BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp. 23 triliun masih lebih kecil dibanding industri mie instant sebesar Rp. 36 triliun dan industri rokok sebesar Rp. 130 triliun. Indonesia mempunyai 196 perusahaan farmasi yang 35 perusahaan diantaranya adalah PMA (Penanaman Modal Asing) dan sisanya adalah perusahan farmasi lokal atau PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Menurut data IMS 2004 menunjukkan bahwa PT Sanbe Farma masih menempati peringkat teratas dari sisi penjualan dengan nilai Rp. 1,54 triliun (7,37% pangsa pasar), disusul oleh PT Kalbe Farma Tbk. – Rp. 1,22 triliun (5,85%) dan PT Dexa Medica – Rp. 1,15 triliun (5,53%). Sedangkan pemain asing yakni PT. Pfizer ternyata hanya menempati peringkat ke-6 dengan nilai Rp 762,1 miliar (3,65%). Pada tahun 2009, Indonesia menempati urutan ke 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk yakni dengan 239 juta jiwa. Berdasarkan data dari Pusat Badan Statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia terus meningkat setiap tahunnya yakni sebanyak 1,34% pertahunnya pada periode 2000-2005. Hal ini diikuti pula dengan semakin meningkatnya
1
2
pendapatan per kapita dari 2.269,9 US$ pada tahun 2008 menjadi 2.590,1 US$ pada tahun 2009 serta adanya pertumbuhan rata-rata penjualan dalam dunia Farmasi senilai 20 persen hingga tahun 2011 yang semuanya merupakan peluang yang baik bagi dunia Farmasi Indonesia. Dengan melihat peluang Industri Farmasi Indonesia sekarang ini, pasar Indonesia terus menerus menjadi incaran bagi para pebisnis farmasi asing, baik dari Amerika, Eropa, India, dan China. Hal ini merupakan tantangan berat bagi industri farmasi yang ada di Indonesia agar siap menghadapi persaingan global. Sebagaimana yang sering dibahas dalam berbagai publikasi massa, salah satu penyebab lemahnya keadaan industri farmasi di Indonesia adalah karena ketergantungan yang tinggi sektor industri farmasi nasional akan bahan baku impor yang mencapai 95%, sehingga fluktuasi rupiah sangat mempengaruhi harga bahan baku yang tentu saja memberatkan bagi industri farmasi di Indonesia karena mereka tidak mempunyai kepastian mengenai harga bahan baku. Selain itu kurangnya alokasi dana untuk riset membuat dunia farmasi tertinggal dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, China, India, dan lain-lain. Disamping itu tantangan lain yang dihadapi oleh pasar dalam indutri farmasi adalah ketidakpastian pasar itu sendiri, yakni permintaan pasar yang terlalu fluktuatif. Permintaan akan obat biasanya bersifat urgent dan tidak bisa menunggu dalam waktu yang lama sehingga ketersediaan obat di pasar adalah suatu hal yang krusial, serta adanya peraturan-peraturan pemerintah yang cenderung ingin menjadikan sektor
3
tersebut sebagai alat kebijakan sosial pemerintah sehingga menjadi beban bagi produsen-produsen obat domestik. PT. XYZ merupakan suatu perusahaan skala nasional yang bergerak dalam bidang farmasi dengan memproduksi produk-produk kesehatan. PT. XYZ mempunyai prospek yang cukup bagus jika melihat penjualan mereka meningkat 48% pada tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007, meskipun penjualan mereka masih dibawah 1% dari industri farmasi secara keseluruhan. Dalam menyikapi peluang yang ada PT. XYZ terus menerus berusaha memberi yang terbaik pada pelanggan dengan menyediakan produk-produk obat Over-the-counter (obat bebas yang dapat dijual tanpa resep dokter), kosmetik dan household yang bermutu tinggi dengan harga terjangkau untuk mencapai kepuasan konsumen. Sedangkan dari tantangan yang ada seperti permintaan yang terlalu fluktuatif yang menyebabkan banyaknya pending product pada PT. XYZ pada periode juli sampai desember 2009 mencapai lebih dari 6 persen dari penjualan mereka pada tahun 2009 sampai saat ini belum terpecahkan dan akan dibahas pada tesis ini.
1.2
Rumusan Permasalahan Kegiatan distribusi atau rantai pasok di PT. XYZ bermula dari mereka memesan barang pada pemasok mereka baik untuk bahan baku yang diimpor dari berbagai negara dan juga untuk bahan pengemas mereka termasuk botol, tutup botol dan kardus. Kemudian mereka melakukan
4
proses produksi dan mengirimnya ke distributor di masing-masing kota setiap minggu. Namun terjadi kendala ketika ada barang yang belum selesai produksi karena botol dan tutup botol yang dibutuhkan untuk bahan pengemas belum siap sehingga kegiatan produksi menjadi terhambat. Pengiriman barang yang seharusnya sudah dikirim bisa tertunda sampai satu hingga dua minggu dan pengiriman ini digabung dengan pengiriman barang berikutnya, sehingga distributor kekurangan stok barang dan pada minggu dikirimnya barang terjadi overstock
atau
kelebihan stok pada distributor. Banyak kerugian yang dialami PT. XYZ dengan adanya kejadian tersebut salah satunya adalah kehilangan kesempatan menjual produknya pada minggu tersebut sebesar jumlah yang pending. Dari masalah – masalah yang dikemukakan diatas jika dibiarkan terus menerus akan berimbas pada banyak hal, salah satunya adalah citra produk PT. XYZ sendiri di mata konsumen. Konsumen akan merasa kecewa pada produk PT. XYZ yang tidak selalu tersedia. Produk PT. XYZ sendiri sekarang ini menjadi Top Brand untuk beberapa produk kesehatan. PT. XYZ juga memperoleh penghargaan di setiap tahunnya dari berbagai ajang. Kerangka Perumusan Masalah: 1. Apakah pemasok botol dan tutup botol pada PT. XYZ sudah cukup handal secara keseluruhan? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kehandalan pemasok dalam evaluasi kehandalan pemasok pada PT. XYZ?
5
1.3
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sebagaimana dikemukakan terdahulu bahwa PT. XYZ mengalami masalah dalam hal pengadaan botol dan tutup botol maka tujuan penelitian tesis ini diarahkan untuk menganalisis kehandalan pemasok botol dan tutup botol serta memberikan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.
Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kehandalan pemasok bahan pengemas pada PT. XYZ. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehandalan pemasok pada PT. XYZ. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian tesis ini adalah: -
Sebagai bahan masukan bagi PT. XYZ dalam pengadaan botol dan tutup botol.
-
Sebagai bahan acuan atau literatur bagi penelitian lain yang berhubungan dengan evaluasi kehandalan pemasok.
Sedangkan manfaat dilakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan sehingga sekiranya dapat menjadi
6
referensi bagi pihak – pihak perusahaan dalam mengatatasi permasalahan pending product yang ada saat ini. 2. Bagi Pembaca Dengan hasil penelitian yang ada, peneliti berharap dapat memberi informasi yang lebih dan dapat membantu bagi usaha penelitian pihak lain yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.
1.4
Ruang Lingkup Untuk menjamin fokus terhadap bahasan utama dan relevansi terhadap topik yang diajukan, maka pembahasan akan dibatasi kepada hal - hal berikut: 1. Analisis kehandalan pemasok botol dan tutup botol pada PT. XYZ. 2. Analisis hanya dilakukan untuk produk utama PT. XYZ yang pada kesempatan berikutnya akan disebut produk 1.
1.5
Sistematika Penulisan BAB 1
:
PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, srumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup serta sistematika penulisan.
BAB 2
:
LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan secara teoritis mengenai teori yang menjadi landasan pada penelitian tesis ini, meliputi
7
pengertian
–
pengertian
mengenai
supply
chain
management, hubungan perusahaan dengan pemasok, evaluasi kinerja pemasok, Supply Chain Operations Reference (SCOR). BAB 3 :
METODOLOGI Dalam bab ini diuraikan secara ringkas kerangka pikir, halhal teknis yang berhubungan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dan metode pengumpulan data.
BAB 4 :
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan membandingkan beberapa model yang berhubungan dengan evaluasi kehandalan pemasok. Setelah itu peneliti akan menyajikan hasil dari rangkuman data yang telah diolah dan dari data tersebut peneliti akan melakukan proses analisis menggunakan pendekatan SCOR dengan metode AHP.
BAB 5 :
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan kesimpulan yang merupakan pernyataan singkat yang diambil dari hasil analisis dan perumusan masalah, disertai dengan saran yang berisi tentang masukan-masukan yang diajukan terhadap hal-hal yang dianggap masih lemah, masih kurang ataupun hal-hal yang belum mencapai tujuannya.