BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran dinyatakan efektif jika proses pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan dan mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan sebagaimana oleh pernyataan Karwati (2013) bahwa efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran / tujuan (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dalam bentuk persamaan, efektivitas pembelajaran sama dengan hasil nyata dibagi dengan hasil yang diharapkan. Strategi pembelajaran menjadi salah satu bagian dari proses pembelajaran. Strategi yang digunakan oleh guru dan siswa untuk dapat mengkreasikan suatu proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas sehingga dalam tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sesuai sebagaimana oleh pernyataan Zaini dan Bahri (2008:8) menyatakan bahwa strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajaran dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Salah satu strategi pembelajaran yang pola umumnya kooperative learning adalah model diskusi dan simposium. Strategi pembelajaran diskusi simposium merupakan sebuah model belajar kooperatif dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Hal ini sesuai sebagaimana pernyataan Hamdani (2011:163) bahwa pembelajaran kooperatif model diskusi dan simposium ini merupakan model belajar kooperatif yang memaparkan suatu seri pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang materi tertentu. Pembelajaran tentang keadaan biofisik dan sosial yang ada di lima pulau terbesar di indonesia membutuhkan strategi
1
2
pembelajaran agar dalam proses pembelajaran siswa mampu memahami materi tersebut. Pembelajaran IPS di SMP kelas VII pada materi letak wilayah Indonesia membahas tentang keadaan biofisik dan sosial pada lima pulau terbesar di Indonesia, untuk itu sulit dipahami oleh 1 orang saja. Sehingga materi ini membutuhkan diskusi kelompok yang terdiri dari 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang yang bekerja sama untuk memahami materi yang telah diberikan. Masing-masing kelompok mendiskusikan 1 pulau besar di Indonesia yang berbeda terhadap kelompok lain dan menunjuk 1 orang sebagai tim ahli kemudian tim ahli menjelaskan kepada kelompok lainnya. Lokasi Indonesia juga dikelilingi perairan menjadikan wilayah Indonesia memiliki hujan yang tinggi. Salah satu risiko bencana banjir yang ada di daerah Surakarta digambarkan dalam peta kawasan rawan bencana banjir di Surakarta Jawa Tengah (Gambar 1.1). Agar terhindar dari bencana, pemerintah kota harus selalu memantau dan memberitahukan kepada masyarakat, kita juga harus mengerti mitigasi bencana banjir yaitu mitigasi pra bencana, saat terjadinya bencana dan setelah bencana. Mitigasi bencana sangat penting untuk ditanamkan kepada siswa untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi bencana. SMP Negeri 3 Teras Boyolali merupakan salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Boyolali. Sekolah ini di dalam proses pembelajaran yang berlangsung pada saat ini masih menggunakan metode konvensional di dalam proses belajar mengajarnya metode konvensional merupakan suatu metode pembelajaran yang tidak menggunakan strategi dalam proses pembelajaranya dan hanya berpusat pada guru membuat pembelajaran yang berlangsung kurang menarik dan terkesan membosankan. Strategi pembelajaran Diskusi dan simpoisium merupakan salah satu model pembelajaran cooperative learning yang di dalam pelaksanaanya peserta didik berinteraksi antar kelompok untuk menganalisi, memecahkan masalah menggali topik atau permasalahan tertentu dalam berbagai kelompok topik dalam bidang materi tertentu.
9168000 mU
KECAMATAN LAWEYAN
476000
Gambar 1.1 Peta Rawan Bencana Banjir Kota Surakarta
KABUPATEN KARANGANYAR
KABUPATEN BOYOLALI
KECAMATAN PASAR KLIWON
480000
KABUPATEN SUKOHARJO
KECAMATAN SERENGAN
KOTA SURAKARTA
KECAMATAN BANJARSARI
484000
KECAMATAN JEBRES
KABUPATEN KARANGANYAR
484000
9168000 9164000 9160000
9164000
9160000
7°0'0" LS 8°0'0"
480000
¾ 0
0,35 0,7
1,4
2,1
Skala 1 : 70.000
Jalan Kereta Api
Jalan Kolektor
PROVINSI
110°0'0"
Sumber :
111°0'0"
111°0'0"
PROVINSI JAWA TIMUR
Disalin Oleh Indrayani A610110051
112°0'0"
Sungai Musiman
Sungai Utama
Km 2,8
1. Peta Rupa Bumi Indonesia 1 : 25.000 2. Badan Informasi Geografis (SIG) 3. Peta Rawan Banjir Kota Surakarta 1 : 55.000 Tahun 2014 (Dini Dwi.P)
109°0'0"
SAMU D.I.Y DERA INDON ESIA
PROVINSI JAWA TENGAH
LAUT JAWA
Daearah yang dipetakan
PROVINSI JAWA BARAT
109°0'0" BT
Tidak Rawan
Kurang Rawan
Rawan Sedang
Rawan
Sangat Rawan
110°0'0"
Jalan Arteri/Utama
Batas Kecamatan
Batas Kabupaten
Kantor Kecamatan
Tingkat Kerawanan Banjir
Legenda
Proyeksi : Tranverse Mercator Grid : Universal Tranverse Mercator Zona : 49S Datum : WGS-1984
U
KOTA SURAKARTA TAHUN 2014
PETA RAWAN BANJIR
7°0'0"
112°0'0"
8°0'0"
476000 mT
3
4
Pembelajaran IPS dalam materi letak wilayah Indonesia masing masing kelompok mempelajari salah satu pulau di Indonesia dilihat dari keadaan biofisik dan keadaan sosial wilayah Indonesia. Strategi diskusi dan simposum dalam proses pembelajarannya siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh beberapa tim ahli sehingga masing-masing kelompok dapat memahami materi yang diberikan oleh guru, maka strategi diskusi dan simposium patut untuk di uji cobakan dalam proses pembelajaran mengenai materi letak wilayah Indonesia. Berdasarkan uraian serta masalah yang dipaparkan oleh peneliti, maka peneliti
akan
melakukan
penelitian
mengenai
penggunaan
strategi
pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan judul Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Diskusi dan Simposium
dalam
Pembelajaran IPS Materi Letak Wilayah Indonesia Kelas VII SMP Negeri 3 Teras Boyolali Tahun 2014 / 2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Materi pembelajaran dalam materi letak wilayah Indonesia menunjukan berbagai perbedaan pandangan dari setiap siswa mengenai letak wilayah Indonesia. 2. Penggunaan strategi pembelajaran Diskusi dan Simposium diharapkan siswa dapat memahami mengenai materi letak wilayah Indonesia.
5
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka agar penelitian ini lebih terarah maka batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan hanya dilakukan di SMP Negeri 3 Teras Boyolali kelas VII. 2. Penelitian ini ditekankan pada penggunaan strategi pembelajaran Diskusi dan Simposium dalam pencapaian tujuan pembelajaran materi letak wilayah Indonesia D. Rumusan masalah 1. Bagaimana efektivitas penggunaan strategi pembelajaran Diskusi dan Simposium dalam pembelajaran IPS materi letak wilayah Indonesia kelas VII SMP Negeri 3 Teras Boyolali Tahun 2014 / 2015? 2. Adakah perbedaan antara efektivitas penggunaan strategi pembelajaran Diskusi dan Simposium dalam pembelajar IPS materi letak wilayah Indonesia kelas VII SMP Negeri 3 Teras Boyolali Tahun 2014/2015 dengan model konvensional?
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui apakah penggunaan strategi Diskusi dan Simposium dapat mencapai tujuan pembelajaran materi letak wilayah Indonesia. 2. Mengetahui apakah strtaegi diskusi dan simposium lebih efektif pada pembelajaran materi letak wilayah Indonesia dibandingkan dengan metode konvensional.
6
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian, dalam penelitian ini adalah a. Manfaat Teoritis 1) Menambah kreatifitas guru dalam penggunaan strategi pembelajaran di kelas. 2) Sebagai masukan untuk guru yang digunakan dalam meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa di kelas. b. Manfaat praktis 1) Bagi siswa Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa
dengan materi
yang telah diajarkan. 2) Bagi peneliti Menambah pengalaman dan wawasan mengenai penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.