BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Industri makanan merupakan salah satu bidang industri yang terus berkembang pesat. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, sehingga industri pangan merupakan salah satu industri yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Industri olahan daging menjadi salah satu industri makanan yang cukup banyak dijumpai. Industri olahan daging memiliki banyak jenis produk yang dihasilkan. Salah satu produk olahan daging adalah nugget. Nugget menjadi salah satu produk olahan daging yang banyak diminati masyarakat karena mudah untuk dikonsumsi, cepat saji, dan cukup bergizi. Aliran bahan pada produksi produk nugget ini cukup panjang. Tata letak mesin dan fasilitas produksi pada industri olahan nugget dapat dikategorikan ke dalam tata letak menurut barang atau product layout. Berdasarkan kategori tata letak tersebut
menunjukkan bahwa
kegiatan pengolahan
yang
dilaksanakan merupakan kegiatan yang berkesinambungan atau kegiatan yang terus-menerus. Bahan-bahan yang sudah selesai diolah pada urutan pertama langsung dipindahkan ke mesin yang berada pada urutan kedua untuk menjalani proses berikutnya. Tata letak mesin dan fasilitas yang kurang teratur akan menimbulkan proses pemindahan bahan yang memerlukan jarak dan waktu yang besar. Berdasarkan kategori tata letak menurut barang tersebut
1
maka diperlukan penataan mesin dan fasilitas produksi dengan sebaik mungkin untuk meminimalisasi jarak dan waktu pemindahan bahan. Salah satu cara untuk menentukan letak mesin dan fasilitas produksi tersebut, yaitu menggunakan peta keterkaitan kegiatan. Peta keterkaitan kegiatan akan memetakan hubungan antara satu fasilitas dengan fasilitas lainnya, sehingga dapat ditentukan perlu atau tidaknya fasilitas-fasilitas tersebut saling berkaitan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis untuk menentukan hubungan antara satu fasiltas produksi dengan fasiltas produksi lainnya. Hubungan antar fasiltas produksi yang saling terkait perlu dianalisis untuk menentukan perlu tidaknya satu fasiltas produksi didekatkan dengan fasilitas produksi lainnya. Keterkaitan setiap stasiun produksi akan mempengaruhi lamanya produksi dan letak atau penyusunan stasiun kerja. Letak stasiun kerja yang berdekatan akan lebih baik apabila merupakan stasiun kerja yang saling berhubungan. Penyusunan setiap lini stasiun kerja akan memepengaruhi produktivitas proses produksi. Permasalahan akan muncul apabila penataan atau penyususnan setiap stasiun kerja kurang baik. Keterkaitan jenis kegiatan dalam setiap stasiun kerja merupakan salah satu dasar yang dapat digunakan untuk melakukan penyususnan tata letak stasiun kerja. Penyusunan tata letak stasiun produksi dilakukan berdasarkan analisa keterkaitan kegiatan. Penyusunan dilakukan berdasarkan analisa peta proses operasi. Peta keterkaitan kegiatan akan menganalisis hubungan antar kegiatan berdasarkan perlu atau tidaknya sebuat kegiatan saling berdekatan. Menurut
2
Apple (1990), analisa keterkaitan didasarkan pada tuntutan khusus dari kegiatan tertentu atau departemen, sifat atau karakteristik bangunan, tapak bangunan, fasilitas luar, dan perluasan. Penentuan kelebihan dan kekurangan dari layout yang ada dilakukan berdasarkan layout yang disertai dengan gambar aliran bahan, peta keterkaitan kegiatan sekarang, peta proses operasi untuk melihat aliran bahan serta proses produksi, dan berdasarkan peta aliran proses untuk mengetahui aliran proses disertai dengan jarak perpindahan dan waaktu perpindahan yang dilakukan. Hasil analisis keterkaitan kegiatan antar stasiun kerja kemudian digunakan untuk melakukan penghematan luas ruang, namun area setiap proses tetap optimal dan hasil analisis dapat digunakan untuk mengurangi proses pemindahan bahan dengan menggabungkan beberapa proses tertentu. Berdasarkan layout yang diusulkan maka dapat dibandingkan jarak, waktu, dan biaya penanganan bahan antara layout usulan dengan layout sekarang. Penataan yang sudah dilakukan dapat memberikan optimasi ruang di PT. Dagsap Endura Eatore khususnya untuk bagian produksi nugget.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang digunakan berdasarkan identifikasi suatu masalah dalam pabrik, latar belakang, dan batasan masalah adalah “Bagaimana merancang tata letak usulan untuk fasilitas produksi pada area produksi nugget yang kecil waktu dan jarak perpindahan bahannya dengan analisis keterkaitan kegiatan untuk PT. Dagsap Endura Eatore Yogyakarta?”
3
C. Batasan Masalah Agar analisis yang dilakukan dapat lebih spesifik dan terarah, maka ditetapkan batasan masalah sebagai berikut: 1. Analisis tata letak dilakukan berdasarkan tata letak pada tanggal 27 Juli 2015 Sampai 27 Agustus 2015. 2. Analisis dilakukan berdasarkan keterkaitan antar kegiatan pada setiap proses kegiatan. 3. Luas ruangan diasumsikan sama seperti luas ruangan yang ada pada setiap proses kegiatan. 4. Fasilitas ruangan produksi diasumsikan sudah sesuai dengan kebutuhan. 5. Analisis tata letak dilakukan untuk area produksi nugget.
D. Tujuan 1. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tata letak fasilitas dan penanganan bahan yang ada saat ini di PT. Dagsap Endura Eatore 2. Menganalisis tata letak pabrik PT. Dagsap Endura Eatore. 3. Menyusun alternatif perbaikan tata letak ruang produksi berdasarkan keterkaitan kegiatan
E. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa a. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan tata letak fasilita dan penanganan bahan.
4
b. Sebagai sarana penerapan atau latihan analisis tata letak berdasarkan keterkaitan kegiatan. c. Dapat mengusulkan alternatif perbaikan tata letak dan penanganan bahan ruang produksi.
2. Bagi Perusahaan a. Dapat memperbaiki kekurangan dan memaksimalkan kelebihan tata letak yang dimiliki. b. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui kemungkinan perbaikan layout berdasarkan keterkaitan kegiatan. c. Dapat mengurangi proses pemindahan bahan yang ada.
5