13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Indonesia melakukan survei kepada masyarakat agar dapat memprediksi dan mendapat informasi tentang tren pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa bulan kedepan. Survey terhadap masyarakat juga dilakukan agar Bank Indonesia mendapat informasi tentang keyakinan konsumen atas kondisi ekonomi saat ini serta ekspektasi konsumen untuk enam bulan ke depan. Consumer confidence index (CCI) atau indeks keyakinan konsumen (IKK) terdiri dari indeks kondisi ekonomi sekarang dan indeks ekspektasi konsumen. Penelitian terhadap indeks keyakinan konsumen banyak menunjukkan bahwa indikator ini dapat memprediksi pengeluaran konsumsi masyarakat. Howrey (2001) menemukan bahwa keyakinan konsumen adalah prediktor signifikan terhadap tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil dimasa depan
dan
kemungkinan
resesi.
Meningkatnya
keyakinan
konsumen
mengindikasikan peningkatan pembelian yang dilakukan konsumen sehingga menyebabkan peningkatan produk domestik bruto. Sedangkan penurunan keyakinan konsumen mengindikasikan penurunan jumlah pengeluaran kosumen yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif dan penurunan produk domestik bruto yang dapat memicu resesi. Indeks keyakinan konsumen berpengaruh juga erat dengan pasar modal. Bram dan Ludvigson (1997) menemukan bahwa di Amerika Serikat, perbaikan dalam sentimen konsumen merangsang pertumbuhan konsumsi dalam jangka
14
pendek. Apabila konsumen memiliki optimistisme yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi pada beberapa bulan kedepan, maka emiten-emiten yang bergerak di sektor barang konsumsi akan merespon optimisme masyarakat dengan strategi-strategi penjualan yang baik, sehingga meningkatkan penjualan perusahaan. Investor akan melihat hal ini dan menginvestasikan uang mereka ke perusahaan-perusahaan sektor barang konsumsi. Penelitian Dunn dan Mirzaie (2006) menyelidiki hubungan antara keyakinan konsumen dan manufaktur dengan membandingkan data dari tiga indeks keyakinan konsumen Amerika yaitu Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan dan dua data dari surveyor independen. Menggunakan analisis kausalitas Granger, Dunn dan Mirzaie menemukan bahwa keyakinan konsumen di negara dengan konsentrasi industri manufaktur yang besar mendorong pergerakan keyakinan konsumen nasional. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi indikator bahwa sektor industri manufaktur berhubungan erat dengan keyakinan kosumen. Ketika keyakinan konsumen menurun, konsumen cenderung mengurangi pengeluaran mereka, sehingga sebagian besar perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur akan menanggapi hal ini dengan mengurangi volume produksi mereka. Perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur mengantisipasi penurunan jumlah pembelian yang dilakukan konsumen, terutama untuk barangbarang mahal dan tahan lama, dengan mengurangi persediaan produk mereka dan menunda investasi dalam proyek-proyek pengembangan perusahaan serta menunda pembangunan fasilitas produksi baru.
15
Penelitian lain dari Dees dan Brinca (2013) menunjukkan bahwa secara empiris terdapat hubungan antara sentimen konsumen dengan pengeluaran konsumsi konsumen di kawasan Amerika Serikat dan Eropa. Secara keseluruhan, hasil penelitian dari Dees dan Brinca menunjukkan bahwa indeks keyakinan konsumen dalam keadaan tertentu bisa menjadi prediktor yang baik dalam jumlah konsumsi konsumen. Secara khusus, sampel bukti menunjukkan bahwa kontribusi keyakinan konsumen dalam menjelaskan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat ketika hasil survei keyakinan konsumen rumah tangga menunjukkan perubahan besar dari hasil sebelumnya. Penelitian Chen (2013) tentang hubungan antara naik turunnya keyakinan konsumen dengan fluktuasi pasar modal mendapatkan bukti kuat dan kokoh bahwa kurangnya keyakinan konsumen memiliki efek asimetris terhadap return saham. Penelitian Chen juga menemukan bahwa turunnya keyakinan konsumen dampaknya lebih besar pada saat market sedang dalam kondisi bear market. Semakin besar pesimisme pasar, semakin tinggi kemungkinan terjadinya peralihan dari kondisi bull marrket ke kondisi bearish dan pesimisme pasar yang terus menerus tinggi akan membuat pasar bertahan pada kondisi bear market dalam waktu yang lama. Saat investor memperkirakan dalam beberapa bulan kedepan keadaan ekonomi akan melemah, investor menjadi takut pasar saham akan jatuh dan keuntungan yang diharapkan tidak akan tercapai. Akibatnya, para investor beramai-ramai menjual saham mereka sehingga menyebabkan pasar saham masuk ke kondisi bear market.
16
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kosentrasi industri manufakturing dan reaksi investor terhadap perubahan sentimen konsumen. Penelitian ini juga melihat hubungan antara sentimen konsumen dengan tingkat pengeluaran konsumsi. Penelitian ini menambahkan variabel harga saham sektor industri manufakturing untuk melihat lebih dalam apakah emiten-emiten sektor industri manufakturing terpengaruh signifikan terhadap perubahan sentimen konsumen. Berdasarkan penjabaran tersebut dan mendasarkan keinginan untuk mengembangkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini disusun dengan judul "Reaksi Investor Terhadap Perubahan Sentimen Konsumen di Daerah dengan Konsentrasi Industri yang Besar".
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah indeks keyakinan konsumen daerah dengan industri manufaktur yang besar dapat mendorong naiknya keyakinan konsumen nasional? 2. Apakah indeks keyakinan konsumen daerah dengan industri manufaktur yang relatif kecil dapat manghambat naiknya keyakinan konsumen nasional? 3. Apakah rasio tenaga kerja industri berpengaruh terhadap indeks keyakinan konsumen? 4. Apakah pasar modal berpengaruh terhadap indeks keyakinan konsumen? 5. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap indeks keyakinan konsumen?
17
6. Apakah indeks keyakinan konsumen berpengaruh terhadap saham sektor industri manufaktur?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh bukti empiris bahwa indeks keyakinan konsumen daerah dengan industri manufaktur yang besar dapat mendorong naiknya keyakinan konsumen nasional. 2. Memperoleh bukti empiris bahwa indeks keyakinan konsumen daerah dengan industri manufaktur yang kecil dapat manghambat naiknya keyakinan konsumen nasional. 3. Memperoleh bukti empiris bahwa rasio tenaga kerja industri berpengaruh terhadap indeks keyakinan konsumen. 4. Memperoleh bukti empiris bahwa pasar modal berpengaruh terhadap indeks keyakinan konsumen. 5. Memperoleh bukti empiris bahwa suku bunga berpengaruh terhadap indeks keyakinan konsumen. 6. Memperoleh bukti empiris bahwa indeks keyakinan konsumen berpengaruh terhadap saham sektor industri manufaktur.
18
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aspek Teoritis a. Bagi para peneliti dan akademisi, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian berikutnya di masa depan mengenai dampak perubahan sentimen konsumen terhadap harga saham emiten-emiten sektor industri manufaktur. b. Bagi para peneliti dan akademisi, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian berikutnya di masa depan mengenai ada tidaknya hubungan yang signifikan antara rasio tenaga kerja manufaktur, pasar modal, dan suku bunga terhadap indeks keyakinan konsumen. c. Bagi para peneliti dan akademisi, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian berikutnya di masa depan mengenai indeks keyakinan konsumen, dimana indeks keyakinan konsumen di daerah dengan industri manufaktur yang besar mendorong naiknya keyakinan konsumen nasional, sedangkan keyakinan konsumen di daerah dengan manufaktur rendah menghambat keyakinan konsumen nasional. 2. Aspek Praktis a. Bagi Emiten, penelitian dapat dijadikan landasan dalam menentukan strategi dan kebijakan perusahaan ketika terjadi perubahan sentimen konsumen yang dapat mempengaruhi pasar modal serta naiknya volume penjualan.
19
b. Bagi Investor, penelitian ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi ketika terjadi perubahan sentimen konsumen.
E. Orisinalitas Penelitian Penelitian mengenai ada tidaknya hubungan yang signifikan antara pergerakan harga saham terhadap perubahan sentimen konsumen telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Stillwagon (2015), Dees dan Brinca (2013), Bovi (2009), Moller, Norhom dan Rangvid (2014), Jansen dan Nahuis (2003), Chen (2011). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perubahan sentimen konsumen di daerah-daerah industri manufaktur terhadap indeks kepercayaan konsumen nasional dan hubungannya terhadap terhadap harga saham. Namun demikian, penelitian ini berbeda dengan peneltitian sebelumnya dan memiliki aspek orisinalitas, yaitu penambahan variabel harga saham sektor industri manufaktur. Penggunaan variabel terbut bertujuan untuk menjelaskan pengaruh perubahan sentimen konsumen terhadap harga saham karena pada dasarnya perubahan keyakinan akan mempengaruhi penjualan rill dalam beberapa bulan ke depan, sehingga terlihat jelas perbedaan antara perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur dengan sektor non-industri manufaktur.