BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Sebagai perusahaan kabel nasional terkemuka, PT Kabel XYZ Tbk
memasok hasil produksinya untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri. Perusahaan ini merupakan salah satu pemasok kabel listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN). Adapun jenis produk yang dihasilkan adalah :
Kabel listrik tegangan rendah (dengan tegangan kerja sampai dengan 1 kV).
Kabel listrik tegangan menengah (dengan tegangan kerja di atas 1 kV sampai dengan 36 kV). Perusahaan ini telah menerima sejumlah sertifikat mutu internasional
sebagai pengakuan atas kemampuannya dalam menjaga mutu produk. Beberapa sertifikat yang telah diperoleh adalah :
Tahun 1995 meraih sertifikat ISO 9002 dari SGS Yarsley Internasional Certification Services Ltd.
Tahun 1996 memasukkan proses peleburan alumunium dan tembaga dalam cakupan assessment sistem mutu ISO 9002. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Tahun 1997 meraih sertifikat ISO 14001 untuk sistem management lingkungan.
Tahun 2001 meraih sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem mutu pada design kabel.
Tahun 2004 meraih sertifikat ISO 14001:2004 untuk sistem management lingkungan.
Tahun 2007 meraih sertifikat SMK3 PER.05/MEN/1996 dan OHSAS 18001 untuk sistem management keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
Untuk menghasilkan produk jadi berupa kabel maka diperlukan serangkaian proses yang pengerjaaannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan konstruksi kabel itu sendiri. Pada setiap tahapan prosesnya, kabel setengah jadi tersebut akan melalui proses pengecekan yang dilakukan oleh QC Department. Pengecekan tersebut meliputi uji mekanis dan uji elektris. Pengecekan dilakukan demi menjaga kualitas agar sesuai dengan harapan customer dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang digunakan. Pada kenyataannya masih terjadi kegagalan kabel yang disebabkan oleh beberapa faktor meliputi faktor manusia, mesin, material, metode dan uang (money). Kegagalan yang terjadi menimbulkan kerugian finansial karena sebagai konsekuensinya produk yang cacat tersebut harus diperbaiki bahkan diproses ulang sehingga memenuhi kualitas produk sesuai spesifikasi yang digunakan. Adapun jenis kegagalan kabel yang dirumuskan pada perusahaan ini adalah : a. Breakdown.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
b. Kegagalan isolasi/ innersheath/ outersheath (lengket dan bergelombang). c. Tahanan isolasi minimal. d. Tahanan penghantar maximum. e. Dimensi tidak sesuai. f. Short. g. Bending /wrapping. h. Cacat visual (kusam, kasar). i. Underlength (panjang kabel di bawah standar). j. Kabel basah. k. Konduktor putus. l. Mekanik kawat tidak sesuai. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Perbaikan Kualitas Ketebalan Ekstrusi Non Logam dengan Metode DMAIC (Define-MeasureAnalyze-Improve-Control) di PT Kabel XYZ Tbk”. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya pemikiran bahwa masalah tersebut berpotensi sebagai faktor kerugian yang nyata keberadaannya namun masih tersembunyi, karena sebagian belum dilaporkan sebagai salah satu faktor penyebab kerugian perusahaan. “Dimensi tidak sesuai” pada point “e” memiliki arti adanya ketidaksesuaian tebal ekstrusi yang dihasilkan yaitu di bawah ketentuan standar. Sedangkan tebal ekstrusi yang melebihi ketentuan standar selama ini tidak dijadikan laporan kegagalan jika tidak disyaratkan oleh customer. Hal ini disebabkan karena standar atau spesifikasi kabel hanya mensyaratkan tebal minimal dan tebal nominal (ratarata) saja tanpa mensyaratkan tebal maksimalnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1.2
Rumusan Masalah Untuk membentuk kabel sebagai produk jadi maka diperlukan process
card sebagai wahana komunikasi antara Product Engineering Department dan Cable Production Department. Pada process card ini terdapat petunjuk tahapan pembuatan kabel sesuai urutan prosesnya. Informasi yang tercantum pada process card tersebut meliputi konstruksi (misalnya jumlah kawat, ketebalan ekstrusi, prosentase gap atau overlap pita, dan lain-lain), dimensi (diameter kabel pada setiap tahapan proses), jenis serta jumlah material yang dibutuhkan sesuai perhitungan. Nilai-nilai tersebut mengacu kepada standar kabel yang dipakai dan ketentuan yang ditetapkan oleh customer. Dari pengamatan yang telah dilakukan maka rumusan masalah yang ditetapkan pada penelitian ini adalah adanya nilai ketebalan nominal (rata-rata) proses ekstrusi (isolasi, innersheath atau separation sheath, maupun outersheath) yang dihasilkan jauh dari nilai target yang ditetapkan pada process card. Akibat yang timbul dari permasalahan ini adalah : a. Pencapaian aktual diameter terluar kabel akan melebihi ketentuan seperti yang telah ditetapkan pada Technical Data, dimana Technical Data tersebut telah disetujui oleh customer pada saat proses penawaran. b. Konsumsi material yang dibutuhkan saat proses akan melebihi porsinya sehingga terjadi ketidaksesuaian dengan perhitungan yang telah ditetapkan pada Bill of Material. c. Drum atau tromol sebagai packing atau kemasan kabel jadi, akan berubah ukurannya karena diameter terluar kabel yang tercapai lebih besar dari target yang telah ditetapkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
d. Ada kemungkinan kabel akan ditolak oleh customer karena terjadi ketidaksesuaian dimensi antara aktual dan data yang disetujui oleh customer saat proses penawaran. 1.3
Batasan Masalah Batasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini adalah : a. Penelitian dilakukan pada proses ekstrusi material non-metallic sheathing (selubung non logam) yaitu isolasi, innersheath atau separation sheath, dan outersheath. b. Penelitian dilakukan pada mesin IS-10, yaitu mesin ekstrusi non-metallic sheathing yang meliputi :
Proses isolasi kabel dengan material PVC untuk luas penampang konduktor 25 mm2 ke atas.
Proses innersheath kabel dengan material PVC untuk diameter lebih dari 20 mm.
Proses outersheath kabel dengan material PVC untuk diameter lebih dari 25 mm.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a) Menganalisa kondisi awal untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada perusahaan. b) Melakukan disain perbaikan dengan metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). c) Mengimplementasi tindakan perbaikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
d) Mengevaluasi hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah upaya perbaikan sehingga dari upaya perbaikan yang dilakukan memberikan hasil nyata pada proses produksi berupa nilai tebal nominal (rata-rata) yang mengarah ke target yang ditentukan dalam process card. 1.5
Metodologi Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : a. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang berkaitan dengan hasil produksi. b. Identifikasi masalah Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya mengendalikan nilai ketebalan nominal (rata-rata) isolasi dan sheathing sehingga tidak melebihi nilai toleransi yang ditetapkan dengan menerapkan
metode
DMAIC
(Define-Measure-Analyze-Improve-
Control).” c. Studi Pustaka Untuk membantu dalam melakukan penelitian ini, penulis mengumpulkan materi-materi sebagai bahan penunjang penelitian melalui buku-buku pustaka, spesifikasi atau standard yang dikeluarkan oleh badan standarisasi nasional dan internasional, jurnal, serta informasi melalui internet. d. Studi Lapangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Studi lapangan dilakukan melalui pengamatan proses produksi secara langsung serta melakukan pengamatan teknik pengukuran secara langsung di area QC Department. e. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kondisi awal dan permasalahan yang terjadi di perusahaan, melakukan desain perbaikan dengan metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), mengimplementasikan tindakan perbaikan, dan mengevaluasi hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah perbaikan, sehingga dari upaya perbaikan yang dilakukan memberikan hasil nyata pada proses produksi berupa nilai tebal nominal (rata-rata) yang mengarah ke target yang ditentukan dalam process card. f. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang diperlukan dalam penelitian. Dari data-data yang telah diperoleh tersebut kemudian diolah melalui lima tahap terstruktur yaitu dengan menerapkan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). g. Analisa Hasil Analisa hasil membahas tentang keterkaitan antara faktor-faktor dari data yang diperoleh terhadap masalah yang diajukan, kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode DMAIC yang diajukan, dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah. h. Kesimpulan dan Saran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data serta analisa yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai hasil penelitian. Penulis juga mengusulkan beberapa saran perbaikan berdasarkan kesimpulan yang diperoleh untuk kemajuan perusahaan. 1.6
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran umum yang sistematis mengenai laporan
penelitian ini, maka penulis menyusun laporan ini menjadi beberapa bab sebagai berikut : a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah yang berisi alasan penulis mengangkat topik permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. b. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori-teori relevan yang digunakan dalam penelitian, yang diperoleh dari beberapa sumber berupa buku pustaka, spesifikasi badan nasional maupun internasional, pendapat pakar, tulisan ilmiah dan sejenisnya. c. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan secara sistematis dan tujuan dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. f. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan penelitian yang dilakukan berupa pengumpulan dan pengolahan data. Data yang dikumpulkan berupa data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan bulanan QA Department dan laporan pengujian QC Department. Data yang diperoleh tersebut kemudian diolah dengan metode DMAIC (Define-Measure-AnalyzeImprove-Control) yang bertujuan untuk mendapatkan solusi yang bisa mengurangi bahkan meniadakan terjadinya masalah yang dikemukakan pada penelitian ini. g. BAB V ANALISA HASIL Bab ini membahas tentang faktor-faktor pemecahan masalah yang diperoleh seperti yang dituangkan pada bab sebelumnya, untuk kemudian diterapkan pada proses sesungguhnya, dan dilakukan analisa dengan metode DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Dari analisa pada hasil tersebut akan dapat diketahui efektif tidaknya upaya pemecahan masalah yang diajukan. h. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/