perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia yang bersifat imajinatif. Hal tersebut sependapat dengan Nurgiyantoro (2005:2) sebagai hasil yang imajinatif, sastra berfungsi sebagai bahan bacaan yang menyenangkan, yang di dalamnya sarat dengan nilai-nilai budaya yang berguna menambah kekayaan batin manusia, kemanusiaan, dan kehidupan . Setiap manusia merupakan individu yang berbeda dengan individu lainnya. Manusia mempunyai watak, temperamen, pengalaman, pandangan, dan perasaan sendiri yang berbeda dengan lainnya. Namun, manusia tidak dapat lepas dari manusia lain. Pertemuan antara manusia dengan manusia lain tidak jarang menimbulkan konflik. Karena kompleksnya, manusia juga sering mengalami konflik dengan dirinya sendiri atau konflik batin. Semi (1993:70) mengungkapkan, karya sastra memerlukan bantuan psikologi karena pada hakekatnya karya sastra merupakan produk dari sesuatu keadaan kejiwaan dan pemikiran pengarangnya. Hardjana (1994: 66) menjelaskan, karya sastra berhubungan erat dengan psikologi. Hal ini tidak terlepas dari pandangan prinsip yang menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri atas jiwa dan raga. Penelitian yang menggunakan psikologi terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman atas penafsiran karya sastra dari sisi lain. Orang dapat mengamati tingkah laku tokoh-tokoh dalam sebuah roman atau drama dengan pertolongan psikologi untuk menjelaskan dan menafsirkan karya sastra. Karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat. Menurut Endraswara (2003: 97-99) psikologi dan sastra memiliki hubungan secara tidak langsung dan fungsional. Pertautan tidak langsung, karena baik sastra maupun psikologi memiliki objek yang sama yaitu kehidupan manusia, sedangkan pertautan fungsional karena psikologi dan sastra sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, to user sedangkan dalam sastra bersifat commit imajinatif. Sifat-sifat manusia dalam psikologi
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
maupun sastra sering menunjukkan kemiripan, sehingga psikologi sastra memang memang tepat dilakukan. Meskipun karya sastra bersifat kreatif imajiner, pengarang sering memanfaatkan hukum-hukum psikologi untuk menghidupkan karakter tokoh-tokohnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa karya sastra (novel) mempunyai lingkup sendiri yang di dalamya terdapat tokoh-tokoh yang mempunyai karakter berbeda-beda. Karakter tokoh tersebut dapat diamati dalam peristiwa yang dicerminkan dalam karya sastra tersebut. Psikologi merupakan disiplin ilmu dan berdiri sendiri. Objek psikologi adalah manusia riil, sedangkan objek dalam sastra bersifat imajinatif atau rekaan pengarang. Psikologi memiliki teori-teori yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengkaji karakter-karakter tokoh dalam karya sastra, sehingga psikologi dan karya sastra memiliki sesuatu yang sama untuk dikaji yaitu manusia. Psikologi yang sebenarnya digunakan untuk mengkaji manusia nyata. Dalam hubungannya dengan karya sastra psikologi digunakan untuk mengamati perilaku tokoh-tokoh rekaan pengarang. Karya sastra pada hakikatnya adalah suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa, sedangkan tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam karya tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti memilih novel sebagai media analisa karena masih ada banyak pendapat dari masyarakat yang beranggapan berbeda tentang konflik batin yang ada di dalam novel ini. Restu, mahasiswa FKIP UNS Prodi Fisika 2010 mengungkapkan novel ini menarik karena di dalamnya mengandung unsur motivasi yang membuat seseorang membaca akan lebih bisa terbawa oleh suasananya. Dia menambahkan konflik batin yang terdapat pada setiap tokoh memiliki hal-hal yang berbeda. Namun, semua itu berbanding terbalik dengan Fita, mahasiswa FKIP UNS Prodi Fisika yang juga membaca novel ini mengungkapkan bahasa yang digunakan dalam novel tersebut rumit untuk dipahami dan konflik batin yang ada membuat pembaca akan lebih rumit mengetahui alur yang akan dibawa. Lebih lanjut dia mengatakan novel ini juga membuat pembaca juga dirasa lebih membosankan saat membacanya. Melalui hal commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
tersebut peneliti akan mengangkat konflik batin yang terdapat dalam novel dengan membuat kebenaran tentang konflik batin yang terdapat pada tokoh utama. Selain itu, merujuk pada kurikulum KTSP untuk kelas XII SMA dalam salah satu KD 5.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik pembacaan penggalan novel yang menerapkan untuk mengalisis sebuah novel. Namun, ternyata dalam pengaplikasiannya masih banyak siswa yang belum bisa mengambil telaah dari novel. Novel yang dipergunakan juga masih dianggap novel lama sebagai bahan ajar yang diberikan salah satunya novel Ronggeng Dukuh Paruh. Melalui hal tersebut peneliti akan mengangkat konflik batin yang terdapat dalam novel dengan membuat kebenaran tentang konflik batin yang terdapat pada tokoh utama serta meberikan pembelajaran pada siswa tingkat SMA dalam menganalisis novel. Novel tersebut yaitu novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro, novel yang memiliki cover berwarna hitam pekat, dengan halaman buku 381 halaman adalah novel pertamanya. Novel 5 cm ini menceritakan perjalanan dari lima tokoh yang bersahabat mulai kecil yaitu Genta, Zafran, Riani, Ian dan Arial. Dalam penelitian ini dipilihnya novel dengan judul 5 cm yang bermakna antara persahabatan dan nasionalisme yang di dalamnya memiliki konflik batin yang mampu untuk dikaji. Novel ini pada jalan cerita memiliki konflik batin yang dialami oleh kelima tokoh tersebut yang persahabatannya sudah hampir 7 tahun dan mengalami kebosanan. Berawal dari sebuah kebosanan tersebut dari kelima tokoh itu ingin berpisah dan suatu saat kembali dengan beberapa cerita-cerita yang unik selama mereka berpisah. Dari konflik yang terdapat dalam cerita, hal tersebut menarik untuk dikaji dilihat dari konflik batin pada kelima tokoh tersebut. Konflik yang pertama yang dialami adalah mereka ingin merasakan sebuah perpisahan yang menimbulkan kerinduan pada diri tokoh masing-masing. Konflik tersebut dialami mereka pada saat yang ditentukan untuk bertemu untuk melakukan sebuah perjalanan yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Selama berpisah mereka tidak boleh menghubungi satu dengan lainnya hingga waktu yang ditentukan pada tanggal 17 Agustus keberangkatan ke puncak Mahameru. Pada diri tokoh hampir tidak semuanya merasakan kenyamanan atas ide yang diberikan Genta yaitu sosok commit to user yang dikatakan lebih cerdas dan jenius.
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Konflik meningkat saat mereka ingin memulai perjalanan ke puncak Mahameru melihat sosok Ian yang badannya besar nantinya untuk naik ke puncak akan kesulitan dengan barang bawaan mereka yang dibawa. Selain hal itu pada saat perjalanan menaiki mobil offroad yaitu kendaraan yang biasa dinaiki para pendaki menuju lembah. Pada saat itu bertemu dengan salah seorang pendaki dan dia bercerita tentang meninggalnya temannya. Cerita yang didengarnya itu membuat kelima sahabat itu saling menatap seakan dari mata mereka membicarakan keinginan jangan sampai itu terjadi pada mereka. Konflik batin yang terjadi pada tokoh dalam novel 5 cm menarik untuk dikaji oleh peneliti menggunakan kajian psikologi sastra. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel 5 cm Karya Donny Dirgantoro (Kajian Psikologi Sastra) Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Sekolah Menengah Atas”
B. Rumusan Masalah Setelah melihat latar belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan, penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini. Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah karakteristik tokoh utama dalam novel 5 cm karya Donny Dirgantoro? 2. Bagaimanakah aspek kejiwaan tokoh utama dalam novel 5 cm karya Donny Dirgantoro? 3. Bagaimana konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel 5 cm karya Donny Dirgantoro? 4. Bagaimana nilai pendidikan dalam novel 5 cm karya Donny Dirgantoro?
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan karakteristik kelima tokoh pada novel 5 cm karya Donny Dirgantoro. 2. Mendeskripsikan konflik batin kelima tokoh pada novel 5 cm karya Donny Dirgantoro. 3. Mendeskripsikan latar belakang terjadinya konflik batin kelima tokoh pada novel 5 cm karya Donny Dirgantoro. 4. Mendeskripsikan nilai pendidikan dalam novel 5 cm karya Donny Dirgantoro.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat menambah wawasan dalam bidang kesustraan bagi pembaca karya sastra. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis a. Dapat menambah pengetahuan yang berhubungan dengan studi analisis terhadap sastraindonesia, terutama dalam bidang penelitian perkembangan konflik batin. b. Menganalisis novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro melalui pemahaman mengenai perkembangan konflik batin tokoh utama, diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengungkap makna yang terkandung dalam novel tersebut. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk bahan pengajaran di perguruan tinggi maupun di SMA tentang perkembangan konflik batin dan kepribadian cara mengatasi masalah.
commit to user