BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Hak asasi manusia merupakan hak dasar manusia yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Menurut Pasal 1 Ayat 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Mengingat, pelanggaran HAM masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat, misalnya pemerkosaan, pelecehan seksual, pembunuhan, penculikan, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan lain sebagainya. Bahkan, pelanggaran-pelanggaran HAM di masa lalu belum selesai untuk dituntaskan. Misalnya, kasus penculikan aktivis, pembunuhan aktivis HAM Munir, kasus Marsinah, dan banyak lagi. Anggota Komite Hak Asasi Manusia (HAM) Persatuan bangsa-Bangsa (PBB) Cornelis Flinterman mengatakan, “Komite HAM prihatin kasus pelanggaran HAM masa lalu belum diselesaikan pemerintah Indonesia. Ini suasana impunitas masih ada karena belum ada satu orangpun yang diadili atas terjadinya pelanggaran HAM berat." (Fanny Octavianus, Suara Pembaharuan, 2012). Hak asasi manusia sendiri merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), khususnya di tingkat SMA. Materi mengenai hak asasi manusia sangat penting diberikan di sekolah dalam rangka menanamkan dan memberikan kesadaran kepada siswa bahwa setiap
1
2
manusia memiliki hak asasi. Pelanggaran terhadap hak asasi manusia dapat diproses secara hukum. Lebih dari itu, perbuatan yang melanggar hak asasi manusia akan mengganggu ketertiban, kenyamanan dan ketentraman masyarakat. Oleh karena itu, pengetahuan tentang hak asasi manusia sangat penting dimiliki oleh semua masyarakat, termasuk para pelajar. Guna menunjang keberhasilan belajar, penggunaan media sangat penting digunakan oleh guru atau pendidik dalam proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang digunakan berkaitan dengan kemajuan teknologi adalah pemanfaatan terhadap internet. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Udin Saefudin Sa’ud (2006: 50) yang mengatakan bahwa penggunaan media sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Sebagai salah satu wujud dari kemajuan tehnologi, internet dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini. Internet sangat berguna dalam proses belajar mengajar di sekolah, dimana para siswa dapat melengkapi ilmu pengetahuannya, sedangkan guru dapat mencari bahan ajar yang sesuai dan inovatif melalui internet. Murid dapat mencari apa saja di Internet, mulai dari mata pelajaran hingga ilmu pengetahuan umum semuanya dapat diakses melalui internet. Sedangkan guru bisa mencari informasi yang dapat dijadikan bahan untuk mengajarkan materi kepada siswanya selain dari buku (Supriyanto, 2007:2). Menurut Tjiptono (dalam Nafisah, 2001:22), manfaat internet sebagai sumber belajar dapat dilihat melalui beberapa keunggulan yang dikemukakan sebagai berikut: 1) Konektivitas dan jangkauan global, internet memungkinkan peneliti yang mempunyai fasilitas terbatas untuk mengakses informasi dari data base dan perpustakaan di seluruh dunia. Berbagai jurnal langka yang sulit dijumpai di perpustakaan terlengkap di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mujib (2013) mengenai pengaruh penggunaan internet terhadap hasil belajar di SMA Yogyakarta menunjukkan
bahwa
penggunaan
internet
sebagai
media
pembelajaran
3
mendapatkan hasil positif dan signifikan. Hal tersebut didasarkan pada mayoritas responden yang memperoleh hasil belajar tidak memuaskan adalah mereka yang jarang menggunakan internet sebagai media belajar. Sebaliknya, responden yang memperoleh hasil belajar memuaskan adalah mereka yang memiliki intensitas tinggi dalam menggunakan internet sebagai media belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media belajar internet berpengaruh positif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Demikian juga dengan pembelajaran PPKn, khususnya mengenai pelanggaran HAM. Pembelajaran PPKn dapat diberikan dengan menggunakan media internet. Melalui situs hak asasi manusia (HAM) sebagaimana yang dibuat oleh Komnas HAM, siswa dapat mengakses untuk kepentingan pembelajaran mengenai pelanggaran HAM. Pembuatan situs hak asasi manusia di internet merupakan
salah
satu
upaya
yang
dilakukan
oleh
pemerintah
untuk
menyebarluaskan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat mengenai hak asasi manusia. Penyebarluasan pengetahuan tentang hak asasi manusia diatur dalam ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998. Dalam Ketetapan tersebut disebutkan, antara lain menugasi lembaga-lembaga tinggi negara dan seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan pemahaman
mengenai
hak
asasi
manusia
kepada
seluruh
masyarakat.
Penyebarluasan pengetahuan tentang HAM juga merupakan salah satu fungsi Komnas HAM. Hal tersebut diatur di dalam Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yaitu Komnas HAM mempunyai fungsi pengkajian dan penelitian, penyuluhan, pemantauan, serta mediasi. Dalam situs web Komnas HAM sendiri berisi informasi mengenai HAM dan terdapat beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia dari pelanggaran HAM yang ringan sampai pelanggaran berat. Berkaitan dengan pembelajaran PPKn, khususnya mengenai pelanggaran hak asasi manusia, penggunaan media internet penting dilakukan. Melalui penggunaan internet, siswa diharapkan akan lebih mudah dalam mengikuti materi yang diajarkan. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka penelitian ini menarik
4
dilakukan karena internet sebagai salah satu bagian dari kemajuan teknologi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, khsusunya dalam pembelajaran PPKn. Dalam rangka melaksanakan fungsi Komnas HAM dalam penyuluhan, Komnas HAM bertugas dan berwenang melakukan: a) Penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia kepada masyarakat Indonesia, b) Upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak asasi manusia melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal serta berbagai kalangan lainnya, dan c) Kerjasama dengan organisasi, lembaga atau pihak lainnya, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional dalam bidang hak asasi manusia. Penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia terus dilakukan demi bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya hak asasi manusia. Pembuatan situs mengenai hak asasi manusia diharapkan dapat diakses oleh masyarakat seluas-luasnya sehingga cukup membantu mengurangi terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia. Observasi awal menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di SMA N 1 Teras masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Artinya pembelajaran yang dijalankan, khususnya pada mata pelajaran PPKn guru seolah menjadi pusat informasi atau pengetahuan sedangkan siswa hanya mendengar atau melihat dan kemudian menerima pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran semacam itu, terkadang ada siswa yang kurang memahami apa yang telah disampaikan guru. Penjelasan serta contoh-contoh yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru masih terbatas sehingga ada siswa yang kurang memahami tentang materi yang sudah diberikan guru. Selain itu, rata-rata siswa cenderung cepat merasa bosan dengan materi yang diberikan dengan metode konvensional. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran PPKn. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penggunaan media seperti internet, sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Akses internet yang sudah diberikan oleh pihak sekolah seharusnya digunakan guru untuk memperoleh sumber belajar yang bervariasi dan inovatif
5
dari internet tersebut. Harapannya akan membantu memudahkan siswa dalam memahami materi ajar, sehingga juga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Zahroh Melani (2009) dengan judul Pengaruh Media Internet sebagai Sumber Pembelajaran Pkn terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 8 Surakarta, menunjukkan bahwa penggunaan internet pada pembelajaran PKn memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar. Menurut Andrias (2000:104) internet dapat membuat proses-proses pengajaran dan pelatihan menjadi jauh lebih “menyenangkan” dan jauh lebih mudah karena berbagai informasi, data, dan pengetahuan dapat diperoleh secara instan, dalam hitungan detik atau dengan kecepatan orang berpikir (at the speed of thought), dan dengan biaya yang relatif jauh lebih murah. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mujib (2013) mengenai pengaruh penggunaan internet terhadap hasil belajar di SMA Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan internet sebagai media pembelajaran mendapatkan hasil positif dan signifikan. Hal tersebut didasarkan pada mayoritas responden yang memperoleh hasil belajar tidak memuaskan adalah mereka yang jarang menggunakan internet sebagai media belajar. Sebaliknya, responden yang memperoleh hasil belajar memuaskan adalah mereka yang memiliki intensitas tinggi dalam menggunakan internet sebagai media belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa internet merupakan produk dari adanya kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dengan demikian internet juga dapat dianggap sebagai media yang bisa memberikan pengaruh positif bagi proses pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, Idris (2010:1-2) mengatakan bahwa internet merupakan jaringan informasi, komunikasi, penyelidikan, dan berbagai sumber yang tidak terhingga banyaknya yang dapat digunakan untuk membantu siswa menghasilkan tesis, kerja proyek, dan sebagainya. Internet sebagai alat untuk mencapai informasi dalam skala global. Siswa kini dapat memperoleh
6
informasi yang lebih daripada apa yang terdapat dalam buku teks dengan mencari dan mengakses semua website di seluruh dunia. Penelitian ini akan difokuskan pada perbedaan penggunaan media internet terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada pelajaran PPKn. Salah satu materi pengajaran PPKn adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Materi pelanggaran hak asasi manusia sengaja dipilih karena materi tersebut sangat penting, khususnya dalam rangka memberikan wawasan kepada siswa mengenai HAM. Pembelajaran HAM dengan memanfaatkan internet diharapkan akan lebih mudah diterima oleh siswa dan sekaligus memberikan wawasan dan penyadaran terhadap pentingnya pengetahuan tentang hak asasi manusia. Berkaitan dengan pembelajaran hak asasi manusia, siswa diharapkan dapat menganalisis kasuskasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan pada aspek pengetahuan (kognitif), sikap (affektif) maupun perbuatan (psikomotorik). Oleh karena itu, guru harus pandai memilih dan memilah media pembelajaran yang dapat dipergunakan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana yang disinggung dalam uraian di atas, pembelajaran PPKn dilakukan dengan memanfaatkan internet, khususnya pada situs web Komnas HAM yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar (KD) Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Melihat masalah yang dihadapi, peneliti ingin melakukan eksperimen tentang penggunaan Media Internet melalui pemanfaatan
situs web Komnas
HAM terhadap hasil belajar siswa. Eksperimen akan dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Teras, Boyolali pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Adapun Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih yaitu Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan
7
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Alasan pemilihan KD tersebut, yaitu nilai – nilai yang tergantung dalam KD tersebut menitikberatkan kepada tercapainya perlindungan dan pemajuan HAM yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG
MENGGUNAKAN
MEDIA
INTERNET
MELALUI
PEMANFAATAN SITUS WEB KOMNAS HAM DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN (Studi Pada Siswa Kelas X di SMA N 1 Teras, Boyolali : Kompetensi Dasar Menganalisis Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Rangka Pelindungan dan Pemajuan HAM Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara)”
B. Identifikasi Masalah Pemilihan media pembelajaran sangat penting dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini akan menambah bervariasinya materi belajar siswa dan berpengaruh pada pencapaian tujuan pengajaran. Berdasarkan latar belakang masalah – masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut: 1. Kurang bervariasinya media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. 2. Guru
belum
memperkenalkan
media
internet
sebagai
sumber
pembelajaran. 3. Minimnya materi
yang dimiliki
dan bertolak belakang dengan
perlindungan dan pemajuan HAM yang terus berkembang.
8
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih efektif dan terarah. Dalam hal ini penulis menentukan ruang lingkup peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Objek Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM terhadap hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Subjek Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Teras Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah sebagai berikut : “Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dengan yang tidak menggunakan ?” E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media internet melalui pemanfaatan situs web Komnas HAM dengan yang tidak menggunakan.
9
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Memberikan acuan terhadap keaktifan siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. b. Memberikan wawasan pengetahuan tentang media pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Menjadi
pedoman
dan
bahan
pertimbangan
dalam
penelitian
selanjutnya yang relevan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1. Siswa meningkatkan hasil belajar dalam KD Menganalisis kasuskasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM
sesuai
dengan
nilai-nilai
Pancasila
dalam
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Siswa dapat memahami pelajaran PPKn dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi dan inovatif. b. Bagi Guru Bagi guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memberikan masukan dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. c. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peneliti dalam menyelesaikan permasalahan terkait ilmu kewarganegaraan.