perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Hampir di setiap kabupaten/kota yang ada di Indonesia selalu dihadapkan dengan permasalahan sampah. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat telah menimbulkan bertambahnya
volume, jenis dan
karakteristik sampah yang semakin beragam yang harus dikelola. Pengelolaan sampah yang ada selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Oleh karena sampah telah menjadi permasalahan
nasional
sehingga
pengelolaannya
perlu
dilakukan
secara
komprehensif dan terpadu dari hulu (sumber timbulan) ke hilir (tempat pemrosesan akhir) agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, kehidupan yang sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Masalah lingkungan hidup secara formal baru menjadi perhatian dunia setelah terselenggaranya Konferensi Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) tentang lingkungan hidup, yang diselenggarakan pada tanggal 5 sampai 16 Juni 1972 di Stockholm Swedia, terkenal dengan United nation Conference on Human Environment. Hasil konferensi tersebut melahirkan kesepakatan internasional dalam menangani masalah lingkungan hidup, dan mengembangkan hukum lingkungan hidup baik pada tingkat nasional, regional, maupun internasional (Syahrul Machmud, 2011:2). Menurut Daud Silalahi, Konferensi Stockholm berpengaruh terhadap gerakan kesadaran lingkungan tercermin dari perkembangan dan peningkatan perhatian terhadap masalah lingkungan dan terbentuknya perundang – undangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
nasional (Ida Bagus Wyasa, 2003:17). Seiring perkembangan zaman, maka dibentuklah Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup setelah berlaku kurang lebih 15 tahun dilakukan pembaruan menjadi Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
yang
mengatur
pengelolaan
lingkungan
hidup
yang
berkesinambungan dan berkelanjutan. Selanjutnya dirubah menjadi Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Penyelesaian Lingkungan Hidup (Syahrul Machmud,2011:2). Untuk masalah lingkungan diperlukan pola pikir global , tapi langkah – langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam rangka pengelolaan sifatnya local. Kunci utama kebijakan lingkungan lingkungan terletak pada penetapan sarana yang diperlukan bagi langkah – langkah operasional (Koesnadi Hardjasoemantri, 2002: 6) Definisi sampah, sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Yang termasuk jenis sampah adalah sampah rumah tangga (tidak termasuk tinja), sampah sejenis sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya serta sampah spesifik. Yang terakhir ini adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan sampah yang timbul secara tidak periodik. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utam dalam pemakaian barang rusak atau cacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berlebihan. (Astiani. 2009; Vol 2 No 1). Penerapan system pengelolaan lingkungan (Enviromental Management System/ EMS) sebagai kerangka kerja untuk mengintegrasikan kebijakan perusahaan dalam bidang perlindungan lingkungan, progam, dan praktik telah dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia baik perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
domestic maupun multinasional (David Morrow & Dennis Rondinelli. 2002:159). Dari masalah-masalah mengenai sampah yang muncul dalam lingkungan masyarakat Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam bahwa pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Seharusnya manusia dapat hidup berdampingan dengan sesama dan dengan lingkungan disertai dengan memperagakan seoptimal mungkin penghayatan nilai dalam kehidupan sehari-hari (N.H.T Siahaan. 2008 : 20). Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengurangan sampah dapat dilakukan melalui pembatasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan kembali sampah (reuse) dan pendauran ulang sampah (recycle). Kegiatan penanganan sampah meliputi : 1) pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan sifat sampah, 2) pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu, 3) pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
4) pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah, 5) pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman. Sementara untuk pengelolaan sampah spesifik menjadi tanggung jawab Pemerintah yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Dalam undang-undang pengelolaan sampah ini juga disebutkan larangan bagi setiap orang untuk memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah, mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan, melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir serta membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. Prof. Dr. jur. Andi Hamzah berpendapat bahwa, “Manusia termasuk salah satu unsur
dalam
lingkungan
hidup,
tetapi
perilakunya
akan
mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain” (Prof. Dr. jur. Andi Hamzah, 2005:1). Peran pemerintah sangat diperlukan di dalam penanganan pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat guna mengatasi permasalahan yang ada. bawasannya sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. bahwa dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah, pemerintahan daerah, serta peran masyarakat untuk pengelolaan sampah secara proporsional, efektif, dan efisien guna tercapainya kepentingan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
bersama dalam kesehatan lingkungan hidup yang merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia (N.H.T Siahaan. 2008 : 1).
Langkah strategis untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah dilingkungan yaitu dengan kegiatan membangun system informasi, memelihara dan mendaur ulang sampah, meyediakan industry daur ulang, mebentuk system pemasaran pendukung dan sarana prasarana pendukung pula. (Yuliani, Rohidin & Dieng Brata. 2012; Vol 1 No 2). Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi dilihat sekilas masih kurang efektif di dalam pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat Kabupaten Ngawi. Permasalahan mengenai sampah yang muncul di dalam masyarakat menjadi masalah yang sangat kompleks. Masalah sampah di dalam masyarakat Kabupaten Ngawi salah satunya ialah mengenai protes terhadap keberadaan tempat pembuangan sampah akhir yang keberadaannya didekat dengan lingkungan masyarakat Desa Selopuro Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, dimana tempat pembuangan sampah ini
menimbulkan
adanya pencemaran diantaranya pencemaran udara yang di akibatkan dari proses pengelolaan sampah melalui proses pembakaran dimana dari pembakaran sampah yang dilakukan menimbulkan asap tebal berbau yang dikarenakan sampah yang tidak bisa sepenuhnya terbakar. Volume sampah yang tiap hari bertambah ditimbun hingga beberapa waktu menunggu untuk diangkut petugas ke tempat pembuangan sampah akhir menimbulkan rasa risih masyarakat disekitarnya dan pengguna jalan yang melewatinya. Mencermati permasalahan yang ada serta muntuk mengetahui mengenai Efektif tidaknya implementasi dari peraturan ini akan dapat diketahui melalui penelitian yang akan penulis lakukan. maka penulis tertarik dan merasa perlu untuk mengkaji mengenai bagaimana pengelolaan sampah di Kabupaten Ngawi sebagai bentuk implementasi Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 terkait pelaksanaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
pengelolaan sampah dan limbah oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi. Oleh karena itu maka penulis tertarik untuk membuat penulisan hukum dalam bentuk skripsi dengan judul : “EFEKTIFITAS
PELAKSANAAN
PENGELOLAAN
SAMPAH
DI
KABUPATEN NGAWI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH”.
B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam tahapan penelitian. Perumusan masalah yang jelas dapat menghindari pengumpulan data yang tidak perlu, dapat menghemat biaya, waktu, tenaga penelitian serta akan lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai (Abdulkadir Muhammad, 2004:62). Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan ke dalam dua pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Di kabupaten Ngawi ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah ? 2. Bagaimana Hambatan dalam Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah
hal-hal tertentu yang hendak dicapai dalam
suatu penelitian. Tujuan penelitian akan memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Dalam suatu penelitian dikenal ada dua macam tujuan, yaitu tujuan objektif dan tujuan subjektif.Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis adalah sebagai berikut: 1.
Tujuan Objektif Tujuan objektif merupakan tujuan penulisan dilihat dari tujuan umum yang berasal dari penelitian itu sendiri, yaitu sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan sampah di kabupaten Ngawi ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. 3. Untuk mengetahui Hambatan dalam pelaksanaan ppengelolaan sampah oleh serta upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi
2. Tujuan Subjektif Tujuan Subjektif merupakan tujuan penulisan dilihat dari tujuan pribadi penulis sebagai dasar dalam melakukan penelitian, yaitu sebagai berikut: a. Untuk memperoleh data-data dan informasi sebagai bahan utama dalam menyusun penulisan hukum (skripsi) agar dapat memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk memperluas wawasan penulis dalam pengetahuan dan pengalaman serta pemahaman aspek hukum di dalam teori dan praktek penulis dalam bidang hukum Administrasi Negara, khususnya terkait tentang hukum lingkungan. D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Manfaat Teoritis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
a. Penelitian penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu di bidang ilmu hukum pada umumnya dan Hukum Administrasi Negara pada khususnya pada khususnya terutama mengenai pengelolaan sampah baik dan benar sesuai peraturan yang ada. b. Memperkaya referensi dan literatur dalam kepustakaan yang dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Praktis a. Mengembangkan daya penalaran dan membentuk pola pikir dinamis penulis, sehingga dapat mengetahui kemampuan penulis atas ilmu yang telah diperoleh. b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan tambahan dan pengetahuan terhadap pihak-pihak terkait dengan masalah yang sedang diteliti, juga kepada berbagai pihak yang berminat pada permasalahan yang sama. E. Metode Penelitian Kegiatan penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu (Soerjono Soekanto, 2010: 42). Dalam proses penelitian hukum, diperlukan metode peniltian untuk menunjang hasil penelitian tersebut. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian dilakukan dengan mengolah informasi maupun data yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan pengelolaan sampah dan limbah oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi.
2.
Sifat Penelitian Menurut sifatnya penelitian hukum ini bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau memaparkan mengenai pelaksanaan pengelolaan sampah dan limbah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi.
3.
Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan penulis adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan merupakan suatu cara analisis yang menghasilkan data deskriptif, yaitu data yang yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan secara juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari secara utuh (Soerjono Soekanto,2010:32).
4.
Lokasi Penelitian Penulis memilih lokasi penelitian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi.yang merupakan institusi yang memiliki wewenang dalam pengawasan pengelolaan sampah dan limbah di Kabupaten Ngawi.
5.
Jenis Data dan Sumber Data Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
a. Data Primer Data Primer diperoleh dan dikumpulkan atau diperoleh secara langsung dari lapangan melalui wawancara dengan pihak terkait atau data yang diperoleh dari sumber yang pertama. Narasumber atau responden dalam penelitian ini antara lain pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yaitu buku – buku, jurnal, arsip, tulisan ilmiah, majalah, sumber tertulis, , literatur, peraturan perundang-undangan,internet dan sumber-sumber tertulis lainnya. 6.
Teknik Pengumpulan Data Dikenal tiga jenis alat pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan dan observasi, dan wawancara atau interview (Soerjono Soekanto,2010:21). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Studi dokumen atau bahan pustaka Studi dokumen atau bahan pustaka adalah suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mempergunakan “content analysis’ (Soerjono Soekanto,2010:21). Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan, membaca dan mengkaji peraturan perundang-undangan, dokumen resmi, buku dan bahan pustaka lainnya. b. Wawancara atau interview Wawancara merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi secara langsung guna memperoleh data, baik lisan maupun tertulis atas sejumlah keterangan dan data yang diperoleh kepada narasumber dan responden. Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan cara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
pengklarifikasian dengan narasumber atau responden. Narasumber atau responden dalam penelitian ini antara lain pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi. 7.
Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan menggunakan, mengelompokan, dan menyeleksi data yang diperoleh dari lapangan, kemudian dihubungkan dengan teori-teori, asas-asas, dan kaidah – kaidah hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan. Dalam teknik analisis ini terdapat tiga komponen utama, antara lain : (H.B. Sutopo, 2006 : 113-116) a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses penyeleksian, pemfokusan, penyerdehanaan, serta abstraksi dari data (fieldnote). b. Penyajian Data Merupakan sekumpulan informasi yang memungkinkan penarikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Penyajian data
meliputi
berbagai jenis matrik, data, gambar, dan sebagainya. c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan didasarkan pada semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian yang meliputi berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan, peraturan-peraturan, pertanyaanpertanyaan, konfigurasi, arahan sebab akibat dan berbagai reposisi kesimpulan yang diverifikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Teknik analisis kualitatif dapat digambarkan delam bentuk rangkainan yang utuh antara tiga komponen diatas sebagai berikut:
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan Gambar 1. Teknik Analisis Kualitatif Model Interaktif F. SISTEMATIKA PENULISAN F. Sistematika Penulisan Hukum Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang sistematika penulisan hukum yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan hukum maka penulis menggunakan sistematika penulisan hukum. Adapun sistematika penulisan hukum ini terdiri dari 4 ( empat ) bab yang tiap bab terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika keseluruhan penulisan hukum ini adalah sebagi berikut : Bab I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian Hukum dan Sistematika Penelitian Hukum.
Bab II
: TINJAUAN PUSTAKA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Pada bab ini, penulis menguraikan bagian pertama tentang Kerangka Teori yang terdiri dari tinjauan mengenai tinjauan tentang lingkungan hidup, tinjauan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, tinjauan tentang pengawasan lingkungan hidup, tinjauan tentang limbah, tinjauan tentang rumah potong ayam serta kerangka pemikiran berisi alur hendak ditempuh penulis yang dituangkan dalam bentuk skema atau bagan. Bab III
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis menguraikan hasil penelitian, yang dihasilkan dari proses penelitian sampai menjawab rumusan masalah yang menjadi dasar penulis melakukan penulisan hukum berdasarkan Judul Efektifitas Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Ngawi Ditinjau Dari Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Bab IV
: PENUTUP Dalam bab ini penulis menguraikan simpulan dari hasil pembahasan beserta saran-saran mengenai permasalahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user