BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat dianggap sehat atau bugar apabila ia dapat memenuhi kebutuhan gerak dalam melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah yang berarti. Seperti yang dijelaskan oleh Tarigan (2012, hlm.30) bahwa: ...pengertian kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja. Dari penjelasan diatas maka kebugaran jasmani penting adanya, agar kegiatan dalam kehidupan dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan kewajiban seseorang maka kesehatan dan kebugaran jasmani ini penting untuk ditingkatkan. Seseorang yang dalam keadaan tidak bugar, ia tidak dapat melakukan kegiatan dengan maksimal bahkan tidak dapat melakukannya sama sekali. Manfaat memiliki kebugaran jasmani yang baik salah satunya adalah peningkatan kualitas hidup. Memiliki jasmani yang bugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan maka waktu yang terdapat saat kita bugar dapat dimanfaatkan dengan baik, efektif dan aman. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi agar kebugaran jasmani menjadi baik seperti asupan makanan yang cukup dan bergizi, istirahat yang cukup dan pastinya melakukan latihan aktivitas olahraga yang teratur. Bukan hanya manusia dewasa yang sangat memerlukan kebugaran jasmani, namun pada peserta didikpun ini sangat penting. Apabila kebugaran jasmani anak baik, maka anak akan mendapatkan kesempatan belajar yang lebih banyak, dan dapat menerima pelajaran dengan baik. Kartika Annisa Lestari, 2014 Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Dalam proses pembelajaran penjas, kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor yang mendukung karena pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan aktivitas gerak fisik sebagai media dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar mendorong potensi dan kemampuan siswa berkembang secara maksimal. Hal ini sesuai yang disampaikan Harold M. Barrow (dalam Abduljabar, 2009, hlm.6) bahwa : Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai...individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu. Pendidikan
jasmani
mempunyai
peranan
penting
dalam
memberikan
pengalaman gerak dan atau berbagai keterampilan lain yang dikemas dalam kegiatan
aktivitas
yang
menyenangkan.
Bermain merupakan aktivitas yang
menyenangkan bagi anak-anak sesuai dengan perkembangannya. Seperti yang dijelaskan oleh Cowell dan Honzeltn (dalam Subroto, dkk, 2008, hlm.16) mengatakan bahwa : Untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental dan moral anak yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan, karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan jasmani, rasa sosial, percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat “fairplay” dan “sportmanship”. Peneliti berpendapat bahwa permainan merupakan salah satu wahana yang dapat membina fisik, emosional, moral dan sosial anak. Membina fisik atau kebugaran jasmani bagi anak didalam penjas dapat melalui permainan olahraga. Permainan olahraga merupakan olahraga yang pada dasarnya adalah permainan yang kemudian dilombakan atau dikompetisikan namun permainan olahraga ini terkesan lebih seru dan menyenangkan. Berbeda dengan permainan yang ada pada saat ini, permainan yang telah berkembang dari permainan pada jaman dahulu. Permainan anak saat ini terkesan kurang mengembangkan aktifitas fisik, karena Kartika Annisa Lestari, 2014 Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
perkembangan zaman yang serba canggih membuat anak cenderung bermain dengan
permainan
yang
ada
dalam gadget
atau
computernya
sehingga
kemungkinan anak kekurangan gerak (hypokinetik) semakin tinggi. Permainan dan olahraga dikembangkan kembali seperti dalam kurikulum Depdiknas (2003, hlm.10) permainan dan olahraga termasuk dalam salah satu ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan dan olahraga ini terbagi lagi menjadi beberapa sub aspek seperti; olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan manipulatif dengan alat, atletik, kasti, rounders, softball, baseball, bola tangan, sepakbola, bola voli, bola basket, bulutangkis, beladiri dan aktivitas lainnya. Permainan
olahraga
tradisional
menjadi
salah
satu
alternatif
dalam
pengembangan aktifitas fisik anak pada saat ini yang keberadaannya sudah mulai dilupakan. Meningkatkan aktifitas fisik dapat dilakukan dengan memperkenalkan permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Sebagian besar anak-anak menyukai permainan karena menyenangkan. Rasa senang dan gembira akan menghidupkan fungsi otak kanan dan mempermudah anak untuk menguasai materi pelajaran yang diberikan. Selain itu perlengkapan dan aturan permainan olahraga tradisional sangat sederhana, tidak begitu susah dicari dan mudah dimainkan.Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan oleh anak-anak pada suatu daerah secara tradisi. Yang dimaksud secara tradisi ialah permainan itu telah diwarisi dari generasi satu ke generasi berikutnya. Terdapat banyak macam cabang permainan olahraga tradisional, seperti; egrang, terompah panjang, lari balok, tarik tambang,sumpitan, gebuk bantal, gasing, hadang, patok lele, benteng, dagongan dan masih banyak lagi cabang permainan olahraga tradisional berdasarkan daerahnya. Peneliti mengambil dua permainan olahraga tradisional yaitu permainan egrang dan lari balok. Permainan egrang yaitu sebuah permainan berjalan menggunakan alat yang terbuat dari bamboo dan pelepah sagu atau tempurung kelapa. Permainan ini ada juga yang mengenal dengan nama jejangkungan. Aturan permainan egrang dapat dibagi menjadi dua, yaitu perlombaan lari dan pertandingan untuk saling menjatuhkan dengan cara saling memukulkan kaki-kaki Kartika Annisa Lestari, 2014 Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
bamboo. Permainan egrang yang penulis pilih disini ialah permainan egrang dengan perlombaan lari karena melihat dari pertandingan egrang yang saling menjatuhkan ini memiliki bahaya yang lebih tinggi bagi pembelajaran anak. Permainan lari balok sudah mulai berkembang dan terkenal dengan adanya kompetisi
permainan
lari
balok
di
kalangan
membutuhkan kelincahan dari para pemainnya
masyarakat.
Permainan
ini
untuk dapat dengan cepat
memindahkan balok kayu yang dipijak oleh kaki kanan dan kiri kearah garis akhir yang telah ditentukan. Bentuk permainan berupa adu kecepatan menempuh suatu jarak tertentu diatas empat buah balok kecil yang menyerupai batu bata, yang mana
setiap
habis
melangkah
pemain
harus
memindahkan
balok
yang
dibelakangnya kedepan sebagai tempat berpijak dan begitu selanjutnya. Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya, dalam mewujudkan anak atau peserta didik yang memiliki kebugaran jasmani yang baik diperlukan aktifitas fisik
yang seimbang yang dilakukan melalui permainan tradisional. Kedua
permainan
tradisional
yang
peneliti
ingin
diteliti
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani di SMPT Bakti Bangsa B. Rumusan Masalah Penelitian Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh Permainan Lari Balok terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani ? 2. Apakah terdapat pengaruh Permainan Tradisional Egrang terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani ? 3. Apakah terdapat Perbedaan Pengaruh dalam Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani? C. Tujuan Penelitian Kartika Annisa Lestari, 2014 Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah
diatas
maka
penulis
menetapkan
tujuan
penelitian
adalah untuk
mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapakan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian
ini
diharapkan
berguna
bagi penulis
untuk
mengetahui
perbedaan pengaruh permainan tradisional lari balok dan egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru penjas dalam pengembangan pendekatan permainan tradisional menjadi
solusi
alternative
efektif
berkaitan
dengan
kegiatan
pembelajaran penjas dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani. 3.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pendidik dalam pembelajaran penjas.
4.
Untuk
memupuk
kebiasaan
siswa
menghargai,
mengetahui
dan
mengembangkan permainan tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Kartika Annisa Lestari, 2014 Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu