BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Trends In International Mathematics and Sciencel Study (TIMSS) adalah studi internasional tentang prestasi sains dan matematika siswa. Studi ini dikoordinasi oleh IEA (The International Association for the Evaluation of Education Achievement), yaitu lembaga independen yang melakukan studi prestasi lintas negara semenjak 1959. Studi yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini bertujuan untuk mengukur prestasi matematika dan sains kelas IV dan VIII di negara-negara peserta. Dasar penilaian prestasi matematika dan sains dalam TIMSS dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu konten dan kognitif (Mullis & Martin, 2013). Domain konten untuk sains adalah kimia, fisika, biologi, dan ilmu bumi. Setiap domain konten ini mencakup satu atau lebih topik utama dan masingmasing topik utama tersebut meliputi beberapa topik. Setiap topik memiliki tujuan khusus untuk menilai topik pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Setiap soal yang diujikan digunakan kata kerja yang ditujukan untuk menilai domain kognitif pada TIMSS, yaitu pengetahuan (knowing), penerapan (applying), dan penalaran (reasoning). Tiga domain kognitif tersebut menggambarkan proses berpikir siswa yang diharapkan untuk digunakan saat menghadapi soal-soal yang dikembangkan oleh TIMSS. Domain pengetahuan (knowing) bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengingat, menjelaskan fakta, konsep, dan prosedur yang diperlukan sebagai dasar yang kuat dalam ilmu pengetahuan. Domain penerapan (applying) bertujuan
untuk
mengetahui
kemampuan
siswa
dalam
menggunakan
pengetahuannya untuk dapat menjelaskan dan memecahkan masalah praktis. Sedangkan
domain
kemampuan
siswa
penalaran dalam
(reasoning)
menggunakan
bukti
ditujukan dan
untuk
mengetahui
pengatahuannya
untuk
menganalisis, menyintesis, dan menggeneralisasi dalam situasi yang baru dan 1 Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
kompleks. TIMSS menyediakan data-data bagi negara peserta yang dapat membantu untuk mengetahui konten mana (domain konten dan kognitif) yang telah dikuasai dengan baik dan konten mana yang masih membutuhkan perbaikan serta dijadikan landasan untuk merancang kebijakan yang berkaitan dengan pembelajaran (Mullis & Martin, 2013). Indonesia merupakan salah satu negara peserta yang mengikuti TIMSS. Selama
tahun
keikutsertaannya,
Indonesia
selalu
berada
dibawah
standar
internasional. Berdasarkan publikasi IEA yang berkaitan dengan hasil TIMSS tahun 2011, diketahui bahwa Indonesia berada pada peringkat 40 dari 45 negara peserta
dengan rata-rata pencapaian 406. Menurut Rustaman (2009), rendahnya
capaian sains pada TIMSS antara lain disebabkan karena kemampuan siswa Indonesia rata-rata masih berada pada kemampuan mengetahui (knowing) dan siswa Indonesia tidak terbiasa menyelesaikan soal-soal yang bersifat penerapan (applying) menghadapi
serta
penalaran
soal-soal
(reasoning).
demikian
Kesulitan
disebabkan
oleh
siswa Indonesia dalam strategi membaca
siswa
Indonesia yang masih sangat kurang sehingga tingkat penalarannya masih rendah, linier, dan terpisah-pisah (tidak komprehensif). Rustaman (2009) menyatakan perlunya penekanan terhadap implementasi kurikulum yang berorientasi pada kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, mampu merumuskan masalah (menanya)
dan
bukan
hanya
menyelesaikan
masalah.
Pembelajaran
juga
diarahkan untuk melatih peserta didik berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin) serta mampu kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran
sains
saat
ini
lebih
mengarah
pada
pengembangan
keterampilan berpikir siswa, mulai dari berpikir dasar hingga berpikir kompleks. Menurut Costa (Liliasari, 2012), terdapat empat pola berpikir tingkat tinggi, yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Kurikulum Indonesia kini lebih menekankan pada penguatan pola pembelajaran kritis (Permendikbud, 2014) dimana menurut Liliasari (2012) berpikir kritis itu sendiri merupakan dasar dari pola berpikir kompleks lainnya. Penekanan Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
pembelajaran sains harus mengarah pada pengembangan kemampuan berinkuiri siswa yang bertujuan untuk membentuk pola pikir siswa. Pembelajaran IPA di Indonesia kini menekankan pada penggunaan pendekatan saintifik dimana salah satu tujuannya yaitu meningkatkan kemampuan intelektual siswa khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi (Machin, 2014). Salah satu tujuan pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 adalah agar peserta didik memiliki kompetensi untuk mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip IPA untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif (Permendikbud, 2013). Tujuan tersebut sangat sesuai untuk meningkatkan kualitas penalaran siswa Indonesia saat ini karena menurut Rustaman (2009) penalaran siswa Indonesia masih rendah. Piaget menjelaskan empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensori motor, pre-operational, operasional konkret, dan operasional formal (Setiono, 2009). Valanides (1997) menyatakan terdapat hubungan antara tahapan perkembangan
kognitif yang
dimiliki seseorang
dengan
hasil belajar dan
kemampuan penalarannya. Siswa yang memiliki perkembangan kognitif tinggi menunjukkan
kemampuan
penalaran
dan
hasil
belajar
yang
lebih
baik
dibandingkan dengan siswa lainnya. Kognitif secara signifikan mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan (Rosenberg, 2011). Terdapat dua strategi pengambilan keputusan yang dapat digunakan siswa dalam mengolah informasi hingga diperoleh keputusan, yaitu strategi compensatory dan noncompensatory. Strategi compensatory merupakan
strategi
dimana
siswa
mempertimbangkan
semua
pilihan
dan
kemudian memilih satu pilihan yang paling tepat menurutnya berdasarkan aspek positif dan negatif dari masing-masing pilihan tersebut. Sedangakan dalam strategi noncompensatory, siswa dapat menerima atau mengeliminasi pilihan. Kekurangan pilihan tidak dapat dikompensasi oleh kelebihan pilihan tersebut sehingga siswa akan mengeliminasi pilihan tersebut. Strategi ini hanya akan memilih pilihan jika pilihan tersebut mencapai nilai tertentu, sebuah kekurangan
Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
dalam suatu pilihan tidak dapat dikompensasi dengan kelebihan dalam kriteria lainnya. (Gresch, Hasselhorn, Bӧgeholz, 2013). Menurut Wang dan Ruhe (2007), terdapat empat kategori pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang, yaitu berdasarkan intuisi, empiris, heuristik,
dan rasional. Cara pengambilan keputusan yang dilakukan akan
berpengaruh terhadap hasil yang dicapai (Valanides, 1997). Pentingnya cara yang digunakan oleh siswa dalam mengambil keputusan (decision making) untuk menjawab soal-soal terhadap hasil capaian menjadi hal yang
penting untuk
dikaji.
Penelitian yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan sebelumnya telah dilakukan oleh Dewi (2014) yang berjudul Analisis Pengambilan Keputusan (Decision Making) Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal-Soal Biologi TIMSS. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan kategori cara pengambilan keputusan siswa dalam menjawab soal-soal biologi TIMSS domain kognitif (pengetahuan, penerapan, penalaran). Penelitian dikaitkan dengan tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal-soal tersebut dengan menggunakan angket sebagai instrumennya. Tingkat penalaran siswa dilihat dengan menggunakan tes intelegensi namun hanya dilakukan pada siswa kategori tinggi dan rendah saja. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian yang didasarkan atas penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi (2014). Namun demikian,
selain untuk
melihat kategori cara pengambilan keputusan yang
dilakukan siswa, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat strategi pengambilan keputusan yang digunakan oleh siswa dalam menjawab soal-soal. Jenis soal yang digunakan dalam penelitian pun lebih luas, yaitu pada konten kimia, fisika, dan biologi. Namun demikian, penelitian akan lebih difokuskan pada satu domain saja yaitu pada domain kognitif penalaran (reasoning). Hal tersebut dikarenakan untuk melihat secara lebih mendalam keterkaitan antara tingkat penalaran siswa dalam menjawab soal-soal penalaran dan juga keterkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang menurut Tawil dan Liliasari (2013) merupakan salah satu kemampuan berpikir kompleks.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
diketahui keterkaitan antara bagaimana proses pengambilan keputusan yang Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
dilakukan siswa terkait dengan strategi dan kategori cara pengambilan keputusan yang dihubungkan dengan tingkat penalaran dan capainnya. Data-data tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat suatu kebijakan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan evaluasi yang berlangsung di sekolah. Kebijakan yang diambil berdasarkan data-data tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan. Oleh karena itu, dilakukan kajian yang lebih mendalam mengenai “Analisis Pengambilan Keputusan (Decision Making) Siswa SMP kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal-soal Penalaran IPA Trends In International Mathematics and Science Study (TIMSS)”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana
strategi pengambilan keputusan (decision
making) yang
digunakan siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal penalaran IPA TIMSS? 2. Bagaimana kategori cara pengambilan keputusan (decision making) yang digunakan siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal penalaran IPA TIMSS? 3. Bagaimana hasil capaian siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soalsoal IPA TIMSS? 4. Bagaimana tingkat penalaran siswa SMP kelas VIII yang menyelesaikan soal-soal penalaran IPA TIMSS?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui strategi pengambilan keputusan yang digunakan oleh siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal penalaran (reasoning) IPA TIMSS.
Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6
2. Mengetahui kategori cara pengambilan keputusan yang digunakan oleh siswa
SMP
kelas
VIII
dalam
menyelesaikan
soal-soal penalaran
(reasoning) IPA TIMSS. 3. Mengetahui hasil capaian siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal IPA TIMSS. 4. Mengetahui tingkat penalaran siswa SMP kelas VIII dengan menggunakan tes berpikir logis.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kecenderungan strategi dan kategori cara pengambilan keputusan siswa untuk kemudian memberikan rekomendasi dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran. 2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan masukan dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran IPA yang berlangsung pada tingkat Sekolah Menengah Pertama. 3. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai capaian siswa SMP kelas VIII terhadap pembelajaran IPA sehingga guru dapat menyusun langkah-langkah nyata untuk mengelola pembelajaran di kelas dan diharapkan dapat meningkatkan capaian siswa. 4. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat kemampuan dan pemahaman yang telah dicapai. Selain itu, hasil penelitian ini akan memberikan pengalaman siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal IPA yang bertaraf internasional yang digunakan secara luas diberbagai negara. 5. Bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam rangka melakukan kajian yang lebih mendalam.
Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7
6. Bagi pembuat kebijakan dalam pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan aturan-aturan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran.
E. Definisi Operasional Definisi operasional untuk penelitian ini adalah: 1. Strategi pengambilan keputusan (decision making) merupakan strategi menjawab soal-soal penalaran IPA TIMSS bentuk pilihan ganda yang digunakan oleh siswa. Strategi pengambilan keputusan terbagi menjadi tiga, yaitu compensatory, noncompensatory, dan campuran. Strategi pengambilan keputusan dilihat berdasarkan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan
masing-masing
strategi pengambilan
keputusan
yang
digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penalaran IPA TIMSS bentuk pilihan ganda. 2. Kategori pengambilan keputusan (decision making) merupakan kategori cara yang digunakan oleh siswa untuk menjawab soal-soal penalaran IPA TIMSS dalam bentuk constructed response yang dikategorikan menjadi empat cara,
yaitu intuisi, empiris, heuristik, dan rasional. Kategori
pengambilan keputusan dilihat berdasarkan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan
masing-masing kategori pengambilan keputusan yang
digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penalaran IPA TIMSS bentuk constructed response. 3. Soal penalaran IPA TIMSS merupakan bagian dari domain kognitif dan konten yang terdapat dalam soal sains dalam tes TIMSS. Soal yang digunakan adalah soal yang dipublikasi dari IEA dari tahun 1999 hingga 2011. Soal yang digunakan terdiri dari domain konten biologi, kimia, dan fisika yang termasuk ke dalam domain kognitif penalaran (reasoning) saja. Soal yang digunakan terdiri dari 10 butir soal bentuk pilihan ganda dan 10 butir soal untuk soal bentuk constructed response. 4. Hasil capaian merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal penalaran IPA TIMSS berdasarkan skor yang telah ditentukan Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
8
dan dipublikasi oleh IEA. Skor capaian memiliki skor maksimal 23 untuk 20 butir soal yang digunakan. 5. Tingkat
penalaran
merupakan penalaran yang dimiliki siswa dalam
menjawab soal-soal berpikir logis sebanyak 10 butir soal yang diujikan. Tingkat penalaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu konkret, transisi, dan formal.
F. Struktur Organisasi Tesis ini terdiri dari lima bagian yakni pendahuluan, kajian pustaka, metode
penelitian,
hasil dan
pembahasan
serta
simpulan,
implikasi,
dan
rekomendasi. Pertama, bagian pendahuluan terdapat latar belakang masalah, berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah yang dijadikan sebagai rumusan masalah dan dijabarkan dalam empat pertanyaan penelitian. Berdasarkan pertanyaan penelitian diuraikan, tujuan dan manfaat penelitian, serta definisi operasional. Kedua, bagian kajian pustaka merupakan pemaparan dari materi-materi terkait dengan penelitian yang dilakukan, sehingga dari kajian ini dilakukan analisis terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Ketiga,
bagian metode penelitian yang
memaparkan langkah-langkah penelitian yang dilakukan serta instrumen yang digunakan dan cara menganalisis data hasil penelitian. Keempat, bagian hasil dan pembahasan yang memaparkan hasil penelitian, analisis data yang dihasilkan serta pemaparan hasil analisis data penelitian. Kelima, bagian simpulan, implikasi, dan rekomendasi memaparkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang dikemukakan secara ringkas berdasarkan hasil temuan. Hasil ini kemudian dijadikan dasar untuk melihat implikasinya, dan memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait langsung dalam pembelajaran dan peneliti yang memiliki ketertarikan untuk mengkaji hal serupa dengan fokus yang berbeda.
Noor Novianawati, 2015 ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN (D ECISION MAKING) SISWA SMP KELAS VIII D ALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PENALARAN IPA TREND S IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUD Y (TIMSS) Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu