BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu aktifitas tubuh tidak hanya jasmani tetapi juga rohani. Olahraga sudah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh semua kalangan, dimulai anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Olahraga juga merupakan aktifitas latihan fisik. Rothig (1972) dalam Iman Imanudin (2008:13) menyatakan bahwa: „Latihan itu semua upaya yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan dalam pertandingan olahraga‟. Olahraga mempunyai makna tidak hanya untuk kesehatan, tetapi lebih dari itu ialah juga sebagai sarana pendidikan dan prestasi. Latihan olahraga dalam pengertian modern dalam Dick (2008:2) selalu dikaitkan dengan usaha untuk meningkatkan prestasi menuju puncak, mempertahankan prestasi puncak lebih lama dan memperlambat mundurnya prestasi. Baursfeld dan Schrouter dalam Dick (2008:2) mengatakan bahwa : Ada tujuh pendukung prestasi puncak yaitu: faktor eksternal diantaranya sistem; situasi kondisi kompetisi dan sarana prasarana latihan dan kompetisi. Selain itu ada pula faktor internal diantaranya fisik, teknik, taktik/strategi, psikis, dan konstitusi tubuh. Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga. Tujuanya adalah untuk membentuk kondisi tubuh sebagai dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi. Sajoto dalam Sidik (2007: 51) mengatakan bahwa: „Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang pemain bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi‟. Begitu juga yang diungkapkan oleh Bompa dalam Sidik (2007:51) yang mengatakan bahwa: „Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan‟. Berkenaan dengan kondisi fisik tersebut, terdapat beberapa komponen kondisi fisik yang dasar yaitu, kekuatan, kelentukan, kecepatan, dan daya tahan. Mengenai kekuatan Sidik 1
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2
(2007:61) berpendapat bahwa: “Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Mengenai kelentukan Sidik (2007:70) berpendapat bahwa: “Kelentukan adalah kemampuan gerak dalam ruang gerak sendi yang seluas-luasnya”. Mengenai kecepatan Sidik (2007:73) berpendapat bahwa: “Kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat”. Sedangkan mengenai daya tahan Sidik (2007:77) berpendapat bahwa : “Daya Tahan adalah kemampuan fisik seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama”. Beberapa manfaat dari latihan kondisi fisik diantaranya adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani, selain itu keadaaan kondisi fisik yang baik akan mempengaruhi pula terhadap aspek-aspek psikologis atau kejiwaan yang mampu meningkatkan motivasi kerja, semangat kerja, rasa percaya diri, ketelitian dan lain sebagainya. Dengan demikian faktor kondisi fisik sangat penting perannya terhadap pencapaian prestasi seorang atlet atau tim. Maka dari itu program latihan kondisi fisik harus ditata, dirancang, dan dilaksanakan secara baik dan sistematis sehingga bisa meningkatkan kebugaran jasmani, dan meningkatkan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan. Futsal berasal dari bahasa Spanyol, merupakan gabungan dari dua kata yaitu “futbol dan sala”. Futbol yang berarti sepakbola, dan sala yang berarti ruangan. Futsal merupakan sepakbola yang di mainkan di dalam ruangan. Futsal sangat diminati oleh berbagai kalangan di zaman ini. Banyak orang-orang memainkan olahraga ini untuk prestasi maupun rekreasi. Futsal merupakan olahraga permainan yang dimainkan oleh dua tim masing-masing terdiri dari 5 orang pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang. Di indonesia futsal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), futsal berada di bawah naungan BFN (Badan Futsal Nasional). Olahraga futsal juga kini sudah di pertandingkan dikejuaraan Daerah atau PORDA, tim PORDA Kabupaten Sumedang telah menjadi bagian di setiap gelaran PORDA walaupun belum berhasil menjadi juara.
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3
Prestasi terbaik tim PORDA Kabupaten Sumedang yaitu Pada gelaran PORDA tahun 2006, tim PORDA Kabupaten Sumedang berhasil lolos ke babak putaran final setelah pada babak kualifikasi menjadi runner up grup B dengan perolehan 6 poin di bawah tim Futsal PORDA Kabupaten Bogor yang menjadi juara grup B, dan berhasil mencapai babak perempat final di putaran final sebelum dikalahkan oleh tim Futsal PORDA Kota Depok dengan skor 9-6. Sedangkan untuk PORDA tahun 2010 tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang tidak lolos ke putaran final karena pada babak kualifikasi hanya menempati peringkat 3 setelah tim Futsal PORDA Kota Bekasi dan tim Futsal PORDA Kota Sukabumi. Dengan belum maksimalnya prestasi yang di raih oleh tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang peneliti beranggapan bahwa ada beberapa faktor di antaranya perekrutan pemain yang kurang tepat, persiapan yang sangat pendek, program latihan yang kurang jelas, dan yang paling utama masalahnya adalah kondisi fisik para pemainnya yang masih sangat kurang untuk bersaing dengan tim-tim yang lainnya, karena pemain futsal dituntut untuk memiliki fisik dan psikis yang prima, atau berada pada tingkat kondisi fisik yang baik sampai sangat baik. Ini dikarenakan durasi disetiap pertandingan futsal profesional yang menggunakan 2x20 menit waktu bersih, bisa mencapai kurang lebih satu sampai satu setengah jam. Selain itu karena sistem pertandingan yang dilaksanakan ada kejuaraan PORDA menggunakan sistem setengah kompetisi dan waktu recovery atau pemulihannya yang sangat pendek, oleh karena itu para pemain dituntut untuk bisa memelihara dan menjaga kondisi fisiknya. Dalam hal ini Panca Fauzi, Pelatih tim Futsal Kota Bandung mengatakan: “Untuk menjadikan suatu tim berprestasi, para pemain harus memiliki fisik dan psikis yang baik dan bahkan sangat baik, keduanya itu sangat erat kaitannya dalam mencapai prestasi yang maksimal. Perlu adanya sinkronisasi yang seimbang diantara keduanya fisik tidak akan berarti tanpa psikis, begitupun sebaliknya”. Karena secara teknik dan taktik para pemain tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang berada dalam level yang sama bahkan ada beberapa pemain yang secara skills individu lebih baik dengan para pemain dari tim PORDA yang lain. Untuk itu peneliti beranggapan salah satu yang menjadi kekuatan di futsal yaitu
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4
tim Futsal PORDA Kota Bandung, tim Futsal PORDA Kota Bandung telah memiliki catatan prestasi diantaranya pada gelaran PORDA tahun 2006 tim Futsal PORDA Kota Bandung berhasil mendapatkan medali perak setelah mencapai babak final, dan puncak prestasi tim Futsal PORDA Kota Bandung pada gelaran PORDA tahun 2010 lalu saat Kota Bandung menjadi tuan rumah berhasil merebut medali emas setelah di final mengalahkan tim Futsal PORDA Kota Bekasi. Dengan sederet prestasi yang konsisten di setiap gelaran kejuaraan PORDA, para pemain tim Futsal PORDA Kota Bandung juga banyak sekali menyumbangkan pemain untuk Jawa Barat yang akan bermain di Pekan Olahraga Nasional (PON) dan untuk klub-klub profesional di Indonesian Futsal League atau IFL, banyak pemain PORDA Kota Bandung yang bermain di klub IFL salah satunya di tim Futsal Kota Bandung (FKB) di antaranya Julinur Hapizd, Agung Dwi, Andri Januar, Yusuf Maulana, Angga Sidik, Andriyansyah Agustin, dan Andri Kustian, mereka merupakan para pemain andalan dari Tim FKB dalam menghadapi IFL tiap tahunnya dan memiliki catatan prestasi diantaranya, FKB pada IFL ke-4 tahun 2010 sebagai semifinalis (juara 4), IFL ke-5 tahun 2011 sebagai juara 3, IFL ke-6 sebagai runner up (juara 2), dan pada tahun 2013 lalu digelaran IFL ke-7 FKB kembali masuk babak final walaupun harus kembali menjadi runner up. Dan yang paling membanggakan ada beberapa pemain tim Futsal PORDA Kota Bandung yang membela Timnas Futsal Indonesia yang berlaga di Sea Games, Piala AFF, dan Kejuaraan yang lainnya. Dengan dicapainya prestasi yang diperoleh tim Futsal PORDA Kota Bandung pada event Kejuaraan daerah atau PORDA 2010 lalu, maka kiranya peneliti menganggap bahwa prestasi PORDA Futsal Kota Bandung sebagai acuan untuk menjadi atlet futsal, khususnya untuk membandingkan dengan atlet tim Futsal PORDA Kabupaten sumedang yang akan menghadapi kejuaraan PORDA tahun 2014, maka peneliti menganggap penting untuk mengangkat masalah, khususnya dalam bidang kondisi fisik dalam sebuah penelitian, dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang khususnya dan tim-tim daerah lain umumnya, sebagai bahan acuan untuk menghadapi event PORDA, Kejuaraan Nasional maupun ke level Liga
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
5
Futsal Indonesia yang lebih profesional dimasa mendatang. Oleh sebab itu, peneliti berkeinginan untuk mengadakan penelitian tentang perbandingan profil kondisi fisik atlet Futsal, dan mengambil judul “PERBANDINGAN PROFIL KONDISI FISIK ATLET TIM FUTSAL PORDA KABUPATEN SUMEDANG DENGAN ATLET TIM FUTSAL PORDA KOTA BANDUNG”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan penulis uraikan dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kondisi fisik atlet tim Futsal PORDA Kota Bandung? 2. Bagaimana gambaran kondisi fisik atlet tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang? 3. Bagaimana perbandingan kondisi fisik atlet tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang dengan atlet tim Futsal PORDA Kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yang penulis rumuskan adalah : 1. Memberikan gambaran kondisi fisik pada atlet tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang. 2. Melihat gambaran kondisi fisik atlet tim PORDA Kabupaten sumedang dengan atlet tim Futsal PORDA Kota Bandung. 3. Untuk melihat perbandingan kondisi fisik atlet Futsal PORDA Kabupaten Sumedang dengan atlet Futsal tim PORDA Kota Bandung.
D. Manfaat Penelitian Penulis berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 1. Secara teoritis dapat dijadikan sebagai informasi sumbangan keilmuan yang berarti dalam bidang kepelatihan olahraga, khususnya mengenai tingkat kondisi fisik atlet futsal.
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
6
2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi pelatih, atlet maupun pembina olahraga dalam meningkatkan tingkat kondisi fisik atlet futsal. 3. Dapat dijadikan informasi dan acuan PSSI Pusat maupun Daerah untuk memelihara dan meningkatkan kondisi fisik atlet futsal. 4. Dapat menjadi acuan parameter kondisi fisik untuk menjadi atlet futsal profesional.
E. Batasan Penelitian Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya membahas mengenai tingkat kondisi fisik dan faktorfaktor pendukung Atlet tim Futsal PORDA Sumedang dengan atlet tim Futsal PORDA Kota Bandung. 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan instrumen observasi atau survey. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah Atlet tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang. 4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 orang atlet tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang laki-laki tahun 2014.
F. Definisi Operasional Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis membuat definisi operasional atau batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Profil adalah gambaran (Hasan, 2005:897), profil yang dimaksud gambaran dari hasil tes kondisi fisik atlet futsal PORDA Kabupaten Sumedang dan atlet futsal PORDA Kota Bandung. 2. Perbandingan adalah untuk mengetahui perbedaan, selisih, dan kesamaan dari objek yang akan diteliti (Kamus besar bahasa Indonesia).
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
7
3. Kondisi Fisik dalam setiap cabang olahraga ada beberapa komponenkomponen kondisi fisik yang menunjang terhadap prestasi. Harsono (1988:155) menjelaskan bahwa: “Unsur-unsur kondisi fisik adalah daya tahan, stamina, kelentukan, kekuatan, power, daya tahan otot, kecepatan, dan koordinasi”. Komponen-komponen kondisi fisik dari setiap cabang olahraga berbeda-beda, oleh karena itu dalam proses latihan pelatih harus memperhatikan tuntunan atau karakteristik dari setiap cabang olahraga itu sendiri. Objek penelitian adalah permainan futsal, maka komponenkomponen kondisi fisik yang harus ditelitipun harus sesuai dengan tuntutan dalam permainan dan karakteristik futsal. 4. Atlet atau olahragawan adalah pengolahraga yang mengikuti pelatihan secara teratur dan kejuaraan dengan penuh dedikasi untuk mencapai prestasi. Dalam penelitian ini atlet atau olahragawan yang dimaksud adalah atlet Futsal PORDA Kabupaten Sumedang dengan atlet Futsal PORDA Kota Bandung (Undang-undang No.3 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, 2005:3). 5. Tim Futsal PORDA Kabupaten Sumedang adalah salah satu tim yang akan berlaga pada kejuaaran daerah yang berasal dari Kabupaten Sumedang. 6. Tim Futsal PORDA Kota Bandung adalah salah satu tim yang akan berlaga pada kejuaraan daerah yang berasal dari Kota Bandung. 7. Futsal merupakan olahraga permainan yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap pertandingannya, masing-masing terdiri dari lima orang pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang. Dalam penelitian ini futsal yang dimaksud adalah futsal di Indonesia yang diselenggarakan oleh BFN atau Badan Futsal Nasional (Law of The Game, 2012/2013). 8. PORDA adalah Kejuaraan atau pekan olahraga daerah yang diadakan setiap 4 tahun sekali.
G. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Pendahuluan; (Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Penelitian, Definisi Operasional, dan Struktur Organisasi Skripsi). Bab II Kajian Pustaka Dan Kerangka Pemikiran;
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
8
(Hakikat Permainan Futsal, Karakteristik Permaina Futsal, Peraturan Permainan Cabang Olahraga Futsal, Hakikat Kondisi Fisik, dan Kondisi Fisik dalam Cabang Olahraga Futsal). Bab III Metode Penelitian; (Metode dan Prosedur Penelitian, Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik Pengolahan, dan Analisis Data). Bab IV Hasil Pengolahan Dan Analisis Data; (Diskusi Penemuan, Analisis, dan Deskriptif Data). Bab V Kesimpulan Dan Saran.
Fardella Agustana Falah, 2014 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal Porda Kabupaten Sumedang Dengan Pemain Tim Futsal Porda Kota Bandung Menuju Porda Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu