perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran, sehingga mereka akan kesulitan dalam mengakses bunyi bahasa, sehingga menghambat proses informasi yang masuk. Sering terjadi hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar di sekolah yang akan menimbulkan masalahmasalah dalam proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah hasilbelajar anak yang rendah. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Permasalahan anak tunarungu ketika pembelajaran adalah kesulitan memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Gaya dan cara seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran ketika kegiatan belajar mengajar, metode yang digunakan, atau materi yang diberikan oleh guru akan mempengaruhi daya tangkap siswa dalam menyerap materi yang ada, perlu dicari penyebab mengapa mereka tidak menguasai mata pelajaran tertentu. Keadaan ini mungkin disebabkan faktor tertentu, sehingga siswa kurang atau tidak berhasil dalam pelajarannya. Mata pelajaran yang kurang berhasil salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Pada mata pelajaran IPA, siswa diajak untuk lebih akrab dengan gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis dan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1 yang menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus jenjang pendidikan dasar dan menengah salah satunya yaitu kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Cakupan materi dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. Mata pelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah, namun hal itu seringkali menjadi kendala pada guru, karena tidak semua materi dapat dipelajari dengan pemberian pengalaman langsung atau melakukan pengamatan secara langsung, karena terbatasnya waktu dan keadaan lingkungan di sekolah. Apalagi untuk siswa tunarungu yang lebih mengandalkan aspek visual dalam proses pembelajarannya, penggunaan media pembelajaran mutlak diperlukan agar siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dalam pembelajaran di kelas masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan media konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya.Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap media-media pembelajaran yang ada. Pelaksanaan pembelajaran harus memaksimalkan pemanfaatan berbagai sarana penunjang yang ada seperti, media pembelajaran, alat peraga, perpustakaan, lingkungan dan budaya, kondisi tersebut harus benar-benar didukung oleh sumber daya manusia dan bentuk kompetensi guru kelas dalam bidang pendidikan pengajaran dan kemampuan menggunakan secara tepat. Suatu pembelajaran mutlak memerlukan suatu media, karena media pembelajaran memiliki fungsi: 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik 2. Menambah gairah belajar 3. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan 4. Memungkinkan siswa belajar secara mandiri. Efektivitas penggunaan media pembelajaran sangat tergantung pada derajat kesesuaiannya dengan materi yang akan diajarkan dan tergantung juga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada keahlian guru dalam menggunakan media tersebut. Keputusan yang paling penting dalam merancang pembelajaran ialah denganmenggunakan media yang sesuai
dalam
rangka
penyampaian
pesan-pesan
pembelajaran yang digunakan di sekolah dirancang untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar,agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Media pembelajaran ini digunakan untuk membantu siswa agar dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Media pembelajaran memiliki kelebihan dalam memperjelas penyajian pesan, artinya agar tidak terjadi verbalisme, mengatasi keterbatasan baik ruang maupunnwaktu, memungkinkan adanya variasi dalam mengajar, serta dapat membuat suasana belajar jadi lebih meyenangkan sehingga mampu mempengaruhi perubahan perilaku dan tingkah laku siswa yang selanjutnya secara otomatis mempengaruhi hasil belajar dan tercapainya tujuan pembelajaran. Media Animasi merupakan salah satu sarana penunjang pembelajaran yang merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi dalam meningkatkan hasil pembelajaran, hal ini dikarenakan media audio-visual animasi dapat membantu menjadikan apa yang di ajarkan sebagai suatu yang kongkrit, sehingga materi pembelajaran mudah dipahami oleh siswa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat memberikan keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian.Pesan dan isi pelajaran yang di berikan pada waktu itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Media Animasi juga dapat disukai anak-anak, sehingga diharapkan pembelajaran IPA bagi mereka dapat lebih menyenangkan, dapat menghilangkan kejenuhan dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan hasil belajar siswa, baik hasil belajar dalam aspek pengetahuan, pemahaman, maupun penerapan secara signifikan. Dengan kata lain mampu membantu siswa mampu memperoleh hasil belajar yang lebih mendalam mengenai teori dan konsep pembelajaran IPA. Setelah dilakukan studi pendahuluan diketahui bahwa cara guru mengajarkan materi IPA terutama pada pokok bahasan bumi dan alam semesta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hanya menggunakan metode ceramah dengan media yang cukup sederhana, berupa gambar. Penggunaan komputer jarangdigunakandalam kegiatan belajar mengingat keterbatasan media dan kurangnya kompetensi guru dalam mengoperasikan komputer. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan melihat seberapa besar pengaruh penggunaan media animasi komputer terhadap hasil belajar siswa tunarungu dalam mata pelajaran IPA khususnya pokok bahasan bumi dan alam semesta.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Anak tunarungu mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. 2. Media pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dan sesuai dengan keadaan anak tunarungu. 3. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dalam pembelajaran di kelas masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan media konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. 4. Mata pelajaran yang hasil belajarnya rendah, salah satunya adalah mata pelajaran IPA pada materi pokok bumi dan alam semesta. 5. Kurangnya penggunaan media yang dapat memotivasi anak dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dan tidak memungkinkan semua masalah yang ada untuk diteliti, maka penelitian ini hanya dibatasi pada: 1. Penggunaan
media
pembelajaranyang
bervariatif
menggunakanmedia
animasi untuk meningkatkan prestasi belajar IPA anak tunarungu pada mata pelajaran IPA kelas V SDLB semester genap pada materi bumi dan alam semesta.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang masalah,
identifikasi
masalah
dan
pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ada pengaruh penggunaan media animasiterhadap prestasi belajar IPA pada materi bumi dan alam semesta anak tunarungu kelas V SD semester genap SLB Negeri Purbalingga tahun pelajaran 2012/2013?
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi terhadap prestasi belajar IPA pada materi bumi dan alam semesta anak tunarungu kelas V SD semester genap SLB Negeri Purbalingga F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis dan praktis, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh penggunaan media animasi terhadap prestasi belajar IPA anak tunarungu. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan orangtua dalam penggunaan media yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA. b. Sumbangan pada peningkatan mutu pendidikan anak tunarungu.