BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Permainan bola basket merupakan jenis olahraga populer yang diminati masyarakat luar ataupun dalam negeri. Di Indonesia permainan ini diminati oleh kalangan remaja khususnya pelajar dan
mahasiswa, sehingga di lingkungan
Universitas dan sekolah permainan ini akan sering dijumpai.Terbukti dengan adanya beberapa kompetisi dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari kompetisi antar SD, SMP, SMA sampai pada perguruan tinggi dan antar club tertinggi di Indonesia. Hal ini sudah membuktikan bahwa permainan bola basket sudah mulai mendapat tempat di masyarakat Indonesia sendiri. Di lingkungan sekolah menengah, dalam hal ini SMAN 2 Boyolali permainan bola basket termasuk cabang olahraga yang mendapatkan prioritas lebih dari pihak sekolah. Hal ini dibuktikan dari tersedianya fasilitas serta pengelolaanya. Seperti bola basket, lapangan,dan ring yang ukurannya standard. Proses pembelajarannya diajarkan pada kegiatan ekstrakurikuler yang termasuk pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada sore. Untuk dapat bermain permainan bola basket dengan baik, tiap pemain harus menguasai teknik dasar bermain bola basket. Di antaranya mengoper mengoper, menerima bola, menggiring serta menembak. Oleh karena itu sebagai seorang guru atau pembina, melatih teknik dasar bola basket merupakan hal yang sangat fundamental agar siswa mampu bermain bola basket. Seperti yang dikemukakan Soebagio Hartoko (1993 : 21) “Sebagai tugas praktis pertama, kewajiban seorang pelatih bola basket di ataranya yang terpokok ialah mengajarkan teknik dasar permainan (fundamental) bola basket sebaik-baiknya.” Menembak atau shooting merupakan salah satu teknik dasar bola basket yang berperan penting, karena dengan tembakan yang baik maka regu atau tim yang melakukan tembakan masuk ring akan memperoleh angka. Untuk memperoleh angka melalui tembakan dapat dilakukan dengan beberapa cara, 1
2
salah satu diantaranya adalah tembakan lay up. Seperti yang dikemukakan Sukintaka (1992:102) “Tembakan lay up adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan keranjang, sehingga seolah-olah bola itu diletakkan ke dalam keranjang yang didahului dengan gerakan melangkah lebar dan melompat setinggi-tingginya. Dalam beberapa pertandingan atau kompetisi yang diikuti SMA N 2 Boyolali pada PialaBupati, Liga Basket Pelajar Se-Kabupaten Boyolali, belum mendapatkan hasil yang maksimal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Diantaranya faktor mental, taktik, dan teknik. Faktor teknik yang dihadapi yaitu kurangnya penguasaan yang matang dari shooting, passing, dan dribble pada saat SMA N 2 Boyolali bertanding. Teknik dasar bola basket yang diperagakan pada saat game sudah cukup lumayan, namun yang menjadi sorotan atau perlu diperhatikan adalah teknik dasar shooting jenis lay up. Untuk mendapatkan poin sendiri pada suatu pertandingan bola basket ada 2 opsi yaitu shooting dan lay up. Teknik shooting sendiri yang dilakukan selama pertandingan cukup bagus dan shooting yang dihasilkan membuahkan angka atau poin. Namun apabila tiap kali siswa SMA N 2 Boyolali ini mendapatkan kesempatan untuk menambah angka melalui lay up sering kali gagal. Review yang didapat pada saat mendampingi tim SMA N 2 Boyolali bertanding yaitu quarter pertama saat mendapatkan kesempatan melakukan lay up tercatat 15 kali kesempatan, namun lay up yang dilakukan dan menghasilkan hanya 5 saja, contoh itu cukup membuktikan bahwa teknik gerakan lay up yang diperagakan siswa dalam bertanding kurang baik. Dalam pemberian menu latihan, lay up kanan maupun kiri harus diberikan secara seimbang. Teknik penguasaan lay up yang kurang baik ini menjadi penghambat atau permasalahan yang dihadapi oleh siswa SMA N 2 Boyolali dalam setiap kejuaraan yang diikuti. Hal tersebut juga dapat digunakan sebagai umpan balik kepada guru atau pelatih, bahwa siswa masih kurang optimal dalam penguasaan teknik dasar shooting yang salah satunya adalah lay up. Dengan kegagalan yang sering dilakukan pemain disaat melakukan lay up akan mengakibatkan sia-sianya serangan yang dilancarkan oleh tim, yang seharusnya dapat menghasilkan suatu poin karena kurangnya penguasaan teknik lay up
3
tersebut menjadi tidak mendapat poin. Karena kebanyakan siswa saat melakukan lay up bola yang dilempar atau dipantulkan kepapan ring terlalu tinggi, kadang atau bahkan bola tidak sampai ke ring, disebabkan saat melakukan langkah lay up terlalu kencang atau tidak terkendali lemparan bola kearah ring menjadi jauh atau tidak tepat sasaran karena tenaga yang dikeluarkan tidak terkontrol, sebaliknya apabila saat melakukan langkah lay up langkah kurang ada tenaga atau terlalu pelan lemparan yang dihasilkan pun juga tidak tepat, tidak sampaike ring, bola tersangkut mengenai bagian permukaan bawah bibir ring. Dan ukuran tinggi ring sesungguhnya sulit dijangkau atau terlalu tinggi. Mengingat peran penting penguasaan lay up maka dibutuhkan latihan yang tepat, sehingga akan membantu tim SMAN 2 Boyolali memecahkan permasalahan tersebut. Pentingnya peranan lay up dalam permainan bola basket, menuntut guru dan pelatih untuk menerapkan latihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa. Di dalam proses latihan bola basket hendaknya siswa atau atlet dikenalkan sarana atau prasarana yang akan berkaitan dengan teknik yang akan dipelajari, baik itu di lapangan dengan ukuran panjang yang ditentukan adalah 28 meter dan lebar 14 meter, kemudian ring dengan diameter 45cm yang terletak pada ketinggian 305 cm yang dilengkapi dengan papan pantul ukuran panjang 180cm dan lebar 105cm,serta bola yang bahan pembuatannya dari kulit atau karet dengan ukuran anatara 74,9cm – 78cm dengan ketentuan berat yaitu antara 567gram – 650gram. Perlu diketahui pula bahwa peralatan yag digunakan di luar ataupun dalam negeri pada dasarnya sama, karena telah ditentukan ketentuannya. Namun yang sangat berbeda yaitu postur pemainnya, dimana antara pemain luar dan dalam negeri khususnya di SMAN 2 Boyolali terdapat selisih yang sangat signifkan yaitu di SMAN 2 Boyolali siswa tertinggi atas nama M. Iksan yaitu dengan tinggi badan 176cm dan pemain tertinggi di luar negeri sekelas SMA yaitu Rick Joe dengan tinggi badan mencapai 224cm. Dengan demikian maka pelatih harus pandai – pandai menentukan latihan dan memodifikasi alat yang tepat pada anak didiknya. Belajar teknik dasar lay up berarti belajar ketepatan. Hal yang paling mendasar dan harus diperhatikan dalam melatih ketepatan adalah sasaran,dan sasaran yang dimaksud adalah ring dimana sasaran tersebut dapat dimodifikasi
4
dari jarak yang sesungguhnya. Teknik dasar lay up dalam proses pembelajarannya termasuk dalam pendidikan jasmani sehingga tidak lepas dari belajar gerak, karena belajar gerak merupakan salah satu sarana untuk memperoleh ketrampilan gerak yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan jasmani. Proses belajarnya melalui pengamatan dan mempraktekan pola-pola gerak yang dipelajari.Intensitas keterlibatan kemampuan yang paling utama adalah unsur kemampuan melakukan psikomotor termasuk pula kemampuan fisik. Hasil akhir dari belajar berupa kemampuan melakukan pola-pola gerak keterampilan tubuh secara otomatis,dan salah satunya adalah teknik dasar lay up dalam permainan bola basket yang merupakan salah satu gerak keterampilan tubuh. Berdasarkan hasil observasi selama mengajar di SMAN 2 Boyolali lay up pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler belum menguasai teknik lay up dengan tepat. Adakesulitan yang dihadapi yaitu siswa masih belum bias mengontrol langkah pada saat melakukan langkah lay up dan ring sesungguhnya yang bagi mereka terlalu tinggi. Hal ini dapat dilihat dari latihan atau pertandinganpertandingan yang selama ini dilakukan. Pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan lay up diantaranya dengan modifikasi ring, maupun dengan ring yang sesungguhnya. Latihan lay up bola basket dapat dilakukan dengan memodifikasi alat khususnya ring. Modifikasi alat yang dimaksud yaitu menggunakan ring dengan ukuran tinggi ring yang bertahap mulai dari 240cm, 260cm, 280cm dan dengan ketinggian ring yang sesungguhnya yaitu 305cm. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000 : 48) bahwa, “Modifikasi merupakan salah satu jalan pemecahan. Modifikasi tersebut dapat berkaitan dengan tugas gerak, peralatan, formasi dan pemanfaatan lahan”. Memodifikasi peralatan dalam hal ini ring dengan ketinggian bertahap merupakan salah satu solusi untuk mengatasi latihan lay up bola basket, dengan ketinggian bertahap memberikan nuansa yang baru, sehingga siswa akan tertarik dan tidak akan mengalami kebosanan dan kesulitan dalam latihan lay up bola basket. Namun demikian keberhasilan lay up bola basket tidak terlepas dari faktor individu atau siswa.
5
Permasalahan yang telah dikemukakan di atas melatarbelakangi judul penelitian “Pengaruh Penggunaan Ring Sesungguhnya Dan Modifikasi Terhadap Kemampuan Teknik Dasar Lay Up Shoot Pada Siswa Ekstrakurikuler Basket SMA N 2 Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalaha tersebut sebagai berikut : 1. Kemampuan teknik dasar lay up shoot peserta ekstrakurikuler bola basket SMA N 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 belum optimal. 2. Kemampuan teknik dasar lay up shoot perlu ditingkatkan dengan latihan yang tepat. 3. Jarang diterapkan modifikasi latihan teknik dasar lay up shoot pada siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 Boyolalitahunajaran2013/2014. 4. Belum diketahui pengaruh penggunaan ring sesungguhnya dan modifikasi terhadap peningkatan kemampuan teknik dasarlay up shoot pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola basket SMAN 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014. 5. Pengaruh latihan ring modifikasi terhadap kemampuan teknik dasar lay up shoot. 6. Kemampuan teknik dasar lay up shoot siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014 perlu ditingkatkan.
C. Pembatasan Masalah Agar ruang lingkup penelitian menjadi jelas, maka masalah penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Pengaruh latihan lay up shoot menggunakan ring sesungguhnya pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket tahun ajaran 2013/2014. 2. Pengaruh latihan lay up shoot menggunakan ring modifikasi pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket tahun ajaran 2013/2014. 3. Kemampuan teknik dasar lay up shoot pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket tahun ajaran 2013/2014.
6
D. Perumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka masalah yang ada dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh penggunaan ring sesungguhnya dan modifikasi terhadap kemampuan teknik dasar lay up shoot pada siswa putra esktrakurikuler bola basket SMAN 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014? 2. Latihan manakah yang lebih baik pengaruhnya antara latihan penggunaan ring sesungguhnya dan modifikasi terhadap kemampuan teknik dasar lay up shoot pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMAN 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui : 1. Pengaruh penggunaan ring sesungguhnya dan modifikasi terhadap kemampuan teknik dasar lay up shoot pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMAN 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014. 2. Latihan yang lebih baik antara latihan penggunaan ring sesungguhnya dan modifikasi terhadap kemampuan teknik dasar lay up shoot pada siswa putra esktrakurikuler bola bsket SMAN 2 Boyolali tahun ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih SMAN 2 Boyolali, dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai bentuk latihan menggunakan ring bertahap yang dapat mempengaruhi kemampuan teknik dasar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa putra peserta ekstrakurikuler SMAN 2 Boyolali.
7
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan pelatih ekstrakurikuler bola basket SMAN 2 Boyolali, guna menyusun program latihan yang sesuai, dalam upaya meningkatkan kemampuan teknik dasar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola basket SMAN 2 Boyolali. 3. Untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa putra peserta ekstrakurikuler SMAN 2 Boyolali.