswa SMA MTA Surakarta Dengan menggunakan strategi penerapan hukuman dapat meningkatkan kesadaran siswa akan kedisiplinan di asrama untuk tidak melanggar aturan. c) Peneliti Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima peneliti dari perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan strategi pendisiplinan siswa.
commit to user