BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pada awal kemerdekaan Repùblica Democratiça De Timor-Leste Otoritas ini disebut sebagai Central Payments Office (CPO) atau kantor pusat pembayaran, tugas utamanya adalah membayar gaji pegawai pemerintah dan Dollarisasi yaitu, menarik semua mata uang Rupiah yang beredar di seluruh teritori Timor-Leste, masa transisi PBB dengan misi United Nations Transitional administration in East
Timor
disingkat
menjadi
UNTAET.
Kemundian
muncul
regulasi
UNTAET/REG/2001/30, yang memberikan wewenang kepada BPA (Banking and Payments Authority of Timor Leste), menjadi satu-satunya Autoritas Pembayaran dengan tugas utamanya adalah di bidang sistem pembayaran, dan bidang pengawasan bank. Tugas ini sama dengan tugas-tugas Bank Sentral lainnya di negara maju, hanya saja tugas sebagai pengendalian moneter tidak dilakukan oleh BPA, karena Timor-Leste masih mengunakan mata uang Dollar Amerika, sehingga tugas pengendalian moneter adalah Federal Reserve of America. Bank sentral bertugas membimbing pelaksanaan kebijaksanaan keuangan pemerintah dan mengkoordinir serta mengawasi seluruh perbankan. (Iswardono: 54) Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Bank Sentral adalah pengedalian moneter, pengaturan, pengawasan perbankan, dan pengaturan sistem
1
2
pembayaran. Tugas pengedalian moneter dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga dan atau pertumbuhan ekonomi. Sementara tugas dalam pengaturan dan pengawasan perbankan dimaksudkan untuk menjaga kestabilan sistem perbankan. Selanjutnya, tugas pengaturan sistem pembayaran bertujuan mengembangkan sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan yang sehat. Dalam prakteknya, Bank sentral tidak seluruhnya menjalankan tugas tugas utama sebagaimana telah disebutkan diatas. Ada beberapa Bank Sentral mengemban dua tugas utama. Dan ada juga Bank Sentral yang mengemban satu tugas utama. Berdasarkan regulasi UNTAET/REG/2001/30, peranan BPA di Timor-Leste, sangat penting dan strategis dalam upaya menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efisien. Secara khusus BPA mempunyai peranan penting dalam mencegah timbulnya risiko-risiko kerugian yang diderita oleh bank itu sendiri dan masyarakat umumnya. Pada pokoknya BPA sebagai otoritas mempunyai dua bidang tugas, yaitu: (1) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan (2) mengatur dan mengawasi bank. Wewenang BPA dalam kelancaran sistem pembayaran serta pengedaran uang Dollar Amerika sebagai mata uang resmi Timor-Leste, pada dasarnya hal-hal yang dilakukan oleh otoritas pengawasan meliputi 5 wewenang, yaitu: (1) menetapkan dan memberi informasi kepada bank-bank umum serta masyarakat tentang macam, harga dan ciri-ciri uang yang akan dikeluarkan oleh Federal Reserve of America, bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, (2) mengeluarkan dan mengedarkan uang serta mencabut, menarik dan menrepatriasi ke Federal, (3) memberi tanda tidak berharga terhadap
3
uang yang tidak layak edar dan yang telah dicabut, (4) BPA dapat mencabut dan menarik uang dari peredaran dengan memberikan pengantian dengan nilai sama, (5) tidak memberikan pengantian atas uang yang hilang atau uang palsu (counterfeit money). Sejalan
dengan
regulasi
UNTAET/REG/2001/30,
maka
memberikan
wewenang dan kewajiban bagi BPA untuk membina serta melakukan pengawasan terhadap bank dan pengedaran uang di Timor-Leste, maka muncullah undangundang internal BPA No. 19 tahun 2009 yang mengatur tentang berdirinya Unit Counerfeit Money (unit tentang uang palsu). Serta ruang lingkup kerja antara lain sosialisasi ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan Dollar Amerika dan juga mendeteksi uang palsu dengan peralatan yang dimiliki oleh BPA, serta meningkatkan kerjasama antara instansi terkait seperti Kepolisian dan Kejaksaan, dengan tujuan, sebagai berikut: 1. Menjelaskan kewajiban BPA dalam pengedaran uang di Timor-Leste 2. Menyebarluaskan ciri-ciri keaslian uang 3. Sebagai salah satu upaya menangkal peredaran uang palsu Tabel 1.1. Peredaran Uang Dalam Tiga Tahun Terakhir
4
Denomination ($)
2008
2009
2010
100
12,300,000.00
15,500,000.00
14,422,500.00
50
7,000,000.00
10,620,000.00
10,865,100.00
20
56,649,980.00
81,519,840.00
111,830,060.00
10
58,210,060.00
88,854,800.00
85,726,210.00
5
12,741,005.00
28,450,245.00
30,170,065.00
1
3,498,000.00
4,396,012.00
3,525,182.00
50 Centavos
560,600.00
497,200.00
579,556.50
25 Centavos
286,399.00
280,800.00
249,800.00
10 Centavos
131,548.70
127,200.00
110,440.00
5 Centavos
69,431.30
63,587.50
15,850.00
1 Centavos
3,339.00
400.00
950.00
Grand Total
151,450,363.00
230,310,084.50
257,495,713.50
Sumber: Currency Circulation BPA
Tabel 1.2. Total Uang Palsu Dalam Tiga Tahun Terakhir
5
2008 Denomination ($) Qtty
2009
2010
Total
Total
Value
Qtty
Value
Qtty
Value
Qtty
Value
100
50
5,000.00
17
1,700.00
27
2,700.00
94
9,400
50
1
50.00
18
900.00
0
‐
19
950
20
14
280.00
16
320.00
25
500.00
55
1,100
10
4
40.00
32
320.00
60
600.00
96
960
5
12
60.00
6
30.00
18
90.00
36
180
1
1
1.00
1
1.00
0
‐
2
2
50 Centavos
0
0
0
0
0
0
0
‐
25 Centavos
0
0
0
0
0
0
0
‐
10 Centavos
0
0
0
0
0
0
0
‐
5 Centavos
0
0
0
0
0
0
0
‐
1 Centavos
0
0
0
0
0
0
0
‐
Total 82 5,431.00 90 3,271.00 130 3,890.00 302 Sumber: Currency‐Counterfeit Unit BPA
12,592.00
Tabel 1.3. Perbandingan Antara Peredaran Uang Dengan Jumlah Uang Palsu pada Tahun 2008 – 2009 – 2010 ($)
2008 Denomination($) Circulation
2009 CM
Circulation
2010 CM
Circulation
CM
100
12,300,000
5,000.00
15,500,000
1,700.00
14,422,500
2,700.00
50
7,000,000
50.00
10,620,000
900.00
10,865,100
-
20
56,649,980
280.00
81,519,840
320.00
111,830,060
500.00
10
58,210,060
40.00
88,854,800
320.00
85,726,210
600.00
5
12,741,005
60.0
28,450,245
30.00
30,170,065
90.00
1
3,498,000
1
4,396,012
1.00
3,525,182
-
150,399,045
5,431.00
229,340,897
3,271.00
256,539,117
3,890.00
Total %
0.00361%
0.00143%
0.00152%
6
Bentuk sosialisasi yang dilakukan BPA selama ini sama dengan yang dilakukan oleh Bank Central Portugal dan Bank Indonesia, yaitu pada level (1) diperuntukkan bagi orang awam dan dapat di identifikasi secara langsung dengan panca indra (indra raba dan indra pengelihatan), pada level (2) diperuntunkkan bagi profesional dan dapat di identifikasi secara langsung dengan bantuan peralatan (loupe dan sinar ultra violet), dan pada level (3) diperuntukkan bagi Bank Sentral dan hanya dapat di identifikasi dengan mengunakan peralatan khusus. Bentuk dan cara yang biasa digunakan Timor-Leste adalah 3D (dilihat, diraba, ditawang), istilah ini biasa digunakan oleh Bank Indonesia. 1. Dilihat (1) Warna uang terlihat terang dan jelas. (2) Terdapat benang pengaman yaitu bahan tertentu ditanam pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam, berubah warna. (3) Pada uang pecahan tertentu ($10, $20, $50, dan $100) disudut terdapat optical variabel ink (OVI), yaitu hasil cetak mengkilap dan warnanya dapat berubah apabila dilihat dari sudut padang tertentu. 2. Diraba (1) Pada setiap uang terdapat angka, huruf, dan gambar utama dengan cetak INTAGLIO yaitu hasil cetak berbentuk ruliet yang terasa kasar bila diraba. 3. Ditawang
7
(1) Pada setiap uang terdapat tanda air yaitu suatu gambar tertentu yang dibuat dengan cara menipiskan dan menebalkan serat kertas sehingga terlihat bila ditawangkan, umumnya berupa gambar tokoh atau pahalawan. (2) Pada setiap uang kertas terdapat RECTOVERSO, yaitu hasil cetak beradu tepat atau saling mengisi di muka dan belakang.
1.2. Pertanyaan Penelitian 1. Bagimanan peranan BPA dalam mengawasi peredaran uang palsu (counterfeit money) yang terjadi di Timor-Leste? 2. Apa hambatan yang dihadapi oleh BPA dalam mengawasi dan mencegahan peredaran uang palsu (counterfeit money) di Timor-Leste? 3. Bagaimana tentang peralatan dan koordinasi yang dilakukan oleh BPA terhadap pencegahan uang palsu di Timor Leste?
1.3.Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah penelitian pada tesis ini adalah terdapat peningkatan jumlah peredaran uang palsu di Timor Leste.
1.4.Keaslian Penelitian
8
Sepengetahuan
penulis,
penelitian
tentang
peranan
BPA
dalam
pengawasan peredaran uang palsu (counterfeit money) di Timor-Leste belum pernah diteliti oleh penulis lain kecuali seperti dikutip dalam penulisan ini. 1.5.Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan karena mengingat semakin meningkatnya peredaran uang palsu di masyarakat Timor-Leste dan bagimana peranan BPA sebagai Otoritas perbankan dalam upaya untuk melakukan pengawasan dan pencegahan peredaran uang palsu di Timor-Leste. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui peranan dan hambatan BPA dalam mengawasi dan mencegah peredaran uang palsu di Timor-Leste.
1.6.Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat a) Bagi BPA dan instansi-instansi yang terkait seperti Kepolisian, dan Kejaksaan, diharapkan akan bisa menjadi bahan pertimbangan
atau
referensi dalam mencari solusi terhadap permasalahan tersebut diatas. b) Sebagai bahan wacana bagi dunia perbankan di Timor-Leste yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. c) Muncul kembali kepercayaan (trust) masyarakat terhadap perbanka di Timor-Leste. d) Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin mendalami permasalahan ini.