perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil karya manusia yang kreatif, artinya manusia dalam mengungkapkan penghayatan dan pengalamannya melalui bahasa, baik secara lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa indah serta dapat menggetarkan hati pembaca dan pendengarnya yang merupakan gambaran dari suatu masyarakat yang mencerminkan kehidupan sosial dan sisi lainnya yang dibuat untuk dinikmati, dipahami, dan dimaanfaatkan oleh masyarakat. Sastra diciptakan tidak hanya untuk kesenangan semata, tapi juga dengan tujuan tertentu. Penciptaan karya sastra bukan hanya bersumber dari imajinasi seorang sastrawan melainkan tercampuri oleh kejadian nyata. Pengarang akan tetap menulis berdasarkan pengalaman dan atau pengetahuan tentang realitas hidup dan kehidupan manusia sebagai sumber ide utamanya. Dalam proses penulisannya, data faktual tersebut dibumbui dengan imajinasi sehingga terkesan lebih menarik, maka dapat dikatakan bahwa sastra merupakan karangan faktual imajinatif yang bersifat menyenangkan dan bermanfaat yang disusun pengarang dengan menggunakan bahasa sebagai media utamanya dan menghasilkan karya sastra. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Winarni (2009: 6) yang menyatakan bahwa karya sastra berisi ungkapan batin seseorang melalui bahasa dengan cara penggambaran. Penggambaran atau imajinasi ini merupakan titian terhadap kenyataan hidup, wawasan pengarang terhadap kenyataan kehidupan, dapat pula imajinasi murni pengarang yang tidak berkaitan dengan kenyataan hidup (rekaan). Salah satu bentuk karya sastra adalah cerkak. Adapun yang dimaksud dengan cerkak adalah sebuah cerita yang menceritakan sebuah kejadian dalam kehidupan. Hal ini sejalan dengan Waluyo (2011: 33) yang menyatakan bahwa cerita pendek mengisahkan tentang salah satu momen dalam kehidupan manusia. Waktu penceritaannya pendek, jumlah baris (halamannya) pendek dapat dibaca dalam
.
Cerkak merupakan sebuah genre dari sebuah karya sastra, yang memiliki fungsi tertentu. Fungsi tersebut dapat berupa sarana hiburan maupun sarana
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
pendidikan. Sebagai sarana pendidikan, karya sastra berbentuk cerkak dapat berperan sebagai bahan pembelajaran. Namun tidak semua cerkak dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Ada hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah bahan ajar itu cocok apa tidak digunakan dalam proses belajar mengajar. Ismawati (2013: 35) memiliki pendapat mengenai pemilihan bahan ajar, beberapa hal yang terkait dengan pemilihan materi ajar, di antaranya: (1) Materi harus spesifik, jelas, akurat, mutakhir; (2) materi harus bermakna, otentik, terpadu, berfungsi, kontekstual, komunikatif; (3) materi harus mencerminkan kebinekaan dan kebersamaan, pengembangan budaya, iptek, dan pengembangan kecerdasan berpikir, kehalusan perasaan, kesantunan sosial. Cerkak dalam pembelajaran bahasa Jawa, menganalisis cerkak masuk dalam kurikulum 2013, lebih tepatnya pada kompetensi dasar menelaah teks cerkak pada kelas X semester 1. Dewasa ini untuk mencari bahan ajar berupa cerita pendek yang berbahasa Jawa atau sering disebut dengan cerkak yang sesuai dengan kriteria bahan ajar yang baik sangatlah sulit. Kesulitan itu berawal dari produktifitas karya sastra prosa berbentuk cerkak yang sangat kurang untuk saat ini. Kandungan isi dan nilai didik yang ada dalam sebuah cerkak penting diperhatikan untuk menentukan apakah cerkak itu relevan atau tidak jika digunakan sebagai bahan ajar. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan nilai didik yang ada dalam sebuah cerkak/cerpen, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Niken Saraswati Devi (2012), Kajian Semiotik dan Nilai Pendidikan dalam Kumpulan Cerpen . Berkenaan dengan nilai didik dan bahan pembelajaran, ada sebuah buku yang berisi tentang kumpulan cerkak yang diduga dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa, khususnya dalam kompetensi dasar menelaah teks cerkak. Buku tersebut berjudul Antologi Cerkak Aku Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto. Buku tersebut diterbitkan oleh Triken Publisher pada tahun 2013. Kumpulan cerkak dalam buku ini baik jika dianalisis dengan pendekatan struktural karena memiliki unsur pembangun yang menarik untuk diteliti dan cerkak tersebut secara struktur baik digunakan dari segi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
bahasanya mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa tingkat SMA. Selain dari segi unsur pembangunnya, kumpulan cerkak yang ada dalam buku tersebut memiliki nilai didik yang bagus. Nilai didik yang terkandung bisa memberikan motivasi kepada pembacanya. Maka dari itu, Antologi Cerkak Aku Dasamuka lan Sengkuni baik digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa. Terutama pembelajaran di SMA. Berdasarkan hal-hal yang terpapar di atas maka peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian terhadap antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni dengan menggunakan pendekatan struktural dan mendeskripsikan relevansinya sebagai materi pembelajaran di SMA. Penelitian ini berjudul Analisis Struktural dan Nilai Pendidikan Antologi Cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni Karya Parpal Poerwanto serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Menelaah Teks Crita Cekak B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah unsur struktural yang membangun antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto? 2. Apa sajakah nilai pendidikan yang terdapat dalam antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto? 3. Bagaimanakah relevansi antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto sebagai materi ajar menelaah teks crita cekak di SMA? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan unsur struktural yang membangun antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto. 2. Mendeskripsikan nilai pendidikan yang terdapat dalam antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
3. Mendeskripsikan relevansi antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni sebagai materi ajar menelaah teks crita cerkak di SMA. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat. Adapun manfaat tersebut secara praktis maupun secara teoretis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dari segi teoretis, di antaranya adalah: a. Dapat menambah wawasan dalam pembelajaran sastra, terutama dalam analisis crita cekak yang memanfaatkan pendekatan struktural. b. Penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam penelitian yang sejenis dengan topik yang berbeda. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat dari segi teori saja, melainkan juga dari segi praktisnya. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah: a. Bagi Guru Bahasa Jawa Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran bagi guru bahasa Jawa bahwa antologi cerkak Aku, Dasamuka lan Sengkuni karya Parpal Poerwanto dapat digunakan sebagai bahan atau materi pembelajaran di sekolah. b. Bagi Siswa Siswa diharapkan dapat memahami dan menganalisis crita cekak dalam usaha meningkatkan daya apresiasi siswa terhadap sebuah crita cekak, terutama apresiasi mengenai crita cekak dengan menggunakan pendekatan struktural.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
c. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sastra dengan permasalahan sejenis.
commit to user