BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Setiap hari kebutuhan akan pangan menjadi prioritas bagi semua makhluk hidup. Hal ini pun membuat setiap individu menuntut produksi bahan pangan. Padahal setiap tahun jumlah manusia terus meningkat, sehingga jumlah pangan pun harus bisa mengimbangi pertumbuhan manusia. Pasar adalah salah satu tempat atau sarana yang disediakan oleh pemerintah kota atau daerah agar penjual dan pembeli dapat bertemu dan melakukan transaksi jual beli barang atau jasa, yang mencangkup semua kebutuhan bahan pangan tersebut. Menurut klasifikasinya pasar dibedakan menjadi 2, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Sedangkan pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Pasar Beringharjo adalah contoh pasar tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sekaligus menjadi bahasan penulis dalam laporan ini. Pasar Bringharjo terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 16, Yogyakarta. Pasar ini didirikan pada tahun 1925 pada zaman pemerintahan Sri Sultan Hamungku buwono VIII. Pasar tersebut merupakan pasar tradisional dengan nilai historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta. Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga 1
Yogyakarta. Tak kurang dari ribuan masyarakat Yogyakarta menyerbu pasar ini setiap harinya untuk membeli berbagai kebutuhan. Bahkan pasar ini pun menjadi sorotan bagi kalangan Mancanegara. Namun seiring waktu bangunan Pasar Beringharjo pun mulai mengalami kerusakan. Kerusakan itu terjadi pada konstruksi struktur bangunan Pasar Bringharjo. Mulai dari retak, lubang hingga kebocoran di sektor-sektor pasar. Sehingga tidak sedikit para pedagang yang mengeluh saat terjadi hujan. Tidak jarang juga para pedagang yang merasa khawatir bila terjadi gempa. Kerusakan terjadi karena mengingat pasar ini merupakan bangunan yang sudah tua. Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta juga pernah mengalami bencana gempa yang cukup besar. Kemudian juga di beberapa bagian bangunan, terdapat kesalahan konstruksi seperti dilatasi. Meskipun telah mengalami renovasi beberapa kali, namun masih terjadi beberapa kerusakan baik yang diakibatkan oleh gempa maupun beban-beban lain yang terkait dengan penggunaan bangunan.
B. Lingkup Permasalahan
Mengingat luasnya cakupan batasan terkait dengan identifikasi kerusakan dan rencana perbaikan, maka pembahasan dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis kerusakan pada stuktur gedung D 2. Teknik perbaikan dengan metode yg diusulkan 3. Pembuatan detail kerusakan dan perbaikan gedung D 4. Pembuatan estimasi biaya yg diperlukan. 5. Rencana Kerja dan Syarat perbaikan gedung D
2
C. Rumusan masalah
Secara garis besar rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Jenis kerusakan struktur pada Pasar Beringharjo 2. Penyebab kerusakan pada Pasar Beringharjo 3. Teknik perbaikan pada struktur Pasar Beringharjo 4. Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan
D. Tujuan Penulisan Laporan Berdasarkan rumusan permasalah di atas, maka laporan ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui jenis dan penyebab kerusakan pada Pasar Beringharjo 2. Memberikan cara perbaikan yang effektif dan effisien pada Pasar Beringharjo 3. Membuat Detail Perbaikan yang dapat dijadikan acuan pelaksanaan 4. Membuat Rencana Anggaran Biaya 5. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat kepada pelaksana
E. Metode
Dalam mengumpulkan berbagai informasi mengenai rencana perbaikan Pasar Beringharjo, data dan informasi dalam laporan ini diperoleh dengan menggunakan beberapa metode, yaitu : 1. Survei 2. Wawancara
3
F. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh antara lain: 1. Dapat mengetahui jenis kerusakan struktur dan perbaikan yang effisien untuk Pasar Beringharjo 2. Detail perbaikan yang telah dibuat dapat memudahkan dalam pengerjaan di lapangan 3. Memberikan data yang valid untuk dijadikan acuan pelaksanaan.
G. Sistematika Penyusunan Laporan
Dalam penulisan laporan ini adapun sistematika penulisan laporan sebagai berikut: 1. BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi tentang Latar Belakang, Batasan Masalah, , Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika Penyusunan Laporan. 2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disajikan tulisan, pendapat, atau penemuan, baik dari para tokoh dibidangnya maupun para peneliti terdahulu, yang berkaitan dengan topik tugas akhir. 3. BAB 3 ANALISIS KERUSAKAN DAN RENCANA PERBAIKAN Bab ini berisi tentang proyek yang sedang dikerjakan. 4. BAB 4 PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan kegiatan – kegiatan yang dilakukan selama mengikuti magang secara sistematis dan jelas. Kasus – kasus yang terjadi dibahas sesuai dengan teori / pustaka yang telah disajikan. Dengan demikin hasil akhirnya dapat mengerucut pada suatu kesimpulan tertentu sesuai topik yang dibahas. 4
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan akhir dari bagian utama yang memuat kesimpulan berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dan saran – saran yang perlu dikemukakan.
5